webnovel

Attack On Titan: OP MC

Pria muda mati dan berpindah dunia ke dunia yang kejam, yang sudah di tetapkan oleh tuhan, bagaimana kelanjutan nya saksikan saja.. ---------------- Ini hanya cerita terusan dari attack on titan, yang berbeda adalah Mc akan ikut membantu dalam kebebasan umat manusia. Dan juga mc akan terlihat op bagi yang tidak suka silahkan tinggalkan fan fic ini!!!!!.

David_sohay · Anime & Comics
Not enough ratings
42 Chs

Kadet 2

Arima mendekati Krista memeluknya sebentar lalu memberi ciuman pada kening nya.

"Kalau begitu Aku akan istirahat terlebih dahulu, selamat tinggal Krista mimpi indah."

Krista hanya bisa berdiam diri di tempat dan tidak bergerak sedikitpun, mukanya pun Sudah berwarna sangat merah.

Ymir yang lengah akan tindakan Arima marah. "Sialan awas saja kau!!!."

Arima mencari tempat tidurnya dan langsung tertidur mengistirahatkan badannya. Meski staminanya tak terbatas, otot di dalam tubuhnya terluka karena aktivitas berlebihan tapi dengan terluka maka akan dapat otot baru dan lebih kuat.

Otot manusia seperti benang jika satu benang putus mereka akan menyembuhkan sendiri dan menjadi tiga benang begitu seterusnya.

Keesokan harinya..

Pelatih Keith Sardish Mulai berteriak kembali.

"Pertama kalian akan mengikuti latihan ketangkasan bagi yang tidak bisa, menjadi umpan saja tidak layak!.

Bagi yang gagal akan di kirim ke tempat pengembangan."

Para kadet di tes satu per satu, Arima bisa melewatinya dengan sangat mudah.

Tapi tiba-tiba terjadi kebisingan di antara para kadet.

Arima melirik ke samping, melihat Eren yang dengan posisi yang terbalik.. melihat ini Arima hanya tersenyum dan melirik ke arah pelatih lalu mengabaikan nya saja.

Setelah semua melakukan tes lalu Pelatih mengatakan pelatihan selanjutnya sampai sore waktu pun berlalu.

Ketika makan malam tiba, Arima memasuki ruang makan yang sudah ada orang di dalamnya.

Arima mencari Krista dan menemukannya lalu tersenyum lembut kepada Krista.

Krista juga melihat ke arah Arima dan tiba-tiba wajahnya berwarna merah. Ymir yang ada di sebelah Krista meraung seperti Kucing liar.

Arima mendekati Krista lalu menyapanya."Halo Krista."

"H-halo Arima."Dia berkata dengan malu-malu.

"Hehe wajahmu sangat imut."Arima duduk di depannya dan menggodanya.

"Ti-tidak!."Krista menutupi mukanya dengan lengan.

"Oii.. sialan pergi sana dengan wajah itu kau bisa mencari wanita yang lain.."Ymir berteriak.

"Tidak mau, Aku hanya ingin Krista saja, lagipula siapa kau Orang ke-tiga."Arima membalas sambil meminum air, lalu melanjutkan makannya mengabaikan Ymir.

"Pria ini...!!!"

Pertengkaran Ymir dan Arima menjadi pusat perhatian Semua kadet di ruang tersebut.

Tiba-tiba tiga orang mendekati Arima secara bersama mereka membawa makanan, satu di antara mereka Kepalanya di perban.

"Permisi apa kamu Arima Ackerman?"Armin berbicara kepada Arima.

"Emm..?, itu benar apakah kita pernah bertemu?"Arima melihat Armin dan tidak bisa menahan senyum di wajahnya.

Armin adalah salah satu karakter favoritnya di ATG karena selain pintar dan baik dia juga yang banyak berkorban di ATG, pria yang patut di hormati.

"Kami hanya ingin bicara sebentar kepada anda apa aku menggangu.?"Yang berbicara sekarang adalah Mikasa.

"Ahh tentu saja silahkan duduk di meja sebelah."Arima menunjuk meja di sebelah meja Arima yang kosong, mereka pun duduk.

"Maaf sebelumnya perkenalkan Namaku Armin Arlelt dan di sebelah ku ini Eren jarger."

Armin memperkenalkan dirinya dan Eren lalu berhenti, Arima melihat ke arah Mikasa.

"Senang bertemu dengan mu namaku Mikasa Ackerman."Mikasa berbicara sambil sedikit bingung.

Mendengar ini Arima Pura-Pura terkejut. Lalu mulai berbicara kembali."Se-senang bertemu dengan kalian Namaku Arima Ackerman?."

Arima menatap wajah Mikasa selama beberap saat Lalu berbicara kembali.

"Sebenarnya Aku tidak menyangka Akan bertemu salah satu kelurga di sini, senang bertemu denganmu Mikasa."

Mikasa mengangguk melihat ke arah Arima."aku juga."

"Begitu yah kita satu keluarga, Jadi Mikasa orangtuamu tinggal di mana?."Arima menanyakan Tentang orang tuanya dengan wajah tidak bersalah.

Mendengar ini Mikasa langsung mengingat tentang orangtuanya, dan tertunduk ke bawah.

Arima langsung berkata."Maaf jika aku menyinggung mu bukan maksud ku."

"Tidak, tidak apa-apa.."Mikasa langsung membalas sambil mengangkat tangannya.

"Baiklah kalau begitu. Kamu bisa menceritakanya padaku di lain Waktu karena kita kelurga, Mikasa."Arima membalas dengan senyumnya.

"Te-terimakasih."Mikasa terharu setelah sekian lama Ada yang memanggilnya Kelurga.

"Krista lihat lelaki bajingan ini, Dia sudah menggoda wanita lain bahkan di depan mu, mulai sekarang jauhi dia."Ymir yang melihat kesempatan Langsung menyerang Arima.

Arima tertegun melihat Sikap buruk wanita ini. "Pikiran mu.. memang sangat buruk yahh... Krista sebaiknya Mulai dari sekarang kau jauhi dia, karena dia bisa mengotori mu dengan sikap buruknya.."

"Apa katamu..?!"Ymir berteriak.

"Jangan berteriak ludahmu terbang kemana-mana."Arima menyikapinya dengan santai.

"Bajingan ini!!!."Ymir meningkatkan Suaranya lagi.

Tiba-tiba Arima merasakan Ada seseorang yang melangkah menuju ruangan ini,'cih.. pasti itu pelatih zombi itu'.

Pintu terbuka dan menunjukan setengah wajahnya yang menyeramkan."Barusan aku baru saja mendengar suara berisik?. Ada yang bisa menjelaskan."

Ymir kembali duduk dan mulai berkeringat.

Arima menganggkat tangannya."Sasha baru saja kentut besar sekali pak!."

Semua orang di ruangan itu menahan Tawanya.

"Sasha kebiasaan burukmu itu hanya berlaku di luartembok jika kau melakukannya lagi Aku akan mengantarmu kesana."Setelah mengatakan itu pelatih meninggalkan Ruangan.

"Hahahahaa.."Tiba-tiba Seluruh Ruangan tertawa terbahak-bahak.

"Arima!!!!! Ap-apa yang kamu katakan."Sasha berteriak sambil mengguncang baju Arima.

"Maaf Sasha demi masa depan umat manusia."

"Hahhahaah"Kadet yang lain mulai tertawa kembali.

Setelah beberapa saat mereka berhenti dan mulai berbicara satu sama lain.

Eren yang dari tadi tidak tertawa atau tersenyum memandang Arima dengan Khawatir."Ano- Arima apa kau bisa membantuku dalam tes yang tadi.. kita jalani..?"

Arima menatap Eren dengan wajah yang memohon."Eren benar bukan?."

"Benar"

Arima mulai berpikir."hmm... Tapi kau memang sudah bisa dan lulus menjalani tes yang tadi pagi, Setidaknya Menurut ku."

Orang-orang yang mendengar perkataan Arima heran, Bukankah Eren sudah jelas gagal lalu kenapa pria itu mengatakan tidak ada masalah.

"Ehh kenapa kamu bicara begitu..? Setidaknya bantu aku sedikit apapun itu."Eren heran dengan jawaban Arima tapi tidak mau menyerah.

"Yahh.. Bisa di bilang kamu hanya harus melakukan yang terbaik yang bisa kamu lakukan dan jangan menyerah, itu saja, aku menjaminnya pasti kau akan lulus."

Eren memasang muka terpuruk."begitu ya.."

Arima melirik Eren dan tersenyum misterius, di saat itu juga Armin memperhatikan Arima dengan seksama.

Dua hari kemudian. hanya Eren yang belum melakukan test dan hanya dia sendiri yang ada di depan untuk melakukan test.

"Arima apa menurutmu Eren akan di keluarkan?."Krista memasang wajah yang khawatir di samping Arima.

Dua hari ini Arima selalu melakukan pendekatan pada Krista, pertama-tama memang dia malu tapi Arima selalu membuat Krista nyaman mungkin di sisinya.

"Kamu bisa tenang Krista, percayalah kepada perkataan ku lagipula aku adalah suami masadepan mu.."Arima menggoda Krista kembali.

Mendengar ini Krista bemuka merah...

"Sialan Arima!!"Ymir masih menggangu hubungan mereka.

"Berisik kau orang ketiga."Arima mengabaikan Ymir.

----

"Eren Jaeger apa kau sudah siap?!"Pelatih bertanya tanpa berteriak.

"Siap!"

"Ayo mulai."

Wagner mulai memutar tuas....

Pada awalnya Eren bisa menyeimbangkan tubuhnya Semua orang bersorak pada Eren karena semua orang yang ada di sini sudah terpengaruh oleh tekadnya yang menyala-nyala itu. tapi lama kelamaan dia terjungkir kembali.

"...."

Eren langsung berbicara."Tidak aku masih belum... aku masih bisa-."

Zombi itu berbicara."Turunkan dia."

"Aku masih...."Eren memasang muka yang hancur.

"Heh... lihat itu, Arima apa yang menurutmu akan lulus?."Ymir mengejek Arima.

Arima mengabaikan Ymir dan hanya melipat tangannya di dadanya sambil melihat ke depan.

Zombi itu mulai berkata."Wagner pinjamkan sabukmu pada Jaeger."

"S-siap pak!."

Wagner meminjamkan sabuknya pada Eren, lalu menganggkat Eren kembali dan tidak terjadi apapun.

"Peralatannya sudah Rusak besi pengait pada sabukmu sudah karatan, aku tidak pernah melihat bagian ini sampai karatan sebelumnya, kita harus menambahkan ini ke daftar peralatan yang harus di perbaiki."Zombi itu berbicara.

'Berisik! Zombi. Jika itu orang lain pasti mereka sudah menyerah, kau pasti sengaja merusak itu. tapi apa alasannya..' Arima mengejek Zombi itu lalu mengabaikan masalah itu.

"Jadi selama ini dia berlatih dengan sabuk yang Rusak?!."orang-orang langsung merasa kagum pada Eren.

"Hebat!."

Eren mulai bertanya."Jadi keputusannya?."

Zombi itu berkata."Tidak ada masalah. Berlatihlah dengan keras!!."

Arima tersenyum."Sampai akhir pun tidak menyerah yaa? Memang sangat hebat."

Krista yang ada di sebelah Arima mulai bertanya. "A-Arima apa dari awal kamu sudah tau Sabuk Eren sudah Rusak?."

Arima tidak menjawab tapi hanya tersenyum sebagai tanggapan.

Krista melihat Arima tersenyum wajahnya langsung berwarna merah.'Arima sangat keren selain kuat dia juga pintar.. seperti pangeran.'

"Cih..."Ymir yang ada di sebelah Krista mendecikan lidahnya.

----------------------------------

Pengetahuan Mc tentang Dunia ini hanya sampai S2 jadi ingat bukan S2 part2.