webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · Fantasy
Not enough ratings
402 Chs

Bab 31 - Guild Pedagang Part 1

"sebaiknya kita segera masuk kedalam," ucap Irwan seraya berjalan masuk kedalam guild pedagang yang diikuti Arman dan Ridho dibelakangnya.

Suasana guild pedagang sangat ramai, banyak petualang yang datang bertransaksi menjual berbagai macam jenis item sihir, ada juga yang menjual daging hewan buas dan sebagainya.

Arman dan Ridho sangat terpesona melihat keramaian guild pedagang, banyak item sihir yang belum pernah mereka lihat.

"wah ini sangat menakjubkan, ternyata disini juga menerima daging hewan buas, kita bisa jual beberapa hewan buas yang kita temukan disini kak," ungkap Arman ketika melihat ada sebuah toko yang menerima hasil buruan seperti hewan buas dan bahan obat lainnya.

"iya man, kita bisa menjualnya dan hasilnya bisa kita gunakan untuk keperluan yang lain,!!!! gimana menurut kamu wan,?!?" jawab Ridho.

"hmmmm .... ada berapa banyak yang kalian miliki,?!?" tanya Irwan.

Arman dan Ridho saling melirik satu sama lain, mereka mengingat kira2 ada berapa yang mereka miliki, baik itu hewan buas ataupun monster lainnya.

"mungkin kami punya banyak wan, benarkan man,?!?"

"iya kak, mungkin ruangan ini akan penuh dengan mereka," ungkap Arman.

"begitu yah, baiklah kalau begitu, berhubung pelelangan itu akan dilakukan sore hari dan ini masih tengah hari, alangkah baiknya kita menjual dulu hasil buruan kalian,!!!! tapi kalian jangan berbicara sepatah kata pun,!!!! kalian cukup ikuti aku, oke!?!?"

Irwan menyetujui rencana mereka untuk menjual terlebih dahulu hasil buruan mereka, di samping bisa menjadi modal mereka berdua untuk ikut berpartisipasi dalam pelelangan, juga bisa memberikan mereka pengalaman dalam berdagang.

"siap bro," kompak Arman dan Ridho.

Mereka bertiga lantas menuju kesebuah stand atau toko yang menerima hasil buruan berupa hewan buas atau monster.

"selamat siang tuan, ada yang bisa kami bantu,?!?" tegur seorang pria yang menjaga stand tersebut.

"selamat siang, kami berencana ingin menjual beberapa hasil buruan kami, apakah anda bisa membantu untuk mengurusnya,?!?" jawab Irwan seraya mendekati meja toko.

"owh, itu sudah menjadi kewajiban kami untuk mengurusnya tuan, kalau boleh tau buruan apa yang ingin anda jual,?!?"

"hmmm, tunggu sebentar,!!!!" ucap Irwan kepada pemilik toko itu, dia menghampiri Arman dan Ridho seraya berbisik.

"keluarkan sampel buruan kalian, masing-masing satu saja,!!!" bisik Irwan kepada mereka berdua yang disertai anggukan kepala dari Arman dan Ridho.

Irwan sengaja meminta kepada mereka untuk mengeluarkan satu saja dari buruan mereka, itu karena Irwan tidak ingin menarik perhatian dari pengunjung lainnya, karena mereka kesini sebagai pedagang bukan petualang.

"maaf telah membuat menunggu tuan,!!! kami hanya mengeluarkan masing-masing satu dari hasil buruan kami, apakah itu tidak masalah,?!?" tanya Irwan yang kembali mendekati meja toko.

"baik tuan, itu tidak masalah,"

"baiklah kalau begitu, kalian berdua segera keluarkan sampel buruan yang kita miliki,!!!!" pinta Irwan yang menunjuk ke arah Arman dan Ridho untuk segera mengeluarkan hasil buruan mereka.

Arman dan Ridho lantas mengeluarkan hasil buruan mereka didalam hutan terlarang, ada goblin, serigala liar, orge, beruang air dan masih banyak lagi.

Pemilik toko kaget ketika melihat beberapa hasil buruan yang dikeluarkan oleh Arman dan Ridho, dia lantas membisikan sesuatu kepada Irwan "maaf tuan, apakah masih banyak lagi,?!? kalau memang seperti itu, lebih baik kita masuk ke dalam gudang milikku, aku takut jika menarik perhatian orang lain,!!!"

Pemilik toko itu berencana mengajak Irwan dan lainnya untuk masuk kedalam gudang miliknya, sebenarnya dia khawatir jika toko lain sampai melihat apa yang mereka bawa, karena semuanya adalah hewan yang langka sehingga toko lain akan berani membayar mahal jika mengetahui hal itu.

"sebenarnya ini hanya sampel dari semuanya, masih banyak yang kita miliki,!!! aku tahu kenapa tuan mengajak kami untuk masuk kedalam gudang anda, itu karena tuan sudah mengetahui bahwa hasil buruan kami semuanya cukup langka, bukankah begitu,???" ungkap Irwan yang mengetahui maksud dari pemilik toko tersebut.

Irwan telah mempelajari teknik dalam perdagangan, dia juga tahu bahwa hewan buas yang dibawa Arman dan Ridho adalah hewan yang sangat langka, karena hanya bisa ditemukan di dalam hutan terlarang. Sedangkan tidak ada yang berani memasuki area hutan terlarang hingga saat ini.

Arman dan Ridho tidak mengerti akan pembicaraan mereka, yang dia tahu bahwa mereka akan mendapatkan uang yang sangat banyak.

"tuan sangat jeli, aku berani membayar anda lebih dari harga pasaran, apakah anda setuju,?!?" tawar pemilik toko, dia sangat ingin memiliki semua hewan buas yang mereka miliki, di samping langka, juga banyak terkandung item-item lainnya yang bisa digunakan baik untuk potion ataupun menempa alat sihir.

Irwan tak lantas menyetujui hal itu, dia melirik kearah Arman dan Ridho karena mereka yang berhak menentukan hal itu. Arman mengangguk tanda dia setuju akan hal itu, begitupun dengan Ridho. Mereka tidak mengetahui berapa harga pasaran, tapi yang mereka tahu bahwa kedepannya mereka tidak perlu lagi bersusah payah mencari uang.

Irwan lantas menyetujui tawaran dari pemilik toko, dia lalu meminta Arman dan Ridho agar memasukkan kembali sampel hewan yang telah mereka keluarkan setelah itu mereka bertiga mengikuti pemilik toko menuju gudang miliknya.

"silahkan masuk tuan-tuan,!!! aku sangat berterimakasih karena kalian menyetujui untuk menjualnya kepadaku, aku janji tidak akan mengecewakan kalian," ungkap pemilik toko seraya menyalami mereka bertiga.

"aku berharap anda tidak melakukan hal itu,!!! .... kalian berdua,!!! silahkan keluarkan semua yang kita punya,"

Irwan meminta kepada Arman dan Ridho untuk mengeluarkan semua hasil buruan mereka di hutan terlarang, namun tidak semua yang dikeluarkan oleh Arman. Dia menyisakan beberapa ekor beruang air serta serigala liar, karena itu adalah makanan favorit mereka, terutama Harpic yang sangat menyukai daging beruang air.

"wow,!!! ini sungguh menakjubkan, aku tidak menyangka akan sebanyak ini, baiklah mari kita hitung semuanya,!!!! kalian bantu aku memisahkan sesuai jenis mereka,!!!!"

Pemilik toko sangat takjub akan jumlah hewan buas yang mereka miliki, dengan sigap dia segera menghitung dan memisahkan sesuai jenisnya yang dibantu oleh pegawainya.

"apakah membutuhkan waktu untuk menghitung semuanya,??? ... karena kami masih ada beberapa urusan dilantai dua dan tiga,?!?"

Irwan menanyakan berapa lama yang mereka butuhkan untuk menghitung semuanya, karena dia ingin segera meninggalkan ruangan itu, di samping sangat gelap juga aromanya sangat tidak menyenangkan.

"sedikit lagi tuan,!!! kami akan segera menyelesaikan menghitungnya,!!!"

"baiklah kalau begitu,!!!"

"kalian berdua disini dulu menunggu mereka selesai menghitungnya, aku ingin ke beberapa toko untuk mencari bahan-bahan yang dibutuhkan oleh guru,"

Irwan berbisik dan meminta kepada Arman dan Ridho menunggu hasil perhitungan yang dilakukan oleh pemilik toko, sedangkan dia pergi keluar untuk mencari bahan-bahan yang dibutuhkan oleh paman Rasyid.

Arman dan Ridho hanya membalas dengan mengangguk kepada Irwan.

Irwan lantas meninggalkan mereka berdua didalam gudang dan berjalan menuju kearah toko lainnya untuk mencari bahan-bahan yang dibutuhkan, tiba disebuah toko dia melihat seorang wanita yang sedang berdebat dengan pemilik toko.

Wanita itu mengenakan pakaian layaknya seorang healer, ya wanita itu adalah Rini, dia sedang mencari bahan untuk ramuan potionnya. Awalnya Irwan tidak memperdulikan perdebatan yang terjadi, dia hanya fokus mencari bahan yang dia butuhkan. Tapi ketika dia melihat wajah Rini yang sangat cantik membuat Irwan ingin berkenalan dengannya.

"maaf nona, itu sudah harga pasaran, kami tidak melebihkannya, ini adalah ginseng terbaik yang kami miliki,!!!" ucap pemilik toko seraya memegang ginseng ditangan kanannya.

"kamu berbohong, di kota Wonosari harganya tidak seperti itu, kamu jangan mencurangi harga pasaran dan merusaknya,"

Harga sebuah ginseng di kota Wonosari hanya berkisar 1 coin emas dan itu sudah yang terbaik, namun harga pasaran didesa Sepaku adalah 2 coin emas, itu dikarenakan ginseng didesa Sepaku sangatlah jarang dan sulit untuk ditemukan, berbeda dengan kota Wonosari dimana disana sangat mudah ditemukan karena banyak warga yang menanam mereka.

"sekarang anda tidak berada di kota Wonosari nona,!!!! disini cuman desa dan tidak sebesar kota Wonosari,.!!!" tegas pemilik toko yang merasa tertekan karena dituduh yang tidak-tidak.