webnovel

kenangan

Setelah keluarga Prasetyo pulang, semuanya nampak hening, mama juga papa bahkan tidak tahu harus bagaimana. Mereka memandang jam Dan menunggu Arya juga Sinta pulang.

"San, coba telpon Arya kenapa mereka tidak pulang - pulang" perintah sang papa. Santi segera menelpon Arya seperti perintah papanya. " pa, mereka sedang kerumah om Pras mengantar Romi" ucap Santi.

Santi, Mawar ,juga Lili telah masuk kekamar mereka dan mengerjakan urusan mereka. yang tertinggal kini hanya papa juga mama.

"kenapa papa tidak bilang, kalau ginjal ini dari dia" ucap sang mama lirih. " papa juga tidak tahu ma, papa kalut Cari donor untuk mama, bahkan pasca operasi mama, papa juga masih khawatir dan pulang pergi rumah sakit untuk mengurus mama, juga pergi bekerja, papa juga tidak memperhatikan anak - anak saat itu, papa percaya Santi yang berusia 13 tahun mampu merawat adik - adiknya" ucap sang papa tidak kalah lirih.

"Dan kenapa papa mau menuruti permintaan mama untuk menjauhkan Sinta?" to Tanya sang mama lagi. " papa pikir mama tidak akan bisa beristirahat,jadi papa turuti mama untuk bawa Sinta pada Bapak Dan juga ibu, karena waktu itu Santi berusia 13 tahun, Mawar 11 tahun, Arya 9 tahun,Lili 7 tahun, Dan Sinta 5 tahun, waktu itu Kita titipkan mereka semua, Dan beberapa bulan kemudian setelah mama sehat, Kita ambil mereka kembali, tapi mama tidak mau Sinta kembali" ucap sang papa pilu.

"mama tentu tidak merasakan jadi papa, ketika gadis kecil yang ceria itu menangis dan menahan papa untuk tidak meninggalkannya. apa mama tahu, ketika papa kesana lagi, gadis itu bahkan takut bertemu papa, karena papa orang asing baginya.saat papa kesana lagi, bahkan gadis itu memangil papa dengan sebutan 'pak' karena dia pikir papa tamu kakeknya" kenang sang papa sambil mengusap air matanya.

"setiap papa datang mengungjunginya saat liburan, bapak Dan ibu menceritakan segala macam tingkah juga prestasi apa yang dimilikinya, Dan mama tahu, saat usianya 10 tahun, itulah pertama kalinya dia langsung memanggil papa dengan sebutan 'ayah' tanpa menunggu kakek Dan neneknya menjelaskan bahwa papa adalah ayahnya" kenang sang papa.

"apakah dia pernah bertanya tentang mama?" Tanya sang istri Makin pilu. gelengan sang suami membuat hatinya semakin sedih. " anak itu, tidak pernah bertanya, kenapa Bundanya tidak datang mengungjunginya saat liburan, namun dia hanya mengatakan,,' terima kasih Ayah, telah datang menjenguk Sinta, tapi....seharusnya ayah tidak perlu capek - capek kesini, ayah kan harus menjaga Bunda, Sinta juga disini selalu berdoa agar Bunda cepat sembuh dan bertemu Sinta, Dan Ayah sehat selalu, agar bisa merawat Bunda juga mengunjungi Sinta sesekali' itulah kalimat yang sellau diucapkannya" kenang sang suami lagi.

Tangis dari sang istri semakin deras, selama ini dia juga tidak mengerti kenapa istrinya tidak pernah ingin bertemu Sinta, namun ia selalu tidak ingin mengungkitnya karena dirinya takut istrinya akan tertekan Dan sakit lagimc

" kalau boleh aku Tanya, kenapa kamu tidak ingin menemui Sinta lagi? apakah Sinta bukan anak Kita?" Tanya sang suami ,karena hanya itulah yang dapat ia pikirkan.

sang istri hanya mengeleng Dan mennagis semakin keras,karena tidak tega Ia hanya memeluk untuk menenangkan sang istri.

Terlalu banyak penyesalan yang dirasakanny, dia hanya bisa menangis.