webnovel

Baby's Dragon

Leo, Penyihir berusia ribuan tahun terbangun dalam wujud bayi setelah lama tertidur demi memulihkan tubuhnya pasca perang yang tak berkesudahan. Namun ketika ia keluar dari Ruang Jiwa ... "Baby ... ," Seekor Naga jantan, menatap batita kecil di depannya dengan mata yang berkilau cerah. Iris emas itu penuh kebahagiaan dengan sentuhan kejutan yang tak tertahankan. "Baby, panggil Papa." " ... ." Sebentar ... BUKANKAH MEREKA BEDA SPESIES?! BAGAIMANA BISA NAGA INI MENGANGGAPNYA ANAK?! Leo sakit kepala. Degan tubuh bayi dan bahasa Naga yang terdengar cadel, pada akhirnya ia mendidik Ayah angkatnya dari Naga Primitif yang konyol dan idiot, menjadi seekor Naga berdarah murni yang berwibawa. Oh, ini Papanya! Leo bangga. Namun sayang, masa depan selalu tidak terduga. Art Cover by: Fai

AoiTheCielo · LGBT+
Not enough ratings
65 Chs

7. Penyambutan di Bandara

Ketika pesawat mendarat di Academy Royal Ion, matahari sudah benar-benar tenggelam dan waktu sudah menunjukkan dini hari. 6 Penyihir yang masih mengenakan piama mereka masing-masing terlihat sangat mengenaskan. Dengan mata mengantuk, memeluk guling, masih mengenakan masker wajah dan bahkan masih terlelap sehingga terpaksa digendong Guardian mereka.

Beruntung, sebelum terhuyung-huyung keluar dari pesawat, Vampire muda Leta ingat bahwa mereka harus sedikit lebih sopan. Akan ada banyak orang yang menyambut mereka. Kepala Sekolah sudah memperingatkan hal ini berulang kali. Karenanya, dengan panik sang Vampire meneriakkan ke semua Guardian untuk mengambil jubah kuning dan memakaikannya ke tubuh Penyihir mereka masing-masing.

Jadi, meski dibaliknya adalah pakaian tidur dan masker wajah yang belum dihapus, semua orang tetap terlihat sopan. Bastian yang semula digotong Lyra karena tidak kunjung bangun, akhirnya bisa berdiri meski harus dipegang erat agar tidak jatuh dan mencium tanah.

Tidak mengetahui kepanikan di dalamnya, Palka pesawat yang dingin dan keras menjadi titik fokus banyak mata. Keributan yang semula membuat banyak orang antusias, kini mengundang begitu banyak kegugupan. Mereka diam, menanti-nantikan para Penyihir muda yang akan bertukar ilmu di negeri mereka. Semua orang dari berbagai macam ras berkumpul di ujung eskalator, membentuk dua barisan dan tidak menghalangi langkah para Penyihir muda di karpet merah beludru yang lembut.

Sssshhhh ...

Suara berdesing terdengar di malam yang sunyi. Lampu-lampu indah dari Bandara menyala, fokus kepada pintu yang secara perlahan terbuka. Dari bawah ke atas, lapisan besi keras itu secara perlahan dan lamban, mulai memamerkan sosok berjubah kuning yang siap untuk keluar dari cangkang besi.

6 Penyihir muda berjubah kuning turun dari pesawat bersama dengan Guardian mereka masing-masing. Terlihat megah dengan eskalator yang perlahan menurunkan penumpang pesawat. Wajah para penyihir muda tidak terlihat sama sekali. Tersembunyi dengan baik dibalik tudung yang mereka kenakan. Memberikan rasa misterius dan penyendiri dengan Guardian yang jelas terlihat sangat kaku dan kuat.

Seperti yang dikatakan di kelas persiapan, para Penyihir akan disambut oleh banyak orang. Baik oleh Kepala sekolah, guru dan juga beberapa murid yang dianggap mereka cukup jenius untuk menjadi teman dan pendamping selama di Academy Royal Ion.

Bandara sekolah yang besar, mendadak terlihat agak menyesakkan dan sempit karena kedatangan mereka.

Mendapati pemandangan spektakuler ini, lima Penyihir langsung kehilangan rasa kantuk mereka. Gugup dan panik, lima orang yang tidak terbiasa dengan tindakan berlebihan seperti ini merasa sangat ingin melarikan diri dan kembali ke pesawat. Beruntung, masing-masing Guardian memegang Penyihir mereka dengan erat. Memastikan bahwa lima orang yang semula berada di dalam keadaan mengantuk, tidak akan jatuh.

Hanya Leo yang tidak dipegang. Bukan karena Merci malas, tetapi lebih karena Leo tidak mengantuk sama sekali. Sudah menjadi instingnya untuk bermalas-malasan, tetapi saat menjadi fokus banyak orang, sosok perak akan secara tidak sadar menjaga wibawanya.

Karena itu, Naga Biru dengan bijaksana berdiri di belakang, menjaga Penyihir kecilnya di jarak yang aman dan nyaman.

"Selamat datang di Academy Royal Ion," seorang wanita dengan gaun yang melekat di tubuhnya menyambut. Sosok itu memiliki kerutan di wajah, terlihat tua tetapi jelas sangat enerjik. Terdapat sepasang tanduk dan ekor berwarna hitam. Ras Naga dan juga merupakan Penyihir … merupakan sesuatu yang sangat jarang.

"Terima Kasih sudah menyambut kami, Nyonya Inez," sebagai pemimpin kelompok, Jovanka menjadi sosok yang maju ke depan dan menerima sambutan itu. "Maaf sudah membuatmu dan juga rombongan, menjadi menunggu lama."

"Oh, tidak masalah sama sekali," Inez Rosiana tertawa menyenangkan. "Kalian pasti sangat lelah. Sebaiknya beristirahat dan nanti malam, kita adakan acara penyambutannya."

"Tidak perlu repot-repot, Nyonya, kami hanya pertukaran pelajar tahunan dan bukan tamu yang spesial."

Ras Naga itu tertawa. "Nak, semua Penyihir yang mendatangi Academy Royal kami adalah tamu yang spesial," ujarnya jenaka. "Jadi, tidak perlu merasa sungkan sama sekali dan nikmati sambutan kami dengan baik."

Jovanka hanya menolak secara simbolis. Bagaimanapun, sudah dijelaskan bahwa akan ada pesta penyambutan. Pertukaran Pelajar adalah acara tahunan. Bukan hanya dari Academy Ruby, tetapi juga akan ada 6 Penyihir dari Academy Sains dan Academy Penyihir Yuron. Jadi, ketika ketiga perwakilan telah berkumpul, Academy yang menjadi Tuan Rumah akan membuat pesta penyambutan.

Tahu bahwa semua orang lelah karena perjalanan yang panjang, Rosiana tidak berbasa-basi kembali dan mengantarkan tamu mereka ke sebuah kastil mewah tempat mereka akan menginap. Kastil ini menjadi rumah bagi 18 Penyihir muda dari ketiga negara. Dengan dekorasi yang indah dan mewah, Negara Ion memamerkan kekayaan mereka secara terang-terangan.

Sayang, semua orang sudah tidak sabar untuk tidur di atas kasur mereka masing-masing. Tidak ada yang menikmati kemegahan Kastil mewah ini. Semua orang langsung menutup pintu begitu sampai di kamar mereka dan jatuh tertidur.

Salahkan kenapa mereka terlalu bersemangat ketika sadar akan segera sampai. Tidak ada yang tertidur hingga larut malam dan mereka masih harus terbangun dini hari hanya untuk … berpindah kasur. Oh, ini sangat merepotkan dan juga … melelahkan. Beruntung semua orang mengenakan tudung, jadi tidak ada yang melihat mata terpejam dan wajah mengantuk mereka.