1 [Arshaka] - 01

Shaka terbangun dari tidurnya, dia melihat jam di handphone nya. Pukul 04.15 pagi.

Shaka bangun dari kasurnya kemudian pergi menuju kamar mandi. Dia mencuci wajah dan menggosok gigi nya.

Hari ini sekolah diliburkan karena ada rapat orang tua. Shaka kembali ke kamarnya dan merapihkan tempat tidur.

Baru saja Shaka selesai merapihkan tempat tidur, Ia dikejutkan dengan pesan yang muncul di layar notifikasi nya.

Darren

Lu ke sekolah sekarang! kalo kaga, gw hajar besok sampe lu pingsan.

04.32

Read

Begitulah isi pesan yang ada di layar handphone nya. Shaka berfikir sejenak, apa dia harus ke sekolah sekarang? sementara itu pekerjaan rumah masih menumpuk. Mana masih terlalu pagi juga.

Tapi jika Dia tidak ke sekolah, mungkin Dia akan di pukuli seperti waktu itu.

Shaka memutuskan untuk ke sekolah, toh di rumah saja akan membuat dia kelelahan.

Saat Shaka akan siap-siap mengganti pakaian, lagi-lagi Ia dikejutkan oleh Kakaknya yang tiba-tiba masuk ke kamarnya.

"Heh tuli! sana bikinin gw sarapan, gw mau maen sama temen-temen gw"

Bodoh, Kakaknya sungguh bodoh. Sudah tau Shaka tuli, dia malah menyuruh sambil berteriak.

Shaka terdiam.

Walaupun Shaka tidak bisa mendengar apa yang Kakaknya ucapkan, tapi Dia masih bisa melihat ekspresi Kakaknya.

Kakaknya pasti meminta menyiapkan makanan pikirnya.

Shaka paham, Ia kemudian meninggalkan Kakaknya dan pergi ke dapur.

Belum sempat keluar dari kamarnya.

*Jedug

Kakaknya mendorong Shaka hingga terjedot ke pintu.

"Ups." Kakaknya tertawa dan langsung pergi dari kamar Shaka.

Shaka memegang kepalanya yang sakit.

"ah sakit." Batin Shaka.

Shaka pergi menuju dapur, Ia akan memasak untuk Kakaknya.

Ia memasak nasi goreng memakai telur ceplok.

Shaka memasak nasi goreng agak banyak, karena bukan untuk Kakaknya saja, tapi juga untuk Ibu dan Ayahnya.

Shaka menghidangkan nasi goreng yang telah dibuatnya di ruang makan, lebih tepatnya di meja makan.

Shaka memanggil Ayah, Ibu dan Kakak nya untuk makan.

Saat semua sudah berkumpul di meja makan, Shaka hendak duduk tapi Ayahnya menggerakkan tangan mengisyaratkan supaya Shaka tidak makan bersama di ruang makan.

Shaka bingung. Apa dia tidak boleh ikut makan bersama dengan mereka? ah sudahlah.

Shaka pergi ke dapur, Dia makan di dapur ditemani oleh kucing yang dipelihara di rumahnya.

"Taemi? Apa ayah ku membenciku? kenapa mereka memperlakukanku seperti pembantu di rumah ini?." Shaka bertanya kepada kucing peliharan di depannya.

"Apa karena kekuranganku membuat mereka memperlakukanku seperti ini?." Sambung Shaka.

Kucing tersebut hanya mengeluarkan suara Meow, dan sayang nya tidak bisa di dengar oleh Shaka.

"Ah, ada apa denganku? kenapa punya pikirin kayak gini." Shaka menggeleng-geleng kan kepalanya.

tbc...

Haii selamat pagi....

ini crita pertama saya, cerita ini tentang seorang anak broken home, yang penuh dengan penderitaan di hidupnya.

kalian penasaran ga?

jngan lupa tinggalkan jejak yaa, dengan cara klik bintang dan komen juga.

kalau boleh, tolong di share juga ke temen temen kalian.

See you... next chapter bakal lebih panjang.

avataravatar