webnovel

Chapter 7

Setelah melakukan persiapan yang sangat lama,akhirnya sosok yang selalu di tunggu-tunggu klan Kishi itu tiba, saat melihat tiga mobil dengan bendera kecil berwarna biru tua dengan garis emas dan bagian tengahnya tergambar elang emas yang memiliki mahkota di bagian depan mobil yang ada di tengah, bendera itu telah menjadikan tanda bahwa orang yang berada di dalam mobil itu adalah salah satu anggota utama klan Shamus.

Begitu supir membukakan pintu mobil yang di tengah. Terlihat seorang pemuda tampan berambut kuning emas dan bermata biru cerah yang menjadi tanda keturunan klan Shamus. "Selamat datang di kediaman Kishi, tuan muda Shamus," ucap Aito sambil tersenyum ceria saat menyambut kedatangan Aric.

Aric menatap dingin kearah Hideoki, Fumiya lalu Aito sebelum dengan cepat mengubah ekspresinya dengan mengembangkan senyuman ramahnya. "Maaf jika saya datang mendadak seperti ini. Saya terlalu bersemangat karena segera ingin menjemput adik saya," ucap Aric.

"Hahaha … tidak masalah, tidak masalah. Bagaimana jika kita berbicara di dalam?" tanya Aito.

Aric menganggukkan kepala lalu berjalan bersama keluarga Kishi dengan diikuti Morgan dan Jade memasuki kediaman kishi. Begitu masuk di rumah kediaman Kishi, furniture di dalam rumah itu terlihat sangat banyak barang antik sehingga bagian rumah itu terlihat sangat kecil dan terlihat seperti toko barang antik di bandingkan rumah.

Setelah Aric duduk, keluarga Kishi juga ikut duduk berhadapan dengan tuan muda klan Shamus itu. "Silakan baca dulu dokumen adopsi ini, jika ada permintaan yang tidak Anda terima, silakan bilang saja. Kalau sudah setuju semua, Anda bisa langsung tanda tangan," ucap Aric sambil menyerahkan dokumen yang ada di dalam amplop cokelat kepada Aito.

Dengan semangat Aito menerima amplop cokelat itu, lalu segera menandatangi semua dokumen itu tanpa membacanya. Morgan, Jade dan Aric yang melihat itu menjadi tertegun. Namun itu juga membuat Aric menjadi senang, karena tidak perlu lebih lama lagi di dalam kediaman Kishi.

"Anda tidak perlu khawatir, tanpa membacanya saja. Ini semua demi kebaikan bersama," ucap Aito lalu memberikan kembali amplop yang semua dokumennya sudah ia tanda tangani kepada Aric.

Aric yang mendengar itu lalu tersenyum ramah. "Benar, ini demi kebaikan bersama," ucap Aric lalu menyerahkan dokumen itu kepada Morgan. "Kalau begitu, di mana adik saya?"

"Tentu saja, di sini tuan muda. Dia Hideoki yang menjadi adik Anda," ucap Aito.

"Tapi dia laki-laki," ucap Aric.

Keluarga Kishi yang mendengar itu menatap Aric dengan ekspresi bingung. "Maksud Anda? Tentu saja Hideoki laki-laki."

"Hah … aku tidak membutuhkan adik laki-laki. Yang aku inginkan adalah adik perempuan," ucap Aric.

Mendengar itu, keluarga Kishi menjadi sangat terkejut. "Maksud Anda…"

Aric menganggukkan kepala. "Anak angkat keluarga Shamus dan adikku adalah anak perempuan klan Kishi. Alecia Kishi."

"Maaf tuan muda, kami tidak…."

"Jika kau berbicara tidak memiliki anak perempuan, jangan harap keluargamu masih bisa tinggal di negara ini," ucap Aric. Ekspresi yang awalnya terlihat ramah dengan senyumannya itu, seketika berubah derastis menjadi sangat dingin dengan tatapan tajam yang seperti mengawasi pergerakan lawannya.

Mendapatkan tatapan itu, keluarga Kishi menjadi gemetar dan tidak bisa mengangkat kepJadeya. "Jika kau tidak mau membawanya. Biarkan pelayanku yang membawanya … Jade," ucap Aric.

"Baik, tuan muda."

Jade dengan cepat langsung meninggalkan posisinya untuk mencari keberadaan Alecia. "Anda tidak bisa berbuat seperti ini. Ini melanggar aturan!" ucap Aito yang akhirnya berani mengangkat kepJadeya dan menatap Aric.

"Kenapa melanggar peraturan jika pemiliknya sendiri sudah setuju?" tanya Aric.

"Apa maksud Anda?"

Aric menunjuk kearah dokumen yang di bawah Morgan. "Bukankah aku sudah bilang untuk membacanya lebih dulu? Tapi kau main tanda tangan saja. Jadi, aku menganggap jika kau sudah setuju dengan semua syarat yang ada di dalam dokumen itu," ucap Aric yang awalnya berbicara formal kini berbicara tidak formal tanpa menunjukkan senyuman sedikit pun.

Aito yang mendengar itu langsung terdiam dan kembali tertunduk. Tidak lama, Jade kembali dengan membawa Alecia dalam pelukannya. Aric langsung mengembangkan senyumannya dan berdiri menghampiri Alecia. "Maaf membuatmu menunggu lama. Apa kamu mau menjadi bagian keluargaku?" tanya Aric.

Seketika Alecia langsung menangis keras sambil menganggukkan kepJadeya. Aric mengambil Alecia dari pelukan Jade lalu kembali duduk dengan membiarkan Alecia duduk di pangkuannya. "Morgan, bacakan syaratnya agar kita bisa segera pergi dari sini," ucap Aric lalu fokus menenang Alecia tanpa mempedulikan ketiga orang di hadapannya.

Morgan menganggukkan kepala lalu kembali mengambil dokumen yang ada di dalam amplop cokelat itu untuk membacakan syarat-syarat yang telah 'disetujui' oleh kepala klan Kishi dan Shamus.

1. Keluarga Kishi tidak lagi memiliki hubungan dengan Alecia Kishi.

2. Keluarga Kishi tidak memiliki hubungan apapun dengan keluarga Shamus

3. Keluarga Kishi tidak boleh menghubungi Alecia Kishi

4. Jika keluarga Kishi melanggar poin satu dan tiga, maka keluarga Kishi akan mendapatkan peringatan

5. Jika keluarga Kishi menggunakan nama Shamus dan Alecia Kishi untuk menjalin hubungan usaha dengan perusahaan lain. Maka perusahaan Kishi dan perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan Kishi akan berhenti beroperasi, dan pemimpin klan akan di penjara sesuai hukum penyalagunaan nama keluarga Shamus.

6. Jika keluarga Kishi telah mendapatkan tiga kali peringatan, maka kepala klan dan istrinya akan masuk ke penjara di pulau Walmertain, dan pewaris klan akan masuk ke pasukan pertahanan negara dengan masa kerja seumur hidup sebagai pasukan biasa tanpa ada kenaikan pangkat.

"Itu semua syarat yang telah di setujui kepala klan Shamus dan telah di setujui oleh kepala Klan Kishi. Jadi, kami harap keluarga Kishi tidak melakukan pelanggaran dalam persyaratan yang telah di setujui," ucap Morgan setelah selesai membacakan seluruh persyaratan.

Keluarga Kishi yang mendengar itu menjadi sangat terkejut. Terutama Aito dan Fumiya saat mendengar penjara Walmertain. Penjara yang berada di bagian utara, penjara yang sangat terkenal dan hanya dikelilingi salju dengan kemungkinan lolos sangat kecil karena suasana dingin yang ada di luar penjara.

Setelah Morgan selesai menyimpan kembali Aric langsung berdiri dengan memeluk Alecia yang tertidur karena kelelahan. "Karena urusan kita sudah selesai. Lebih baik kita pergi sekarang. Alecia tidak perlu membawa apapun dari rumah ini," ucap Aric lalu berjalan meninggalkan kediaman Kishi diikuti Morgan dan Jade.

***

Begitu mobil Aric meninggalkan kediaman Kishi dengan membawa Alecia yang masih tertidur dalam pelukan Aric, mereka langsung kembali pulang untuk mempersiapkan dokumen lainnya yang perlu untuk mendaftarkan nama Alecia sebagai anggota keluarga Shamus setelah gadis kecil itu mendapatkan nama tengah dari kuil dewi Zoi.

Saat sampai di kediaman Shamus, Aric dengan hati-hati memindahkan Alecia agar gadis kecil yang sedang tertidur lelap itu tidak terbangun. Ia langsung membawa Alecia ke kamar tamu yang telah di siapkan Jade. Karena kamar Alecia belum siap, sehingga untuk sementara waktu gadis kecil itu tinggal di kamar tamu yang ada di lantai dua.

Setelah membaringkan Alecia, Aric langsung memberikan boneka beruang yang sebelumnya ia beli sebagai hadiah penyambutan Alecia ketika menjemputnya di kediaman Kishi. Namun, karena terjadi sesuatu yang diluar dugaan, sehingga Aric tidak bisa memberikan hadiah itu secara langsung ke Alecia.

Ketika merasakan kelembutan boneka beruang yang ia peluk, Alecia mengembangkan senyumannya meskipun matanya masih tertutup. Aric yang melihat itu tersenyum senang, karena akhirnya dia memiliki adik perempuan yang manis seperti Alecia.

Setelah selesai memberikan hadiahnya, Aric langsung berjalan keluar dari kamar Alecia dan dengan hati-hati menutup pintu kamar. "Besok panggilkan dokter Richard untuk memeriksa keadaan Alecia, dan panggilkan Monica untuk menemuiku di ruang bacaku," ucap Aric.

"Baik, tuan muda."

Jade langsung melaksanakan tugas dari Aric untuk memanggil seseorang bernama Monica, dan Aric berjalan menuju perpustakaan pribadinya yang tidak jauh dari kamar Alecia. Setelah menunggu sekitar lima belas menit, akhirnya seseorang yang di tunggu Aric tiba. Terlihat seorang wanita berambut cokelat muda, bermata ungu dengan kacamata bening yang menutupi mata tajamnya.

"Anda memanggil saya, tuan muda?" tanya wanita yang bernama Monica itu.

"Mulai hari ini, kau akan bertugas melayani anggota baru keluarga Shamus. Namanya Alecia Shamus. Dia baru mendapatkan nama tengah besok, jadi aku akan memperkenalkan di secara formal setelah kembali dari kuil besok. Aku ingin kau dan Jade yang mengurus semuanya," ucap Aric.

"Baik, tuan muda."

"Selain menjadi pelayan pribadinya, kau juga akan menjadi pengawal pribadinya. Kau aku berikan kebebasan bertindak jika sesuatu yang berbahaya mendekati Alecia. Nanti aku akan memilihkan dua pengawal lagi untuk melindungi Alecia jika kalian keluar rumah. Jadi, untuk sementara kau akan bertugas sendirian, aku harap kau tidak melakukan kesalahan, Monica," ucap Aric sambil menatap tajam wanita di hadapannya.

Monica mengangkat tangan kanannya untuk memberi hormat. "Siap!"

"Baiklah, kau boleh pergi. Kau bisa menemui Jade untuk mengetahui detail mengenai Alecia," ucap Aric.

"Baik, tuan muda," ucap Monica lalu berjalan meninggalkan perpustakaan pribadi Aric.

Saat Aric akan melanjutkan membaca buku, tiba-tiba phonselnya berdering. Ia langsung mengangkat phonselnya ke dekat telinga ketika mengetahui siapa yang menghubungi malam-malam begini.

"Ibu, apa ibu tahu jam berapa di sini sekarang?"

<Hm … tidak tahu, tapi ibu tahu jika kau pasti belum tidur meskipun di Everland sedang malam, benar bukan?>

"Hah … baiklah, jadi kenapa ibu menelpon malam-malam begini?"

<Tiga hari lagi ibu akan pulang. Ibu sudah tidak sabar bertemu dengan putri ibu yang baru. Oh dan ayahmu juga akan pulang bersama ibu.>

"Bukankah ayah sedang pelatihan musim dingin? Dan dia biasanya tidak akan pulang dengan alasan apapun, kenapa tiba-tiba?"

<Hohoho … tentu saja ayahmu selalu pulang jika berhubungan dengan keluarga. Lagi pula, kita memiliki anggota keluarga baru, bagaimana bisa kita melewatkan pesta penyambutan anggota keluarga baru kita. Jika sampai dia berani melewatkannya, ibu sendiri yang akan datang menemuinya dan menariknya untuk pulang bersama!>

"Haha … baiklah. Jadi, kalian akan pulang tiga hari lagi, kalau begitu pesta penyambutan dan pengenJade anggota baru keluarga Shamus kalian yang urus. Aku tidak perlu melakukan apapun, dan akan bersantai bersama Alecia sampai pesta di mulai."

<Dasar anak ini … hah … baiklah, serahkan saja semuanya kepada ayah dan ibumu ini, kami akan membuat pesta penyambutan yang sempurna untuk Alecia. Oh iya, apa kau sudah membawa Alecia ke kuil Dewi Zoi?>

"Tadinya aku ingin membawanya langsung setelah pulang dari kediaman Kishi, tapi karena kejadian yang tidak terduga sampai Alecia menangis. Jadi aku memutuskan untuk pergi ke kuil Dewi Zoi besok pagi, karena sepertinya Alecia kelelahan setelah menangis cukup lama di kediaman Kishi. Besok juga aku ingin dokter Richard untuk memeriksa keadaan Alecia lebih dulu."

<Alecia menangis? Kenapa? Apa yang terjadi?>

Aric langsung menceritakan semua apa yang terjadi di kediaman Kishi, dan Adela diam dan mendengarkan cerita putranya dengan teliti. "Begitulah ceritanya."

<Dasar keluarga siJade dan tidak tahu di untung! Beraninya mereka ingin menjalin hubungan dengan keluarga Shamus dengan menggunakan anak mereka sebagai alat. Mereka pikir mereka siapa?!>

Teriakan Adela di telepon membuat Aric langsung menjauhkan phonselnya dari telinga sampai ibunya kembali tenang. "Tenanglah ibu, semua sudah berjalan lancar. Mereka tidak akan bisa memanfaatkan Alecia."

<Bagus, bagus … untung saja ayahmu memberikan syarat-syarat seperti itu. Jika tidak, ibu sendiri yang akan membuat keluarga Kishi itu menghilang dari dunia!>

Mendengar itu, Aric hanya bisa tertawa kaku dengan tubuh yang merinding. Karena apa yang dikatakan ibunya bukanlah sebuah lelucon. Ibunya bisa saja membuat keluarga Kishi benar-benar menghilang, karena ia tahu jika ibunya adalah mantan anggota Weirless. Meskipun mantan anggota Weirless, ia tetap wanita Weirless terkuat di masanya.

Bersambung…

Terima kasih telah mengikuti cerita ini

Sampai jumpa lagi

Like it ? Add to library!

DementiviaKcreators' thoughts