webnovel

DiAbaikan

Jam menunjukkan pukul 7 malam, terlihat mobil Adrian terparkir di depan rumah Ariani. Dia mengetuk pintu rumah Ariani namun tak ada jawaban, mobil nya pun tak ada. Jelas Rumah ini kosong. Adrian kembali ke dalam mobil nya, dia kembali menghubungi hp Ariani namun kali ini hp nya mati. Adrian merasa kesal dan putus asa. Dia memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi, ternyata dia menuju ke rumah Ferdinand.

"kusut amat tuh muka" ucap Ferdinand yang melihat Adrian memasuki rumah nya. "ambilkan minum" ucap Adrian seraya melempar tubuh nya ke sofa. Ferdinand pun menuju ke dapur dan mengambil kan minuman dingin untuk Adrian.

"apa terjadi sesuatu , tumben kau langsung kemari, biasa juga nelpon" ucap Ferdinand seraya meletakkan minuman didepan Adrian. Adrian bangkit dan mengambil minuman itu. "dia menghindari ku Fer" ucap Adrian setelah meminum minuman nya. Ferdinand paham yang di maksud Adrian, "apa kau sudah menemui nya.?" tanya Ferdinand, "aku bermaksud begitu, aku keruangan nya, bahkan ke rumah nya, tapi dia tidak ada, dan telpon ku, dia mengabaikan nya" ucap Adrian dengan nada putus asa. Ferdinand paham perasaan Adrian dia menepuk pundak sahabat nya. itu.

---------_--------

"Kau yakin tak ingin memberikan nya kesempatan lagi rii?" , ucap Citra. "saat ini hati ku benar benar tidak ingin bertemu atau mendengarkan apapun dari nya, aku butuh waktu buat sendiri untuk menjernihkan pikiran dan hati ku" ucap Ariani setelah menceritakan panjang lebar perasaan dan hubungan nya dengan Adrian. "tapi, Claudia....?" belum sempat Citra menyelesaikan ucapannya sudah di potong oleh Ariani. "Claudia adalah teman masa kecil nya mereka di besarkan sama sama, jadi tidak ada alasan bagi Adrian untuk tidak mencintai nya" ucap Ariani "tapi Adrian juga mencari mu selama 8 tahuan ini rii?" sahut Citra tak mau kalah "mencari, mencari, mencari apaa cit, dia bahkan tak mengenali ku" ucap Ariani sinis. "kamu salah rii, diaa..." ucap Citra yang kembali omongan nya di potong oleh Ariani "kamu kalau masih bahas ini aku nggak akan mau ketemu atau terima telpon dari orang kamu lagi" ucap Ariani dan berdiri meninggalkan ruang tamua Citra, "okee, okee, aku akan diam sekarang, tapi biar aku selesai kan dulu ucapan ku" ucap Citra memohon, "nggak usah, kamu' lanjutin satu kata aja aku langsung pergi nih" ancam Ariani. Citra pun mengehentikan ucapan nya. Bersamaan dengan itu hp Citra berdering. Itu telpon dari Zaldi, Citra dan Zaldi saat ini berpacaran dan Ariani tau itu. "kalau kamu janjian sama Zaldi, jalan aja gpp, aku lebih baik sendiri di rumah, dari pada di ganggu ocehan mu." ucap Ariani. "nggak, zaldi mau kesini bawain kita makan , karena aku bilang kamu lagi disini" sahut nya "ohhh, iyaa uda, kalian nikmati lah malam minggu nya, aku mau tidur" sahut Ariani dan menuju kamar Citra. "kamu belum makan malam riii" teriak Citra namun di abaikan oleh Ariani.