webnovel

Awakening's of Magic : Fire queen

Nyanyian itu terus terdengar, yuna tidak bisa mengingatnya, dia memasuki sekolah penyihir kerajaan untuk menemukan jati dirinya, lalu di sebuah misi dia bertemu dengan seorang penyihir waktu dari masa depan yang merupakan penjahat kriminal level tinggi di zamannya yuna, Penyihir itu membantunya untuk mengungkapkan kebenaran yuna, dan semua pilihan itu selalu melingkupi kehidupan yuna, bahkan sampai dia menemukan jati dirinya.

Iou · Fantasy
Not enough ratings
1 Chs

Penyihir Api

Suatu hari ada seorang anak yang lahir di keluarga rakyat jelata, anak itu di ramalkan akan menjadi seorang pemimpin yang hebat di masanya, meski begitu belum ada tanda tanda kebenaran dari takdir tersebut.

Sampai suatu hari kebakaran besar terjadi di desa itu, banyak prajurit yang datang dari Kerajaan untuk membantu bencana tersebut, namun hanya anak ramalan itu yang masih hidup, sampai suatu hari, anak itu di angkat oleh seorang raja sebagai putri angkatnya.

"wah... senang sekali....akhirnya kita sudah masuk sekolah! benar bukan nana?" Tanya yuna kepada nana.

"yah... aku juga senang yuna." jawab nana dengan senyuman.

"Tuan putri!" ucap seseorang dari kejauhan.

Rupanya itu seseorang prajurit yang ingin menemui putri nana, nana selalu ceroboh dan selalu lupa dengan apa tanggungjawabnya, nana adalah putri yang terlalu polos, tapi nana adalah orang yang cerdas.

Sedangkan yuna adalah seorang putri yang sangat perhatian dan mudah terbawa suasana, mudah di tipu namun dia adalah orang yang berani, tidak lama setelah prajurit itu memberikan barang nana yang tertinggal, yuna dan nana masuk ke sekolahnya setelah berpamitan dengan prajurit itu.

"Selamat pagi! perkenalkan aku adalah wali kelas kalian, Tago Ichihara, Aku pengguna lima elemen, yah aku tidak hebat hebat banget sih... hehe." Tago menggaruk kepalanya.

Semua murid terkejut setelah mengetahui bahwa yang mengajar mereka adalah penyihir kelas atas, namun berbeda dengan yuna, yang lain sibuk bertanya dengan guru baru mereka yuna hanya ngedumel dalam hatinya.

"Huh dia cuma mau sombong aja kan!? " ucap yuna dalam hatinya.

Brak!* seseorang mendobrak pintu.

"Wah wah Tamago Ichihara, selamat pagi... apa kau bisa lebih sopan dikit, kakak mu di sini mengajar loh." ucap Guru Tago kepada Tamago.

Semua orang berbisik, Tamago tidak berbicara dan memberi salam pada kakaknya, dia berjalan menuju meja dimana yuna dan nana berada, Tamago mengambil kursi di sebelah yuna dan langsung memejamkan matanya untuk tidur.

"Tamago Ichihara ya, dia orang yang selalu di ceritakan nana kan? tapi kenapa dia terlihat jauh dari bayangan ku?" pikir yuna.

"Yah yah sudah sudah, mari dengarkan saya kembali, seperti yang kalian tahu, batu sihir terdiri dari tujuh bagian, batu api, batu udara, batu listrik, baru bumi, batu air, batu kegelapan, dan batu cahaya, tapi ada batu lain dan penggunaannya sangat langka atau hampir tidak ada, apa yang tahu mengenai hal itu?" tanya Guru tago kepada murid murid.

Tidak lama yuna langsung berdiri mengangkat tangan, sambil melompat lompat dengan semangat, sembari menyebut dirinya berkali kali, sampai membuatnya menjadi pusat perhatian, dan Guru tago membiarkan yuna menjawab pertanyaannya.

"Jawabannya batu pribadi! benar bukan Guru? atau aku salah ya? apa sih namanya? " ucap yuna dengan bingung.

"kamu tidak salah yuna, hanya kurang kata kristal di antara dua kalimat itu saja, jadi batu kristal pribadi adalah sebuah kekuatan unik dari banyaknya orang di dunia ini, atau kemampuan lain dari ketujuh batu yang kita lihat selama ini, dan semua kekuatan itu bermacam-macam, dan kalian jangan khawatir, mereka adalah kekuatan netral, jadi masi akan berdampak jika terkena serangan dari semua elemen." jelas Guru tago.

"Tapi bagaimana jika musuh kita memiliki kekuatan keabadian?" tanya nana.

Pertanyaan nana membuat suasana kelas diam, semua orang berfikir, bagaimana jika ada seseorang yang memiliki kekuatan seperti itu, dan apa mungkin ada orang yang seperti itu, tapi Guru tago berusaha memecah suasana dengan menjelaskan bahwa kemungkinan seperti itu tidak ada, kecuali orang itu memiliki kekuatan regenerasi yang sangat tinggi, meski cara itu berhasil, namun semua siswa di kelas itu tetap membicarakan hal itu sampai jam istirahat tiba.

"kenapa kita harus melakukan banyak sesi perkenalan ini nana? padahal tujuan ku kesini bukan untuk melakukan misi dan menjadi seorang penyihir hebat." keluh Yuna.

"Memangnya apa yang yuna inginkan?" Tanya nana sambil menyantap makan siangnya.

"Aku hanya ingin tahu, dari mana aku berasal dan dimana aku dilahirkan, kamu tau kan aku anak dari desa pedalaman itu, namun aku adalah seorang anak yang di temukan oleh nelayan dan di ramalkan menjadi seorang pemimpin." jelas yuna.

"dari mana yuna tahu? lagi juga bukannya malah bagus jika kamu jadi pemimpin?" nana memandangi yuna.

"Yah... b-bagaimana jika suatu hari, posisi mu aku ambil alih, atau aku akan menjadi pemimpin orang orang yang memberontak, nanti bagaimana jika nanti kita menjadi musuh, aku-" kalimat yuna di potong oleh nana yang ingin menyuapi Yuna sambil tersenyum, dan menyarankan yuna agar tidak khawatir.

"Aaaaakkkk!" teriakan seorang pria terdengar dari luar gedung, semua orang langsung menuju sumber keributan, lalu di sana, seseorang sedang berdiri sambil memegang potongan lengan orang yang terjatuh tak bernyawa.

"Hey! apa yang kau lakukan bodoh! apa kau tahu apa hukumannya jika kau melakukan tindak kriminal di sini!" bentak yuna.

"Enyah lah kau putri bangsawan! sihir kristal pribadi, pedang rantai dewa kematian!" penjahat itu mengeluarkan sihirnya dan tiga rantai dengan pedang di ujungnya siap menusuk yuna kapan pun.

Ting! Ting! Ting!*

Serangan penjahat itu di netralisir oleh kekuatan Tamago, dan penjahat itu heran karena rantainya dapat di rusak dengan mudah oleh Tamago, nana saat itu menciptakan banyak gelembung sihir untuk mengalihkan perhatian dari penjahat itu.

"Boleh juga pria yang di sana, tapi apa gunanya sihir gelembung tang kau gunakan, putri bangsaw- Aakkkk!" Penjahat itu terkena serangan yuna dari bawah tanah.

Dengan tinju apinya, penjahat itu terkapar tak berdaya, dan membuat sebagian wajah penjahat itu menghitam, Guru tago yang melihat kejadian itu sedikit Terkesima dengan kekompakan yang secara kebetulan terjadi dengan mereka bertiga.

Sementara itu setelah kejadian itu berakhir, penjahat itu sedang di interogasi oleh Kaisar, atau pemimpin penyihir kerajaan di ruangan milik kaisar.

"Nah, tuan momoroki, kau itu penjahat level A, kterlibat asus pembunuhan seorang pendeta, kau membakar wajah pendeta itu, dan sekarang wajah mu terbakar, menarik sekali." ucap Kaisar.

" Sialan! dia pasti, pasti akan bangkit! dia akan menolong ku, menghancurkan kalian, kerajaan ini tidak akan bertahan lama dalam beberapa dekade ke depan lihat saja, dia pasti akan datang!" ucap Momoroki dengan Percaya diri dan penuh keyakinan.

"Yah... sayangnya aku tidak peduli dengan siapa orang itu, tapi... sepertinya kamu sudah mendapat karma mu bukan? semoga luka bakar itu kau akan cepat sadar Momoroki, bawa dia ke penjara." perintah Kaisar.

Setelah para prajurit itu keluar, Hansel sebagai wakil dari Kaisar memberikan beberapa pendapat tentang kemungkinan orang yang penjahat itu katakan, dan Kaisar tertarik pada satu orang penjahat level dewa.

Hari itu pun berakhir, dan setelah mandi yuna dan nana memutuskan untuk beristirahat, mereka sempat membicarakan banyak hal dan bercanda, sampai akhirnya mereka tidur.