webnovel

AurorA #2 (hakat dan Sukma)

Sebuah dataran tinggi yang aneh . Namun sebelum tiba diatas sana . Tiba tiba langit berawan hitam pekat yang awalnya diam dan menakutkan tiba tiba mengeluarkan banyak cahaya 9 warna . Dan menyambar ke segala arah . Bahkan . Meluluh lantahkan apapun yang di kenai nya . Elang yang ditunggangi Odin pun terkena dibagikan sayap . Odin dan elang nya pun jatuh ke depan sebuah hutan . Dari kejauhan pancaran yg keluar dari dalam hutan secara langsung terasa seperti ada niat membunuh yang kuat . Bahkan itu sangat berbahaya . Elang elang yang ditunggangi oleh perkumpulan kota pure yang sebelumnya bersama Odin pun ikut terkena lalu jatuh kesegala arah . Tepat saat itu dekat dengan Odin . Wanita berambutr hijau pun jatuh bersama satu lelaki lainnya . Tiba dari atas langit 2 elang jatuh . Seperti komet jatuh . Namun elang itu punya aura penghalang yang memungkinkan siapapun jatuh bersama dia tidak akan terluka sedikit pun ..

Elang itu jatuh didepan Odin sekitar 10meter dari Odin .

Odin bergegas kesana dan membantu nya untuk bangun ..

Tiba tiba tanpa sengaja mata Odin sedikit rasa syukur keindahan pada wanita itu . Rambut hijau . Bibir kecil manis berwarna pink . Rok biru baju nya pun biru . Sedikit terbuka namun dengan buah surga yg sedikit kecil namun serasi dengan bentuk tubuh lucu dan imutnya .. serta paha yang menawan hingga ujung kaki . Odin sedikit lupa tentang suasana yang saat ini terjadi ..

" Tutup matamu atau kau menyesal karena ini " wanita itu terbangun dan setengah marah atas pandangan mata Odin yg sedikit melecehkan .

"Aku tak sengaja . Hehehehe"

Odin sedikit malu malu menggaruk garuk kepala tanpa rasa bersalah ..

"arrrgghh dewa ampuni kami "

Tidaaaaaak"

Lolongan manusia yang terkena cahaya itu . Dan banyak teriakan tragis dari teriakan itu tergambar orang orang yang akan mati karena penomena ini ..

" Cepat lari , masuk kedalam hutan cari gua untuk berlindung '

Dengan takut namun mau tidak mau mereka bertiga berlari . Sesampai nya dalam hutan mereka terus berlari . Melewati batang batang pohon besar . Bendungan air kecil . Mereka melompat lompat diatas rawa dari pohon ke pohon .

Odin penasaran dan hendak bertanya .

"Hey gadis siapa namamu . Dan kau juga siapa namamu"

Gadis dengan terengah-engah menjawab sambil berlari bergantian pohon .

"Aku eL bela .. aku kenal kamu tapi kamu tak kenal aku "

Tiba tiba dia menjulurkan lidahnya sambil meledek .

" Odin kau tak mengenalku namun aku tahu kamu . Namaku El Iyan , ingat keluar dari hutan ini kita harus menghapus sebutan eL dari nama kita "

Dia sedikit serius dan sedikit acuh tak acuh .

"Baiklah kita akan selamat dan keluar dari hutan ini , kita harus meneruskan keinginan kakek El shou . Dan menjadi akar bangkitnya kembali kota pure dimasa depan" Odin berkata dengan percaya diri dan sedikit tertawa bangga .. namun setelah itu kabut mulai datang tanpa ada nya tanda tanda . Lalu pandangan mereka hilang satu sama lain . Odin berhenti sejenak kegelisahan pun menyebar hingga otak nya . Dia berteriak "bela , Iyan dimana kalian " dia terus berteriak sekuat tenaga namun tak ada jawaban . Tiba tiba di belakang suara raungan terdengar . Bahkan pohon runtuh dan seperti pohon hancur pun terdengar . Pada saat itu . Gelisah khawatir dan prustasi pun tercampur . Ia akhir lari ketakutan berjalan tanpa arah namun kabut tetap masih tebal . Suara terus mendekat seakan akan ada monster yang mengikuti nya di belakang . Namun ada batu besar menjulang tinggi menghalang bahkan batu itu seperti benteng tanpa ujung di sisi maupun atasnya .. ia terdesak pasrah dan menyesal masuk ke hutan itu penuh ketakutan . Suara itu makin dekat dan dekat , Odin menutup matanya dengan ketakutan . "Apakah ini akhir hidup singkat ku " ia bergumam dihatinya Air matanya keluar perlahan sambil tertawa seakan frustasi .

Namun tak disangka yang muncul adalah monster panggilan El shou gadis Dewi yang mungkin tercantik di dunia . Dewi itu terluka parah ada sebagian darah keluar di lengan dan kaki nya namun tidak menutupi kecantikannya . Malah sebuah rangsangan lebih terlihat karena baju dan rok nya yg robek karena sesuatu . Dewi itu hendak membasmi Odin . Namun saat dia merasakan jejak keturunan El dia berhenti dan menabrak dinding namun tak menghasilkan suara atau hantaman apapun . Itu membuktikan tebing ini bukan sesuatu yg biasa .. Dewi itu mencoba terbang melewati tebing beberapa menit dengan kecepatan tinggi namun tanpa ujung . Ia berhenti dan berpikir sejenak melihat kebawah dia hanya berada 5 meter dari Odin .. melihat kebawah Dewi itu penuh rasa kesal melihat Odin menengok keatas dengan senyum nakal di sisi mulutnya bahkan dia berkata "merah muda " gadis itu turun dan memandang jijik Odin ."keparat apa yang kau lihat , lalu bagaimana bisa aku terbang keatas beberapa menit dengan kecepatan tinggi namun hanya terbang sedemikian rupa . Berapa lama kau melihatnya " Dewi itu marah dan ingin membunuh Odin namun dia ingat riwayat El shou .

"Sekarang beritahu siapa namamu " dengan aura menekan warna hitam pekat disampingnya di mengancam Odin dengan kuku tajam menghunus lehernya .

"Aku eL Odin, mohon maaf dan ampuni aku atas kelancangan ku"

Odin berkata gugup dan pasrah untuk mati ditangan ya . Karena kekuatannya tak bisa di ukur oleh pikiran Odin .

Namun setelah mendengar nama nya Dewi itu semakin mengkerut dan penuh tidak percaya bertanya

"Apa bukti kalau kau dari keluarga eL  "

Odin bingung bukti apa yg harus dia tunjukan namun dia teringat beberapa tentang buku yang di berikan el shou saat itu . Iya mengambil buku itu lalu menunjukannya dengan raut wajah takut ..

Setelah melihat buku itu Sherin seakan acuh tak acuh lalu duduk disamping Odin dan mengeluh .

"Anak nakal kau beruntung kali ini .. Sherin duduk mengambil nafas sedikit . Odin masih berpikir pasti ada hal aneh dengan dinding ini dia memeriksa nya .

"Dinding sedikit aneh . Tak berujung pula . Pasti ada sesuatu dibaliknya " dia bergumam dalam hati sambil memegang dagu nya . Beberapa saat iya memeriksa dan mencoba mentransfer energi kecil nya .

Ssssttttt , energi nya diserap dan ada pintu emas  yang tiba tiba muncul lalu terbuka , dark dalam pintu muncul ribuan tangan hitam penuh darah menarik Odin kedalam .

"Ahhhh sial apalagi ini "

Odin terserap kedalam seperti dimensi hitam tanpa ujung terserap terus menerus begitu juga Sherin tanpa berpikir panjang iya masuk kedalam pintu itu mereka berdua seperti jatuh dari ketinggian namun tanpa dasar  .

" El Odin dimana kau " apa apaan dengan tempat ini "

Sherin berteriak penuh kesal seakan dia dipermainkan oleh alam .

Tiba tiba dalam pikirannya ia bertemu dengan naga berwarna emas yang dapat bicara

"Hey bocah kau membuat ku terbangun . Dan apa apaan ini aku ada dengan mu, cincin itu darimana kau mencuri nya "

naga mulai mendengus marah penuh kesal tapi itu membuatnya terlihat berwibawa dan penuh arogan.

" Eeehhhhhh" Odin kaget melihat seekornaga berbicara

"Tuan leluhur naga , maaf sebelumnya aku mendapat cincin ini dari elshou, saya harap anda mengenal nya dan tak berburuk sangka"

Odin jongkok satu kaki  memberi hormat tulus pada nya .

"Persetan siapa pula dia aku tak mengenal nya, cepat keluarkan aku "

Naga mendengus marah dan murka merasa tertipu oleh nya .

Odin gugup namun masih dalam keadaan hormat padanya .

"Jika aku tau cara mengeluarkanmu mungkin aku tak berani mengabaikan keinginanmu, lihat aku terjebak dalam ruang gelap ini "

Odin berkata masih dalam posisi hormat padanya .

" Kenapa kau bisa mencapai ujung hutan 7 nyawa bahkan masuk kedalam arus kepuncak gunung martial ini, aku akan mengambil alih sebentar "

Naga itu berkata dengan gaya arogan dan seakan berpengetahuan luas tentang tempat ini.

Haaaaaaa" naga mengaum sinar emas nya mulai terang benderang menyala . Pada saat itu pula Odin seakan menginjak sebuah dataran dan terasa seperti jatuh .

Buuukkk"   " aduh sakit sekali "

Odin kebingungan karena tempat ia berdiri adalah seperti puncak gunung . Angin berhembus kencang . Hanya ada rumput hijau satu pohon besar dan sebuah batu berlumut  disana .. namun tak lama kemudian sang naga mulai meringis aga kesal dan berkata

" Aku akan keluar secara paksa . Jadi tahan dirimu sesaat . Dan lepaskan cincin itu dari tali kalung nya "..  naga berbicara lantang keras seakan semua akan tunduk pada nya .

Odin melepas tali kalung dan cincin nya . Lalu sang naga keluar dari perut nya begitu saja .

"Aaaaaaarrrhhh " Odin teriak penuh rasa sakit di sekujur badannya seakan seribu tulang patah saat itu

Akhirnya sang naga keluar dan Odin tergeletak lemas sekarat disana .

" Aku lupa anak ini masih dalam Sukma yg sangat rendah" naga memberi kan sihirnya . Meliuk liuk dalam keadaaan melayang dan serbuk emas seperti debu menaburi tubuh Odin ..

"Setidaknya dia masih akan hidup , sepertinya aku harus pergi segera "

Naga memandang langit yang gelap heran dengan penomena ini .

"Apa apaan ini. Seakan langit murka atas manusia "

Namun tiba tiba Dewi sherin pun jatuh didepannya namun elegan iya menapakinya seperti bidadari turun dari surga . Lalu kaget melihat sang naga .

" Martis kenapa kau disini "

Sherin dengan heran bertanya

" Oh Dewi sherin cinta ku . Sayang ku . Kita memang berjodoh sekarang " sang naga menjawab dengan berwibawa dan setengah tulus penuh kegembiraan bahkan wajah nakal didepannya lalu ia pun berubah menjadi pria tampan berambut panjang lurus berwarna putih . Jenggot tipis yang memanjang alis tipis dan tajam . Mata emas berpadu biru ditengah nya seperti 3 pola riak air . Baju purih polos lengan panjang sampai melewati kaki nya

" Persetan dengan laki laki nakal sepertimu, jangan panggil aku dengan sebutan manja , dasar makhluk hina "

Sherin berkata sambil cemberut dan membuang wajahnya ke arah kiri . Sombong . Arogan namun tetap cantik dilihatnya .

"Oh cinta ku , maafkan jika aku salah tapi hatiku tulus padamu sejak seribu tahun yang lalu , kenapa kamu bisa ada disini cinta"

Martis terus menjawab dengan nada lembut dan berwibawa di depannya

" Aku disini karena anak itu "

Sherin acuh tak acuh menjawab

" Siapa sebenarnya anak ini , ceritakan lah padaku "

Martis sedikit heran namun dengan. Wajah terpesona menjawab .

Akhirnya sherin bercerita tentang kejadian yg dialaminya dan tujuannya . Mereka penuh canda dan marah disana seperti teman yang telah mengenal lama

Beberapa jam kemudian setelah mereka saling bicara . Petir pun mulai makin menggila diatasnya . Mereka heran dan terkejut dibuatnya karena baru pertama kali melihat petir berwarna warni dan begitu tipis .  Bahkan apapun tembus berlubang tersentuh olehnya .

" Awas sepertinya petir ini berbahaya dan kuat "

Martis berkata kecil penuh heran mengambil tangannya mengusap dagu .. 

Sherin pun merasa sedikit ancaman bila terkena itu .

" Lalu kita harus bagaimana "

Sherin memandang kelangit bicara penuh heran dan sedikit waspada seakan ia siap menghindar jika petir itu kearahnya .

Odin terbangun dan melihat sekeliling nya . Bahkan ia heran melihat sherin bersama lelaki muda tersebut . Ia mulai akan berdiri namun mendadak ia seperti tertekan kebawah . Tak bisa bergerak seakan di tarik oleh gravitasi besar membuatnya bersujud namun mencoba paksa bangun melawan itu . Tiba tiba lingkaran 9 sisi tercipta dibawah kaki nya dengan 9 warna terang menyilaukan .

Petir besar sembilan warna pun menyambar nya terus tak putus selama 10 menit . Itu seakan masuk paksa kedalam tubuhnya . Ia berteriak sekejap penuh rasa sakit. Seperti penyiksaan orang terkupas seluruh kulit dan dibakar daging nya lalu diam hilang suara .

Martis dan Sherin penuh heran . Takut . Duka . Namun hanya pasrah dengan apa yang dilihat nya .

" Anak yang malang , padahal elshou sudah memberi nya harapan tinggi bahkan menugaskan ku untuk membantu nya sampai ia mandiri dan cukup kuat " Sherin hendak ingin pergi karena harapannya lenyap dan berniat mencari sisa keluarga eL lainnya .

"Jadi anak ini tidak berbohong tentang nama elshou bahkan Sherin mengenalnya" martis berbicara dengan nada kecil dan tetap dalam keadaaan Arogan memegang dagunya .

Namun martis masih merasa ada kehidupan di jiwa Odin ia terheran heran apa manusia biasa bisa menahan petir semegah itu .

"Tunggu Sherin dia masih hidup"

Martis berbicara dengan wajah heran dan sedikit harapan untuk Sherin . Sherin hendak terkejut lalu menghampirinya sedekat mungkin dengan pandang and penuh was was takut petir itu datang lagi .

" Benar dia masih hidup " Sherin tersenyum manis dan  senang . Bisa dinilai itu lebih manis dari makanan apapun bahkan madu sekalipun karena senyumnya  . Martis terlema oleh senyum sherin yang bahkan menurut dia itu paling tulus dan langka Selena ribuan tahun mengenalnya .

Sherin melihat saat itu gerbang hakat nya terbuka lebar

Note #hakat itu adalah ruang didalam jiwa . Semakin besar hakat semakin mudah iya memberi ruang hidup untuk Sukma dan kenaikan Sukma pun tak akan ada masalah dan konsekuensi . Jika Sukma melebihi kapasitas hakat maka itu seperti menuang air dengan selang kedalam balon . Iya akan membengkak lalu akhir nya meledak yang artinya iya akan mati tak kuat menahan Sukma nya lebih besar dari hakat nya .

Sherin langsung masuk kedalam hakat nya . Lalu dia tertegun heran dan takjub melihat hakatnya sangat luas dengan pilar 9 warna dan itu sangat banyak tersebar dimana mana . Seperti pelangi tanpa batas dan tak terhitung warnanya . Namun. Tidak dengan yang hitam iya hanya satu didalam . " Aku akan melihat yang hitam dan mencari tahu "

Sherin mencoba terbang cepat mendekati yang hitam namun dia bahkan tak berhasil mendekati bahkan tak terlihat ia melangkah sedikit pun karena itu tak membesar saat di kejar dan coba raih . Ia percaya itu pasti pilar besar dan. Sangat besar tak tertandingi besarnya.  Karena ia tak terlihat membesar atau mendekat saat ia dikejar kearahnya. 

Diluar hakat . Martis sedikit cemas akan sherin lalu iya pun ikut masuk kedalamnya . Namun ia juga takjub dengan isinya.  Keindahan  8 warna yang banyak dan menyebar di segala penjuru hakat .

Dia pun penasaran dengan warna hitam kenapa hanya satu disana.   Ketika sadar Sherin tak disana ia berteriak sedikit cemas  berteriak mencari nya

" Sherin dimana kau "

Iya panik dan aga khawatir dengan sherin . Namun Sherin mendengarnya laku  berteriak .

" Aku disini bodoh , pergi kearah yang hitam lalu akan menemukan ku. .

Martis menuju warna hitam dan bertemu sherin sesaat nya .

" Hakat yang luar biasa . Betapa luasnya ini . Seluas negara kah atau bahkan seluas dunia . Dan mungkin ia tidak perlu khawatir menerobos lanhsung ke tingkat puncak Ruby sekalipun"

Martis heran . Takjub dengan luas hakatnya bahkan ini lebih indah dari hakat yang pernah aku tinggal i di beberapa manusia sebelumnya yang ia tempati  .

Berapa banyak potensi dan keajaiban anak ini .