webnovel

Asmara Gadis Gendut

Raya Putri Atmaja gadis gendut jatuh cinta pada seorang murid baru bernama Kevin Satya Permana. Akankah Kevin juga memiliki rasa yang sama dengan Raya atau dia hanya memanfaatkan Raya yang menurutnya berbeda? selamat membaca.. jangan lupa like and komen ya...

putri_nur_1478 · Teen
Not enough ratings
1 Chs

Bab 1. Perkenalan

Semua orang berpikir cantik itu harus tinggi, putih dan yang paling penting LANGSING. Tapi itu menurut mereka, kalau aku sihhh???

cantik itu dimana kita menghargai apa yang ada dalam diri kita dan menerima keadaan kita tanpa harus minder atau malu pada orang lain. Intinya percaya diri aja dehh..

Namaku Raya Putri Atmaja, aku putri dari orang terkaya di negara ini. Siapa yang tidak kenal keluarga atmaja, bahkan bisnis yang dijalankan oleh ayahku berkembang pesat hingga keluar negeri. Semua orang tak ada yang tau jika aku putri dari keluarga atmaja karena memang aku tidak pernah mempublikasikan diriku . Aku mau mereka menerimaku bukan karena keluargaku tapi karena apa yang ada dalam diriku.

Aku punya seorang kakak laki-laki yang sangat menyayangiku namanya Gilang Putra Atmaja. Kakakku ini sudah kuliah disalah satu universitas terbaik di kota ini. Ya... dia memang otak encer . Tubuh tinggi, wajah tampan,kulit putih menjadikan kakakku ini sosok idola bagi fansnya, meskipun dia bukan artis tapi dengan semua hal itu siapa yang tidak tertarik.

Aku sekolah di SMA Kartika, yaa kalian tau itu SMA favorit di kota ini. Aku punya dua sahabat yang selalu ada untukku mereka Yanti dan Sari. Mereka berteman denganku sejak awal masuk SMA ini dan sekarang kami sudah kelas XI.

"Rayaaaaa! Sudah jam 06.15, cepat turun nanti kamu telat sekolah" teriak bundaku

" iya bunda, gak usah teriak teriak ini anak bunda yang cantik sudah turun" sahutku seraya menuruni tangga menuju meja makan.

Di meja makan sudah terlihat ayah, bunda dan kak Gilang duduk manis di tempat masing-masing.

"Pagi semuaaa" sapaku

"Pagi juga sayang" jawab ayah dan bunda

"Pagi juga adekku yang nduuuttt" sapa kakakku..

Ya dia memanggilku ndutt karena memang aku gendut . No problem, itu memang kenyataannya, dengan berat badan 80kg dan tinggi 165cm. Cukup gemuk kan?? entahlah darimana asal lemak lemak lemak ini. Setelah itu tak ada suara lagi selain dentingan sendok dan garpu, karena memang itulah kebiasaan kami tak boleh bicara saat makan.

"Bunda ayah, aku dan kak Gilang berangkat dulu ya.." kataku berpamitan setelah sarapan

"Iya sayang hati-hati , Gilang awas jangan ngebut bawa mobilnya" kata bundaku

"Iya iya bunda sayang .. Gilang gak akan ngebut , ya sudah kami berangkat dulu ya bunda.." jawab kak Gilang

" Asslamualaikum " lanjut kak Gilang dan aku sambil menyalami ayah dan bunda

"Waalaikumsalam" jawab bunda dan ayah

Setelah 10 menit akhirnya sampai juga di gerbang sekolahku dan mobil kak Gilang langsung berhenti.

"Kak aku pergi dulu ya, nanti pulang gk usah jemput aku mau pergi sama Yanti dan Sari.. daaa kakaaakkk " pamitku

"Iya hati- hati jangan pulang malam" jawabnya

"Siaaappp boss" kataku sambil

mengacungkan jempol.

Kulihat kak Gilang hanya tersenyum lalu melajukan mobilnya pergi.

Aku berjalan menuju kelasku melewati lorong lorong kelas dan seperti biasa banyak mulut-mulut remnya blong.

"Lihat tuh gajah lewat"

" eh.. kok ada gempa ya tiba-tiba"

"Ya ampun tambah gede aja tuh kingkong"

Huuffff kenapa aku bilang remnya blong , karena mereka kalau ngomong asal nyerocos aja. Kalian dengar sendiri kan mulut-mulut nyinyir mereka. Tapi aku sudah biasa, anggap aja angin lalu karena mereka selalu merasa diri sendiri sempurna.

"Raayaaaaa.. wooyyyy" suara siapa lagi kalau bukan dua sobat cempreng ku.

" aduuhhh.. kalian ini bisa gak sih gak teriak-teriak, emang aku budek apa " sahutku kesal

"Hehehehe... sorry Ray, abisnya gue seneng banget tau gak sih.." sahut Yanti

"Senang kenapa sih? " tanyaku sambil berjalan dan duduk di bangkuku

" itu loh Ray , hari ini bakal ada murid baru cowok katanya ganteeeeng banget orangnya dan parahnya lagi dia bakal sekelas sama kita rayaaa .. gue deg deg an nihh" jawab Yanti antusias

Temanku satu itu memang tidak bisa tahan dengan yang namanya cowok ganteng. Tapi aku juga penasaran dengan murid baru itu.

"Hemmm.. ya deh kita tunggu saja kalau begitu" ucapku

Kkrrriiiingggggg.....

Bunyi bel pertanda pelajaran akan dimulai telah terdengar. Para siswa telah masuk ke kelas masing masing termasuk kelasku. Aku sudah duduk manis di tempat dudukku, tempat duduk paling pojok bersama Yanti sedang Sari ada di sebelah bangku kami dengan Della.

"Selamat pagi anak-anak" sapa pak Roni guru matematika

"Selamat pagi pak" jawab kami serempak

"Anak-anak hari ini kalian kedatangan murid baru pindahan dari Jakarta, ayo masuk dan perkenalkan dirimu" suruh pak Roni

Kelas yang tadinya hening kini riuhh melihat murid tersebut memasuki kelas.

"Wooowwww... pangeranku"

"Waahhhhh .. ganteng banget, mau dong jadi pacarnya"

"Ya ampun aku mau pingsan lihat pangeran tampan"

Huuffffftt... aku hanya mampu menghela nafas melihat reaksi teman-temanku termasuk dua sahabatku yang kini melotot dengan mulut mengangah melihatnya. Memang dia ganteng tapi gak perlu berlebihan juga lah yaawww.

"Perkenalkan namaku Kevin Satya Permana aku pindahan dari Jakarta, terima kasih" ucapnya

Ohhh .... Kevin namanya, kulihat matanya yang memandang kami semua dan tiba-tiba mata kami bertemu cukup lama hingga perkataan pak Roni menyadarkan kami berdua.

"Silahkan duduk kevin, tempat dudukmu ada di sebelah sana" kata pak Roni menunjuk bangku kosong di depanku di sebelah Reza

"Iya pak terimakasih" dia berjalan menuju bangkunya di depanku dan aku hanya menundukkan wajah

Entah kenapa rasanya aku jadi gugup saat melihatnya menatapku tadi. Duhh hatiku cenat cenut .

"Hey Kevin, aku Reza salam kenal ya " kudengar percakapan mereka di depanku

"Iya salam kenal juga" jawabnya

Pelajaran terus berlanjut hingga bel istirahat berbunyi dan para siswa berhamburan menuju kantin.

Tiba tiba ku lihat Yanti mencolek punggung kevin dengan pensil dan berkata

"hay kevin, kenalin aku Yanti , yang ini Sari dan yang duduk di sebelahku Raya salam kenal" kenalnya

"Haii Yanti, Sari dan Raya" ucapnya sambil menyalami kami satu persatu

Saat tiba giliranku mata kami kembali bertemu lagi dan membuat jantungku berdetak kencang.

Dan ditambah tanganku tak kunjung di lepasnya itu membuatku tambah gugup.

"Ehh .. maaf " ucapnya melepas tanganku

"Oh.. gpp" jwabku menunduk

"Ayo ke kantin " lanjutku

"Ayo, kalian gak ikut" tanya Sari pada Reza dan Kevin

"Ikutlah, kita kan juga laper" jawab Reza

Kita berlima berjalan menuju kantin dan seperti biasa banyak mulut nyinyir menghinaku.

"Eh lihat tuh gajah lewat ..tapi kok ada pangeran di antaranya siiih ..."

"Kok si gendut jalan sama pangeran, gak pantes"

"Gentong aja belagu"

Kebiasaanku hanya diam dan menganggap angin lalu ucapan mereka. Setelah sampai kantin kita duduk di tempat pojok kebetulan hanya itu yang tersisa pas untuk lima orang

Hidup itu bukan untuk menuju kata sempurna, tapi menghargai ketidaksempurnaan dari hidup dan saat logika tak mampu mengartikan akan selalu ada hati yang bisa merasakan.

~ Raya Putri~

################################

Bersambung....