1 Chapter 1: Gulf

Hai namaku Gulf Kanawut, umurku 23 tahun. Pekerjaanku adalah seorang jaksa. Iya jaksa. Memang sih di umur segitu muda harusnya aku masih menjadi asisten jaksa. Aku bisa menjadi jaksa berkat dosen pembimbingku, Tay & kasus yang kutangani. Tay juga memberi jaminan kalo aku bisa menjadi jaksa sebelum dia pensiun. Akhirnya kebolehanku diakui oleh masyarakat & aku selalu menangani kasus yang berbeda-beda mulai dari obat-obatan terlarang sampai pemerkosaan. Semua itu tuntutanku terhadap hakim adalah hukuman mati. Banyak dari orang kejaksaan yang menilaiku sudah melanggar Hak Azasi Manusia, tapi aku tidak perduli. Prinsipku kalo dia tidak mau dihukum mati, jangan berbuat hal seperti itu.

Hari ini tepatnya 2 tahun aku bekerja sebagai jaksa & aku dipanggil oleh kepala jaksa, Thana untuk menyelidiki perusahaan SJ Company yang menurut laporan mata-mata polisi kalo perusahaan pimpinan Mew Suppasit tersebut selain bergerak di bidang retail, juga disinyalir menjual obat-obatan terlarang pada anak-anak muda di kampus, sekolah sampai ke club & pengacara Mew Suppasit, Thong datang ke kejaksaan dengan membawa bukti kalo perusahaan yang dirintis oleh klien nya adalah legal. Aku pun mulai menggali informasi tentang SJ Company dari pengacara nya tersebut. Aku bisa melihat dari mata Thong tidak ada kebohongan saat menjawab semua pertanyaan yang kulontarkan.

Aku menahan Thong di kejaksaan dari pagi sampai sore untuk mempelajari berkas yang dia berikan kepadaku, kemudian aku melepasnya & mengatakan kalo aku menelepon nya kembali jika ada yang tidak kumengerti. Aku pun ke ruangan Thanna menyerahkan berkas SJ Company beserta rekapan laporan hasil pembicaraanku dengan Thong. Tapi sepertinya Thana tidak puas dengan laporan itu & menyuruhku mempertimbangkan untuk bekerja di SJ Company memata-matai Mew. Jika aku mau, maka Thanna mempunyai teman yang bisa memasukkan aku kedalam SJ Company untuk mengisi posisi kosong sebagai manager HRD.

Malam semakin larut & lagi-lagi aku harus pulang telat karena pekerjaanku. Banyak kasus yang harus kupelajari sampai aku lupa kalo aku punya janji makan malam dengan pacarku, Ice yang sudah 2 tahun bersamaku. Saat aku tiba di restoran, dia sudah pergi & memutuskan aku. Aku yang patah hati pulang ke rumah & disambut kucingku Kana yang kuadopsi di jalan 1 tahun yang lalu. Aku pun merebahkan diriku di kursi dengan Kana yang duduk di sebelahku. Sepertinya malam ini dia sangat manja kepadaku. Aku pun berbicara pada Kana kalo Ice telah memutuskan aku hanya karena aku lupa akan janjiku. Kana mengeong & telinganya turun.

Aku pun menggendong dia masuk ke kamar & aku tempatkan dia di tempat tidurku, kemudian aku mandi. Selesai mandi aku mendapat pesan di hp ku dari Thana yang mengatakan agar aku bersiap-siap, karena bulan depan aku akan masuk ke SJ Company. Aku tidak membalas pesan itu & aku melemparkan hp ku ke tempat tidur. Dalam pikiranku sekarang yang terpenting adalah tidur.

Paginya aku terbangun dengan suara meongan Kana. Dia bagaikan alarm untuk membangunkan tidurku. Aku pun bangun & membersihkan diri, kemudian aku memberi nya makanan. Setelah itu aku ke kantor karena Thana terus mencariku untuk membicarakan masalah semalam.

Sampai di kantor, asistenku Mild menyuruhku langsung masuk ke ruangan Thana karena dia sudah merepet seperti wanita tua yang kehilangan anak. Saat masuk ke ruangannya, aku diperkenalkan seseorang yang bekerja di SJ Company, Farm. Dia adalah kaki tangan Thana yang posisinya sebagai tangan kanan Mew Suppasit & dia yang akan memasukkan aku ke perusahaan SJ Company nantinya.

Aku mencoba untuk bicara pada Thana kalo aku menolak masuk ke SJ Company, karena pengacaranya Thong mengenalku & semuanya akan terbongkar. Tapi  Thana sepertinya tidak mau mendengarkan alasanku & itu membuatku terus bertanya kenapa Thana terus memburu Mew. Padahal sudah jelas dari laporan yang kuberikan kalo Mew tidak ada hubungannya dengan obat-obatan terlarang, tapi Thana tetap tidak percaya & dia sangat bernafsu sekali untuk menangkap Mew.

avataravatar