webnovel

tidak terduga

pernikahan Sinta juga Rama tinggal satu bulan lagi, namun segalanya telah selesai dipersiapkan. Sinta sedang berjalan - jalan bersama teman - temannya. mereka makan disuatu resto yang terlihat sangat nyaman.

awalnya semua baik - baik saja. sampai Mata Sinta menangkap sosok Rama bersama dengan gadis yang sangat cantik. mungkin seorang model. tanpa diketahui kawan - kawannya. Sinta mengajak mereka duduk didekat pasangan tersebut.

Sinta sangat penasaran Ada. hubungan apa calon suaminya dengan wanita cantik tersebut. "maafkan akau, tapi aku tidak pernah Ada maksud untuk meninggalkanmu, tapi...kamu juga tahu....itu kesempatanku" kata wanita tersebut sambil menangis. hanya mendengar sepengal kata dari wanita tersebut Sinta sudah bisa menyimpulkan seperti apa hubungan sang calon suami dengan wanita tersebut.

"eh....mamaku wa, minta aku balik, jadi aku balik dulu ya" kata salah satu teman Sinta. setelah salah satu teman mereka pulang, mereka juga akhirnya memutuskan untuk menyudahi jalan - jalan bersama tersebut. Namun saat semuanya berpisah, Sinta bukan kembali untuk pulang, namun kembali ke restoran tersebut. Dan nasib baik, tempat duduk yang tadi ditinggalkannya masih kosong.

"Rama....aku tahu kamu masih mencintaiku, hubungan Kita tidaklah sebentar, dari Kita SMA rasa ini telah Ada diantara Kita, jangan karena satu kesalahanku kamu melupakan semuanya" kata wanita yang belum Sinta tahu namanya. "Vita....saat kamu memutuskan untuk menerima tawaran tersebut...saat itu Pula hubungan Kita selesai" kata Rama dingin. "Rama....please...aku mencintaimu, aku membutuhkanmu, aku janji Kita akan selalu bersama, aku janji tidak akan meninggalkanmu lagi" kata wanita yang ternyata bernama Vita tersebut.

"apa ini....ha....apa ini" teriak Vita histeris yang membuat Sinta juga pengunjung lainnya kaget. "apa ini....kenapa dalam undangan itu Ada namamu, dan pengantin wanitanya bukan namaku, bagaimana mungkin" teriak wanita tersebut. "katakan ....katakan kamu hanya bercanda aja kan" kata Vita sambil memegang tangan Rama. "sayang nya aku tidak bercanda, kami akan menikah kurang dari saru bulan lagi" kata Rama Tenang.

"apa...apa kamu benar - benar mencintainya?" Tanya Vita pada Rama. Jawaban yang keluar dari mulut Rama adalah jawaban yang ingin didengar Vita juga Sinta. "tentu saja aku mencintainya, dia gadis yang baik, sopan, penurut, cantik, juga mandiri" kata Rama. yang membuat seseorang yang duduk dibelakangnya bersemu merah.

"apa dia lebih cantik dariku?" Tanya Vita yang sudah mulai Tenang sekarang. "tentu saja kamu lebih cantik, karena dia anak kuliahan biasa, sementara dirimu top model" kata Rama lagi.

Vita tersenyum mendengar jawaban Rama. "tentu saja, Dan aku yakin kamu memang masih mencintaiku"kata Vita lagi.

entah kenapa hati Sinta terasa sangat sakit, dirinya kembali mengingat memang Rama tidak pernah sekalipun menyatakan perasaannya kepada dirinya. bagaimana kalau memang pernikahan ini hanya dijalani Rama Demi keluarganya. apakah dia akan disingkirkan lagi, seperti orang tuanya menyingkirkan dirinya.

entah setan apa yang merasuki Sinta kala itu, dirinya justru berdiri dan pergi keluar lestoran kemudian masuk lagi dan menuju ke tempat Rama juga Vita. "abang?" Sapa Sinta yang membuat Rama kaget setengah mati. "hei....kamu ngapain disini?" Tanya Rama. rasanya air Mata Sinta sudah berlomba untuk berlari menelusuri pipinya, kenapa Rama harus menanyakan untuk apa dirinya disini."tadi jalan - jalan sama teman - teman, terus udah mau pulang eee....dari luar kelihatan Ada abang, jadi samperin aja deh, ganggu ya bang?" Tanya Sinta. "ehem"suara deheman Vita membuat Sinta mengalihkan wajahnya pada Vita. "maaf kak, kalau ganggu, kakak rekan bisnis abang ya?" Tanya Sinta sambil tersenyum. Vitaemperhatikan penampilan Sinta dari ujung kaki hingga ujung rambut dengan tatapan menghina, bukan Sinta tidak merasa namun dirinya masih terus tersenyum ramah. "bukan, aku...." omongan Vita terpotong oleh Sinta kembali. "Owh....kawannya ya?" kata Sinta kembali.

"adik kecil dengar ya,,aku ini pacarnya Rama" kata Vita sombong. "jadi pacar bang Rama ya" Sinta masih tersenyum. Namun Kali ini Sinta tersenyum pada Rama. "pacar abang sangat cantik" puji Sinta. "sin....ini...." Kali ini ucapan Rama yang terhenti karena perkataan Sinta. "maaf ya abang, Sinta tidak tahu kalau abang sudah Punya pacar, Sinta beneran tidak tahu,, kalau Sinta tahu, pasti Sinta akan menolak pernikahan ini" kata Sinta dengan air Mata yang sudah terjun bebas.

"sin....dengar kan abang, ini....tidak seperti apa yang kamu pikirkan" kata Rama sambil memeluk Sinta. adegan mereka bertiga mbuat para pengunjung yang lain memberi perhatian kepada mereka."Ram....maksudnya....dia....calon istrimu" kata Vita tidak percaya. Rama lebih memilih gadis kampung seperti dia untuk mengantikan posisi dia.

Sinta segera melepaskan pelukan Rama. ditatapnya wajah Rama lalu ditatap kembali wajah Vita. kemudian Sinta menarik Rama untuk berdiri disebelah Vita. "pacar abang sangat cantik, Sinta bahkan tidak Ada seperempatnya, abang ....Sinta ingin abang bahagia, jika bukan dengan Sinta silahkan abang dengan orang lain yang hati abang inginkan"kata Sinta.

"cukup....cukup..." bentak Rama yang membuat mereka Makin jadi pusat perhatian. "cukup Sinta dengarkan abang, namanya Vita, dia memang pacar abang...tapi itu dulu, hubungan kami sudah putus sejak dahulu, Dan kamu harus tahu, bahagia abang saat ini Dan Masa depan itu bukan orang lain, tapi kamu,,,jadi...please....sayang jangan tinggalkan abang, jangan suruh abang bersama wanita yang lain" kata Rama sambil mengengam tangan Sinta sambil menciuminya.

"Rama....kamu buta ya,,,dia itu....ya Tuhan....apa kamu depresi karena aku pergi sampai menjadikan dia penganti" bentak Vita sambil mendorong Sinta. Rama yang melihatnya tidak terima dan langsung mendorong Vita hingga wanita itu terjerembab ke lantai. "Vita...jangan menguji kesabaranku, cukup kamu menghina Sinta, mau seperti apapun dia, yang pasti dirinya adalah calon istriku, dan secantik apapun dirimu kau hanya masalalu untukku" kata Rama sambil memeluk Sinta.