Prolog

Wirda Aulia Putri, itulah nama ku. Aku biasa dipanggil wirda, atau wir. Yah terserah kalian enak nya gimana. Aku terbangun pukul 04:26 karena panggilan alam. You know lah :").

Berjalan keruang tengah dengan cahaya remang remang diatasnya menuju tempat handphone Android nya di cas. Melongo sejenak sambil mengerjap pelan.

"Eh?!, hp gue kemana?". Monolog nya keheranan karna hp nya tak ada di tempat. Sampai pikiran nya tertuju pada satu orang yang paling menyebalkan menurut nya.

Melangkah pelan karna takut membangun kan yang lain menuju ke salah satu bilik di rumah nya.

Klik

"Nahh!!!!, kena lo!, sini hp gue". Papar ku pada adik ku yang tengah terlentang di kasur sambil scroll tiktok, emang dasar anak sd sekarang -_-.

Berbeda dengan pelaku yang dengan tampang watados nya sambil menyerahkan hp milik kakak nya.

"Bilang apa lo?!!".

"Hehe, makasih kakak ku". Jawab Izen menyengir kuda. Selepas itu, aku pun beranjak menuju kamar ku bersiap siap sekolah.

🍁🍁🍁

Pukul 06.15.

"AULIAAAA!!, CEPET LAGI KAMU!!". Seru seorang wanita paruh baya berkepala empat.

"Buset, baru juga pake bedak!, pake jilbab aja belum". Seru seorang gadis dari kamar nya.

"Cepet, kakak kamu telat nanti". Seru wanita itu lagi yang tak lain adalah Ria sari.

"SABARRR!!!". Seru Wirda dari dalam kamar. Beberapa saat setelah nya nampak lah Wirda yang berlari terbirit ke luar rumah. Menghampiri mama nya kemudian mengecup tangan wanita itu.

"MA, AULIA BERANGKAT!!, ASSALAMU'ALAIKUM!!!". Seru nya terbirit menghampiri ayah nya yang memasang wajah datar.

"WAALAIKUMSALAM!!".

"Yah, ayo yah cepet buruan". Seru Wirda. Mengerutkan kening tak paham, Ayah Toni tetap menjalankan motor nya tanpa curiga. Tak lama kemudian terdengar teriakan dari dalam rumah nya.

"AULIA KEPARATT!!!, SISIR AKU KENAPA KAYAK GINI?!!!!". Maki kakak nya yang bernama MAY SARI DEWI.