Kebangkitan di Kebun

Vol 1: Kebangkitan di Kebun

Ketika Aria terbangun kembali di dunia barunya, ia merasa terjebak dalam kegelapan pekat. Perasaannya bercampur antara bingung dan takut. Setelah beberapa saat, ia mulai bisa merasakan sensasi dingin dan lembut yang mengelilinginya. Perlahan, ia menyadari bahwa dirinya kini menjadi sebuah apel yang menggantung di salah satu cabang pohon apel yang rimbun.

Aria berusaha untuk memahami situasinya. la memandang sekelilingnya, melihat pemandangan indah kebun yang dipenuhi berbagai jenis buah-buahan. Warna-warni yang mencolok dari buah-buahan itu membuatnya merasa seperti berada di dunia dongeng.

Namun, perasaan tak berdaya mulai merayapi dirinya. Bagaimana mungkin ia bisa hidup sebagai sebuah apel? Bagaimana ia bisa berbicara, bergerak, atau bahkan berinteraksi dengan makhluk lain? Pertanyaan-pertanyaan ini terus berputar di pikirannya, membuatnya merasa semakin terisolasi,

Namun, di tengah kesendiriannya, Aria mulai menyadari sesuatu yang ajaib. la bisa merasakan getaran di sekitar pohon itu. Ada makhluk hidup lain di sekitarnya, dan mereka berkomunikasi dengan cara yang tidak biasa. la bisa mendengar bisikan angin yang membawa pesan-pesan dari daun-daun, dan suara gemerisik tanah yang bercerita tentang kehidupan di bawah permukaan.

Di saat Aria merasa putus asa, ia mendengar suara lembut yang datang dari dalam dirinya. Suara itu memberitahunya bahwa meskipun ia tidak lagi memiliki tubuh manusia, ia masih memiliki kemampuan untuk merasakan dan berpikir. Suara itu juga memberinya harapan bahwa ada alasan di balik perubahan aneh ini, dan bahwa ia harus menemukan tujuan barunya dalam kehidupan sebagai apel.