webnovel

Balasan

Sofia duduk berlutut di depan Putri. Ia duduk di kursi rodanya dengan tatapan kosong. Tidak ada lagi senyum, tawa, bahkan amarah. Wajah pucatnya slalu terlihat datar tanpa ekspresi. Ia seperti tak melihat dan tak mendengar apapun. Ia tidak makan ataupun melakukan hal yang lain. Asupan gizinya hanya di dapat dari infus yang senantiasa menancap di tangannya.

Putri sudah seperti itu selama satu bulan ini.

Air mata Sofia menetes begitu saja saat melihat keadaan Putri yang setiap harinya semakin memburuk.

Ia sudah kehilangan Maya, ia tidak ingin kehilangan Putri juga. Mereka sama berharganya untuk gadis itu.

"Nay, hei, kau mendengarku? Aku datang. Aku akan menginap di sini. Aku akan menemanimu." ucap Sofia pelan.

Tidak ada respon yang cukup berarti darinya. Ia tidak bergeming sedikitpun. Sofia bahkan tidak yakin apa Putri benar-benar bisa mendengarnya.

"Aku akan membunuh Joshua!"

Reflek Sofia menoleh ke belakang mendengar gumaman seseorang.

Bambang!

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com