1 Awal mula

"Pak Angga !"panggil tetanggaku yang bernama Irma .

"Ya , ada apa mba Irma ?" tanya suamiku serius .

"Pak Angga bisa tolong saya gak , ganti lampu rumah ! di rumah saya lampunya mati saya tidak bisa menggantinya maklumlah pak saya ini kurang tinggi !" jawabnya sambil tersenyum manja .

"Tapi mba Irma saya mau pergi dengan istri dan anak saya ,saya mau mengantarkan mereka ke supermarket terdekat !" imbuh mas Angga .

" Please , pak Angga ! masa menolong tetangga saja tidak bisa , apalagi saya janda ! janda kembang malah ! " .

Aku yang melihat suamiku di rayu merasa geram dengan janda gatel itu ! langsung saja aku teriak manggil mas angga . " mas ayo , anak kita Fikri sudah menangis ingin pergi !" ucapku kesal , masih saja suamiku meladeni si janda gatel itu .

Mas Angga yang takut akan keributan langsung menghampiriku dan membawaku pergi dari sana .

Aku langsung menjulurkan lidahku ke arah Irma si janda gatel yang sudah terang terangan menggoda mas Angga .

"Mas , awas ya kamu Deket Deket sama mba Irma , aku gak terima kalau kamu sampai kecantol sama dia !"

Ya , sayangku Ina ! kamu tenang saja ! mas gak bakalan sama dia !

Yakin mas ! kok aku ragu ya ! .

Kami sekeluarga menempuh perjalanan ibukota menaiki motor Matic yang kami beli sewaktu baru menikah .

Kami masuk ke dalam supermarket , terlihat di wajah anakku Fikri sangat antusias menikmati kebersamaan kami mengisi waktu luang untuk keluarga kecil kami ." semoga saja semua ini tak cepat berlalu "

Aku berbelanja membeli perlengkapan kamar mandi dan beberapa cemilan . Padahal masih banyak yang ingin aku beli tapi itu tak mungkin , mengingat kami belum membayar kontrakan yang kami tempati .

Hari semakin sore kami memutuskan untuk pulang kerumah . Aku tahu anakku Fikri belum puas bermain di mandi bola .Fikri terlihat murung saat aku mengajaknya pulang dan aku membujuknya , besok kita kesini lagi ya . Bocah empat tahun itu luluh mendengar perkataan ku , sebenarnya tidak tega , tapi mau apalagi mas Angga sudah mewanti-wanti agar segera pulang karena suamiku akan berangkat kerja .

Suamiku bekerja sebagai tenaga pengajar , selain mengajar di juga membuka les privat untuk anak didik yang ingin belajar bahasa Inggris .

Walaupun belum di angkat sebagai PNS , tapi aku bersyukur mas Angga masih bisa mencukupi semua kebutuhan kami .Aku juga masih bisa membantu suamiku dengan berjualan di depan rumah ku membuka warung sosis dan seblak . Aku juga membuka jasa permak baju , kebanyakan pelanggan ku adalah tetangga sekitarku . Penghasilanku memang tak banyak tapi masih bisa untuk sekedar jajan anakku .Semua rezeki yang Tuhan kasih patut di syukuri apapun bentuknya tak harus uang , badan yang sehat juga rezeki buatku .

Kami pulang menjelang sore , walaupun keinginan anakku Fikri masih ingin bermain di sana namun ku abaikan demi pekerjaan tambahan suamiku , mengajar les privat di salah satu rumah peserta didiknya .

Awalnya aku tak menaruh curiga dengan suamiku namun dengan ia berpakaian tak selayaknya pergi ke rumah muridnya untuk mengajar , malah seperti seorang laki-laki yang ingin berkencan dengan kekasihnya . Mas Angga memakai kaos warna putih dan celana Levis berwarna biru Dongker dadanya yang bidang dan tubuh yang proporsional membuatnya bertambah ganteng .Wangi parfum mas Angga sangat menusuk hidungku .

"Mas dimana kamu mengajar dan siapa nama muridmu ?"tanyaku penuh selidik .

"Itu si Sarah anaknya pak Hendra , dia tinggalnya di kampung sebelah , masa kamu gak kenal sih !" ucap mas Angga meyakinkan .

Ya sudah mas , aku hanya tanya saja ! habis kamu rapi banget , aku jadi cemburu ! saat kamu pergi sama aku kamu gak sekeren ini ? .

Mas Angga pergi dengan kendaraan roda duanya , setelah mas Angga jauh dan tak terlihat punggungnya barulah aku masuk menemani anakku yang duduk di depan televisi seorang diri .

Suara notifikasi gawai terdengar , ternyata gawai mas Angga tertinggal di atas meja ,mungkin karena terburu-buru jadi tertinggal .Tak lama ku taruh gawai tersebut di atas meja , gawai mas Angga kembali berdering bahkan sebuah panggilan dari sebuah nama .Ku coba menggeser tombol hijau dan si penelpon mulai berbicara .

" Mas Angga , cepetan dong datangnya aku sudah capek nih nungguin kamu di depan bioskop ? "

"Mas Angga sayang , setelah nonton beliin aku baju ya di mall. Aku pengen tampil cantik di hadapan kamu maaas !" manja

"Bagai di sambar petir di siang bolong ,aku tahu suara manja tadi itu seperti suara Imah janda di depan rumah !" mulutku bergetar hatiku hancur , suami yang aku jaga , suami yang aku cintai dengan teganya mengkhianati pernikahan kami apalagi di sini sudah ada buah cinta kami yaitu Fikri .

Ku letakkan gawai mas Angga , terbesit ingin ku habisi saja mereka dengan tanganku .Namun ku urungkan melihat mata tak berdosa anakku .Haruskah ku akhiri semua ini , haruskah ku mengalah dan enggan berjuang demi mahligai rumah tangga ku .

Raga ku seketika luluh lantak di lantai ku dekap erat tubuh mungil anakku , aku harus berjuang demi anakku , aku harus bangkit demi anakku Fikri .

Ku hapus air mataku , ku raih gawai mas Angga . Bagusnya gawai tersebut tak memakai kata sandi jadi mudah bagiku untuk membuka setiap aplikasi yang di gunakan suamiku mas Angga .

Setiap aplikasi tak luput dari sidak yang aku lakukan , tak ada yang mencurigakan , alay aku buka aplikasi berwarna biru .Sungguh mengejutkan , tak ku sangka suamiku bermain di belakangku bersama janda gatel si Imah . Bukan hanya si janda yang gatel tapi suamiku juga sudah tak tahan dengan rumput tetangga .

avataravatar
Next chapter