webnovel

Khawatir

Suara tawa sedikitnya mengurangi keadaan yang tampak mengerikan di depan ruang operasi. Tidak ada yang mudah melepaskan kekhawatiran tentang sesuatu yang sedang berjalan di dalam sana. Tapi menunggu selama 12 jam juga tidak mudah. Para perawat yang telah menjadi sasaran mereka telah pergi. Kini tersisa obrolan berat dari tiga orang, Bagus, Ronald dan Ben.

Bagus mendudukkan dirinya di kursi tunggu sedangkan Ben dan Ronald duduk di bawah. Tepat di kanan dan kiri Bagus. "Kenapa hati gue jadi grogi kayak gini ya?"

"Perawat tadi badannya oke juga,"

Telapak tangan kanan milik Bagus mendarat sempurna pada leher belakang  Ben. "Haduh!" jerit Ben karena rasa panas pada leher belakangnya. Tangan kanannya mengelus kasar lehernya. "Apa-apaan si, lo!"

"Ya, lo tuh. Gue bicara ini, lo terhubungnya sama hal yang begituan. Resek lo!"

Ben mengangkat alisnya, "Jangan asal nyeplos. Atau jangan-jangan lo belok ya?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com