webnovel

Attack On Titan: OP MC

Pria muda mati dan berpindah dunia ke dunia yang kejam, yang sudah di tetapkan oleh tuhan, bagaimana kelanjutan nya saksikan saja.. ---------------- Ini hanya cerita terusan dari attack on titan, yang berbeda adalah Mc akan ikut membantu dalam kebebasan umat manusia. Dan juga mc akan terlihat op bagi yang tidak suka silahkan tinggalkan fan fic ini!!!!!.

David_sohay · Anime & Comics
Not enough ratings
42 Chs

Time Skip

-Lima Tahun Kemudian.

Dalam lima tahun ini Arima telah mempelajari banyak hal tentang dunia di dalam dinding ini. Seperti Membaca, Sejarah, Politik, dan lainnya.

Ketika berumur satu tahun Arima mulai bisa berbicara dan kata pertamanya adalah."Mama."Yang membuat Mina pingsan di tempat karena melihat kelucuan anaknya sendiri.

Singkat cerita... Arima adalah Seorang Jenius kecil, yang diketahui oleh keluarganya saja, termasuk kakek dan neneknya. Tapi tidak di beritahukan kepada dunia luar karena kakek nya khawatir. orang elit di ibu kota menginginkan Arima.

Ketika umur Arima menginjak empat tahun dia sudah di berikan kamar sendiri, Semenjak hari itu Arima sudah mencoba beberapa kemampuannya, Arima mengaktifkan matanya.EMSnya dan masuk Ke dalam Ruang Kamui, lalu berlatih.

Satu tahun adalah waktu yang sangat lama bagi Arima karena ketika dia berlatih di dalam Ruang kamui dia mengubah waktu di dalamnya menjadi 1:10 Satu jam di luar sama dengan 10 Jam di Dalam Ruang kamui, tapi bukan itu saja. Dengan matanya Arima bisa mengendalikan Waktu pada batas tertentu sebagai contoh dia bisa Mempercepat Gerak tubuhnya agar bisa lebih cepat Dari Gerakan dunia luar, dan membalikan waktu tubuhnya agar tidak terlihat lebih tua karena itu akan menimbukan kecurigaan.

Contoh gerakan barusan di beri nama oleh Arima adalah 'Akselerasi Waktu', karena Dunia terlihat lambat dan tubuhnya menjadi cepat.

Meski mempunyai kemampuan 'Akselerasi waktu'.Arima harus mengaktifkan kemampuan 'EMS' nya yang akan sangat mencurigakan bagi orang luar jika melihat mata Arima yang berwarna Merah terang, dan mempunyai pola yang aneh di tengahnya.

Meski begitu, Arima sepertinya tidak terlalu membutuhkan kemampuan itu karena di dalam darahnya ada kemampuan Ackerman yang potensinya tak terbatas.

Arima bisa merasakan Sesuatu yang aneh ketimbang di kehidupan sebelumnya, dia seperti bisa melakukan apapun dan akan selalu tenang dalam situasi apapun, tidak ada rasa takut bahkan ketika kakeknya membawa anak buahnya yang sangat besar terlihat kuat dan berpengalaman tapi Entah kenapa, Arima percaya diri bisa mengalahkan nya, meski mempunyai Umur yang belum menginjak lima tahun. sebenarnya ini sangat tidak masuk akal bagi Arima pada awalnya. tapi berlahan-lahan Arima bisa menerima keadaan nya.

Hari ini adalah hari dimana Arima akan di ajarkan tentang pendidikan dan kesehatan jasmani.

Kebanyakan bangsawan memang menerima pendidikan dini agar mempunyai banyak kemampuan ketika mereka dewasa.

Tapi yang kita bicarakan di sini Adalah Arima dia bisa menyerap semua pengetahuan seperti Spons, yang membuat kebanyakan Guru yang mengajarnya menggelengkan kepala.

Baik guru bimbingan belajar atau pun Guru pertempuran, Arima bisa menguasainya seperti halnya bernafas biasa.

Keluarganya mulai semakin yakin bahwa anak Kecil yang imut ini adalah monster yang sesungguhnya, karena mereka yakin Arima bukan hanya Jenius tapi lebih dari itu.

Tapi bagaimanapun keadaan nya Kelurganya masih menyayangi Arima terutama kakek nya.

"Hahahahahaha... Aku mempunyai Cucu yang akan membuat Seorang jenius menundukan Kepalanya karena malu jika di sandingkan dengan cucuku.... hahahahaa..."

Seperti itulah Dhalis melihat cucunya.

Arima tidak terlalu perduli dan hanya bisa tersenyum melihat tindakan Kakeknya ini.

Tapi yang paling terganggu dalam keluaarga ini adalah ibunya Mina. Karena dia tidak bisa melihat sifat anak kecil dari Arima, selama ini Arima tidak pernah menunjukan kelemahan sedikitpun di berbagai bidang, yang menandakan Kedewasaan nya.

"Arima apa kamu mau menyusui seperti dulu?."Itulah kalimat putusAsa dari Mina ketika melihat anak nya yang terlalu cepat dewasa.

Mendengar ini Arima hanya tersenyum."Tidak. Terimakasih mama, tapi di umurku yang sekarang sepertinya itu tidak pantas.."Arima menjawab nya dengan sopan.

"Uahhhh.... Kembalikan Arima ku yang Kecil dan lucu."Mina mulai menangis seperti anak kecil.

Melihat ini Arima mulai menghampiri ibunya dan memeluk ibunya."Maafkan aku mama jika aku membuat mama bersedih."Dengan lembutnya Arima berkata.

"Tidak!. Tidak sayang bukan itu maksud mama, kamu tidak perlu meminta maaf seperti itu mama hanya-."

"Tidak mama aku membuat mama bersedih jadi aku adalah anak yang jahat-"

"Tidak!!. Arima adalah anak mama yang paling berharga, bagaimanapun kamu adalah anak mama jadi jangan berkata begitu.. mama akan sedih jika Arima berkata begitu."

Mulai dari hari itu ibunya selalu bisa menerima pertumbuhan Anaknya yang abnormal.

'Hehe menaklukan orang dewasa dengan tubuh yang kecil adalah hal yang mudah, tapi di masa depan aku tidak bisa memakai cara ini jadi aku akan menggunakan waktu ini untuk mempersiapkan jalan ku sendiri'.

Pisikologi itu adalah pelajaran yang jarang atau mungkin tidak di ajarkan di dunia ini, di dunia ini Pisikologi tidak di ajarkan secara merata melainkan dalam pengalaman hidup sendiri dan shareing dengan teman dekat. Arima hanya menggunakan pengetahuan nya sedikit pada orang-orang di sekitarnya.

Waktu berlalu.

Arima sekarang berusia delapan Tahun. Saat ini dia sedang duduk bersama dengan Kakeknya secara berhadapan sambil bermain Catur.

"Arima bagaimana hari-hari mu..?"

"Hari-hariku Seperti biasa kakek...."

"Nak.. apa kau sudah merencanakan tentang masadepan mu?."

"Sampai saat ini aku masih bingung apa yang harus ku lakukan, tapi yang jelas aku akan melakukan apa yang aku inginkan dan pastinya aku akan meminta dukungan kalian, keluargaku."

Mendengar ini Dhalis Zackley tersenyum dan mengangguk."baiklah semua keputusan ada di tangan mu dan kami akan selalu mendukung apapun keputusan mu.."

Di tahun-tahun ini Sudah tidak ada lagi yang bisa di ajarkan keluarganya kepada Arima oleh karena itu. Semua anggota kelurganya percaya akan keputusan apapun yang Arima ambil.

"Kakek Skakmat. Tampaknya kamu kalah lagi kakek hehe..."

"Hahhh.... memang kapan aku menang darimu?. Dan juga kapan kamu pernah kalah?."Dhalis melihat cucunya dengan serius karena cucunya itu sebuah anomali, baik pertempuran tangan kosong, maupun pelajaran apapun Arima tidak pernah menunjukan kelemahan sedikitpun.

Mendengar kalimat kakeknya Arima hanya tersenyum sambil menyerap teh di sebelahnya. "Teh yang sangat bagus."

Setelah berbincang dengan kakeknya selama beberapa saat Arima kembali kekamarnya karena dia ingin bersantai.

Ketika kembali ke kamarnya Arima memejamkan matanya. Setelah merasakan tidak ada siapapun di sekitarnya dia membuka matanya Yang memperlihatkan Pupil mata yang berwarna merah Dan berpola Misterius.

"Kamui!."

Tubuh Arima mulai tersedot menuju matanya dan belahan lahan menghilang.

Ketika berada di Dalam Ruang kamui Arima mulai berlatih.. yaa Setiap ada kesempatan Arima hanya Berlatih dan berlatih kadang-kadang dia bersantai juga sambil membaca buku tapi semua buku yang dia baca Sudah banyak sekali jadi Membaca buka yang belum dia baca adalah suatu kelangkaan baginya.

---------------------

Jujur saja aku ingin Cerita segera masuk ke Timeline agar Sang Mc bisa bertemu Berbagai Karakter.