webnovel

Bab 10 Kiara's Farm

Setelah memastikan keadaan aman, Kiara segera memindahkan hewan ternak yang baru dia beli ke Shangri-la. Gadis itu segera menempatkan hewan-hewan itu ke kandang mereka masing-masing. Tiba-tiba Kiara teringat sesuatu. Dia lupa membeli ikan untuk makanan burung elang! Untung saja dia punya filet ikan beku di freezer.

"Kiara, kamu akhirnya datang juga. Kami sudah kelaparan." kata Mochi dengan nada manja.

"Tadi aku sudah menyiapkan makanan untuk kalian, tapi kalian masih tidur. Makanan kalian ada di dapur. Cepat ke sana. Menu hari ini adalah iga sapi." Kiara memberi penjelasan sambil mengelus kepala Mochi.

"Oke," Mochi segera mendahului saudaranya menuju ke dapur.

Kiara memutuskan untuk menyiapkan makanan untuk hewan ternak yang baru dia beli. Setelah itu Kiara pergi mengurus kebun. Hari ini tomat dan timun sudah siap dipanen. Shangri-la akan memanen tanaman yang ada secara otomatis., jadi Kiara hanya perlu memberi perintah dalam hati.

'Aku merasa seperti sedang bermain game di ponsel.' kata Kiara dalam hati.

Gadis itu merasa lelah dan dia memutuskan untuk mandi, lalu berendam di onsen. Milktea dan Mochi sudah selesai makan, jadi kedua anjing itu mengekor di belakang Kiara.

"Kiara, apa rencanamu selanjutnya? Apakah kami boleh keluar?" tanya Milktea.

"Besok aku akan pergi ke Jogjakarta untuk berbelanja gerabah dan aku berencana pergi ke Semarang untuk membeli kuda. Kalian boleh keluar saat aku sudah tiba di Jogja." jawab Kiara.

"Baiklah, apakah ada yang bisa kami bantu?" tanya Mochi.

"Hmm… sebenarnya aku ingin membangun kandang kuda. Tetapi aku tidak tahu bagaimana caranya." kata Kiara dengan nada sedih.

"Kami bisa membantu. Tetapi kamu harus menyediakan rancangan desain dan materi yang diperlukan." Milktea menjawab dengan santai.

"Benarkah? Kalian baik sekali." kata Kiara sambil memeluk kedua anjingnya.

"Serahkan saja pada kami." Mochi ikut nimbrung.

"Oke, terima kasih. Kalian mau makan apa? Kita akan mengadakan perayaan setelah kandang kuda selesai dibuat." Kiara menawarkan.

"Apakah aku boleh makan iga panggang dan ice cream rasa rum raisin?" tanya Mochi.

"Tentu saja boleh. Kamu mau apa, Milktea?" Kiara mengelus kepala anjingnya.

"Aku ingin makan ayam panggang dan ice cream rasa pistachio." Milktea tidak mau kalah.

"Baiklah. Aku harus kembali ke hotel karena besok kita akan pergi ke Jogja. Apakah kalian ingin menemaniku menyetir?" tanya Kiara.

"Horeee, aku bisa keluar." Mochi berteriak kegirangan.

Akhirnya rombongan itu menempuh perjalanan selama hampir 2 jam untuk kembali ke area Kuta.

Kiara memindahkan kedua anjingnya ke dalam Shangri-la begitu mereka mendekati hotel. Hari ini dia hanya ingin tinggal di hotel dan berniat menghubungi beberapa pemilik stable kuda di kota Semarang untuk menanyakan apakah ada kuda yang bisa dia beli.

Gadis itu sangat beruntung. Ada dua stable yang bersedia menjual kuda mereka, jadi Kiara segera membuat janji temu dengan pemilik stable. Kemudian Kiara menghubungi beberapa depo bangunan di kota Jogja dan Semarang untuk memeriksa apakah mereka memiliki bahan bangunan yang dia perlukan. Kiara ingin membangun kandang kuda seperti 2510Nest stable yang cukup populer di daerah Jawa Barat.

Kandang kuda itu terdiri dari 25 kandang, area untuk memandikan kuda dan lapangan untuk melatih kuda. Kiara meminta Milktea dan Mochi menonton video desain kandang kuda yang dia inginkan.

Kedua anjing itu segera memberikan estimasi bahan-bahan yang mereka perlukan. Sebenarnya Kiara memiliki bahan-bahan yang diperlukan. Tapi dia ingin menyimpan barang-barang yang ada di dalam gudang untuk keadaan darurat.

"Milktea, Mochi, pasti akan menyenangkan seandainya kalian bisa berubah bentuk menjadi manusia." Kata Kiara.

"Sebenarnya kami bisa merubah bentuk kami, tapi saat ini kami masih terlalu lemah." kata Milktea.

"Benarkah? Apa yang harus aku lakukan untuk membantu kalian?" tanya Kiara dengan penasaran.

"Shangri-la akan mencatat poin yang kamu dapatkan setiap kali kamu menyelamatkan pasien. Kami bisa merubah wujud kami setelah kamu menperoleh 100.000 poin." Mochi memberi penjelasan.

"Kalau begitu, berapa poin yang aku miliki sekarang?" tanya Kiara.

"Saat ini kamu memiliki 100 poin. Pria yang kamu bantu kemarin merupakan figur penting di dunia bisnis, sehingga kamu juga menyelamatkan penghidupan banyak orang saat menyelamatkan pria itu." kata Milktea.

"Aku akan berusaha keras menyelamatkan pasien agar kalian menjadi semakin kuat. Semangat!" kata Kiara sambil mengepalkan tinjunya.

Mereka beristirahat setelah selesai mengobrol. Penerbangan Kiara dijawalkan untuk berangkat pada pukul 07.15 waktu setempat. Begitu tiba di Jogja, dia akan berkeliling untuk berbelanja sebelum check-in hotel. Jadwal gadis itu sangat padat karena dia memiliki janji dengan pemilik stable di kota Semarang.

Dia menggunakan salah satu aplikasi traveling yang berbasis di Indonesia untuk menyewa mobil. Selain itu, Kiara juga mengumpulkan informasi mengenai jenis-jenis kuda yang ingin dia beli. Gadis itu berencana membeli kuda jenis Apaloosa , warmblood, Fresian, Akal teke, Arabian, Andalusian, dan kuda poni. Kiara berharap dia dapat menemukan paling tidak 10 pasang kuda.

Keesokan harinya Kiara bangun pada pukul 5 pagi. Untungnya, letak hotel tidak jauh dari bandara, jadi dia tidak terlambat. Kiara melalui proses check-in, lalu menunggu di ruang tunggu bandara. Hari ini matahari bersinar cerah dan penerbangan tidak mengalami kendala.

Begitu tiba di Bandara Adi Sutjipto, Kiara segera mengambil koper lalu mengambil mobil sewaan yang telah dia pesan. Setelah menyelesaikan proses administrasi, Kiara pergi ke hotel menggunakan Google map.

Perjalanan dari bandara ke Hotel Tentrem tempat Kiara menginap memakan waktu 30 menit. Setelah check-in dan menyimpan koper, Kiara memulai kegiatan shopping sesuai jadwal. Dia menghabiskan waktu seharian untuk membeli gerabah dari tanah liat, kain batik, makanan khas Jogja dan minuman tradisional.

Setelah seharian berkeliling, gadis itu memutuskan untuk makan malam di hotel. Kiara benar-benar merasa lelah. Dia segera pergi ke Shangri-la begitu tiba di kamar hotel. Kiara memeriksa kebun, lalu mengobrol sebentar dengan Milktea dan Mochi. Mereka mulai membuat kandang kuda sesuai permintaan Kiara. Besok pagi gadis itu harus mengganti bahan-bahan yang telah digunakan oleh si kembar.

Keesokan paginya, Kiara memulai perjalanan ke kota Semarang. Milktea dan Mochi menemani Kiara di mobil. Kiara membeli kopi di Starbucks untuk menemani perjalanan. Perjalanan dari Jogja ke Semarang dapat ditempuh dalam waktu 3 jam 30 menit. Jalanan cukup padat hingga kota Magelang.

Ketika melewati kota Magelang, Kiara memutuskan untuk mampir ke Candi Borobudur sebelum melanjutkan perjalanan. Dia terkagum-kagum melihat bangunan candi yang megah. Setelah puas mengelilingi candi, dia melanjutkan perjalanan ke Semarang.

Kiara telah menyewa sebuah vila dengan lahan yang luas. Setelah mengurus administrasi, dia mulai berburu kuda di beberapa stable yang tersebar di area Semarang. Kelihatannya gadis itu cukup beruntung. Hari ini dia berhasil membeli 4 kuda poni dari Jerman, 2 kuda Andalusia dari Spanyol, 2 kuda warmblood dari Jerman dan 2 kuda Lusitano dari Portugal.

Pemilik stable mengatakan besok pagi dia akan mendapat kiriman kuda jenis Arab dan Fresian. Saat ini kuda-kuda tersebut sedang dalam perjalanan dari Jakarta.

Pemilik stable mengundang Kiara untuk makan siang bersama dan berjanji akan memberikan beberapa saddle kuda sebagai bonus. Pria paruh baya itu merasa senang karena bertemu dengan pelanggan seperti Kiara. Wajar saja jika pria itu merasa senang, nilai transaksi mereka kali ini bernilai miliaran!

Setelah meninggalkan stable, Kiara mengisi waktu luang dengan berbelanja di depo bangunan untuk mengganti bahan-bahan yang telah digunakan untuk membangun kandang kuda. Kemudian dia pergi supermarket. Kiara kembali ke vila setelah membeli makan malam. Menu malam ini adalah garang asem ayam dan tahu gimbal. Mochi dan Milktea menemani Kiara makan dengan penuh semangat.