webnovel

Chapter 1

Di sebuah markas, yang bernama MC Warriors, Riko membawa puluhan teroris dan digiring ke ruang utama di hadapan bosnya, Pak Antoni.

"Wah, kerja bagus, Satoru*!" puji pak Antoni sambil berkacak pinggang.

"Sutono, pak!" protesnya.

"Ya, maaf, Riko," ucapnya terkekeh, "Oke, kamu sudah berapa tahun ikut organisasi ini?"

"Empat tahun. Emang kenapa pak?"

"Wow, kau sudah sepuh, ya?" ujar pak Antoni asal, "Em, maksudku gini, lo. Kamu kan udah jago, ya untuk masalah skill bertarung. Kamu lebih unggul di antara rekan lain."

"Jadi, maksud bapak aku dapat gelar Top 5*?"

"Iya, kamu termasuk Top 5 di seluruh Indonesia. Sedangkan kamu masih top lokal*. Dengan kata lain...." jelas pak Antoni dan hendak mengulurkan tangan, "Selamat, anda lulus dari gelar Top Lokal dan dapat gelar Top 5!"

"Wah, makasih ya, pak!" serunya sambil balas uluran tangan dan menyalaminya

"Sama-sama, nak," jawabnya.

Riko melepaskan genggamannya dan bertanya, "BTW, aku berangkat ke mana dan kapan, pak?"

"Nah, pertanyaan bagus! Karena kamu adalah Top 5 di Indonesia, aku langsung aja kirim ke pusatnya,"

"Mana, tuh?"

***********

Tentu saja di Ibukota, Jakarta, pusatnya MC Warriors. MC Warriors merupakan sebuah organisasi yang bertugas untuk melindungi dari penjahat. Melindungi bukan berarti bertarung, itulah Moto yang digunakan untuk MC Warriors. MC Warriors ini tersebar berbagai cabang di seluruh Indonesi. Pusatnya berada di Jakarta, sedangkan Riko berada di cabangnya, yaitu Bandung.

Sesampainya di pusat, Riko langsung bertemu Pemimpin Pusat, Pak Saiful. Dia berangkat dengan Ninja*-nya. Lumayan dekat sih. Cuma Bandung-Jakarta, kok.

"Selamat datang di Pusat MC Warriors, Riko. Saya akan mengenalkan rekanmu hari ini," jelas Pak Saiful.

Riko terkesima karena ini pertama kalinya dia di Jakarta. Meskipun cuma buat liburan, ini tetap pertama kali untuk bertugas atau sekedar tinggal disitu.Selain jadi Top Lokal, Riko juga baru saja diangkat jadi Top 5, yaitu Lima Terbaik di seluruh Indonesia.

"Yang pertama ada, Fredrin, peringkat pertama,"

"Yo!" sapa Fredrin sambil mengangkat satu tangan kanan. Dia seorang Fighter*

"Yang kedua ada Rahmat,"

Rahmat, si Introver Cool, tetap diam sambil tersenyum pada Riko. Dia pengguna Assasin*.

"Yang ketiga ada Lily,"

"Hai!" sapanya sambil melambaikan tangan. Dia pengguna sihir api.

"Dan yang keempat ada Erna,"

Yang keempat cantik sekali, terutama body-nya. Riko sampai tidak fokus dan hanya tertuju ke Erna. Dia pengguna Senjata api.

Di MC Warriors memiliki masing-masing kekuatan dan keahliannya. Bisa dikatakan kalo MC Warriors itu tempatnya orang yang pengen jadi MC*, atau lebih tepatnya jadi Hero* untuk orang yang terancam.

Riko masih saja fokus ke Erna. Fredrin dan

Rahmat menyadarkannya dengan senggolan.

"Bro, sadar, bro!" ucap Fredrin sambil menyenggol.

Riko merasa kaget dan salah tingkah, "I....iya pak?"

Mereka malah tertawa melihat kelakuannya Riko.

"Hehehe, aku tahu kamu suka sama cewek cantik, kan?" goda Pak Saiful. Ternyata Pak Saiful lebih asik daripada Pak Antoni.

"Ngg.....nggak ko pak..." jawabnya gugup. Sedangkan Erna malah tersenyum kepada Riko, entah salting atau apa.

"Sudah, sudah. Karena kalian sudah jadi Top 5, saya akan membagikan misi masing-masing,"

"Nggak kelompok aja, to, pak? Kasian yang baru masuk lho," protes Fredrin, selaku ketua top 5.

"Ini misi pertama musim ini. Jadi, karena kalian di pusat, kalian harus mandiri, okey?" jelas Pak Saiful.

Mendengar itu, Squad Top 5 pasrah, "Yaudah....."

"Ok, misinya adalah..."

********

"Salam kenal semua!" ucap Riko setelah memperkenalkan diri.

Riko berada di SMA Jayakarta. Ternyata, dia dapat tugas mengintai seseorang. Seorang cewek. Dia dapat fotonya lengkap dengan ciri-cirinya.

"Baik, silahkan duduk di sebelah Rudi, ya," kata Bu Amel, guru Fisika.

"Makasih, bu," Riko segera menuju ke bangku dekatnya Rudi, si cowok goodlooking berkacamata.

"Hey, anak baru, ya?" tanya Rudi.

"Pake nanya. Iyalah," jawabnya dengan datar.

"BTW, aku Rudi, salken ya!" Rudi mengulurkan tangannya.

"Riko," Riko membalas uluran tangannya.

Bu Amel mendeham membuat sekelas terdiam, "Baik, silahkan ambil kertasnya!"

"Buat apa, bu?" tanya Rudi.

"Dih, pake nanya kamu! Ya ulangan lah!" jawab bu Amel tegas.

"APA!!!" teriak seisi kelas. Siapa yang mau coba ulangan dadakan gini, apalagi Fisika.

Istirahat pertama, di kantin.

"Kamu kenal ini gak?" Riko menunjukkan sebuah foto cewek di meja makan.

Rudi mengamatinya dan mengingat sesuatu, "Oh, ini, ya? Kayaknya dia anak IPS 2, Ko. Aku ga terlalu kenal tapi udah hapal wajah-wajah kelas XI, termasuk cewek ini,"

"Jadi, dia biasa dimana, nih?"

Rudi berpikir sejenak, "Hmm, biasanya, sih, dia sering di kantin bareng temennya. Nanti juga datang, kok. Dia biasa jajan itu, lho," Riko menunjukkan kedai es teh plus tempura.

"Gitu, ya?"

Mereka tetap melanjutkan makan gorengan.

*******

Sebelum bertugas, di ruangan Pak Saiful

"Apa, misi pertama harus mengintai cewek?" tanya Riko panik.

"Hem, aku tahu ini misi aneh. Tapi, sebagai seorang MC, tidak boleh meninggalkan kewajiban kita, yaitu menolong orang," jelas Pak Saiful tenang.

"Terus apa hubungannya dengan cewek itu? Kan, di sekolah ga kenapa napa,"

"Cewek itu sering mengalami hal yang buruk, kayak dibegal, dipalak, bahkan dilecehkan oleh luar sekolah. Kalo di sekolah sih mungkin aman aja. Kamu tugasnya awasin dia sampe ketemu orang yang melecehkannya. Kamu tahu, kan, di Jakarta banyak sekali penjahat dan sulit dihindari oleh warga setempat. Makanya aku butuh Top 5 untuk menyelesaikannya, termasuk kamu,"

"Berarti, dia ga ada yang nolongin?"

"Ada yang nolongin, tapi cuma beberapa doang dan saat ini tidak ada pertolongan. Dia anak yatim piatu. Dia tinggal di rumah sendirian,"

"Wow, mandiri banget, ya dia!"

"Tapi, dia sering banget, lho, viral gara-gara kasus macam-macam. Makanya, ini misi pertama sekaligus Special Mission* buat kamu,"

"Special Mission?"

"Iya, aku sengaja mengacak misi dan rekanmu tidak mendapatkan misi spesial dariku," jelas Pak Saiful, "Jadi, tolong, ya, jaga cewek itu. Jangan sampe lengah. Kalo satu misi gagal, aku coret namamu dari Top 5!"

"Siap, pak!" jawabnya ketakutan, "BTW, besok, kan, Senin?"

"Terus?"

"Masak hari-hari sekolah bawa pedang, sih? Ga ada alat lain apa buat senjataku?" protesnya keras.

"Tenang, aku punya ini," Pak Saiful memberikan sebuah alat praktis untuk menaruh pedangnya. Sebuah alat kecil "Ini adalah alat transparan untuk menaruh senjata. Jadi, kalo mau ngeluarin, tinggal pake nama senjatamu, paham?"

"Siap, pak!" Riko hendak keluar dari ruangan bossnya.

"Oh, iya satu lagi. Jangan sampai anak sekolah tahu kalo kalian adalah anggota MC Warriors. Cukup masyarakat aja yang tahu, oke?"

"Dimengerti, saya pamit," Riko segera keluar dari ruangannya.

********

Riko mulai melihat cewek yang diincarnya, bukan, diawasinya. Cewek itu sangat cantik dan berambut panjang sampai punggung. Dia sedang jajan di kedai es teh yang disebutkan Rudi tadi.

"Di, ini.....ceweknya?" tanyanya gugup.

"Iya, bro," jawab Rudi, "Kamu suka ya sama dia?"

"Eh, apa sih? Orang cuma tanya, kok!" elak Riko.

Rudi pun tertawa, "Yawdah...."

Riko pun tetap mengawasi cewek itu. Namanya Ina Rahmawati, sesuai data yang ditulis Pak Saiful. Memang ini misi aneh, tapi demi misi, Riko ga boleh menyia-nyiakan ini. Apalagi tugasnya mengawasi cewek cantik. Siapa tahu rewardnya.....(apa coba?)

Tak lama kemudian, cewek itu bersama bestie*-nya menuju ke meja makan dan mereka makan bersama.

Ga ada apa apa, sih. Di sekolah dia merasa tenang seolah-olah ga terjadi apa-apa, batin Riko melanjutkan pengawasan.

**************

Sepulang sekolah, Ina, panggilannya, naik bus menuju jalan pulang. Mau tak mau Riko harus mengikutinya dengan Ninja miliknya, memastikan dia aman-aman saja. Bis itu menuju ke halte dekat gang yang sempit dan Ina turun dari situ.

Riko berhenti di tempat Ina pulang dan mengawasinya dari belakang. Saat Ina melewati gang, ada sesuatu yang membuat Ina terjatuh.

Bruk!

"Ah!" sebuah dorongan yang keras.

Ternyata ada gerombolan empat orang menghadang Ina. Mereka pun tertawa sinis.

"Sendirian aja, dek? Sini, sama om," pemuda pertama hendak merangkul Ina dan berhasil ditepis.

Plak!

"Lepasin!" teriak Ina dengan lantang.

"Wah, berani juga, ya, cewek itu! Langsung seret aja ga sih?"

"Iya, bang, nanggung, nih, buat berlima!" ucap pemuda ketiga dengan tawa gerombolan.

"TOLONG!!"

"Keluarlah, Oniyaiba!!"

Sring!

Riko langsung datang dengan pedangnya, Oniyaiba, memiliki arti pedang iblis. Gerombolan itu langsung mundur melihat kedatangan Riko. Ina pun langsung mendekati Riko.

"Yah, ga asik ah! Padahal lagi enaknya, lho!" protes pemuda satu.

Riko langsung mengarahkan pedangnya ke pemuda satu, "Enak, katamu? Yang ada cewek ini ga enak, tahu!"

"Duh, santai dong bang! Cuma cewek biasa, kok!" ujar pemuda keempat menenangkan dengan licik.

"Grhh, tak akan kubiarkan!!" Riko langsung menyerang gerombolan itu.

Hiyah!!

Sing! Sing! Sing!

Riko mengeluarkan teknik tebasan yang ampuh sedangkan gerombolan itu merasa belum menyerah.

Buk! Buk! Sing! Slash!

Ketika pemuda kelima hendak menendang ke punggung, Riko berhasil menangkis dengan tangan dan si pemuda satu maju lalu Riko langsung menusuk pemuda itu.

Crot!

Lanjut serangan kedua, Riko menebas pemuda lima. Serangan ketiga, dia menggunakan jurus, "Teknik Pedang: Tsuki Surasshu!"

Slash!

Gerombolan itu berhasil dikalahkan oleh Riko. Riko melihat Ina yang tampak takjub dengan aksinya.

"Ina, kamu gapapa, kan?" tanya Riko.

"Gapapa, kok," jawabnya ramah, "Tapi, kok, bisa tahu namaku?"

Riko pun kaget karena tidak menyadari sudah menyebut namanya itu sebelumnya, "Nanti aku jelasin. Kita harus pergi sebelum...."

"Sebelum apa, bodoh?"

Mereka menoleh ke arah suara. Ternyata, otu pemimpin para gerombolan tadi. Namanya Hendro. Dia punya kekuatan, sama seperti MC Warrior lainnya.

"Hebat juga, ya, bisa lawan anak buahku," ucap Hendro sinis.

Riko mwnghunuskan pedangnya, "Hey, anda pemimpin mereka, kan? Anda ditahan karena telah melibatkan anak buahmu melecehkan cewek ini!"

"Gitu, ya, brow?" tanya Hendro sinis dan bersiap dengan pasang*-nya, "Kalo gitu, ayo kita duel!"

"Ayo!" Riko bersiap dengan kedua tangan memegang pedangnya, "Mundurlah, Ina! Disini tampak berbahaya!"

"I...iya, bang!" Ina pun langsung mundur ke luar gang dan menyaksikan kedua orang itu bertarung. Siapakah yang menang hari ini?

*Nama karakter di anime Jujutsu Kaisen

*Anggota terbaik di tingkat cabang

*Lima anggota terbaik di Indonesia.

*Salah satu merek motor kopling Kawasaki.

*Ahli petarung, bisa dengan senjata, bisa juga dengan tangan

*Ahli penyusup, biasanya dengan senjata kecil atau senjata tajam. Dilakukan secara sembunyi-sembunyi

*Karakter utama

*Pahlawan

*Misi khusus dengan anggota tertentu. Biasanya anggota tersebut memiliku pengalaman bertarung yang baik.

*Sikap seseorang untuk mengawali pertarungan, biasanya digunakan untuk perguruan silat tertentu. Bela diri lain juga bisa.