webnovel

Anemone Light:Zero

25 Desember 2059 sebuah ledakan termonuklir terjadi di atas afmosfer bumi untuk menghancurkan sebuah Asteroid berukuran sangat besar yang akan menabrak bumi. Namun ledakan itu hanya menghancurkan asteroid itu menjadi bebatuan yang pada akhirnya menyelimuti seluruh dunia diatar atmosfer. Inti dari Asteroid yang berupa objek hidup jatuh ke Samudra Pasific Bernama Groube. Makhluk makhluk berukuran raksasa mulai keluar dari Groube menyebar keseluruh dunia dan mulai menyerang umat manusia. Peperangan pun terjadi setelah Groube mulai muncul di berbagai tempat didunia dan dalam 1 tahun dunia masuk kedalam kegelapan.

LunaClaire · Sci-fi
Not enough ratings
7 Chs

Chapter 4 - Synestesia Eye ( part 2 )

Part 6.

"Master ada pergerakan di dalam Anemone."

Ucap Samuel yang berada di depan komputernya, dia yang bekerja mengontrol keadaan di sekitar Anemone mulai menerima sinyal yang bergerak dari dalam Anemone. Pada layar monitor yang memperlihatkan bentuk seperti bulatan merah, muncul titik titik merah lainnya yang kini mulai bergerak keluar dari daerah lingkaran merah yang merupakan Zona dari kabut dimana Anemone berada saat ini.

"... Groube, kita harus segera bergerak!"

Sambil melihata layar hologram di depannya yang memperlihatkan secara langsung gambar kabut hitam di atas laut yang di pebesar, groube Type Wing akhirnya mulai terlihat keluar dari dalam menuju ke pantai dimana mereka berada saat ini.

"....Alice bagaimana dengan Sylphia dan Claire?"

"Aku sedang mencoba menghubunginya, baiklah... ini dia!"

"Sebuah Video call tersambung. Ada 3 buah kotak gambar yang memperlihatkan Claire, Sylphia, dan Kimberly disana.

"... Aku sudah sampai." Ucap Sylphia.

"Aku masih berada di tempat objek itu berada, bagaimana kapten apa aku harus meninggalkan benda ini dan menuju ke pantai untuk membantu?"

"... Jangan bergerak dari sana Claire, aku mendapat info dari Mikado bahwa wanita yang bernama Ichikawa Naru akan pergi kesana. Kau akan bergerak bersama dengannya."

"Ehh, tapi master bagaimana dengan keadaan disana?"

"... Claire jika terjadi sesuatu pada Naru, aku tidak akan memaafkanmu?"

"Sylphia kenapa kau berkata seperti itu?"

"Kau hanya perlu menjaga Naru, serahkan disini padaku dan Kimberly."

"Meoww!! Claire tidak perlu khawatir, kami akan segera mengalahkannya."

Ujar Kimberly yang kini sudah berada di dalam cocpit Lamia, dia sudah bersiap bertarung dan berdiri tepat di pinggir pantai menyambut puluhan Groube type wing yang mengarah padanya.

"... Baiklah, aku akan menunggu disini. Jangan sampai kalah!!"

Komunikasi dengan Claire terputus.

Sementara itu Seraphim akhirnya sampai di pantai dan mulai mendarat di samping Lamia.

"... Dengarkan Semuanya, kita harus menghancurkan Anemone yang berada di dalam asap hitam itu dengan cepat sebelum mereka menyerap seluruh energy laut dan menjadikannya Groube."

"Baiklah aku akan menjelaskan strategynya."

Maria mulai berbicara, dia akan menjelaskan strategy yang akan di gunakan untuk melawan Groube dan menghancurkan Anemone yang berada di dalam kabut itu.

"Pertama tama, Seraphim dan Lamia akan menjaga Humelin yang akan mencoba mendekat ke arah Anemone dari serangan Groube. Kalian berdua jangan membiarkan groube menyerang Humelin. Setelah Humelin berada sekitar 200 meter dari Anemone, Humelin akan mencoba menyerang dengan menggunakan Plasma Canon ke arah kabut. Dengan menggunakan effect dari serangan itu, kemungkinan kabut akan terbawa dan menghilang untuk beberapa saat. Setelah serangan berhasil dank abut menghilang, Seraphim akan memasuki bagian dalam dan menghancurkan Anemone."

"Apa kau mendengarkannya Sylphia, kau mungkin baru saja sembuh, tapi Seraphim adalah unit yang memiliki kecepatan tinggi. Kau akan masuk kesana dan menghancurkannya dengan cepat!!"

"... Aku mengerti Master, serahkan semuanya padaku."

"Jangan memaksakan dirimu."

"Aku mengerti!"

"... Baiklah, Rosa!"

"Aku menunggu perintahmu Kapten!!"

"Humelin Berangkat!!"

Ucap Rosa menerima perintah Kapten George.

Dia mulai mengaktifkan Humelin yang kini berada di dekat pantai, Sebuah pendorong mulai menyala dan mengangkat pesawat menuju udara secara perlahan.

"... Energy 92%, engine All green."

Ucap Charles sebagai pengatur dan pengontrol seluruh energy pada pesawat.

"Marco, aku serahkan perlindungan dan penggunaan Plasma Canon padamu?"

"Serahkan padaku Boss!!"

"Satu lagi Marco, saat menembakan Plasma Canon jangan tepat pada bagian tengah. Arahkan serangan pada bagian atas, jika kita tidak menembak langsung bagian inti dari Anemone serangan akan diserapnya."

"Aku mengerti Boss!!"

Humelin kini sudah mulai bergerak ke depan.

Humelin akan bergerak sekitar 200 meter ke depan untuk mendekati jarak tembakan Plasma Canon, karena ukuran Humelin cukup besar gerakan pesawat ini akan sedikit lambat. Karena itulah Humelin tidak boleh terlalu dekat dengan Anemone.

Sementara itu, Seraphim dan Lamia mulai bergerak kea rah Groube type wing yang kini sudah berada di atas permukaan air laut.

Ada puluhan Type wing yang kini berada di sana dengan ukuran berbeda beda, sementara itu Groube lvl 1 type dragon mulai muncul kembali dari dalam Anemone. Tidak hanya 1, ada 2 Type dragon yang keluar dari dalam sana menuju ke arah Pantai.

Tentu saja itu membuat Kapten George dan yang lainnya terkejut, karena ada 2 type dragon yang muncul setelah beberapa waktu lalu type dragon sempat muncul.

Selain asap yang mengelilingi Anemone tidak menghilang, kecepatan reproduksi Anemone untuk membuat Groube terlihat sangat cepat.

Biasanya untuk membuat type Dragon memerlukan sekitar 3 jam setelah Anemone muncul.

Namun kali ini selang waktu antara Kemunculan pertama dengan yang kedua terbilang sangat cepat, tidak sampai 1 jam muncul 2 type dragond dari dalam.

Sebenarnya ada apa di dalam sana?

"Kim, apa kau sudah siap?"

"... Yes Meaooww!!"

Seraphim dan Lamia mulai mengeluarkan senjata mereka yang berbentuk sabit dan pedang plasma.

2 unit itu adalah type bertarung jarak dekat, karena itulah kini mereka bergerak secara langsung kedepan untuk berhadapan dengan groube. Lamia dan Seraphim terbang di atas permukaan air secara bersamaan dan hanya dalam beberapa saat kemudian mereka mulai memasuki daerah serangan Groube.

Karena mereka type bertarung jarak dekat, tentu saja mereka akan bergerak melawan Groube pertama dan meninggalkan Humelin di belakangnya.

Ratusan serangan berbentuk cahaya merah di lepaskan oleh seluruh groube yang berada di depan mereka berdua.

Serangan itu terlihat bergerak ke Lamia dan Seraphim yang bergerak di atas permukaan air laut.

Melihat serangan itu, Lamia dan Seraphim mulai berpisah ke 2 arah berbeda. Mereka menghindari serangan itu secara cepat.

Ledakan mulai terjadi ketika beberapa serangan Groube mengenai permukaan air laut, sementara beberapa serangan lain mengikuti mereka berdua.

Lamia dan Seraphim mulai bergerak sangat cepat di langit menghindari serangan yang mengejar mereka di belakangnya.

Sementar Groube yang bergerak mulai menyebar menjadi beberapa kelompok. Ada yang mengikuti Lamia dan Seraphim, ada juga yang tetap bergerak ke depan mengarah pada Humelin.

Lamia dan Seraphim yang kini sedang bertarung melawan Groube tentu saja tidak bisa melakukan 2 pekerjaan sekaligus, mereka harus menghidar dari serangan Groube, mengalahkan groube, dan juga melindungi Humelin dengan cara mengurangi jumlah groube yang berada di depan Humelin. Saat mereka bergerak di udara, mereka sempat mencoba menyerang beberapa Groube yang berada di depan Humelin dengan bergerak ke arah tengah. Namun itu sangat sulit karena saat ini Lamia dan Seraphim berada di dalam zona serangan 360 derajat Groube. Pergerakan mereka bisa di ketahui oleh seluruh Groube di sana, karena itulah saat lamia dan Seraphim mencoba bergerak ke tengah, Groube akan terlebih dahulu menyerang.

Tentu saja itu bisa di atasi dengan 2 senjata mereka, senjata Plasma mereka selain bisa untuk menghancurkan Groube, senjata itu bisa di gunakan sebagai pelindung.

Jika senjata itu di tebaskan pada serangan groube, maka cahaya serangan akan itu akan terpecah menjadi puluhan serangan kecil.

Itu adalah sebuah keberuntungan kecil yang mereka dapatkan, karena saat mereka menebas serangan di depan maka di saat bersamaan pecahaya serangan itu akan bergerak ke belakang. Itu bisa di gunakan sebagai pelindung lainnya karena serangan itu bisa menyerang serangan dan groube yang mengikuti mereka di belakang.

Tentu saja kadang cara ini hanya sebagai pengecoh saja, karena serangan yang di tebas menjadi serangan kecil maka dampaknyapun akan semakin mengecil. Cara ini hanya berguna untuk mencegar serangan groube di belakang meledak sebelum mengenai sasaran.

Tentu saja Lamia dan Seraphim tidak bisa bergerak terus ke bagian tengah untuk mengalahkan groube di depan Humelin, mereka perlu sebuah ruang gerak.

Karena itulah, peran Marco di uji di sini.

Dia mengontrol hampir 12 senjata yang terpasang di beberapa bagian Humelin.

4 di bagian depan, 4 di bagian 2 sayap, dan 4 lagi berada di kedua samping Humelin. Dia akan mengontrol setiap serangan ke 12 senjata itu untuk melindungi Humelin dari serangan groube dan juga mengalahkan Groube yang mencoba mendekat. Ke 12 senjata itu akan mengeluarkan serangan yang menyerupai serangan Groube, sebuah cahaya laser yang di ambil dari energy Cube yang di gunakan sebagai energy utama dari Humelin.

Selain itu Charles yang mengendalikan tenaga mempunyai peran penting juga, dia harus mengontrol dan melihat energy yang di keluarkan oleh setiap senjata.

Selain itu Humelin mempunyai sebuah Shiel Teritory, sebuah medan pelindung yang melindungi Humelin. Jika serangan Groube mengenai bagian Humelin, serangan itu akan terpecah. Namun setiap serangan akan menguras sedikit energy dari cube.

Selain itu dia harus mengontrol energy yang akan di gunakan untuk Plasma Canon, yang memerlukan sekitar 30% dari seluruh energy pada Humelin.

Dan kini Plasma Canon yang diapkan sudah mencapai 67%, sedangkan energy yang tersisa dari Humelin sekitar 86%.

Jika plasma Canon di gunakan, maka hampir setengah energy pada Humelin akan habis.

Seluruh senjata pada Humelin mulai melancarkan serangan ketika Humelin sudah masuk kedalam Zone serangan Groube.

Beberapa serangan mengenai Humelin namun Shield Teritori berhasil menahannya.

Sementara itu Seraphim dan Lamia masih bergerak di depan menyerang Groube yang berada di sana.

Ledakan demi ledakan mulai terjadi di sana membuat pertarungan menjadi sangat sengit.

Sementara itu bantuan dari pihak militer mulai berdatangan.

Selain serangan dari Tank, Cyberthronem dan juga roket yang di luncurkan dari daratan. Puluhan pesawat tempur jepang, dan juga kapal perang yang berada di perairan mulai melancarkan serangan mereka.

Bantuan mereka memang cukup membantu , namun mereka hanya menyerang Groube yang mendekati mereka saja. mereka tidak bisa menyerang Groube yang berada di sekitar Lamia dan Seraphim, Karena jarak dan perintah.

Pasukan militer di perintahkan untuk melindungi pulau, karena itulah mereka tidak akan menyerang groube yang berada di dekat Humelin, lamia , dan Seraphim.

Karena yang harus yang harus menghancurkan Anemone adalah pasukan Humelin.

Tentu saja tindakan militer ada gunanya, karena jika mereka ikut membantu. focus utama pasukan Humelin hanya ada satu tujuan yaitu melawan Anemone. Mereka tidak perlu focus untuk melindungi pulau karena mereka sudah di tangani oleh pasukan militer, meskipun terkadang pasukan militer selalu kalah.

Part 7.

Sementara itu suara ledakan sampai terdengar oleh Claire yang kini berada di atas Scarlet dan berada di dekat Spica yang masih terlentang di atas tanah.

Dia merasa sedikit khawatir dengan keadaan disana, karena dia tidak bisa membantu Pasukan Humelin.

Claire terus berharap dengan sedikit kesal agar Naru segera datang, agar dia segera bisa membantu pasukan yang kini sedang bertarung di sana.

Dia berdiri dengan melihat ke arah dimana suara ledakan terdengar.

".... Huh, kenapa lama sekali. Seharusnya aku meminta alamat email miliknya agar bisa menghubunginya."

Sesaat dia terus mengguman, sebuah suara berisik mulai mendekati tempat itu.

Sebuah hentakan kaki yang sangat banyak, suara kendaraan, dan juga helicopter mulai mengepung tempat itu. Puluhan pasukan militer mulai terlihat menodongkan senjata pada Claire yang beridiri di dekat Spica.

Claire terkejut, namun dia masih menjaga ekspresinya agar terlihat tenang.

Kenapa mereka bisa berada di sini?

"... Tahan, aku akan berbicara denganya!"

Seseorang turun dari sebuah mobil tentara mendekati Claire.

"Anda siapa?"

"Aku adalah menteri pertahanan jepang Shindo Arizawa. Aku datang kesini untuk mengambil benda yang berada dibelakangmu, kau bisa tinggalkan benda ini dan membantu teman temanmu yang sedang melaksanakan tugas disana."

Apa yang dia katakan, apa Mikado menyuruhku menjaga ini dari mereka. Mereka mencoba mengambil benda ini, tapi aku tidak bisa menyerahkannya begitu saja?

Claire mulai mengetahui kenapa Mikado dan Kapten George menyuruhnya untuk menunggu Naru.

Jika dia pergi maka Spica akan di ambil oleh mereka.

Dia harus menunggu sampai Naru datang.

Dia harus memperlambat waktu, tapi dia tidak boleh menyerang mereka karena mereka seperti sudah bersiap. Jika Claire melakukan perlawanan maka dia mungkin seluruh pasukan akan menyerangnya juga, meskipun menggunakan Scarlet helicopter dan tank sudah bersiap menembaknya.

"... Maaf tapi kau tidak bisa mengambilnya."

"Kenapa, benda itu sudah masuk kedalam wilayah kami dan bukan milik siapa siapa, jadi kami berhak mengambil benda itu untuk pemeriksaan."

"Kenapa kau menginginkan benda ini?"

"Benda itu adalah objek yang muncul kemarin siang benarkan. Benda ini sudah melanggar peraturan dan harus di bawa sebagai barang bukti, kami hanya melakukan tugas saja."

"Ehh, tapi kau tidak bisa mengambil karena benda ini dalah milik dari salah satu anggota Oc Cyber?"

"Apa maksudmu?"

"... Apa kau sudah lupa dengan ijin yang anda berikan."

Claire mulai melakukan serangan.

Beberapa saat yang lalu Mikado menelponya bahwa dia melihat beberapa helicopter bergerak ke arah barat.

Dia mengatakan bahwa mungkin saja helicopter itu mengarah objek yang di naiki oleh Naru.

Dia mengatakan "Jika mereka mencoba mengambilnya, kau harus mengulur waktu dan mengatakan bahwa..."

"...ini adalah milik Ox Cyber. Pemilik dari objek itu adalah salah satu dari anggota Ox cyber sekarang, jadi menurut perjanjian. Kau tidak bisa mengambil dan menyentuh apapun milik Ox Cyber. Benarkan tuan Shindo?"

Shindo mulai terlihat tertekan, namun dia masih mencoba menahan ekspresinya yang kesal.

Dia mungkin mulai mngetahui apa maksud dari perjanjian sebelumnya, Mikado akan memberikan Cube itu dengan sebuah permintaan "Bahwa pihak pemerintah jepang tidak boleh menyentuh apapun benda milik ox cyber dan membiarkan pasukan Humelin meninggalkan jepang".

Dengan kata lain jika Naru bergabung, otomatis Spica tidak boleh di ambil oleh mereka.

Masalah lainnya adalah Naru belum ada disini.

... Cepatlah Naru.

Dengan sebuah harapan kecil, akhirnya seorang berteriak memanggil namanya.

".... CLAIRE!!!!"

Naru terlihat dari kejauhan mendekati area dimana Claire dan pasukan berada dengan sangat cepat, dia menggunkan Sket-roller yang di berikan oleh Miyu dengan kecepatan yang cukup kencang. Dia melewati beberapa pasukan yang mengelili area tersebut dengan cara meloncat ku udara.

Naru mendarat dan kemudian berhenti di dekat Claire.

"Maaf!"

"Siapa kau?"

"... Naru, Ichikawa Naru."

"Ichikawa Naru?"

"Ya, aku adalah orang yang menemukan benda ini dan menaikinya. Ini adalah milikku."

#Chi...Chi

Michi pun terlihat keluar dalam dalam pakaian Naru dan bergerak ke lehernya. Karena kecepatan gerakan Naru sangat kencang, dia menaruhnya di dalam baju bagian depan.

"... Maaf kami harus pergi, karena Naru sudah datang dan dia sudah menjadi bagian Ox cyber maka kalian tidak bisa mengambil benda ini."

"Tunggu kalian tidak bisa pergi begitu cepat. Jika dia adalah orang yang menaiki benda itu, dia sudah melanggar beberapa peraturan di negeri ini, kami harus membawanya. Pasukan tangkap dia."

"..Ehhh."

Apa yang di katakan Mikado memang benar.

Apa yang harus dilakukan?

Beberapa saat kemudian, sebuah suara mesin mulai terdengar di sekitarnya.

Suara mesin yang berasal dari Spica yang tergeletak di belakang Naru dan Claire. Spica mulai bergerak dan bangun dalam posisinya yang sedang bangun.

Seluruh orang yang berada di sana terkejut dengan bergeraknya Spica.

"... Spica!."

Spica kini mulai berdiri dan kemudian berjongkok dengan telapak tangan kanan mulai bergerak pada Naru dan Claire.

Hembusan angin dan debu bercampur di sana menyebabkan jarak pandang pasukan yang mengepung mereka berdua terhalangi, mereka tidak bisa melihat apa yang terjadi di dalam debu tersebut. Namun terdengan beberapa kali suara dari luar yang mengatakan segera menangkap Naru dan Claire.

"... Naru apa yang kau lakukan!"

Tanya Claire disampingnya.

"Aku tidak tau."

"... Sebaiknya kita pergi dari sini, cepatlah masuk kedalam Cokpit Naru. bantu aku mendekat ke bagian cokpit Scarlet."

"Baiklah."

Claire dan Naru kini berada di telapak tangan Spica.

Tangan itu mulai bergerak ke atas dan posisi Spica mulai berubah berdiri tegak. Tangan itu bergerak kea rah cokpit .

Tentu saja Naru sangat kebingungan karena Spica bergerak sendiri tanpa ada seorangpun yang menaikinya, seperti unit type zero S, Seraphim milik Sylphia.

Naru memasuki bagian Cokpit dan mulai duduk di dalamnya.

Seluruh bagian dalam cokpit setelah pintu bagian luar tertutup mulai menyala, dia memegang 2 kemudi di depannya. Bagian kedua samping dan depan mulai mulaoi berubah menjadi transparan yang memperlihatkan bagian luar.

Dia melihat di depan bahwa Claire masih berada di telapak tangan Spica.

Naru mulai menggerakan Spica, tubuh Spica mulai bergerak memutar menghadap pada Scarlet di belakangnnya. Tangannya mulai bergerak mendekati bagian dada scarlet dimana cokpit berada, terlihat dari pintu cokpit yang masih terbuka.

Claire memasukinya dan Scarlet mulai menyala kembali setelah pintu cokpit menutup.

Naru sempat terkejut ketika melihat beberapa suara dari luar yang terdengar di dalam, sebuah percikan di bagian depan cokpit terlihat seperti memantul. Naru mulai mengetahui bahwa beberapa pasukan yang berada di depannya menembakan senjata mereka padanya dan Scarlet, namun senjata mereka tidak bisa menembus Spica dan Scarlet.

"... Naru, kita pergi dari sini!!"

TIba tiba kotak hologram yang memperlihatkan wajah Claire muncul di depan layar Naru.

"Bagaimana kau bis—"

"Nanti akan kujelaskan, kita harus pergi dari sini sebelum mereka mulai menembak!"

"..Y-ya baiklah."

Cahaya berupa sayap di bagian belakang Spica dan Scarlet mulai muncul.

Mereka akhirnya terbang kelangit pergi dari tempat itu, namun beberapa roket dari helicopter yang berada di atas mereka sempat di lepaskan mengarah padanya.

DI depan layar naru mulai muncul sebuah penringatan bertuliskan "COUTION" merah, sebuah tanda peringatan bahaya.

"...Ehh."

Namun Scarlet yang berada disamping menghentikan sekitar 4 roket di bagian atas yang mengarah pada mereka.

Scarlet mengeluarkan 4 roket di bagian 2 bahu yang bergerak ke arah atas, ke empat roket yang berukuran kecil itu bergerak kea rah roket yang datang. Dan ketika mereka bertubrukan, #Duarrrr... ledakan besarpun terjadi .

Scarlet dan Spica akhirnya terbang ke langit dengan cepat melewati asap hitam yang muncul akibat ledakan itu, dan bergerak kea rah selatan menuju laut.

Spica dan Scarlet mulai bergerak berdampingan di langit.

"...Huh!"

Naru menghela nafasnya, dia merasa sedikit lega karena bisa keluar dari keadaan yang cukup membuat jantungnya berdebar kencang. Tentu saja, bagaimana seorang tidak berdebar jika di kepung oleh puluhan pasukan bersenjata, tank, dan helicopter tempur.

"... Kenapa kau lama sekali!"

"A-ahhh, maafkan aku. Aku sudah meluncur dengan cepat, tapi jalannya sedikit menghambat!"

"Hmmm, jika kau sudah disini aku akan memaafkanmu."

"...Hehe."

Naru mulai menyadari bahwa Claire memiliki karakter yang cukup keras, tidak seperti saat pertama kali mereka bertemu. Dia tidak menyangka bahwa dia akan memiliki sifat seperti ini.

"Tunggu sebentar, aku akan menghubungi Master. Kau harus berbicara dengannya juga Naru."

"Ba-baiklah."

"... Master!!"

Akhirnya komunikasi mulai tersambung.

Sebuah kotak hologram muncul kembali di layar cokpit bagian depan Naru, memperlihatkan seorang pria yang merupakan Kapten George, pemimpin dari pasukan Humelin.

"Claire apa kau baik baik saja. Dan juga.... Ichikawa Naru, benarkan?"

"Ya, saya adalah Ichikawa Naru. mohon bantuannya, Kapten!"

"... Baiklah, kita akan berbicara lagi nanti karena sekarang kami sedang dalam proses penyerangan."

"Master aku akan membantu Kimberly dan Sylphia."

"Ya, jika bisa cepatlah. Mereka berdua membutuhkan pertolongan!"

"... Baiklah Master."

Naru mulai melihat Scarlet bergerak meninggalkannya dengan cepat, menuju ke arah lautannya yang mulai terlihat setelah mereka melewati bukit di depan mereka. Naru bisa melihat sekolahnya di atas langit sekarang yang berada di bagian kiri.

Namun yang menjadi perhatiannya sekarang adalah kilauan cahaya yang berkedip di arah cukup jauh di depannya.

Tempat terjadinya pertempuran saat ini.

"... Ichikawa Naru!"

"Ya, K-kapten. Apa yang harus aku lakukan?"

Tentu saja Naru tidak tau apa yang harus dia lakukan saat ini, dia tidak mungkin menuju ke arah pertempuran berada menyusul Scarlet. Karena dia memang belum bisa mengendalikan Spica sepenuhnya, selain itu dia tidak bisa masuk secara langsung ke dalam medan pertempuran yang sangat sengit dan berbaya.

Salah satu perintah Mikado adalah bertemu dengan Kapten George dan memasukan Spica ke dalam Humelin.

Tapi mendengar percakapan sebelumnya, sepertinya mereka sedang berada di dalam area pertempuran.

"... Kau tidak bisa langsung masuk kedalam medan pertempuran, sebaiknya kau tetap menjauhi area pertempuran dan tetap terbang di langit. Karena saat ini kami sedang melakukan pertempuran, jadi untuk memasukan unit milikmu akan sangat sulit. Jadi tunggulah dan terbang di tempat yang aman, mengerti!"

"Aku mengerti!"

Naru kini sudah masuk ke area lautan, dia tetap terbang tenang sambil melihat ke arah medan pertarungan yang berada di tengah lautan.

Karena layar seperti memperbesar, dia bisa melihat lebih jelas keadaan disana.

Ada 3 cahaya bergerak sangat cepat di dalam area dimana monster berada.

Cahaya biru, merah, dan juga hitam terlihat bergerak dengan cepat di dalam sana. ketiga cahaya itu adalah Lamia "Biru", Scarlet "Merah", dan Seraphim "Hitam" yang sedang bertempur. Mereka bergerak dengan sangat cepat di ikuti dengan monster terbang di belakangnya, monster di belakangnya menembaki ke tiga unit itu namun serangan mereka tidak berhasil mengenai satu kalipun ke tiga dari mereka.

Gerakan mereka sangat cepat, mereka menghindar dan melakukan serangan di waktu yang bersamaan.

Berbeda dengan Lamia dan Seraphim yang menyerang dari jarak dekat, Scarlet terlihat menyerang mereka dari jarak cukup jauh.

Dia berada di bagian depan sebuah pesawat berukuran sangat besar, kemungkinan itu adalah Humelin.

Scarlet seperti melindungi Humelin, dia menembaki setiap monster hitam yang mendekatinya dengan menggunakan roket yang keluar dari beberapa bagian di tubuhnya dan menyerang menggunakan 2 senjata yang menembakan cahaya berwarna putih seperti laser di kedua lengannya.

Serangan Scarlet terlihat sangat efektif, dia berhasil mengalahkan puluhan monster atau Groube di depannya dengan sekali serangan.

Naru hanya bisa menyaksikan dari kejauhan tanpa bisa melakukan apa apa.

Mereka sangat hebat.

Hanya kata kata itu yang terucap di dalam hatinya.

Ketika perhatiannya terfocus pada area pertempuran.

Naru mulai tersadar oleh suara Michi yang berteriak di bahunya.

#Chi..Chi...Chi

"... Michi!"

Dia terlihat seperti sedang memperingatkan sesuatu, dan hanya berselang beberapa saat sebuah peringatan kembali muncul di layar cokpit bagian depan.

Tidak hanya satu melainkan 3 peringatan bertuliskan "COUTION" muncul di kedua samping dan depan Naru.

Tentu saja itu membuat Naru terkejut.

"... Apa yang terjadi?"

Sebuah hologram muncul di bagian depan Naru, ada beberapa titik merah berbentuk garis menyerupai gambar roket kecil yang terlihat bergerak ke titik putih di bagian tengah. Tidak hanya satu titik merah, melainkan hampir puluhan yang bergerak dari seluruh arah.

Jika benar maka titik putih di bagian tengah adalah dirinya yang sedang menaiki Spica, dan puluhan roket itu sedang mengarah padanya.

Dia melihat layar dan memang benar, dia melihat sebuah benda dari depan yang bergerak ke arahnya.

".. Ehhh, kenapa!"

Naru mulai bermanufer, dia mulai menggerakan Spica untuk terbang ke lebih tinggi.

Dia mengendalikan Spica untuk terbang lebih tinggi ke atas langit untuk menghindari serangan roket yang mengarah kepada Spica.

Tapi roket itu adalah sebuah peluru kendali, ketika Spica bergerak ke atas tentu saja roket itu mengikutinya dengan sangat cepat.

Spica bergerak cepat di udara.

Beberapa Roket sempat meledak di bagian belakang, dan sampingnya membuat getaran cukup kuat.

"....Aaaaaaaaaaaaaaa!"

Naru merasakan getaran hebat ketika roket itu meledak di dekat Spica.

Naru mulai menggerakan Spica lebih cepat dan bergerak secara tidak beraturan di langit mencoba mengecoh roket roket itu di udara, Spica yang bergerak ke atas tiba tiba bergerak ke bawah, dan melakukan gerakan Zig zag, dia sempat melihat ke tiga unit di area pertempuran sebelumnya dan mencobanya.

Namun Naru belum bisa bergerak secepat mereka.

Tentu saja karena Naru baru 3 kali mengendarai Spica, dia belum bisa mengendalikannya dengan sempurna.

Roket terakhir meledak di mengenai Spica.

Spica terlihat jatuh dari langit dengan cepat setelah serangan itu mengenainya. Namun sebelum Spica terjatuh, Naru yang sempat tidak sadarkan diri mulai tersadar dan akhirnya mengendalikan Spica kembali dengan cepat sebelum terjatuh ke dalam air.

Spica kini berada tepat di atas permukaan air.

"...Itta, Untung saja aku bisa selamat."

"Hime apa kau baik baik saja?"

".... Mea."

Naru mulai melihat sebuah gambar di layar bagian depan yang seperti memperlihatkan seluruh tubuh Spica. Ada beberapa bagian di kaki, dan tangan kiri yang kini berwarna kuning. Sepertinya itu adalah kondisi dari Spica setelah mendapat serangan roket tersebut, karena roket terakhir meledak di bagian kiri Spica.

Namun ketika Naru mencoba menggerakan bagian kiri, tangan Spica masih bergerak.

Bagian kiri yang terkena serangan masih berfungsi.

"... Bagaimana sekarang?"

#Chi..Chi..Chi

"Sepertinya mereka masih mencoba meneggelamkan kita Hime."

"...Ehh."

Sebuah peringatan kembali muncul di layar bagian depan.

Naru mulai mencoba mengendalikan Spica lagi untuk menghindari serangan yang mengarah padanya. Serangan yang mengarah padanya di lepaskan oleh 4 helicopter, dan satu kapal tempur yang berada di permukaan air di dekatnya.

Sepertinya mereka memang akan mencoba mengambil unit yang di naiki oleh Naru saat ini.

Sambil mengendalikan Spica, Naru mulai mencari sebuah cara lain untuk keluar dari situasi saat ini.

"...Mea, apa kau mendengarku!"

"Ya Hime."

"Apakah tidak ada sejata atau pelindung pada Spica?"

"... Maaf Hime, tapi saat aku masuk ke dalam system utama unit robot ini. Semua informasi penting tidak bisa aku access."

"Ehh, aku harus melakukan sesuatu."

Akhirnya roket terakhir meledak di bagian kanan Spica.

Gambar yang memperlihat tubuh Spica kembali muncul, dan kini di bagian kanan mulai terlihat tanda kuning setelah mendapat serangan langsung untuk yang ke 2 kalinya.

"... Aku harus mencari sesuatu."

Naru mulai menekan layar kecil di bagian tengah kemudinya, namun dia tidak mengerti sama sekali apa yang di lakukannya saat ini.

Meskipun dia menekan layar tersebut, dia tidak mendapatkan hasil apapun.

"... Naru apa yang terjadi?"

Kota Hologram muncul di bagian depan layar cokpit, dia adalah Sylphia.

"Sylphia!!"

"Apa yang terjadi, aku mendengar kau berteriak?."

"... Mereka terus menyerang Spica dan mencoba menjatuhkannya. Aku mencoba menghindari setiap serangan mereka, tapi aku belum bisa mengendalikan Spica untuk bergerak sepertimu."

Sebuah peringatan tiba tiba muncul ketika Naru sedang berkomunikasi dengan Sylphia dan menekan layar di kecil di bagian kemudi.

Serangan yang berasal dari bagian belakang.

... Tidak bisa menghindar.

Dia tidak bisa menghindari serangan itu.

Duaarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr

2 roket meledak setelah mengenai bagian sayap Spica.

Permukaan air laut terlihat terangkat ketika tubuh Spica terjatuh. Serangan tersebut tepat mengenai bagian sayap dan akhirnya Spica terjatuh ke dalam air laut.

Part 8.

"...Naru, apa kau mendengarku!"

Seluruh awak pesawat kini mendengarkan percakapan antara Sylphia dan Naru sebelumnya.

Namun percakapan itu terputus setelah sinyal dari unit yang Naru sedang kendalikan menghilang, Mereka mendengar Sylphia terus memanggilnya, tapi belum ada respon dari Naru.

"Unit yang dia kendalikan menghilang, kapten. Serangan dari roket berhasil menganai bagian belakangnya dan akhirnya terjatuh ke dalam laut." Ucap Samuel.

"... Cih, kenapa pihak militer menyerangnya!"

"Kapten, Seraphim keluar dari area pertempuran."

Ucap Alice dengan suara cukup tinggi.

"Apa?"

"Tunggu Sylphia apa yang kau lakukan. Jangan keluar dari medan pertempuran!"

Claire terdengar berteriak saat mencoba berkomunikasi Sylphia setelah dia keluar dari area pertempuran.

"... Kapten, kita sudah masuk kedalam jarak tembak jika Seraphim tidak berada di dekat Humelin. Dia tidak akan bisa masuk kedalam bagian dalam untuk menghancurkan Anemone. Selain itu Type Dragon sudah berada di depan kita!"

"Sial.."

Di depan Humelin sekitar 100 meter, 2 Groube type Dragon sudah terlihat mulai mendekat.

Sebenarnya Humelin akan mengalahkan Type Dragon dengan tembakan Plasma Canon yang akan di tembakan ke arah bagian atas Anemone, namun karena Seraphim tiba tiba keluar dari area pertempuran rencana yang sedang di jalankan menjadi kacau.

Sementara itu, persiapan untuk penembakan Plasma canon sudah mencapai 100%.

Energy pada Plasma Canon sudah terisi penuh menguras 30% dari energy Humelin, posisi pesawat Humelin sudah berada 200 meter di depan Anemone dan terbang dalam keadaan diam di atas permukaan air, Marco sudah bersiap mengarahkan Plama Canon di bagian depan tepat kesasaran.

Tapi semua terhenti sejenak setelah Seraphim keluar dari rencana setelah unit yang di naiki Naru tertembak dan jatuh ke dalam air.

... mereka sudah kehabisan waktu.

Sementara 2 type dragon bersiap melakukan serangan.

Mereka akan mulai menyerang Humelin terlihat dari 2 cahaya merah berukuran besar yang muncul di bagian depan mulut mereka.

Crzzzz.crzzzzz.czzzz

"... Kapten aku mendapat sinyal dari Ichikawa Naru!"

Teriak Alice.

"Apa dia baik baik saja?"

"....uhuk, uhuk... ah akhirnya bisa keluar juga."

"Ichikawa Naru, apa kau mendengarku. Apa kau baik baik saja?"

Spica terlihat keluar dari dalam permukaan air di tempat yang sama dimana dia terjatuh sebelumnya.

Spiac mulai terbang ke atas langit dengan cukup cepat, namun di seluruh bagian tubuhnya terlihat cahaya berwarna Hijam terang yang bersinar.

Shield Teritory.

"... Aku bisa mendengarmu kapten. Aku baik baik saja, sepertinya aku berhasil selamat dari serangan tadi berkat sebuah system pelindung yang aktif pada Spica."

"Naru, syukurlah!"

"Maaf membuatmu khawatir Sylphia, tapi kenapa kau berada di dekatku!"

Naru melihat Seraphim muncul di samping kanannya.

Ketika dia melihat ke arah layar kanan, sebuah hologram yang memperlihatkan wajah Sylphia muncul di sana, Naru seperti melihat langsung kea rah Sylphia meskipun terhalangi oleh bagian tubuh Seraphim.

Cahaya yang menyelimuti seluruh tubuh Spica mulai menghilang.

"... Sylphia, apa kau mendengarku?"

"Yes Master!"

"Karena kau berada di dekatnya, lindungi Ichikawa Naru dan bawa dia mendekat ke arah Humelin. Kau akan bertukar tempat dengan Kymberly dan Claire setelah Ichikawa Naru berada di dekat Humelin."

"Maaf Master, aku akan melindunginya. Selain itu kau bisa mulai menembak, aku akan menggerakan Seraphim dengan kecepatan penuh!!"

"Apa maksudmu kau akan menggunaka—"

"Biarkan aku menggunakannya Master!"

Naru mendengar percakapan yang diantara Sylphia dan Kapten George.

Namun dia tidak tau apa yang sedang terjadi dan apa maksud dari percakapan diantara mereka berdua.

"Kau baru saja sembuh, apa kau yakin?"

"Aku akan baik baik saja!"

"... baiklah."

"Tunggu apa yang kalian bicarakan?"

Tanya Naru sambil melihat kea rah hologram yang memperlihatkan Sylphia di samping kanannya.

"... Tunggulah Naru aku akan membawamu ke tempat aman!"

"Heh."

Beberapa saat kemudian, beberapa Groube mulai muncul di bagian depan dimana Spica dan Seraphim berada. Sementara itu di bagian belakang, kembali roket di lepaskan oleh Helicopter yang mengikuti Naru.

Groube yang berada di depan mereka adalah groube yang sempat mengikuti Seraphim.

Sementara itu beberapa saat kemudian sebuah ledakan terjadi di bagian belakang dimana roket di lepaskan.

Ke 4 helicopter dan sekitar 8 roket yang luncurkan sebelumnya menghilang setelah beberapa Groube terlihat menyerang mereka.

Secara tidak sadar kini, Naru sudah berada di dekat area pertempuran.

Kini dia berada sekitar 100 meter di depan Humelin dan mereka memasuki zona serangan Groube.

Sebuah cahaya merah muncul di bagian depan, cahaya di bagian depan Groube yang menandakan mereka akan menyerang.

Namun.

Ledakan terjadi di depan.

Saat ini Spica dan Seraphim ketika ledakan terjadi di depan mereka.

".... Sylphia, serahkan disini pada kami-Meoww!!"

"Kimberly!"

"Meooww!"

Selanjutnya, 2 buah cahaya berwarna putih seperti tembakan laser keluar dari asap, Cahaya itu bergerak ke arah belakang melewati Spica dan Seraphim mengarah pada Groube yang berada di belakang kami. Serangan itu menghancurkan Groube yang berada di bagian belakang yang sebelumnya menyerang 4 helicopter milik tentara militer jepang yang mengikuti Naru.

Seorang wanita berambut pendek berwarna merah-muda tampak di layar depan cokpit Naru memakai pakaian pilot berwarna Biru.

Dia terlihat tersenyum.

Dia adalah pilot dari unit Type Zero, Lamia yang kini terlihat di bagian depan Spica dan Seraphim, dia berada tepat di mana groube meledak sebelumnya. Lamia melayang dengan kedua senjata bercahaya di kedua tangannya di depan Naru saat ini. Dia adalah orang yang mengalahkan groube yang sempat akan menyerang Spica dan Seraphim sebelumnya, sedangkan yang menyerang menggunakan tembakan plasma canon ke arah belakang adalah Scarlet yang melayang tepat di samping Lamia saat ini.

"Kami berdua akan menjaga Naru!"

"... Ya, aku berangkat!"

"Jangan terlalu bersemangat Sylphia!"

"Yes!"

Seraphim kini bergerak ke Humelin meninggalkan Naru di belakang bersama dengan 2 unit type zero Scarlet dan Lamia.

Mereka mulai mendekati Spica dan melayang di kedua sisi untuk menjaganya, mereka melihat ke 2 arah berbeda.

"... Hallo Meowww!"

"Meoww?"

"... Maaf Naru, dia adalah Kimberly. Dia sangat suka dengan kucing dan selalu menirukannya."

"Namaku Kimberly, Senang bertemu denganmu-Meoww!"

"... A-ah, Ichikawa Naru. Senang bertemu denganmu Kimberly-san!"

"Apa unit itu tidak mempunyai senjata sama sekali, Naru?" Tanya Sylphia.

"...Eh-eh..etto, aku tidak tau. Aku sama sekali tidak tau apakah Spica mempunyai senjata atau tidak."

"Terus bagaimana kau bisa bertarung melawan Groube sebelumnya?"

"Itu, aku menggunkan tangan. Aku memukulnya dengan bagian tangan Spica!"

"Heh!"

"Cepat carilah, mungkin kau bisa menemukannya dengan mencari di dalam system benda itu. Kami akan menjagamu, kita tidak bisa mendekat ke Humelin jika kau tidak mempunyai senjata sama sekali."

"...Aku sedang mencarinya."

Naru kembali mencari senjata yang terpasang pada Spica dengan menekan layar di bagian tengah kemudi, namun seperti sebelumnya dia tidak mengerti sama sekali cara kerja benda tersebut.

Dia hanya menekan dengan asal saja pada layar itu karena bahasa yang muncul disana tidak di mengertinya.

Sementara itu Lamia dan Scarlet masih tetap berada di samping Spica, mereka menjaga Spica dari Groube yang mencoba menyerang.

Saat ini hanya Scarlet yang masih bisa mencegah Groube mendekati mereka karena serangan Scarlet adalah type jarak jauh.

Dia bisa menyerang Groube di jarak yang sangat jauh, meskipun Scarlet belum masuk kedalam zona serangan Groube sekalipun dia mampu menyerang Groube dan menghancurkannya sebelum mendekat. Tapi tentu saja serangan Scarlet memiliki sedikit kelemahan, setiap kali Plasma canon di lepaskan, dia memiliki waktu rentan sekitar 10 detik sebelum melepaskan serangan kedua, dan jika roket di tubuh Scarlet sangat terbatas.

"... Kimberly!"

"Ok!!"

Lamia mulai bergerak maju, sepertinya Scarlet tidak bisa menahan terus menerus Groube yang mulai mendekati mereka.

"Apa masih belum ketemu?"

"Maaf, aku tidak bisa menemukannya."

Naru terlihat sangat kebingungan dan gelisah, meskipun mencoba mencarinya dia tidak bisa menemukan apa apa pada layar kecil di depannya.

Namun sesaat kemudian.

"...Ah, Michi!"

#Chi...Chi

Michi yang berada di pundak Naru melompat kearah layar di bagian tengah kemudi yang membuat Naru sempat merasa kaget. Dia menekan layar itu dan kemudian sesuatu mulai muncul di layar bagian depan. sebuah gambar muncul, seperti gambar pedang.

Spica mulai bergerak sendiri.

Kedua Tangan Spica mulai bergerak pada bagian belakang pundak.

Sesuatu mulai muncul di bagian pudak, pada bagian pundak Spica mulai terbuka. Ada 2 seperti bagian bagian senjata. Tangan Spica mulai menari kedua senjata itu yang mengerupai seperti pedang dengan 1 mata tajam pada sisinya.

"... Ketemu!!"

#Chi..Chi...Chi

"Terima kasih Michi."

Namun senjata yang berhasil di temukannya menyerupai sebuah pedang yang berarti Spica adalah unit yang bertarung dari jarak dekat.

Berbeda dengan Seraphim dan Lamia, senjata milik Naru bukan terbuat dari plama. Hanya sebuah pedang yang berwarna silver dengan beberapa corak hijau terbuat dari material yang sama seperti dengan seluruh bagian Spica.

"... Kau menemukannya, tapi pedang?... tidak apa, kau pernah melawan groube dengan tangan sebelumnya, kau bisa bertarung dengan menggunakan itu sekarang. Saat ini yang harus kita lakukan adalah pergi ke Humelin dan menjaganya. Apa kau mengerti Naru?"

"...Y-ya."

"Dengar Setelah Humelin mulai menyerang, seluruh pertahanan pada Humelin tidak akan berfungsi selama 1 menit dan saat itulah kita harus menjaganya dari serangan Groube. "

"T-tapi aku baru sekali melakukannya, apa aku bisa?"

"TIdak perlu khawatir, kau akan berada di dekatku. Kau tidak boleh bergerak menjauhiku dan Kimberly, tetap berada di dekat Humelin. Jika kau berada di dekat Humelin, maka Marco bisa melindungimu!"

"... Aku akan melindungimu, gadis Baru hehehe!!"

Seorang pria mulai muncul di depan layar cokpit di depan Naru, seseorang dengan rokok di mulutnya.

"Kita bergerak Naru!"

"Baiklah!"

Part 9.

"Seraphim telah kembali Kapten!"

"... Kembali pada strategy, Marco!! Charles!! "

"Ok kapten!!"

Ucap mereka bersamaan.

Tidak lama berselang, pada bagian depan dimana ada sekitar 4 canon mulai bersiap. Ke empat canon itu akan menjadi senjata utama untuk menembakan Plasma Canon, Kekuatan 4x lebih kuat dari yang biasanya.

Aliran seperti petir berwarna putih-biru mulai terlihat saling bergerak di sekitar bagian depan ke empat senjata itu.

2 canon yang berada di belakang mulai memanjang, ke 2 canon itu seperti menyesuaikan panjang dengan 2 canon yang berada di depan. kini ke 4 canon itu dalam posisi seperti persegi terlihat dari aliran petir yang memutari setiap ujung dari canon tersebut.

Energy yang terkumpul kini berada di bagian tengan yang mulai terlihat sebuah cahaya putih yang semakin besar di selimuti oleh aliran petir.

"Plasma Canon 75%..76%..78%"

"... Target lock on, aku sudah siap menembak kapten!"

"OK!"

"Kapten, Groube type dragon yang berada di depan akan menembak! Tidak akan sempat.."

Type dragon yang memiliki ukuran 10x lebih besar kini sudah bersiap menyerang, ada 2 serangan yang kini siap menyerang Humelin tepat dari depan. Cahaya berwarna itu semakin besar dan terang di bandingkan sebelumnya, pertanda bahwa kedua groube akan mulai menyerang.

Saat ini Plasma canon masih dalam proses pengisian setelah mengambil 30% tenaga dari Humelin.

Sebenarnya jika serangan Plasma canon Humelin beradu dengan kedua serangan groube type dragon di depan, maka bisa di pastikan Plasma canon akan bisa menang. Tapi saat ini, plasma canon tidak bisa menyerang tepat waktu karena harus menunggu 100%.

"... Mereka menembak!!"

Teriak Samuel.

Cahaya terang mulai terlihat di bagian dalam cokpit pesawat Humelin dari depan.

Akhirnya 2 groube type dragon yang berada di depan mereka melancarkan serangan secara bersamaan, 2 cahaya merah berukuran besar itu menjadi 1 serangan yang sangat dashyat. Serangan itu bergerak sangat cepat ke arah Humelin, mungkin hanya 2 detik setelah serangan itu, semua menjadi sangat hening.

Waktu seakan berhenti sesaat kemudian.

Namun mereka mulai menyadari bahwa ada serangan Groube itu tidak mengenai Humelin.

Sosok hitam kini terlihat di bagian depan kepala Humelin.

"... Seraphim!!"

Serangan dari kedua groube itu terbelah menjadi 2 bagian yang bergerak melewati kedua bagian samping Humelin.

Ledakan besar terjadi di daerah pantai setelah serangan itu melewati Humelin.

Seraphim memebelah serangan tersebut dengan menggunakan 2 plasma sword miliknya. Namun jika sebelumnya cahaya pada senjatanya berwarna putih, kini cahaya itu berubah menjadi hitam.

Jika dalam api, level terendahnya adalah berwarna merah sedangkan yang tertinggi berwarna hitam. Api hitam di katakan adalah tingkatan tertinggi dari suhu, Plasma adalah sebuah energy yang terbentuk akibat perubahan suhu di udara yang sangat ekstrim yang menghasilkan energy panas. Dan saat ini, dengan menggunakan energy Cube pada Seraphim, perubahan suhu pada senjata miliknya masuk ke level teratas, karena itulah plasma Sword milik seraphim berubah menjadi hitam.

Namun energy yang di lepaskan untuk masuk kedalam Level ini sangatlah besar, Seraphim menggunakan energy cube sebagai sumbernya dan dalam keadaan saat ini dia hanya mampu bertahan selama 1 menit sebelum plasma sword kembali menghilang.

".... Kapten!"

Teriak Maria di samping Kapten George saat melihat Seraphim mulai bergerak , Seraphim kini bergerak ke langit agar dia tidak menghalangi jalur tembakan dari Humelin.

"Plasma Canon 100%." Teriak Charles.

".... Marco, tembak!"

"Yo, Plasma Canon..... FIRE!"

Plasma Canon mulai di lepaskan.

Sebuah cahaya laser berwarna putih mulai keluar dan bergerak ke arah depan dimana Groube berada.

Kekuatan tembakannya membuat Humelin terdorong ke belakang sedikit demi sedikit, namun saat ini Rosa yang mengendalikan Pesawat mencoba untuk menyeimbangkan Humelin agar tidak bergerak terlalu jauh.

Getaran hebat terasa di bagian dalam Humelin.

Cahaya Plasma Canon akhirnya melewati ke 2 groube Type dragon, keduanya kini menghilang di dalam serangan itu bersama dengan groube lainnya yang berada di sekitarnya.

Plasma Canon kini mulai bergerak pada bagian tengah asap hitam di mana Anemone berada di dalamnya, serangan itu kini mulai melewati asap hitam itu.

Bagian tengah Asap mulai menghilang terbawa oleh plasma canon yang bergerak melewatinya. Serangan tersebut tidak menimbulkan ledakan karena serangan tersebut sengaja di arahkan agar meleset dari sasaran dan tidak mengenai Anemone. Jika plasma canon hanya mengenai bagian atas maka energy pada plasma canon akan diambil oleh Anemone.

Anemone adalah makhluk yang menyerap energy yang berada di lautan dan digunakan untuk mereproduksi Groube.

Karena plasma canon adalah sebuah energy yang di lepaskan , maka Anemone bisa mengambil energy tersebut. Jika itu terjadi maka bisa di pastikan Groube akan muncul lebih lama, sati satunya cara agar bisa menghancurkan Anemone adalah dengan menghancurkan inti yang berada di dalam tubuhnya, yaitu jantung Anemone yang sering kita sebut Cube.

Dan cara termudah untuk menghancurkannya adalah langsung berhadapan dengan Anemone karena kita bisa mencari keberadaan Cube di dekat Anemone.

Jantung Anemone biasanya berada di bagian dalam tubuh Anemone.

Setelah telah serangan berakhir, terlihat kini asap hitam yang berputar mengelilingi Anemone sudah menghilang hampir setengahnya. Hanya di bagian atas dari asap hitam itu yang menghilang dan terbawa oleh serangan Humelin.

"... Kapten lihatlah ini, Anemone yang berada di dalam sana!"

Di dalam cokpit pesawat humelin mulai muncul sebuah layar hologram besar di depan kapten George, yang memperlihatkan bagian asap yang menghilang.

2 sosok hitam besar terlihat bergerak di dalamnya menyerupai sebuah Anemone, di setiap ujungnya memiliki tentacle yang bergerak seperti cacing. Anemone mempunyai bentuk seperti tabung, memiliki lubang di bagian tengahnya. Bagian tengah itu adalah tempat munculnya Groube dan sebagai pusat produksinya.

Biasanya Cube berada di bagian itu.

Namun yang membuat terkejut semua orang adalah ada 2 Anemone di dalam sana, karena biasanya hanya ada 1 Anemone yang muncul di satu waktu. Mungkin itu juga yang membuat asap elektromagnetik yang mengelilingi tidak menghilang, dan itulah kenapa dalam waktu singkat ada 2 groube type dragon yang muncul.

"... 2 Anemone, kenapa?"

Di saat bersamaan Groube type wing yang mengarah pada Humelin mulai menyerang, mereka menembaki Humelin dengan serangan laser.

Ada 2 bagian pesawat yang terkena serangan, yaitu bagian sisi kanan dan bagian depan yang terkena serangan.

Spica, Lamia, dan Scarlet mulai bergabung di sekitar Humelin setelah serangan itu, mereka mulai melindungi Humelin dari setiap serangan. Namun karena Spica baru pertama kali masuk kedalam zone pertempuran sesungguhnya, Spica terlihat berada di bagian depan dan sesekali menahan serangan groube yang mengarah pada Humelin dengan menggunakan Teritory Shield.

Disaat bersamaa Asap elektromagnetik yang menghilang mulai terlihat kembali menutup.

"... Dimana Seraphim. Samuel, Alice kau bisa menemukan posisinya?"

Tanya Maria.

"... Tidak, komunikasi dengan Seraphim terputus!!"

"Dia sedang bergerak menuju Anemone dengan sangat cepat!"

"..."

Seraphim yang kini berada di jalur tembakan Humelin yang sebelumnya kosong.

Dia bergerak lurus mencoba masuk ke bagian dalam dimana Anemone berada menggunakan lubang yang saat ini mulai tertutup.

Jarak Seraphim dan Anemone sekitar 150 meter, namun jarak ini bisa di tempuh Seraphim dengan sekejap, karena saat ini Seraphim menggunakan mode pesawat terbang.

Dengan bentuk pesawat, kecepatan geraknya 2 kali lebih cepat dibandingkan mode bertarung.

Beberapa Groube mulai masuk ke dalam jalur di depan Seraphim dan menyerang mulai menyerang.

Mereka menghalangi Seraphim yang mencoba menuju ke arah Anemone.

Dengan tenang Sylphia hanya tersenyum dan kemudian Seraphim bergerak meliuk liuk sangat cepat menghindari Groube di depannya dan serangan dari berbagai menuju kepadanya. Serangan yang tertuju pada Seraphin di bagian belakang, atas, kiri, kanan, ataupun depan berhasil di lewatinya dengan sempurna bahkan Anemone yang menghalangi di depan di lewatinya dengan mudah tanpa menyentuhnya sedikitpun atau mengalahkannya.

"... Princess 3 detik sebelum lubang tertutup!" Ucap Seraphim.

Di dalam system unit Type Zero S, seraphim sudah tertanam sebuah system AI yang di hubungkan melalui Oxcy, karena itulah Seraphim bisa bergerak dengan sendirinya seperti memiliki sebuah pemikiran.

"2 detik."

Seraphim terus mengingatkan Sylphia yang sedang mengendalikan laju Seraphim.

Sylphia tidak bisa menjawab ataupun mendengar suara Seraphim yang berbicara, karena saat ini dia sedang menggunakan Synestesia.

Di dalam dunia berbeda dalam pandangan Sylphia saat ini, semua terlihat bergerak sangat lambat dan hening. Jika dia bergerak layaknya seperti di dunia nyata, namun seluruh gerakan di sekitarnya seperti sebuah jarum jam yang berdetak sangat lambat.

1 detik serasa seperti 10 detik di dunia nyata.

" 1 detik."

Kini jarak antara Seraphim dengan lubang pada bagian atas hanya tinggal sekitar 20 meter saja.

Dan ketika waktu habis, Akhirnya Seraphim terlihat memasuki bagian dalam lubang yang tertutup.

Lubang pada asap hitam yang melindungi Anemone kini sudah tertutup sepenuhnya seperti semula.

Kini Seraphim berada di bagian dalam asap itu.

Part 10.

"Seraphim berhasil masuk!"

Naru mendengar seorang pria berbicara yang kemungkinan salah seorang dari kru Humelin. Dia mendengar bahwa Sylphia berhasil masuk ke dalam asap-hitam yang berada di atas permukaan cukup jauh disana.

Naru tidak bisa hanya menunggu karena saat ini dia sedang berhadap dengan para Groube yang berkeliaran di sekitarnya.

Kini Naru terbang di bagian depan Humelin, sedangkan Scarlet dan Lamia bergerak di samping kiri dan kanan Humelin menahan serangan Groube.

Naru berada di bagian depan karena perintah dari Claire. Setelah plasma canon di lepaskan maka ke 4 senjata di bagian depan yang saling berdekatan kembali pada fungsi sebelumnya untuk menyerang Groube.

Tapi karena Shield Teritorry pada pesawat Humelin tidak bisa di gunakan maka otomatis ke 4 canon yang menyerang groube dapat menjadi sasaran karena Groube akan mendeteksi setiap serangan pada senjata itu dan menyerang balik.

Naru bertugas sebagai pelindung dari ke empat Canon itu dan menahan serangan langusng yang mengarah pada ke empat senjata di bagian depan.

Selain dia harus melindungi senjata itu.

Selain itu karena Spica berada di dekat ke empat senjata itu, dia akan merasa cukup aman karena memang yang mengendalikan senjata itu yaitu Marco bertugas melindunginya. Meskipun ke empat senjata itu berhasil menembak Groube, tidak jarang Serangan Groube ada yang berhasil di lepaskan. Dan saat itulah peran Spica di butuhkan sebagai pelindung dari ke empat senjata itu.

"... Masih belum!"

"Apakau kau bisa berkomunikasi dengan Sylphia!!"

"Tidak bisa, sinyal tidak bisa masuk kedalam area di dalam Asap itu Kapten."

Semacam percakapan terdengar oleh Naru.

Naru mulai mengetahui bahwa saat ini semua orang sedang menunggu Sylphia yang berada di bagian dalam asap hitam itu, semua orang sedang menunggu Sylphia menghancurkan Anemone di dalamnya.

Tapi sudah sekitar 1 menit berlalu belum ada sedikitpu perubahan.

Beberapa serangan yang di terima oleh Spica mulai mendapat effect samping.

Kini Shield Teritorry mulai menghilang, dan terlihat di bagian layar depan cokpit Naru, ada sebuah angka yang menunjukan 20%.

Apakah itu adalah energy pada Spica?

Itulah yang dipikirkan oleh Naru ketika shield Teritory mulai menghilang.

Di tempat berbeda Scarlet sudah kehabisan Amunisi dan hanya menyerang menggunakan plasma laser pada kedua senjatanya, dia menyerang secara bergantian satu sama lain karena setiap kali dia menyerang maka dia harus menunggu 10 detik sebelum serangan selanjutnya di lepaskan.

Sementara itu Lamia sudah mulai bergerak cukup lamban dan kini hanya terbang di sekitar sisi Humelin di ikuti oleh Groube, dia mengambil keuntungan bergerak kesana agar senjata pada Humelin bisa menghabisi Groube yang mengikutinya. Lamia terlihat sudah tidak memegang senjata.

1 setengah menit berlalu.

Keadaan masih belum berubah.

Ketika memasuki memasuki menit kedua, tiba tiba seluruh Groube yang berada di seluruh Tanegashima mulai berubah warna menjadi Abu abu seperti pasir.

Mereka mulai berjatuhan dan menghilang seperti debu di udara.

... Kenapa?

Itulah yang dipikirkan oleh Naru ketika melihat seluruh Groube menghilang, dia baru pertama kali melihat kejadia seperti ini.

Namun Naru mendengar banyak orang yang berteriak " Berhasil ", " Anemone sudah dikalahkan".

Tidak ada sebuah ledakan besar terjadi, semua terlihat mulai kembali normal.

Suara tembakan tidak terdengar lagi.

Sementara itu asap hitam di tempat dimana Seraphim berada terlihat mulai menghilang.

Sosok hitam yang sebelumnya sempat terlihat yang merupakan Anemone kini terlihat seperti sebuah bebatuan yang kering. Inilah proses ketika jantung Anemone di hancurkan, ketika Anemone sudah tidak bisa menyerap energi maka seluruh tubuh Anemone akan mengeras seperti sebuah batu.

Namun ada sebuah cahaya yang terlihat di bagian dalam Anemone yang bersinar berwarna putih-hijau. Cahaya yang berasal dari jantung Anemone yang hancur atau cahaya Cube. Karena jantungnya kini terpisah dengan Anemone maka kemampuan menyerap energy sudah menghilang. Dan pecahan jantung Anemone ( Cube ) itu adalah energy yang tersisa yang belum sempat digunakan untuk memproduksi Groube.

Energy alam yang sangat besar yang di inginkan oleh menteri pertahan jepang.

"Naru apa kau mendengarku, kita harus mencari keberadaan Sylphia."

Claire berbicara dengan Naru.

Di saat bersamaan Naru melihat Scarlet sudah mulai bergerak kea rah Anemone berada.

"... Baiklah."

Naru mulai mengegarakn Spica untuk mengikuti Scarlet.

Kini mereka sedang berada di dekat Anemone dan terbang di bagian atasnya, mereka mencoba mencari keberadaan Sylphia di sekitar area Anemone.

"Apa kau menemukannya?"

"...A-Aku tidak melihatn—"

Beberapa saat kemudian sebuah kilatan cahaya mulai terlihat dari dalam air, kilatan cahaya berwarna Hitam seperti sebuah tebasan dari dalam air.

Setelah kilatan itu hilang, ledakan besar terjadi di tempat itu membuat Anemone hancur dan air laut terangkat ke udara.

"Apa yang terjadi?"

".... Aku berhasil!!"

Seraphim mulai muncul dari dalam air laut dimana Anemone berada dan kini terlihat melayang sekitar 20 meter di tempat Anemone berada sebelumnya. Sosok Seraphim terlihat ketika air laut yang terangkat mulai turun kembali ke permukaan.

"Sylphia apa kau baik baik saja?"

Tanya Claire.

"... Aku baik baik saja!"

Mendengar itu Naru mulai menarik nafas lega, dia menyadari bahwa pertarungan sudah selesai setelah Anemone berhasil dikalahkan oleh Sylphia. Naru yang terbang mengelilingi Seraphim mulai melihat bahwa kini bagian kepalanya sedang melihat kearahnya.

Saat ini Sylphia seperti sedang menatapnya.

BRUSSSSHHHHHHHHHHHHH ... DUAAARRRRRRRRRR

Beberapa saat kemudian ledakan mulai terjadi di sekitar mereka.

"... Eh apa yang terjadi?"

Air laut kembali meledak akibat serangan sesuatu.

"Mereka menembaki kita!"

Teriak Claire.

Setelah mendengar itu, Beberapa ledakan mulai kembali terjadi di sekitar area itu, Ledakan yang di akibatkan oleh tembakan meriam dari belasan armada kapal perang milik tentara militer jepang yang kini bergarak mendekati area dimana Anemone berada sebelumnya, di area dimana Scarlet, Seraphim, dan Spica berada.

Mereka mengarahkan serangannya pada Spica, karena ledakan hanya terjadi di sekitar Naru.

Karena Spica saat ini terbang rendah, gelombang ledakan membuat Naru dapat merasakan getarannya.

"... Ahh."

Sesaat kemudian Seraphim mendekati Spica.

"Apa kau baik baik saja Naru?"

"Aku baik baik saja."

"Kita harus pergi dari sini!"

"Eh?"

Beberapa saat kemudian Sebuah bayangan besar mulai terlihat, ketika Naru melihat ke arah atas, dia melihat Humelin sudah terbang melewatinya dan semakin tinggi.

Di lihat dari ketinggian dan jalurnya, sepertinya Humelin akan menaikan ketinggian terbangnya.

"Seraphim, Scarlet, Lamia, dan.... Ichakawa Naru. Mundur!!"

Kapten George mulai memberi perintah.

Dia memerintahkan ke 4 unit untuk mundur, itu berarti dia menyuruh ke 4 unit untuk kembali ke Humelin.

"Sylphia, Naru!!"

"... Ya!".

"Ayo Naru!"

Scarlet dan Seraphim terlihat bergerak ke langit menuju ke Humelin.

Mereka menuju pada bagian belakang pesawat, sebuah pintu di bagian itu mulai terbuka.

Lamia, Scarlet, dan Seraphim sudah memasuki bagian itu. Kini hanya Spica yang berada di bagian belakang.

Karena ketinggian pesawat Humelin cukup tinggi, serangan dari kapal perang sudah tidak bisa mencapai mereka.

Naru sempat melihat ke arah pulau Tanegashima di atas langit yang terlihat kecil.

Dia menyadari bahwa ini adalah adalah kesempatan terakhirnya melihat Tanegashima, karena dia akan meninggalkan tempat tinggalnya saat ini untuk waktu yang cukup lama.