webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · Fantasy
Not enough ratings
402 Chs

Bab 4 - Cobaan Melewati Hutan Terlarang Part 1

Hutan perbatasan adalah hutan terlarang bagi para warga sekitar serta pedagang, kebanyakan mereka lebih memilih memutar lebih jauh dan membutuhkan waktu dua hari ketimbang nekat menerobos hutan terlarang itu.

Hutan itu dihuni oleh para monster-monster liar yang beraneka macam dan level mereka juga berbeda-beda, mulai dari LV 1 - LV 15 ada didalam hutan tersebut. Terkadang hutan itu menjadi ujian buat para petualangan yang ingin menaikkan level kekuatan mereka, tapi tak jarang juga mereka bisa kembali, hanya yang benar-benar kuatlah bisa kembali hidup-hidup dan menceritakan keangkeran hutan terlarang tersebut.

Hutan ini berbentuk lingkaran jika dilihat dari atas, jadi area monster juga terbagi 3 bagian, bagian terdepan adalah area monster level 1-5, bagian kedua adalah level 6-10, sedangkan level yang paling dalam merupakan wilayah kekuasaan monster 11-15 dimana area ini biasanya dihuni oleh Griffin, chimaera, ogre, serta minotaur.

Tak jauh dari pintu masuk hutan terlarang, terdapat dua orang pemuda yang sedang beristirahat memakan roti dan daging milik mereka, kedua pemuda itu ada Arman dan ridho. Mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan melewati hutan terlarang.

Mereka memilih melewati hutan terlarang, karena ridho sempat bertarung dengan kelima pasukan badik merah, jadi dia takut jika melewati jalur aman maka mereka akan segera ditangkap dan dibunuh. Maka itulah mereka memilih jalur Hutan Terlarang untuk mereka lalui, sebenarnya mereka juga takut untuk melalui hutan terlarang tersebut namun mereka sudah mempunyai rencana yang matang, dimana mereka akan menggunakan potion yang bisa mengubah status kekuatan seseorang ketingkat yang paling tinggi namun itu hanya bertahan selama 8 jam.

"Gimana man, kamu siap melalui cobaan ini, yah hitung-hitung merupakan ujian kita juga," tanya ridho,

Arman lantas menjawab pertanyaan dari ridho, namun dia menjawab dengan raut wajah yang masih terpukul atas kehilangan gurunya,

"siap kak, Arman tak sabar ingin berlatih untuk menjadi kuat agar tidak kehilangan lagi orang-orang yang aku sayangi"

Ridho merasa sangat kasian melihat adiknya, dia masih belum bisa menerima kematian guru Bahar, ridho lantas memberikan motivasi kepada arman.

"kakak yakin kamu bisa man, kakak akan selalu bersama denganmu, suatu saat kita pasti bisa membalaskan dendam guru Bahar dan menyatukan dunia ini sedia kala,"

"-Iya kak,.."

"kalau gitu sekarang keluarkan potion yang kamu miliki, sekarang kita mulai masuk kedalam hutan," pinta ridho kepada Arman,

Tak lama kemudian dua buah botol potion yang bisa merubah kekuatan orang lain muncul ditangan Arman, dia menyerahkan satu kepada ridho dan satunya lagi untuk dirinya sendiri.

"oke, sekarang tunggu aba-aba dari ku, ketika aku memberi kode untuk diminum maka kita berdua mulai meminumnya," ucap ridho.

"-siap kak,"

"jadi rencananya seperti ini, kita masuk kedalam sambil berlari tapi jangan lupa untuk selalu membuka mata auramu biar bisa merasakan keberadaan monster level yang lebih tinggi,

"-siap kak" ucap Arman

"oke, kita akan menghindari monster yang level tinggi, mereka biasanya berada di bagian terdalam dari hutan terlarang, mereka tidak akan mengganggu jika tidak merasa terancam, maka dari itu keluarkan pedang ketika merasa diperlukan saja."

"terus gimana kak dengan monster yang lebih rendah,?" tanya Arman,

"kita hanya bisa melawan monster yang berlevel 5 kebawah, sebisa mungkin ketika kita bertemu dengan mereka langsung kita bunuh dan mengambil mereka, lumayan untuk bisa dijual di guild petualangan," ungkap ridho,

Memang untuk hal ini ridho sangat berpengalaman, dia sudah pernah keluar dari kota Semoi bersama guru Bahar dan dia juga sering berlatih diam-diam di dalam hutan terlarang, meskipun hanya di bagian depannya saja atau di area monster level 1-5.

"meskipun kita memiliki cincin ruang ini, kita juga perlu bertahan hidup, jadi ketika kita keluar dari hutan ini dan berhasil sampai di desa sepaku, maka kita akan menjadi seorang petualang, gimana menurutmu man,?" tanya ridho kepada Arman, karena selama ini dia tidak mengetahui tentang keinginan adiknya, yang dia tahu hanya Arman selalu belajar bersama guru Bahar, baik itu beladiri maupun tentang politik dunia ini.

Arman sempat terdiam lama sambil memikirkan tentang rencana dari kakaknya, dia lantas berucap.

"setuju kak, Arman juga ingin menjadi kuat, selama ini Arman ingin menjadi seorang petualang, namun selalu ditantang oleh guru Bahar, katanya aq lebih cocok untuk jadi seorang prajurit, karena seorang petualang hidupnya sangat bebas tidak cocok dengan diriku yang pendiam."

Ridho tak menyangka Arman memberinya jawaban seperti itu, benar selama ini Arman selalu berdiam, dia jarang berbicara, namun Arman yang selalu menonjol diantara mereka berdua, baik itu dari seni beladiri meskipun pengetahuan. Hanya saja Arman jarang terjun langsung kelapangan.

"baiklah kalau gitu,!!!!!! sekarang kita anggap ini merupakan ujian bagi kita untuk menjadi petualangan yang hebat," teriak ridho menyemangati Arman,

"-SETUJU!!!!!! akan aku balaskan kematian guru Bahar..."

"-BAGUS!!!!!! SEKARANG KITA MULAI MASUK KEDALAM, BUNUH SEMUA MONSTER LV 1-5 YANG KITA TEMUI, KITA BANTAI MEREKA LALU KITA JUAL MEREKA DI GUILD PETUALANG," teriak ridho,

"-AYO MULAI KAK, AKU SUDAH TIDAK SABAR MAU MENJADI SEORANG PETUALANG," balas Arman,

"oke dalam hitungan ketiga kita masuk secara bersamaan," ungkap ridho

"-siap kak"

Ridho lantas memulai hitungannya,

"satu"

"dua"

"oke tiga"

Mereka berdua lalu melesat masuk kedalam hutan, mereka sangat cepat dan gesit, kini mereka sudah berada diarea pertama. Mereka belum menemukan monster satupun, namun tak lama kemudian muncul sekelompok goblin level 3 karena monster level 1 - 2 tidak berani menghadapi mereka berdua.

"serang man, habisi mereka semua, aku dengar telinga mereka bisa menghasilkan uang," ucap ridho yang bersemangat melihat goblin yang sedang berkumpul dihadapannya,

"oke kak," jawab Arman yang melesat bagaikan peluru hingga membuat goblin jadi tidak memiliki kesempatan untuk melawan balik.

Arman menggunakan sarung tangan pemberian guru Bahar, dimana sarung tangan itu berfungsi untuk menetralkan racun ketika bertarung menggunakan tangan kosong. Arman lalu memukul satu persatu goblin yang dihadapinya, ternyata goblin yang Arman hadapi cukup lemah, buktinya dengan satu pukulan saja mereka sudah mati.

Dalam waktu singkat Arman menghabisi 50 goblin, dia tidak menyusahkan satupun untuk ridho.

"maaf kak, goblinnya sudah mati semua, hehehe" ungkap Arman yang tak menyadari bahwa dia telah menghabisi semua goblin yang ada,

Ridho hanya bisa terdiam membatu melihat adiknya membunuh para goblin itu dengan mudah bahkan dengan tangan kosong, sedangkan dia memerlukan pedang ketika pertama kali melawan goblin.

Dibalik itu semua, ridho merasa bangga akan Arman adiknya yang ternyata cukup tangguh dalam bertarung, bahkan boleh dibilang Arman jauh lebih hebat dan kuat darinya.

"ahaha, tak apa-apa man, sekarang waktunya kita menyimpan mereka dipenyimpanan cincin ruang," usul ridho,

"-oke kak,"

Mereka berdua lantas mengarahkan cincin ke mayat goblin yang berserakan dimana-mana, owh iya cincin penyimpanan itu bisa menyimpan apa saja asalkan bukan benda hidup, dan kondisi mereka tetap sama ketika pertama kali dimasukkan, jadi tidak akan takut busuk atau rusak.

Ketika selesai menyimpan para mayat goblin, mereka lantas melanjutkan perjalanan melewati hutan terlarang. Mereka belum menggunakan potion itu sama sekali, karena mereka berencana menggunakannya ketika melewati area terakhir atau area dimana monster level 11-15 berada.

Selang beberapa kilometer mereka berlari, muncul sekumpulan serigala liar yang berjumlah 40, kali ini ridho yang memilih untuk menunjukkan kemampuan dalam menggunakan pedang.

"Kini giliran aku yah man, kamu bersantai saja dulu," ucap ridho dengan mata yang sangat tajam seraya mengeluarkan aura yang sangat haus akan darah sehingga membuat serigala itu ingin lari.

"eh mau lari kemana kalian, daging kalian laku ketika dijual di guild petualang, ahaha" tawa ridho yang dengan cepat mencegat arah lari para kawanan serigala liar tersebut.

Ridho lantas berlari dengan cepat menggunakan pedangnya, sekali tebasan dapat mengenai 5 ekor serigala liar yang level 3. Cukup 4 tebasan maka semua serigala telah habis terbunuh, mereka lalu mengumpulkan bangkai serigala dan memasukkannya didalam cincin penyimpanan, setelah itu melanjutkan perjalanan mereka kedalam hutan terlarang.