Anak Manis

Felix yang biasanya jarang di rumah, kini jadi rajin di rumah.  Dan yang selalu dia tanyakan adalah pria itu!

Setelah transaksi dan menjelaskan kepada Felix dan Bagus aku membawa pria itu pergi.  Bahkan Felix dan Bagus tidak bisa mengikutiku.  Rasa ingin tahu Felix lebih buruk dari Bagus, dia tidak akan berhenti sampai mendapat jawaban yang memuaskannya.

"Bambang, di mana kau taruh dia?"  Felix yang sudah lama menungguku di meja makan.

"Apa-apaan ini? Pertanyaanmu tidak terlalu bagus!"  Kataku membalas Felix.

Sofia yang penasaran berjalan ke arah kami dan duduk di kursinya.  "Ada apa!? Kenapa Felix menanyakanmu sejak kemarin!"

aku tidak menjawab pertanyaan Sofia.  aku lebih suka mengambil lauk yang dibawa Sofia.

Merasa kesal karena aku mengabaikannya, dia segera mengambil kembali lauk yang ada di piringku.  "Aku memasak untuk Felix bukan untukmu," katanya singkat dan mendorong lauk itu menjauh dariku.