webnovel

Bab 1

pagi yang cerah fikir Ara dari dalam bus kota yang biasa dia naiki setiap hari untuk pergi ke sekolahnya. seperti biasa dia akan menikmati suasana di dalam bus yang lumayan rame hari ini sambil mendengarkan lagu melalui headset yang di sambungkan pada handphone nya.

"selamat pagi dunia" ucap Ara setelah membuka jendela bus dan merentangkan tangan kirinya keluar jendela.

"selamat pagi Bu" sapa Ara juga pada ibu ibu yang duduk di sampingnya tidak lupa dengan senyuman yang dia berikan.

"selamat pagi" jawab ibu ibu tersebut sambil membalas senyuman Ara.

Ara kembali menikmati lagu yang mengalun indah di telinganya sambil ikut bersenandung Pelan mengikuti lirik yang di dengarnya.

"pagi pak Akbar" sapa Ara pada salah satu petugas satpam yang sedang berdiri di depan pintu gerbang menyambut para murid yang akan memasuki sekolah.

"pagi non ara"jawab pak Akbar sopan sambil melambaikan tangannya.

kelas Ara berada di lantai 2, sesampai di koridor atas dia tidak langsung menuju kelasnya dia memilih bersandar pada dinding pagar. penglihatannya langsung tertuju pada halaman tengah sekolah, di sana sedang banyak murid murid yang sedang bermain ada yang bermain bola, basket dan juga volly.

beberapa saat kemudian mata Ara fokus pada arah pinggir lapangan volley disana sedang berkumpul beberapa orang yang mengelilingi 2 orang di tengah tengahnya.

Ara dapat melihat wajah dari dua orang itu karena jarak lapangan volley tidak terlalu jauh dari pandangan Ara.

"qw gak mau" hanya itu yang bisa di dengar Ara dengan jelas karena suara suara berisik di sekelilingnya tiba tiba diam menanti apa yang akan cowok di tengah lingkaran itu menjawab.

setelah itu cowok itu langsung berlalu dari lingkaran tersebut menyisakan segerombolan anak yang berisik membicarakannya. Ara melihat ke arah cewek yang berada di tengah lingkaran tadi. dia menunduk sambil memperhatikan kotak kue cokelat kalau enggak salah Ara kira.

"sepertinya dia baru menyatakan cintanya" ucap Ara sendiri.

"kasihan" lanjut ara sambil mendesah agak panjang. setelah itu Ara melanjutkan langkahnya menuju kelasnya yang tidak jauh dari tempat Ara tadi.

"good morning Ara" sapa Ella pada Ara dari arah belakang bangku Ara.

"morning" sapa Ara membalas sapaan Ella sambil melambaikan tangannya.

"Ra pulang sekolah temenin qw makan susi ya!" ajak ella pada ara, dia berharap teman barunya itu bisa menerima ajakannya.

"Susi. dimana? " tanya balik Ara

"lestoran Jepang dekat sekolah, Lo harus cobain rasanya beneran mantap" jawab Ella antusias mempromosikan lestoran yang sudah sering dia datangi.

"ok" jawab Ara setuju. tiba tiba dia juga ingin makan susi sekarang.

~ jam istirahat ~

"ell kekantin yuk" ajak Ara pada Ella yang sedang sibuk dengan handphonenya.

"Lo lapar?"

"enggak. qw cuman pengen liat liat aja" jawab Ara sambil nyengir.

"males ah"

"enggak ada. pokoknya kalau Lo gak nemenin qw, qw juga gak bakalan mau nemenin Lo ke lestoran Jepang nanti" ancam Ara yang membuat Ella langsung berdiri dari duduknya.

"ya udah yukk. sekalian cuci mata di sana banyak cogannya" ucap ella sambil berjalan duluan di depan Ara, Ara bener bener gak paham cara beefikir Ella yang sering mencari cari keberadaan cowok cowok yang katanya most wanted di sekolah ini.

Ara dan Ella melangkah santai sambil sesekali bercanda di perjalanan menuju kantin. tanpa Ara sadari banyak sekali murid murid terutama murid cowok yang melihat ke arah Ara dan Ella. penampilan Ara, wajah Ara, tingkah Ara dan tertawa Ara seakan menghipnotis mereka untuk juga merasakan kebahagiaan dan keceriaan.

Ella menggoda ara dengan pura pura mengangetkan Ara bahwa ada cicak di bawah kakinya. dengan spontan Ara langsung berlari kencang dan menabrak seseorang di depannya yang ara tidak lihat.

Ara dan orang itu terjatuh bersama di atas lantai untuk saja Ara tidak jatuh di atas tubuh orang itu seperti di film film romantis atau drama drama. namun tangan orang yang ditabrak itu berada di belakang tubuh Ara sehingga tertimpa tubuh Ara.

Ara langsung saja berusaha bangun setelah sadar dia jatuh dan di lihat banyak orang. Ara juga tidak paham mengapa banyak sekali yang melihat kearahnya.

Ara berbalik badan untuk menolong orang yang telah dia tabrak tadi. Ara mengulurkan tangan kanannya sambil mengatakan sorry padanya namun, orang itu tidak menerima uluran tangan Ara dia lebih memilih berdiri sendiri dan merapikan seragamnya.

"sorry... qw gak sengaja" ucap Ara kembali saat orang itu sudah berdiri . orang itu masih tidak merespon, dia malah langsung berlalu dari sana tanpa melihat sedikitpun ke arah Ara.

Ara merasa sebel dengan sikap orang itu. meskipun itu salah Ara tapi dia bener bener gak sengaja dia juga sudah mengucapkan maaf setidaknya dia bisa menghargai Ara sedikit saja.

Ara berlari mengejar orang yang di tabrak tadi dan menghadang langkahnya di depannya. orang itu berhenti berjalan saat itulah wajah mereka saling melihat. Ara dapat melihat jelas siapa laki laki Yang ada di depannya itu dia adalah cowok yang berada di pinggir lapangan volley tadi pagi sedangkan cowok itu tidak tau siapa Ara karena dia bener bener tidak peduli dengan lingkungan sekolahnya selain beberapa guru dan temannya yang menurutnya penting.

cowok itu dan Ara masih sama sama diam sambil saling melihat. Ara masih mengumpulkan keberanian nya untuk memarahi cowok itu.

karena cowok itu tidak kunjung bicara Ara lah yang bicara duluan

" qw tau qw salah nabrak lo. tapi qw bener bener gak sengaja" ucap Ara

cowok itu masih saja diam dengan wajah sangat sangat datar.

"qw juga udah bilang maaf sama Lo" lanjut ara tapi tetep saja cowok itu enggan merespon ucapan Ara

karena cowok itu hanya diam Ara bener bener sudah habis kesabaran padanya.

"Lo bisu atau tuli sih?" ucap Ara agak keras di depan wajah cowok itu.

"terus?" ucap cowok itu tiba tiba mengangetkan Ara yang masih berada dekat di depan wajahnya. cowok itu masih berkata sambil mempertahankan wajah datarnya yang sangat misterius.

ini cerita pertamaku tolong dukung aku ya.

aku minta maaf kalau masih banyak penulisan yang salah atau mungkin kurang nyambung

semoga kalian suka :)

Titik_putih1creators' thoughts
Next chapter