webnovel

Annaya & Takdirnya

Annaya terlahir sebagai gadis yang berparas cantik dan menawan, dia tumbuh sebagai pribadi yang ceria dan penuh cinta kasih untuk orangtu dan kedua kakaknya. Kebahagiaannya kian sempurna saat di nikahi pria tampan, cinta pertama yang sedari remaja sudah menjadi kekasihnya. Pria itu menjadi suami yang begitu memujanya, seolah dia adalah ratu. Limpahan cinta dan kasih pria itu suguhkan untuk Anna. Hidup berkecukupan secara materi dan cinta membuatnya tidak mengenal airmata kesedihan, sesempurna itulah hidup seorang Anna. Namun ternyata hidup tidak seindah dan sebahagia yang dia rasakan selama ini. Semua kebahagiaan runtuh saat orang yang paling di cintainya pergi meninggalkan Dunia dan dirinya dengan cara yang paling tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Ya … sosok itu adalah suaminya. Dan almarhum suaminya meninggalkan wasiat yang mencengangkan. Dan wasiat itu harus di patuhinya. Bagaimana bisa Anna hidup tanpa suaminya? Serta bagaimana bisa Anna mematuhi wasiat terakhir suaminya? Ikuti kisah nya di novel "Annaya & takdirnya". Mohon dukungan nya ya ini tulisan pertama aku semoga kalian suka.

Ardhaharyani_9027 · Urban
Not enough ratings
530 Chs

Foto Yang Akan Menjadi Cerita Bahagia Di Masa Depan

Dirumah sakit seorang wanita muda tergolek lemah tak sadarkan diri, seluruh tubunya terdapat banyak sayatan, siapa pun akan iba melihat kondisi wanita malang ini.

"Ibu," lirih Tieta ketika melihat wanita yang masih tertidur di ranjang rumah sakit. Anna menggendongnya, dan mendudukkan Tieta di tepi ranjang.

"Ibumu akan segera sembuh." Anna mengusap sayang surai hitam gadis kecil bertumbuh gembul itu.

"Ibu selalu begini kalau bicara di telpon dengan seseorang." Anna dan Sebastian saling berpandangan.

"Papa kamu dimana, nak?"

"Aku tidak punya." Hati Anna tercubit mendengar suara lirih anak itu. Dia bahkan membisu karena tidak tau harus bereaksi seperti apa. Anak sekecil itu, bagaimana bisa mengalami hal seperti ini, pikirnya.

"Bi, tolong bantu ibu supaya tidak di telpon orang asing itu lagi, aku kasian sama ibu." Tieta mengelus tangan Sheryl yang terbalut perban, tangan mungilnya gemetar.

"Iya, nanti kita bicarakan itu. Sekarang makan dulu ya?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com