webnovel

selamat tinggal

Keputusan sudah diambil, Paman beserta Sinta membatalkan pernikahan ini.Kini mereka bersiap untuk kembali lagi kota tempat mereka tinggal dulu.

"Sin,,,bagaimana dengan kuliahmu,, kamu mau tetap mau disini atau, mau pindah?" Tanya paman pada Sinta. "sebenarnya Sinta ingin menyusul kak Sekar paman" kata Sinta ."baiklah,,,paman urus segala keperluan kamu, bersiap - siaplah" kata pamannya.

Dengan segera Paman mulai mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk keberangkatan Sinta, butuh beberapa waktu tidak hanya sehari jadi, namun untuk menunggu itu semuanya Sinta dan keluarganya langsung kembali kekota mereka di kota P.

Ayah ibu Sinta sama sekali tidak tahu perihal pembatalan pernikahan ini, mereka baru tahu saat Santi mengatakan pada mereka disaat Sinta juga yang lainnya sudah kembali ke Kota P.

"Arya....kamu tahu Akan hal ini kan?" Tanya mamanya dengan nada tinggi. "Arya tahu,,,tapi tidak ada gunanya juga kan Arya bilang sama mama papa,,toh om pras tetap akan memberi bantuan sama perusahaan papa kok" kata Arya santai.

"lagi pula bagus juga pernikahan ini batal, seengaknya adik Santi tidak mengorbankan hidupnya untuk kita semuanya,,, dan dia bisa mendapat kebahagiaannya, mungkin dapat menemukan orang yang dicintai dan mencintainya" imbuh si sulung Santi.

Rama mencari Sinta kesana kemari namun tidak juga mendapatkan keberadaan Sinta, Dirinya ingin langsung menyusul ke Kota P namun dirinya tidak bisa melakukan itu tanpa alamat jelas.

Rama ingin menanyakan alamat Sinta pada orang tua Sinta namun dirinya ragu orang tua Sinta Akan memberikan alamat anak mereka padanya. Kini bahkan sang adik Romeo engan bicara padanya, Romeo selalu saja menanyakan Sinta. anak itu sangat merindukan Sinta.

Disisi lain Sinta sudah selesai dengan segala urusan kepindahannya. karenanya sekarang dia bersiap untuk pergi ke Inggris melanjutkan pendidikannya menyusul sepupunya Sekar.

Arya, Santi dan juga mawar pagi- Pagi sekali sudah bersiap siap mereka menuju ke bandara. Bukan karena mereka hendak bepergian, namun mereka Akan bertemu dengan seseorang.

Mama yang melihat mereka menegurnya. "kalian hendak kemana? " Tanya sang mama. "jalan - jalan ma" jawab Santi. " tunggu mama ikut" kata sang mama. ketiganya saling memandang. mereka benar - benar tidak ingin orang tua mereka tahu kalau mereka telah janjian dengan Sinta.

"ma....Arya ndak bisa nunggu,,Arya Ada janji....pergi dulu ya ma...da....

" seri Arya sambil berlari keluar rumah. Mawar juga melakukan hal yang sama. sementara Santi memilih masuk kedalam dan keluar memalui dapur. mereka bertiga bertemu dijalan depan ruamhnya dengan memesan taksi.

Namun hal yang mereka tidak tahu. mamanya melihat aksi mereka dan mengikuti mereka. Dan tanpa mamanya sadari Ada Mobil lain yang se dari tadi mengikutinya.

mamanya kaget ketika melihat putra putrinya menuju ke bandara. Namun dirinya tetap mengikuti mereka, hingga matanya menangkap sosok yang dirindukannya. "sinta" gumam sang mama. Setelah melihat sang putri mamanya segera pulang,,karena mama mengira Sinta telah kembali lagi. "mama Akan siapkan makanan kesukaanmu" kata sang mama sambil tersenyum.

Rama yang dari tadi mengikuti Mobil mama Sinta juga melihat Sinta memeluk saudara - saudaranya. Lain hal nya dengan mama Sinta. Rama memilih turun dan ikut bergabung dengan Sinta dan saudara - saudaranya.

"Sinta" panggil Rama. mendengar pangilan Rama. Arya, mawar menatapnya sengit. Santi hanya melirik sebentar saja. namun lain hal nya dengan Sinta. Dirinya tersenyum memandang ke arah Rama.

"kamu kembali" kata Rama hendak memeluk Sinta. Namun sebelum memeluk Sinta. Arya langsung menyembunyikan Sinta dibelakang tubuhnya. "ndak usah peluk" kata Arya ketus. Rama menghembuskan nafas kesalnya menatap Arya. "abang...." kata Sinta sambil memegang pundk abangnya. "kamu tidak perlu membelanya lagi" kata Arya pada Sinta.

Sinta tersenyum dan mengengam tangan abangnya. " abang....Sinta ingin bicara sama bang Rama dulu,,sebentar saja ya bang" kata Sinta dengan mata penuh permohonan. Arya menghela nafas gusar " baiklah....tapi jangan lama" katanya ketus.

"gimana kabar kamu?" Tanya Rama pada Sinta. kini mereka duduk agak jauh dari saudara Sinta yang lain. " sinta baik,,,gimana kabar abang sendiri, papa mama juga Romi?" Tanya Sinta balik. "abang tidak baik - baik saja, Romi juga kami merindukanmu, sangat" kata Rama sambil mengengam erat tangan Sinta.