Melarikan Diri

Aku masih duduk diam, tidak mendengarkan ucapan Bagus dan Putri sama sekali. Aku bahkan tidak tahu apakah Sofia telah bergabung dengan kami sekarang.

Dalam pikiranku saat ini hanya memikirkan tentang tato yang dimiliki pria itu. Tato itu persis sama dengan milik pembunuh ibuku, hanya di lokasi yang berbeda.

Pembunuh ibuku memiliki tato di lengannya dan pria di lehernya. Aku tidak bisa membiarkan dia lari dariku dengan mudah.

Aku sudah lama mencari mereka dan Aku tidak dapat menemukan mereka dan dengan bodohnya ketika Aku di depan mata Aku, Aku mengabaikannya.

Aku masih berkecamuk dengan pikiran Aku dan akhirnya Aku lebih suka mengejar pria itu dengan sepeda motor.

"Woy, mau kemana?" tanya Bagus yang melihatku menuju motor kami.

"Aku harus menangkap pria itu," jelasku.

"Apakah kau tahu di mana dia? kau tidak perlu mencari penyakit. Lebih baik kita menginterogasi mereka."