1 Bagian 1

Seorang gadis kecil berumur lima tahun sedang menangis sambil bersembunyi di dalam lemari, sementara itu kedua kakak lelakinya tengah membekap mulut gadis kecil itu agar tidak mengeluarkan suara yang membuat mereka tertangkap oleh orang asing yang mengenakan bapakian serba hitam tengah menghajar kedua orangtua nya .

Ketiga anak itu melihat bagaimana para penjahat itu menghabisi nyawa kedua orangtua mereka dengan bringas .

Setelah kumpulan orang itu pergi dari rumahnya segera mereka menghampiri jasad kedua orangtuanya yang bersimbah darah.

"umi abi bangunnn,,, adek janji gak nakal lagi, asek janji akan jadi hafizoh seperti yang umi dan abi inginkan." tangis si gadis kecil yang tengah menangisi jasad kedua orang tua tercintanya.

Tak berapa lama kemudian polisi yang mendapat laporan dari tetangga keluarga itu pun datang ke TKP.

kemudian mereka mbawa jasad kedua orang dewasa itu .

"pak polisi jangan bawa umi sama abi adek , adek gak akan nakal lagi,,, abang jangan bolehin pak polisinya bawa umi sama abi " tangisan bocah kecil yang menyayat hati siapapun yang melihat nya. Sementara itu kedua lelaki yang di panggil abang itu hanya mampu memeluk sambil menenangkan gadis kecil itu.

Kini ketiga anak yang baru kehilangan kedua orang tua tengah berada di rumah pamannya, adik kandung ayah mereka.

Gadis kecil itu bernama Arunika Annisa Azzahra dan kedua abang kembarnya bernama Arif Habibullah dan Arfan Habibullah.

________________đŸŒșđŸŒșđŸŒș______________

Tigabelas tahun kemudia

Seorang siswi di sebuah MAN tegah asik mengerjakan tumpukan soal di perpustakaan sekolah di temani oleh seorang guru yang kira kira berusia 50 tahun.

"ika kamu udah ada gambaran kuliah di mana?" tanya buk susi selaku wali kelasnya Arunika.

"ika gak tau bu dimana nanti ika cari kampus yang ada beasiswa full nya buk" jawan nya.

Arunika tau lebih seeing di sapa ika, merupakan siswi cerdas kebanggaan sekolah nya . Ia mendapatkan beasiswa hingga ia bisa menempuh pendidikan di MAN 2 MODEL Pekanbaru.

Jam dinding menunjjukkan pukul 16.00 WIB  waktunya ika kembali ke rumah nya ,ralat rumah paman nya.

Semenjak kejadian tiga belas tahun lalu ia tinggal di rumah paman nya, sementara abang kembarnya saat ini berada di Singapura melanjutkan study s1 nya .

Ika pulang ke rumah pamannya menggunakan tranportasi umum yaitu TMP(Trans Metro Pekanbaru).

Beberapa menit kemudian ika turun saat bus berhenti di halte Taman Sari.

Ya rumah paman ika berada si komplek Taman sari di jln.Sudirman pekanbaru.

"assalamualaikum" ucap ika ketika memasuki rumah berlantai dua itu, tapi seperti biyasanya tak ada yang menjawab salam nya karena rumah itu pun kosong hanya ada dirinya dan satpam penjaga gerbang ,paman dan bibi nya masi bekerja dan biasanya mereka malam baru pulang.

Ika sudah biasa hidup dalam kesepian tak ada satupun teman nya ngobrol. Jika di sekolah ia punya sahabat bernama Amel, tapi kalau dirumah ia akan sendiri paling sesekali mengajak pak rasyid berbicara hanya sekedar menyapa.

Selama ini ia pun tidak mendapatkan kabar dari kedua abang nya karena paman nya menutupi semuanya dari Arfan Dan Arif .

avataravatar
Next chapter