webnovel

Rindu

Seminggu sudah setelah meninggalnya Bunda Dewi dan Edo, kini Dewi harus kembali masuk sekolah setelah libur semester.

"Dewi" Suara Edo dari teras rumah memanggil Dewi.

"Iya kak dikit lagi." Teriak Dewi.

Dewi sedang bersiap-siap untuk pindah ke rumah kakek nenek yang artinya juga pindah sekolah, karna dirumah hanya tersisa Dewi dan Edo. Maka Edo memutuskan untuk memindahkan Dewi ke rumah kakek neneknya untuk sementara adiknya tinggal disana.

dikarenakan Edo harus bekerja keras di kota untuk menafkahi Dewi adiknya, dia tak tega jika harus membiarkan adiknya sendirian dirumah.

Sebenarnya, berat bagi Dewi meninggalkan rumah sejuta kenangan itu. namun apa daya, mau tak mau ia harus meninggalkan rumah penuh kenangan itu.

Dewi keluar dari rumah membawa koper besar.

"Bantu kak" Edo membantu membawa koper ke mobilnya.

Dewipun masuk kedalam mobil, setelah itu mereka berangkat menuju ke kampung halaman kakek dan nenek.

_____

Kampung halaman nenek dekat dengan perbukitan dan banyak sawah yang mengelilingi bukitnya. Jalan beraspal mulus menambah rasa nyaman untuk tinggal disana. Dewi melihat kanan kiri merasakan rindu dan juga menahan sedih karena dia pulang kampung tak bersama Ayah Bundanya.

"Dek, yuk turun." Tak terasa mereka sampai dirumah kakek nenek.

Dewi melihat kakek nenek yang menunggunya di depan rumah, ia pun langsung menghampiri mereka. " Nenek " memeluknya "Kakek" mencium tangannya.

"Alhamdulillah kalian sudah sampai, Yuk masuk" Ajak kakek.

Mereka masuk kedalam rumah menuju ruang tamu. Edo dan kakek duduk di sofa sedangkan nenek dan Dewi menuju kamar yang akan di tempati Dewi. " Ini kamar kamu ya sayang, semoga kamu betah disini. sederhana aja tapi Insyaallah sangat nyaman." Ucap nenek sambil mengelus rambut pendek Dewi.

Dewi tersenyum mengangguk. "Nek, Dewi ngantuk mau mandi dulu terus istirahat ya." Ucapnya. "Aduh, cucuku pasti capek banget ya."

"Tapi apa kamu nggak mau makan dulu?" Tanya nenek.

"Nanti nek, sekalian pas kakak mau balik ke kota." Jawabnya.

Nenek mengangguk setuju. "Yaudah sana, nenek ke depan dulu ya." Dewi membalas dengan senyumannya.

Di ruang tamu...

"Maaf kek, Edo jadi ngerepotin."

"Apa yang kamu bilang do, justru sudah menjadi tugas kami untuk mengurus kalian. siapa lagi kalau bukan kakek dan nenekmu ini do."

"Betul sayang, kakek nenekmu ini masih sehat bugar. senang kalau tinggal bareng cucu rumah rasanya jadi rame do." Sambung nenek.

Edo tersenyum lalu dia memeluk nenek. "Makasih banyak nek,meski ayah dan bunda sudah meninggal, tapi alhamdulilah Edo masih punya kakek nenek yang tulus sayang sama cucunya."

"Semua sudah takdir, nenek tau apa yang kamu dan Dewi rasakan. Yang sabar ya nak, jangan putus asa. buat orang tuamu bangga melihat mu dari kejauhan disana." ucap nenek.

Setelah itu mereka pun berbincang-bincang dan bercanda tawa di ruang tamu.

Sebenarnya, Dewi nggak tidur. dia merenung di kamar yang tak asing baginya. Kamar yang dia tempati adalah kamar Bundanya sewaktu ia masih remaja. Dewi melihat foto bunda yang terletak di meja kamar, dia mengambil foto itu. "Bunda, Dewi ada di kamar bunda. Dewi seneng banget tidur dikamar bunda, tapi Dewi juga sedih karna Dewi tidur sendirian dan ngga sama bunda." ucap lirih Dewi yang perlahan meneteskan air mata. " Dewi Rindu bunda.." Dewi memeluk foto bundanya itu.

_______

"Dewi bangun, nak!" Panggil nenek dari luar kamar

Dewi segera membuka pintu dan keluar. "Iya nek hehe." jawabnya

"Kakak kamu mau pulang, kita makan dulu yuk." Ajak nenek, Dewi mengangguk.

Mereka pun makan bersama di ruang makan, Oh iya dirumah nenek bukan hanya ada nenek kakek dan Dewi tapi juga ada adik bundanya Dewi yang belum menikah dan masih tinggal bersama nenek kakek. Namanya Mbak putri.

Akhirnya mereka selesai makan bersama. "Dewi, kakak pulang ke kota ya, kamu jaga diri baik-baik disini. jangan nakal nurut sama nenek kakek dan mbak Putri ya."

"Maaf, kakak nggak bisa antar kamu ke sekolah baru kamu besok. ada mbak putri yang bakal anter kamu. kakak pulang dulu ya." Edo mencium kening adikny itu.

"Kakak kalo ada waktu, pulang lagi kesini ya kak. Dewi cepet kangen soalnya." Kata Dewi sambil memeluk kakaknya.

Edo tersenyum, lalu dia bersaliman dengan nenek kakek. Edo masuk kedalam mobil melambaikan tangan dan ia pun berlalu..