1 permintaan

Akhirnya setelah sekian lama,Sinta bisa kembali kerumah orang tuanya, Sinta sangat - sangat merindukan kedua orang tuanya juga saudaranya.

Selama ini Sinta tinggal bersama nenek Dan kakeknya. Sinta juga Tak mengerti kenapa sejak dia kecil dia harus diasuh oleh nenek kakeknya, bukan orang taunya.

Sementara dalam satu tahun dia Tak pasti berjunpa dengan orang tuanya. terbanyak setahun hanya sekali dia bertemu orang tuanya.

Sinta menghapus air matanya saat mobil yang menjemputnya sampai disebuah rumah besar yang Indah.

Sinta tersenyum, karena dirumah itu, ia akan bersama dengan orang tuanya Dan merasakan pelukan kasih sayang dari mereka berdua. Senyumnya melebar kala matanya menangkap siluet sang bunda yang keluar dari pintu, segera Sinta berlari mendekat. ", Bunda,,Sinta pulang" kata Sinta berdiri didepan ibunya.

Sang Bunda menatap dari atas sampai bawah, melihat penampilan gadis yang mengakubsebagai putrinya. Gadis ini memang cantik, wajahnya menampakkan senyum kebahagiaan, pakaiannya juga sopan, tapi modis.

"Bunda lupa ya,,ini Sinta,,,Arsinta Melati,apa Bujda masih lupa?" Tanya Sinta masih menampilkan senyum bahagia. Namun hati Sinta Tak seperti senyumnya. Hatinya sangat sedih. 'Ya Tuhan....Bunda, kenapa tak ingat dengan Sinta'batin Sinta sedih.

Setelah lama, akhirnya sang Bunda ingat. ""kamu Sinta? anak Saya yang tinggal sama mertua Saya?" tanyanya lagi. Sinta hanya menganguk dan mencium tangan sang Bunda. Padahal Sinta sangat ingin memeluk sang Bunda, namun dia tak berani. "ayok Sin masuk, masuk,duduk sin,,,"ucap sang Bunda.

Hati Sinta semakin pilu,,bahkan Bundanya memperlakukannya sebagai tamu. "kamu apa kabar?"Tanya sang Bunda. "Sinta baik bun, bagaimana dengan Bunda?"tanya Sinta balik."baik" jawab sang Bunda singkat. tak berapa lama tiba - tiba sang datanglah seorang pemuda yang masuk. "ma.." Sapa sang pemuda pada Bundanya Sinta. Ketika Mata pemuda itu bertemu dengan Sinta sontak sang pemuda langsung menghampiri Dan memeluknya erat penuh kerinduan. "Sinta, adek kecil abang,,,kemana saja kamu selama ini?" Tanya sang pemuda sambil menghapus airmatanya. "abang"kata Sinta . Air Mata Sinta juga menetes Tak terbendu, ternyata Abangnya mengingatnya, sebelum dia mengenalkan diri, tidak seperti sang Bunda.

"abang, kangen banget sama kamu dek"ucap sang abang masih memeluk Sinta erat.

"Arya,,ganti baju dulu gih" ucap sang Bunda memisahkan moment haru kedua saudara tersebut. Sinta lagi - lagi mendapati Hal yang menyakiti perasaannya, bahkan ketika sang abag ingin dekat dengannya, sang Bunda melarangnya.

Sebelum pemuda itu beranjak, datanglah lagi seorang gadis yang cantik dan sangat fasionable. "mamaa...."ucap sang gadis sambil memeluk Dan mencium sang mama,dan saat matanya menatap pemuda dan gadis yang berpelukan disofa didepannya matanya pun melebar tak percaya, lalu ikut menerjang mereka. "ya ampun....Sintong....kangennnnn". rengek gadis tersebut sambil masih berpelukan. "kak Mawar" kata Sinta tersenyum namun air mata membasahi pipinya Makin deras.

"ma....Sintong tidur dimana?belum Ada kamar kan,,udah,,Aryon bawa barang - barang Sintong kekamar kakak, Sintong biar tidur sama kakak,,yuk sin,,kakak kangen tahu" ucap Mawar sambil menarik Sinta ke kamarnya diikuti Arya yang membawa barang Sinta dibelakang mereka.mengabaikan teriakan mamanya yang memanggil mereka.

"kakak, Bunda pangil tu" ucap Sinta pada Mawar. "ah...biarin aja, mama memang slalu gitu" ucap Mawar lagi. Sinta sangat Tak enak hati, melihat bagaimana abang Dan kakaknya mengabaikan Bundanya , kenapa mereka seperti itu dengan Bundanya, padahal selama ini Sinta selalu ingin berkeluh kesah Dan bermanja dengan Bundanya.

"lihat,,ini kamar Kita mulai sekarang" ucap Mawar begitu mereka masuk ke kamar. "wah....kamarnya bagus sekali kak"kata Sinta kagum sambil terus melihat seisi kamar.

Mawar juga Arya melihat Sinta dengan pandangan sendu. Mereka tahu pasti bagaimana kamar Sinta dirumah nenek mereka, biarpun kamarnya nyaman, namun kamar itu tak sebanding dengan kamar yang mereka tempati. "kamu suka dek?" Tanya Arya memecah kekaguman Sinta.

Sinta sontak mengangguk dengan antusias."kamarnya kak Mawar cantik sekali, gordenya seperti di tv,ya Tuhan....kasurnya juga empuk sekali" kata Sinta semakin mengagumi kamar Mawar.

Arya tersenyum dan membelai kepala Sinta lembut. "padahal abang mau kasih liat kamar abang, tapi adek malah sudah suka kamar kakak"ucap Arya dengan wajah sedih. Sinta langsung bangun dan menarik tangan Arya. "ayok bang, Adek juga mau lihat kamar abang" kata Sinta antusias.

Mawar langsung menghalangi mereka. " Aryong....dia cewek, ngapain kamu tawarin kamarmu, sudahlah,,Sintong kamu juga harus tetap ditidur sama kakak, kamu mengerti" ucap Mawar. ucapan Mawar hanya dijawab anggukan oleh Sinta .

akhirnya Sinta beserta kakak Dan Abangnya sampai dikamar sang abang, kamar yang sekarang mereka masuki lebih simpel , Tak banyak barang dikamar Arya, hanya ranjang, meja belajar, lemari, juga tempat piala. "wah....ini semua punya abang,,wah abang hebat sekali" ucap Sinta kagum memandang Arya, sontak saja perkataan Sinta membuat Arya berbangga. "biasa aja lah,,ini piala - piala antar kampung, Dan sekolah aja kok" ucap Mawar Tak terima.

"tapi kak, abang hebat lah, bisa ngalahkan orang sekampung, juga siswa sesekolah" ucap Sinta lagi "adek,,,,abang memang paling sayang sama adek" ucap Arya sambil mencubit pipi Sinta gemas.

"kamar abang juga cantik sekali, rapi...kasurnya enak banget,,,memang abang oandai atur kamar" ucapan Sinta sontak membuat pipi Arya memerah. Arya Tak pernah menyangka, akan dipuji sedemikian rupa.

"adek,,abang, sama kakak, akan selalu berusaha untuk membantu adek, maafkan kami ya dek, jika dari kita kecil Kita jarang bersama" ucap Arya. Ucapan Arya sontak membuat mereka bertiga terdiam. " kakak Dan abang akan selalu Ada untukmu, jadi jangan ragu untuk mengatakan apapun pada kami" sambung Mawar sambil memeluk sang adik.

"terima kasih abang, kakak, kalian mau menerimaku, kalian bahkan langsung kenal aku, padahal Bunda aja ndak kenal aku" ucap Sinta sedih. perkataan Sinta membuat Mawar memandang penuh arti ke Arya."Sinta dengerin abang, ini adalah permintaan abang juga kakak, apapun yang terjadi sama kamu, kami mohon selalulah cerita sama kami" ucap Arya. yang dianguki oleh Sinta.

avataravatar
Next chapter