Cuci Tangan

Aku mendatangi beberapa pria yang sedang duduk berbicara.  aku tahu beberapa dari mereka tidak menyukai kedatangan aku, tetapi mereka tidak bisa berbuat banyak karena mereka hanya pembunuh sementara aku adalah penerus Elang Hitam.

Mereka yang awalnya berbicara dengan santai menjadi diam saat aku mendekati mereka.  Yang tadinya menatapku sinis berubah menjadi tatapan ketakutan.  aku memberi mereka senyuman, tidak masalah meskipun mereka awalnya tidak ramah kepada aku.

"Dapatkah aku membantu kau?"  tanya seseorang yang telah menatapku dengan kagum.

"Apakah kalian masih melakukannya?"  Aku tidak menjawab pria itu.  Aku hanya bertanya tentang jasa mereka dalam membunuh.

"kau membutuhkan jasa kami? Bukankah Elang Hitam punya banyak orang?"  seru salah satu dari mereka.  Aku tahu dia tidak menyukaiku.  Itu bisa dilihat dari sorot matanya ketika aku sampai di sini.

"Banyak, hanya saja aku tidak ingin ayahku tahu tentang semua ini."  kataku memberitahu mereka.