webnovel

The way i found you

"Tuan, apa anda tertidur?" Xionglue menatap bosnya dari kaca depan mobil.

Liu Changhai baru saja terbangun dari mimpinya. Mimpi yang terus terulang selama hampir empat tahun terakhir. Saat ia bertemu dengan angsa putih.

"Berapa lama lagi kita bisa sampai ke sana?" tanya Liu Changhai sembari melihat ke arah luar mobil.

"Kita baru saja sampai di Myeongdong."

Liu Changhai, seorang pria berbahaya sengaja datang ke Korea hanya untuk menemukan laki-laki yang ditemuinya empat tahun lalu.

Ia mungkin tampak konyol. Sebab pria sepertinya tidak akan pernah berbuat sejauh ini hanya untuk laki-laki yang bahkan tidak ia kenal.

Tapi, bagi Liu Chang ini bagai adegan perburuan. Selayaknya ular mengejar burung yang nyaris lepas dari pandangannya. Liu Chang ingin mendapatkan kembali angsa miliknya.

"Kita akan segera tiba di tempat tujuan. Apa yang sebaiknya saya lakukan, tuan?"

Liu Chang tersenyum tipis. Perburuan ini membuatnya bersemangat. Ia bahkan nyaris dapat mencium aroma mangsanya itu.

"Lakukan yang sudah kita rencanakan. Aku ingin kau memastikan incaran yang aku mau benar-benar ada dalam genggamanku."

"Apakah anda yakin bahwa dia salah satu bagian dari grup itu, Tuan?"

"Kau yang harus memastikannya. Kau bisa membedakan mereka bukan?"

"Baik, Tuan. Saya akan lalukan sesuai perintah."

"Aku tidak ingin dia lepas lagi."

***

"Sial! Apa masalahmu?! Kau ingin aku pergi?"

"Maaf, tapi ini area dilarang merokok. Aku bisa merekomendasikan kafe di sekitar sini lainnya jika kau mau."

"Berani-beraninya kau!! Apa salahnya merokok di tempat ini atau tempat lainnya. Aku tidak peduli. Kau berani mengusir pelanggan hanya karena masalah ini?!"

"Tapi putung rokokmu bisa membahayakan-"

"Jadi apa masalahnya bajingan!!"

"Hei!" Liu Chang menarik tangan pria yang hendak memukul pegawai kafe.

"Kau siapa sialan!"

Liu Chang hanya tersenyum tipis, lalu menarik tangan pria itu dengan kuat dan nyaris memelintirnya.

"Kenapa kau ribut sekali? Aku terganggu dengan suaramu."

Pria itu melotot ketakutan menatap Liu Chang. Ia berusaha melepaskan tangannya yang mulai kesakitan. Lalu, berlari tunggang langgang sebelum membuat masalah lebih besar.

Melihat pria tadi lari Liu Chang mendesah. "Dasar pecundang!"

Liu Chang kemudian memandang Lee Kwon yang berdiri di sampingnya. "Kau baik-baik saja?"

Lee Kwon menatap Liu Chang heran. Aksen pria itu agak aneh. Tidak terdengar seperti orang Korea. Dan wajahnya bahkan tidak terlihat seperti orang Asia sama sekali.

"Aku ingin memesan meja di sini, apa ada tempat yang sedang kosong?" tanya Liu Chang dengan senyum ramah.

"Ah, tentu saja. Aku akan mengantarmu ke sana."

Liu Chang tersenyum senang. "Terima kasih."

Selepas mengantar Liu Chang ke meja kosong. Lee Kwon segera menanyakan pesanan pria kharismatik tersebut. Lee Kwon lega Liu Chang dapat berbicara Korea dengan lancar.

"Kwon kau kenal pria itu?" tanya Jinwoo dengan nada penasaran seraya menunjuk Liu Chang yang sedang duduk memerhatikan.

"Tidak.., Aku belum pernah melihat pria seperti dia sebelumnya."

"Hahaha.., Kwon kau ini ternyata sangat lambat."

Kwon tidak mengerti maksud Jinwoo.

"Haa.., sebagai 'hyung' mu aku akan memberikan saran. Pria itu tampaknya berbahaya. Jadi biarkan aku memberikanmu peringatan. Aku merasakan hal tidak wajar di sekitarnya."

Kwon bingung. "Kau pikir aku mungkin tertarik pada pria sepertinya?"

"Oh, Kwon..., kau mungkin tidak. Tapi, lihat! pria itu terus memperhatikanmu sejak di datang kemari."

Kwon memandang ke meja Liu Chang. Pria itu memang sedang menatapnya. Tapi, menurut Kwon pria itu tidak berbahaya seperti yang dikatakan Jinwoo.

"Hyung..., kau berlebihan. Siapkan kopi pesanan pria itu, aku akan mengantarnya dan dia akan segera pergi. Lihat saja."

Jinwoo mendesah. "Oh.., Kwon yang malang. Dengan wajah cantik seperti itu, tentu saja bahkan seorang pria pasti tertarik denganmu."

"Hyung!!"

"Oke..., oke..., aku segera siapkan. Tapi, kau harus pikirkan kata-kataku. Berhati-hatilah."

***