webnovel

Awal Mula

Tortus, di bagian terdalam Labirin Orcus Agung.

Dalam sebuah ruangan tertutup, seorang pria muda dengan penampilan serba hitam sedang berdiri diam sembari menutup mata seolah merenung.

Beberapa waktu berlalu dan perlahan pemuda itu membuka matanya, menunjukkan cahaya mata yang redup.

"Ah-Ternyata memang hanya Hajime saja yang bisa menguasai sihir kreasi sepenuhnya."

Menghela nafas kecewa, pemuda tersebut tidak ingin membuang banyak waktu lagi dan berniat segera keluar dari labirin.

Tetapi, sebelum dia pergi, ada beberapa hal yang perlu "diperbaiki" ke keadaan semula, karena dirinya tidak ingin mengubah perjalanan sejarah yang seharusnya terjadi.

Dalam sekejap, tubuh pemuda itu menghilang dan hanya meninggalkan jejak sebuah bayangan hitam dari bekas tempat dia berdiri.

Sesaat setelahnya, bayangan hitam itu dengan sangat cepat melesat keluar dari ruangan pergi entah kemana.

Reisen Gorge merupakan wilayah ngarai yang sangat dihindari oleh para manusia. Hal tersebut dikarenakan di wilayah ini sihir tidak dapat digunakan dan merupakan rumah bagi para monster kuat.

Informasi lain yang mungkin tidak diketahui banyak orang adalah, di ngarai ini merupakan jalan masuk dan jalan keluar dua dari tujuh labirin besar. Tepatnya jalan masuk dari Labirin Hebat Raisen dan jalan keluar dari Labirin Orcus Agung.

Di salah satu bagian kecil di wilayah Raisen Gorge, saat ini tampak seperti sebuah sarang bagi sekelompok monster tertentu.

Monster-monster ini tidak memiliki spesies yang sama, tetapi orang yang melihat mereka akan dapat mengetahui dengan sekilas jika monster-monster itu merupakan satu kelompok.

Hal ini dikarenakan satu fitur unik yang dimiliki para monster, yakni mereka semua berwarna hitam sepenuhnya hingga menyerupai bayangan di kaki mereka.

Selain itu, para monster itu sangat terorganisir dan tidak menyerang satu sama lain seolah menjaga area tersebut agar tidak dimasuki oleh monster lain.

Jika diperhatikan lebih mendalam, di tengah-tengah daerah yang dijaga para monster itu, terdapat susunan batu yang menyerupai sebuah altar persembahan.

Di depan altar, seorang pemuda dengan penampilan serba hitam tampak sedang mempersiapkan sesuatu.

Setelah persiapan selesai, pemuda itu mengecek altar yang telah dia buat untuk mencari apakah terdapat hal yang perlu diperbaiki.

Memastikan semuanya sudah siap, pemuda itu berjalan ke tengah-tengah altar, tepat di depan sebuah batu besar dengan permukaan yang rata.

Di kaki pria itu, bayangan yang awalnya tenang tiba-tiba berubah dan muncul riak-riak kecil seperti sebuah cairan.

Perlahan, sebuah tubuh seorang wanita muda berambut merah muda muncul dari dalam bayangan itu.

Tidak ada tanda nafas kehidupan dari wanita tersebut yang menandakan tubuh wanita itu adalah sebuah jasad.

Melihat tubuh wanita yang perlahan diangkat oleh bayangan di kakinya, mata pemuda berpenampilan serba hitam itu seketika menjadi lemah lembut dan penuh kehangatan.

Pemuda itu lalu mengulurkan kedua tangannya untuk menggendong tubuh si wanita menggantikan bayangannya dengan gendongan ala putri.

Dengan penuh kehati-hatian, pemuda itu meletakkan tubuh wanita di tangannya ke tengah altar, di atas permukaan batu besar.

Setelahnya, si pemuda tidak terburu-buru untuk melakukan aksi yang ingin dia lakukan, tetapi terdiam memperhatikan jasad wanita di depannya yang tampak seperti putri yang tertidur lelap.

Menggunakan tangan kanannya, pemuda itu dengan lembut mengusap wajah wanita di depannya sembari menyisihkan rambut-rambut yang menutupi wajahnya.

Mungkin wanita di depannya bukanlah perempuan tercantik di dunia, tetapi bagi si pemuda, wanita tersebut adalah orang yang paling penting baginya.

Wanita di depannya adalah satu-satunya orang yang mau mengulurkan tangan ketika dia berada di titik terendah dan tidak tau harus melakukan apa.

Wanita itu mengajarinya berbagai pengetahuan umum tentang dunia ini, memberinya makan dan tempat tinggal, serta berusaha menghibur ketika mentalnya terpukul berat saat menyadari betapa sadis kehidupan di dunia ini dibandingkan dengan kampung halamannya dulu.

Karena wanita di depannya, pemuda itu jadi bersemangat untuk meningkatkan kekuatannya secepat mungkin agar dapat memberinya perlindungan dan rasa aman.

Karena wanita di depannya, pemuda itu memutuskan untuk memupus keinginannya menjelajahi dunia karena tidak ingin terpisah jauh darinya.

Saat pemuda itu merasa cukup kuat, dia sudah berkeinginan untuk melamar wanita di depannya dan sedang mempersiapkan hal-hal yang diperlukan agar dapat memberi pernikahan terbaik yang tidak dapat dilupakan si wanita.

Jika saja semuanya lancar, maka mungkin saat ini dia dan wanita di depannya harusnya sedang duduk santai di sebuah rumah dimana dirinya sesekali akan menceritakan beberapa kisah menarik dan mencoba beberapa resep makanan dari dunia kampung halamannya.

Atau bisa jadi mereka pergi ke berbagai tempat yang menarik untuk liburan dan menjalani bulan madu.

Tapi sayangnya, semua itu tidak terjadi.

Serangan sekelompok monster menghancurkan impiannya.

Saat itu, dia merasa hatinya hancur menjadi puing-puing kecil dan dunia seakan kehilangan warnanya.

Memikirkan berbagai cara yang mungkin untuk menghidupkan kembali wanita yang dia cintai, pemuda itu menggali informasi yang dia ingat.

Lalu, berdasarkan cerita dari novel yang pernah dia baca di kampung halamannya tentang sebuah kisah di dunia ini, pemuda itu teringat bahwa dengan mengumpulkan 7 sihir kuno, seseorang dapat membuat sebuah sihir konsep sesuai keinginan penggunanya.

Oleh karena itu, dalam 3 bulan, pemuda itu melakukan segala cara untuk menaklukkan sebanyak mungkin labirin besar.

Dalam kurun waktu tersebut, dia berhasil mempelajari sihir metamorfosis, sihir ruang, sihir restorasi dan sihir kreasi. Ditambah dengan sihir gravitasi yang telah dipelajari sebelumnya, dia saat ini memiliki 5 jenis sihir kuno.

Dari kelima sihir kuno, afinitasnya terhadap sihir metamorfosis adalah yang tertinggi, sedangkan afinitasnya terhadap sihir kreasi yang terendah. Kemudian untuk ketiga sihir lainnya, afinitasnya ada di level menengah.

Sebenarnya, si pemuda bermaksud mengumpulkan ketujuh sihir kuno sebelum membuat sebuah sihir konsep. Tapi sayang, perjalanannya harus berhenti ketika dia menyadari waktu yang dia punya tidaklah banyak.

Hal tersebut dikarenakan jiwa monster yang ada di dalam tubuhnya mulai melakukan perlawanan kuat.

Semua ini bisa terjadi karena pemuda itu ingin meningkatkan kapasitas mananya sebanyak mungkin dalam waktu singkat, sehingga dia menggunakan sihir metamorfosis untuk dengan paksa menyatukan tubuhnya sendiri dengan seekor monster spesial yang sangat kuat.

Dia berpikir dengan membuat sang monster sekarat, maka dia dapat menyatukan tubuh monster itu dengannya lalu mengambil kendali penuh. Siapa sangka, setelah 2 bulan tanpa pergerakan, jiwa si monster mulai memberontak dan berusaha mengambil alih kendali tubuhnya.

Si pemuda melakukan hal beresiko itu bukan tanpa alasan, tetapi dia membutuhkannya agar dapat meningkatkan kekuatannya dengan sangat cepat.

Terbukti, dia telah berhasil menaklukkan 4 labirin hebat dalam 3 bulan, dimana salah satunya adalah Labirin Orcus Agung yang dikatakan sebagai labirin tersulit untuk diselesaikan.

Tentu, si pemuda bukannya tidak terpikir untuk memisahkan kembali tubuh mereka. Hanya saja, dia tidak memiliki kemampuan unuk melakukannya.

Menggunakan sihir restorasi tidaklah berhasil, entah karena afinitasnya yang kurang atau memang perlu sihir dengan tingkat yang lebih tinggi.

Berdasarkan kondisinya sekarang, si pemuda hanya dapat bertahan kurang dari seminggu sebelum kesadarannya diambil alih.

Oleh karena itu, dia hanya bisa kompromi dan berusaha membentuk sebuah sihir konsep berdasarkan 5 sihir kuno yang dia miliki.

Untungnya, hanya butuh satu hari baginya untuk membuat sebuah sihir konsep "Fate Denial". Sihir konsep ini mampu menolak takdir yang telah terjadi sampai batasan tertentu dan membutuhkan asupan mana yang besar tergantung seberapa kuat takdir yang ingin ditolak.

Hal yang perlu diperhatikan adalah "Fate Denial" tidak dapat digunakan pada penggunanya sendiri, dan jika sihirnya gagal, maka penggunanya akan mendapat efek rebound yang tidak menentu.

Dia sendiri tidak begitu yakin apakah sihir konsep ini mampu menghidupkan seseorang yang telah mati, tetapi setidaknya dia ingin mencobanya.

Meskipun harus bertukar nyawa, dia rela asalkan wanita di depannya bisa tersenyum kembali.

"Layla, tunggulah sebentar dan aku akan segera membangunkanmu!" Bisik pemuda itu di telinga si wanita dengan lemah lembut.

Dari bayangannya, pemuda itu mengambil sebuah batu sebesar kelereng yang memancarkan cahaya biru terang.

Batu ini adalah Divinity Stone, dimana merupakan salah satu jenis mineral yang terbentuk secara alami di daerah dengan kolam mana konsentrasi tinggi selama lebih dari 1000 tahun.

Divinity Stone ditangannya ia dapatkan ketika dirinya sedang menyusup ke teritori demon untuk mencari seorang demon yang memiliki kapasitas mana besar.

Pada akhirnya dia tidak berhasil menemukan demon yang cocok, tetapi malah mendapatkan sebuah divinity stone.

Meski mineral di tangannya tidak sebesar seperti yang terkubur di dalam Labirin Orcus Agung berdasarkan cerita novel, tapi dia merasa batu ini harusnya sudah lebih dari cukup karena dia hanya ingin menggunakannya sebagai barang sekali pakai.

Pemuda itu lalu mengambil tangan kiri wanita yang sedang terbaring di depannya, dan meletakkan divinity stone di telapak tangan wanita itu.

Lalu dia menggunakan telapak tangan kanannya untuk menutup telapak tangan kiri wanita itu dan menggenggamnya sehingga kedua tangan mereka nampak seperti sedang bergandengan tangan dengan divinity stone di antara tangan mereka.

Menarik nafas panjang, pemuda itu mengendalikan mana di tubuhnya dan divinity stone lalu mengaktifkan sihir konsep "Fate Denial".

-Ayo bangun, Layla

Tiba-tiba, sebuah cahaya terang muncul dari telapak tangan yang saling menggenggam. Cahaya itu perlahan menyusuri tubuh si wanita hingga akhirnya tubuh wanita itu tampak tertutupi cahaya.

Berdasarkan persepsi si pemuda, dia dapat merasakan bahwasannya proses restorasi sedang terjadi di dalam tubuh si wanita, mengembalikan fungsi tubuh yang telah lama tidak berfungsi jadi memiliki sedikit jejak kehidupan.

Sebenarnya, sejak awal tubuh si wanita tidak berbeda dari orang tidur normal jika diperhatikan sekilas. Hal ini dikarenakan pemuda itu rutin menggunakan sihir restorasi untuk mengembalikannya dari proses pembusukan yang mulai terjadi.

Akan tetapi, yang namanya jasad bukanlah tubuh yang hidup, sehingga meski dia berusaha menjaga tubuh itu dalam kondisi terbaik, tetap saja jasad hanyalah jasad.

Sekarang, pemuda itu perlahan bisa merasakan sedikit kehangatan dari tubuh si wanita layaknya tubuh manusia yang hidup.

Seiring perjalanan waktu, dia dapat melihat warna kulit si wanita yang awalnya sedikit pucat menjadi lebih segar.

Ketika dia merasa sihir yang dia gunakan akan berhasil, tiba-tiba cahaya sihir di tubuh wanita itu mulai menyebar ke tubuh si pemuda hingga akhirnya menutupi tubuh mereka berdua.

Merasa ada yang tidak beres, pemuda itu ingin menghentikan sihirnya tetapi tidak berhasil.

Melihat hal ini, si pemuda tersenyum masam menyadari apa yang sedang terjadi.

-Sihirnya gagal.

Ya, dia sadar jika sihir konsepnya tidak dapat menghidupkan kembali si wanita dan berbalik menyerang dirinya.

Entah apa yang akan terjadi selanjutnya.

-Maafkan aku Layla.

Perlahan, cahaya di tubuh si wanita dan pemuda menjadi semakin terang hingga akhirnya tubuh si wanita berubah menjadi partikel-partikel mana dan lenyap, sedangkan tubuh si pemuda berubah menjadi dua buah sosok cahaya.

Salah satu sosok cahaya memiliki bentuk yang menyerupai hewan berkaki empat. Cahaya itu kemudian terbang menjauh dengan kecepatan tinggi.

Sosok cahaya yang tersisa memiliki bentuk menyerupai manusia, cahaya tersebut perlahan mengecil hingga akhirnya berubah menjadi sepert sosok bayi manusia.

Sesaat kemudian, sebuah celah dimensi kecil muncul di dekatnya dan menyedot sosok cahaya tersebut.

Selama proses itu, si pemuda hanya dapat bertahan sebentar sebelum kehilangan kesadarannya.

Dia sudah tidak terlalu peduli dengan apa yang terjadi padanya. Dia hanya merasa sedih karena gagal bertemu kembali dengan orang yang dicintainya.

-Jika ada kehidupan selanjutnya, semoga kita dipertemukan kembali.

Itulah hal terakhir yang terbesit dipikirannya selain rasa sedih yang dirasakannya.

Suatu sore di Jepang.

Pada salah satu rumah biasa di sebuah perumahan.

Lubang dimensi kecil tiba-tiba muncul sesaat di depan rumah dan sebuah sosok bercahaya muncul dari dalam lubang terbang pelan menuju teras kecil tepat di depan pintu rumah.

Setelah tergeletak di depan pintu, cahaya pada sosok tersebut perlahan menjadi redup hingga akhirnya menunjukkan tubuh seorang bayi laki-laki berambut hitam yang sedang tertidur pulas.

Bayi itu tidak mengenakan sehelai pakaian pun, tetapi dia tampak tidak terganggu dan terus tertidur meski sesekali angin dingin sore hari membelainya.

Untungnya saat itu area sedang sepi sehingga tidak ada seorang pun yang menyadari kejadian aneh tersebut.

Entah berapa lama waktu berlalu, sebuah mobil berhenti di depan pagar dan pengemudi di dalam keluar untuk membuka pagar.

Orang yang keluar dari mobil merupakan seorang pria berusia sekitar 30 tahun, dengan penampilan yang tidak mencolok dan mengenakan kacamata.

Ketika pria itu memasukkan mobilnya, suara mobil yang diparkir membangunkan bayi yang sedang tertidur.

Membuka matanya, bayi laki-laki yang terbaring telanjang di teras rumah tidak menunjukkan reaksi berlebihan khas bayi pada umumnya, tetapi dengan bingung mengamati area sekitarnya.

Ketika bayi itu kesulitan untuk bangkit dari posisi tidur, dia mulai menyadari keanehan pada dirinya. 

"Bba? bba?" (Apa yang terjadi? Bukannya aku sedang bermain game?)

"Baa? BAA??" (Kenapa tanganku mengecil? AKU JADI BAYI??)

Berusaha menenangkan diri, bayi itu memikirkan apa yang sedang terjadi sembari mengelus dagunya dengan tangan dimana merupakan salah satu kebiasaan yang ia lakukan ketika berpikir serius.

- Tadi setelah pulang kerja, aku langsung rebus air, menyalakan komputer, lalu cek update komik sama novel. Setelah itu…

Sampai dibagian setelahnya, bayi itu agak kebingungan karena sepertinya tidak ada hal lain yang ia lakukan setelah duduk di depan laptop. Seingetnya, saat itu dia masih memikirkan komik yang ingin ia marathon ulang.

-Oh iya, tiba-tiba seperti ada yang menarikku dari belakang dengan kuat seolah seperti tersedot lalu aku hilang kesadaran.

Dari analisa ini, si bayi dapat memikirkan beberapa kemungkinan seperti reborn, time travel, transmigrasi, dan sejenisnya. Tetapi semua kemungkinan tersebut hanyalah sebab, yang penting hasilnya saat ini dia berada di tempat asing dengan tubuh seorang bayi.

-Lalu, apa yang harus dilakukan seorang bayi saat telanjang di luar seorang diri?

Ketika bayi tersebut sedang asik merenung, dirinya tidak menyadari jika pria yang membuka pagar telah selesai memarkirkan mobilnya dan saat ini menatap kaget pada si bayi yang berpikir keras.

Dengan perasaan terkejut, pria itu secara reflek mengangkat bayi yang terbaring telanjang di depan pintu rumahnya.

"Huh, bayi siapa ini?"

"Bba!" (Hey, perhatikan dimana kamu memegang!)

Meskipun pria itu tidak memahami perkataan si bayi, sepertinya dia menyadari jika telah menyentuh sesuatu yang tidak seharusnya, sehingga dia dengan hati-hati memperbaiki cara menggendongnya agar kedua pihak dapat merasa nyaman.

Bayi yang digendong pria itu pun merasa kaget ketika bagian privasinya desentuh sehingga dia terbangun dari lamunan dan protes. 

Melihat pria yang tampaknya biasa dan tidak memiliki niat jahat, bayi itu memutuskan untuk sementara memperhatikan apa yang akan dilakukan si pria.

Mengecek suasana sekitar yang sepi dengan hanya beberapa kendaraan yang sesekali lewat, si pria merasa dirinya tidak akan dapat memecahkan misteri paket seorang bayi di depan rumah. 

Ditambah tubuhnya yang saat ini terasa lelah setelah bekerja, dia memutuskan untuk masuk ke dalam rumah terlebih dahulu.

Mengingat kunci rumah di dalam tas kerja, pria itu merasa agak sulit jika harus mengambilnya sembari menggendong bayi, karenanya dia memutuskan untuk memencet bel rumah.

DING DONG!

"Sayang, Sosuke, aku pulang, bisa tolong bukakan pintunya?"

"Iya tunggu sebentar sayang!"

"Bu, pintunya, aku yang buka!"

"Iya boleh, tapi hati-hati jalannya ya Sousuke!"

"Baik!"

Dari balik pintu, samar-samar terdengar suara langkah kaki kecil mendekat dengan cepat, tetapi sepertinya orang itu kesulitan dalam membuka pintu karena butuh hampir 1 menit hingga pintu terbuka.

Ketika pintu terbuka, apa yang terlihat di baliknya adalah sosok anak laki-laki berusia sekitar 2 tahun yang dengan semangat memeluk langsung kaki kiri pria di depannya.

Merasa ayahnya yang tidak dengan cepat menggendongnya seperti biasa, bocah itu pun mengangkat kepalanya untuk melihat wajah si ayah.

Betapa kagetnya dia mendapati bahwa di tangan ayahnya terdapat seorang bayi laki-laki.

Tanpa banyak berpikir, bocah itu langsung berlari ke dalam rumah dan bergegas menghampiri ibunya.

"Bu, adiknya sudah lahir!"

"Hmm? Adik apa yang Sousuke maksud?"

"Itu, adik Sousuke, laki-laki, ayah bawa pulang"

"???"

"Tunggu sayang, jangan dengarkan omongan Sousuke!"

Mendengar anaknya yang tiba-tiba membuat laporan tiba-tiba, si pria bergegas membela diri sehingga dia langsung melepas sepatunya dan berjalan menghampiri istrinya dengan kaos kaki yang masih terpasang tanpa mengenakan sandal rumah.

"Sayang, jadi ada apa dengan bayi imut ditanganmu itu?"

"Ano-"

Mendengar pertanyaan istrinya dengan nada lembut, si pria yang buru-buru masuk merasa sedikit dingin di belakang lehernya dan bingung harus menjelaskan bagaimana.

Istrinya, Endou Masato, 31 tahun, seorang wanita karir yang mengambil cuti kerja karena sedang hamil besar.

Oleh karena itu, ia merasa harus memikirkan kata-kata yang tepat agar tidak memberi dampak negatif pada kondisi psikologis istrinya.

Endou Eiji, usia 31 tahun, dirinya tiba-tiba merasa sedang berada dalam krisis kehidupan.

(End of Chapter)

Kira-kira siapa ya heroine nya?

Hollow_Wordcreators' thoughts