1 DI PALAK

"Haduh aus bener dah, mana panas lagi" Ucap galang merasakan panas pada dirinya.

Saat itu juga terdengar suara langkah kaki yang menghampiri para laki-laki.

"Nih minum dulu pasti aus kan lu" Ucap perempuan itu yang memberikan sebotol minuman dingin.

Mendengar ucapan dari seorang perempuan itu, sontak galang pun menengok arah sumber suara perempuan itu.

"Udah gak usah makasih" Jawab galang meninggalkan perempuan itu.

"Dih dasar laki-laki gak tau menghargai " Gumam perempuan.

di lihatnya galang yang sudah jauh dari pandangan perempuan itu, secara tiba-tiba ada seorang laki-laki yang memakai kaos jersi seragam basketnya, menghampiri perempuan itu.

"Ekhem, ekhem mending air nya buat gwa aja mit" Ucap laki - laki itu.

"Hmm, kasih gak yah" Jawab mita berenti sejenak untuk memikirkan.

"Kasih dong masa gak di kasih" Ucap laki-laki itu lagi.

"Yudh nih" Jawab mita seraya memberikan botol minum.

lalu mita pun melangkah meninggalkan laki-laki itu, tanpa di sadari oleh laki-laki itu yang sedang meminum air yang mita berikan.

"Makasih mit" teriak laki-laki itu setelah meminum airnya, kemudian di jawab oleh mita dengan menunjukan kode ok pada jarinya.

Galang, seorang laki-laki yang jago bermain basket, dia tipikal cowok yang dingin, tidak suka membuat onar, tidak suka membuat kerusuhan apalagi menantang-menantang seperti orang jagoan.

Perawakan galang di bilang cukup ideal, secara fisik jangan di tanya, galang termasuk salah satu siswa favorite bagi para wanita.

Yang terlahir dari keluarga good lucking, galang sendiri anak yang kedua dari empat saudara, punya kaka satu,adik dua, cewek dan cowok.

Ada satu siswi yang ingin sekali deket sama galang, namanya mita, yah mita nama panjangnya Adinda Mita Andinata, siswi paling cantik,anak dari seorang pemilik sekolahan yang sekarang ia tempati.

Soal sikap sih lumayan gak sombong, menghibur dan juga royal.

***

Di tempat dimas berada, datang lah teman satu team basket juga, dengan nafas yang tergesa-gesa seperti orang yang abis di kejar tawon.

"Dim, dim lu tau gak galang dimana, soalnya temen adeknya , bilang ke gwa kalo adeknya abis di palakin,sama kelas sebelah"Ucap temanya dengan nafas yang tergesa-gesa.

"Hah serius lu, yudh yuk kita cari galang" Jawab dimas yang kaget ucapan temanya.

Mereka berdua pun mencari keberadaan galang dimana,ini bukan masalah soal pemalakan tetapi siapa yang di palakin.

Temen adek nya galang sudah mengenal galang seperti apa, karna galang pernah berpesan kepada temenya, lebih tepatnya sahabat temenya, jika adek nya ada yang berani ngapa-ngapain bilang aja ke galang, kalo gak ada di sekolahan bilang ke guru.

Itu lah ucapan pesan galang kepada temen adeknya, ya begitu lah sosok abang kalo ada orang yang berani ngapa-ngapain terhadap adeknya pasti sebagai abang kesel.

Dimas dan temennya yang sudah mencari di setiap tempat sekitar sekolahan belom juga ketemu seorang galang di temukan.

Ntah kemana lagi mereka harus mencarinya karna sudah semua tempat mereka cari, dengan satu-satu nya dimas dan temanya lah yang mengurus masalah itu.

Bagaimana pun seorang temen, ketika ada keluarga temenya di apa-apain itu jadi urusan temennya juga.

Itu sih ucapan dimas, tapi gak tau kalo di dunia nyata.

"He eh he eh, duh cari dimana lagi dim, semuanya tempat udah kita cek tapi gk ketemu juga" Tanya temanya sambil mengatur nafas.

"Yudh yuk kita aja yang urus" Ajak dimas dengan berani.

"Tapi dim... "

"Udah ayok" Ajak dimas menarik tangan temanya.

Sebelum temenya dimas selesai menjawab, lantas dimas langsung menarik tangan temenya menuju ke kelas adeknya galang.

Sampainya di kelas adeknya galang, dimas dan temenya terkejut, ternyata dan ternyata, orang yang di cari-cari sudah berada di kelas adeknya, siapa lagi kalau bukan galang.

"Eh buset,gwa cari-cari lu udah di sini" Tanya dimas yang sudah dateng di kelas adeknya.

Namun galang tidak menghiraukan kehadiran kedua temenya itu, karna lagi fokus dengerin cerita adek nya kenapa bisa terjadi.

Dimas yang sadar tidak di hiraukan oleh galang, dimas pun hanya ikut terdiam dan menyimak cerita adeknya galang.

Galang yang mendengar cerita adeknya, hanya menganggukan kepalanya aja.

***

Pelajaran selesai murid-murid di sekolah itu mulai pada bubar untuk pulang ke rumahnya.

"Lang gimana itu soal bocah yang malakin adek lu" Tanya dimas yang sedang berjalan menuju gerbang sekolah bersama galang.

"Gampang" Jawab galang simple.

"Serius lu gampang" Saut dimas masih meyakinkan.

"Hmm"

Sampailah mereka berdua di parkiran sekolah, yang sudah ada adeknya galang, yang menunggu galang untuk pulang bareng.

"Dim gwa duluan" Pamit galang pada dimas.

"Iya hati-hati, lang".

Dalam perjalanan tidak ada perbincangan di antara galang dan adeknya.

Tidak membutuhkan waktu banyak, galang pun sampai di rumahnya lalu, galang dan adeknya masuk ke rumah, yang di sambut oleh seorang kaka.

" Galang, gita dah pulang" Ucap sang kaka.

"Hmm, udah kak" Jawab kedua adeknya.

Kemudian galang pun langsung masuk ke dalam kamar, beda dengan Gita,yang di tanya kembali oleh Sang kak yang melihat mata Gita sembab, karena abis nangis, sang kaka pun bertanya kepada Gita.

"Loh, loh mata kamu kenapa dek, abis nangis" Tanya sang kaka memastikan.

Gita pun hanya menjawab dengan anggukan

"Kok bisa, tapi kamu gak apa-apa" Tanya sang kaka kembali.

"Gak apa-apa kok kak"

"Yudh kalo gitu, yuk makan dulu" Ajak sang kaka.

"Yok kak"

Kemudian mereka pun berjalan menuju dapur untuk makan siang, tidak lupa sang kaka mengajak galang juga, karna sudah menjadi kewajiban seorang kaka.

Setelah mereka bertiga sudah di meja makan, mereka langsung menikmati makan siangnya itu.

Kebetulan adik yang satunya lagi sedang ada eskul di Sekolahan, hanya dia saja yang tidak satu sekolahan sama galang dan Gita, namun umur mereka tidak terlalu jauh, hanya sekitar beda 2 tahun.

Galang sekolah masih 3 SMA, adeknya yang cowok 1 SMA, sedangkan yang terakhir yang bernama Gita dia kelas 2 SMP.

hanya sang kaka saja yang umurnya tidak dekat dengan adeknya.

***

Waktu sudah menunjukkan pukul 15:30, galang pun siap-siap untuk latihan basket bersama team basketnya.

CLING

Suara pesan masuk

"Lang otw yok, gwa dah nunggu di depan gapura komplek rumah lu nih" Tulisan pesan dari dimas.

"Otw"

Setelah selesai mengecek handphone, galang pun bergegas melangkah keluar rumah, sebelum bener-bener sampai pintu, galang berpamitan.

"Kak galang pamit mau latihan sama team dulu yah" Teriak galang, yang gak tau kalau kaknya lagi dimana.

"Iya dek, Hati-hati" Jawab sang kaka dari arah halaman belakang.

Galang melanjutkan langkah nya ke luar rumah, lalu ke garansi mengambil motor, siap melakukan motornya.

avataravatar
Next chapter