webnovel

Annaya & Takdirnya

Annaya terlahir sebagai gadis yang berparas cantik dan menawan, dia tumbuh sebagai pribadi yang ceria dan penuh cinta kasih untuk orangtu dan kedua kakaknya. Kebahagiaannya kian sempurna saat di nikahi pria tampan, cinta pertama yang sedari remaja sudah menjadi kekasihnya. Pria itu menjadi suami yang begitu memujanya, seolah dia adalah ratu. Limpahan cinta dan kasih pria itu suguhkan untuk Anna. Hidup berkecukupan secara materi dan cinta membuatnya tidak mengenal airmata kesedihan, sesempurna itulah hidup seorang Anna. Namun ternyata hidup tidak seindah dan sebahagia yang dia rasakan selama ini. Semua kebahagiaan runtuh saat orang yang paling di cintainya pergi meninggalkan Dunia dan dirinya dengan cara yang paling tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Ya … sosok itu adalah suaminya. Dan almarhum suaminya meninggalkan wasiat yang mencengangkan. Dan wasiat itu harus di patuhinya. Bagaimana bisa Anna hidup tanpa suaminya? Serta bagaimana bisa Anna mematuhi wasiat terakhir suaminya? Ikuti kisah nya di novel "Annaya & takdirnya". Mohon dukungan nya ya ini tulisan pertama aku semoga kalian suka.

Ardhaharyani_9027 · Urban
Not enough ratings
530 Chs

Kegugupan Dan Ketegangan Harry

"Oh, leganya." Rei menarik napas panjang. Dia mengangkat gaun pengantinnya lalu turun dari altar berjalan menuju tempat nyonyanya.

"Nyonya, boleh saya memelukmu?" Anna melepas pelukannya pada Sebastian lalu memeluk Rei dengan erat. Sebastian berjalan kearah tiga asistennya.

"Sudah jadi istri, perlahan rubah kebiasaan burukumu yang ceroboh itu. Tidak boleh besar suara pada Smith, dia imammu. Jalanmu menuju surga." Rei mengangguk, airmatanya sudah mengalir deras.

"Terima kasih sudah perduli pada saya. Selama hidup, saya merasa di hargai dan inginkan saat bertemu anda. Padahal saya hanyalah pengawal. Tapi anda sangat memperhatikan saya." Rei mengeratkan pelukannya.

Anna mengelus punggung Rei dengan lembut, "aku tidak pernah menganggapmu bawahanku. Kamu bagian dari keluargaku begitu pun Rayy."

"Terima kasih." Anna melerai pelukannya, mengusap lembut airmata Rei.

"Haruskah aku panggil kak Rei, bibi?" Brayn menatap Rei yang biasanya terlihat tomboy hari ini tampak cantik.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com