webnovel

Anak asuhku Anakku

mei_yama · Teen
Not enough ratings
53 Chs

12.

Tin.. tin..

"Assalamualaikum.." ucap orang di balik pintu.

"Wa Alaikumsallam" jawab Juno yang membuka pintu.

Juno terkejut melihat Bilhan dan Nando, kedua sahabat baiknya sejak SMA yang sudah jarang berkumpul karena bekerja di kota lain. Kebahagiaan langsung tersimpul di wajah Juno. Juno menyambut kedua pria itu dengan senyuman khas Juno.

"Kalian, sini masuk masuk" Juno menarik tangan Bilhan dan Nando.

Lily yang sudah tidak memakai seragam pengasuh dan mengenakan baju harian karena sudah malam. Lily jarang memakai baju pengasuh jika malam hari, karena tidak merasa nyaman untuk tidur.

Juno berjalan masuk ke kamarnya dan menemui Lily. Lily yang tengah menidurkan Embun di gendongannya terkejut dengan Juno yang langsung masuk tanpa mengetuk pintu. Rambut Lily tergerai bebas karena belum sempat mengikatnya dan embun sudah rewel.

Melihat Lily dengan rambut terurai dan baju kaus berwarna pink membuat Juno kagum akan kecantikan alami Lily.

"Ada apa pak?"

Pertanyaan Lily membuyarkan lamunan Juno yang kemudian menelan salivanya perlahan.

"Bisa tolong buatkan minum, ada tamu." perintah Juno pada Lily yang kebetulan embun sudah tertidur pulas di gendongan Bu Bunya.

"Iya pak sebentar, saya taruh dulu non embun" jawab Lily lirih.

Juno keluar dan kembali mengobrol dengan para sahabatnya. Obrolan itu sangat hangat hingga perbincangan itu terhenti ketika melihat seorang wanita keluar dari kamar Juno.

Bilhan dan Nando saling tatap dan kemudian bergantian menatap aneh pada Juno.

"Siapa dia? Kamu udah merried lagi? Kenapa enggak kasih tau?" Bilhan memborbardir Juno dengan pertanyaan.

" kenapa kamu selalu dapet istri cantik mulu sih, aku sekali aja belum. Mana masih muda banget" Ucap Nando sambil menopang dagunya dan menatap Lily yang turun dari tangga.

Lily menunduk dan tersenyum kepada para tamu dan majikanya lalu pergi ke dapur. Bilhan dan Nando takjub dengan kecantikan Lily. Juno yang menyadari hal itu sengaja berdehem untuk mengalihkan tema.

"Ehem, jadi mau di jawab enggak pertanyaannya?" Tanya Juno sambil menatap serius kedua sahabatnya.

Nando dan Bilhan yang penasaran itu mengangguk bersama dan mendekatkan posisi duduknya dengan Juno.

"Aku belum menikah. dan dia adalah pengasuh anakku" jawab Juno santai.

" Belum menikah, mana ada pengasuh yang berani tidur di kamar majikanya yang duda? Kamu mau membodohi kami?" jawaban Bilhan yang mengintimidasi Juno.

"Hahahaha anak SD juga ga bakal percaya Jun jun" jawab Nando sambil melipat kedua tanganya dan menggeleng gelengkan kepalanya.

"Terserah deh, apa kata kalian. Yang jelas aku belum menikah." ucap Juno dengan kata kata jujur dari mulutnya.

"Kamu bisa gitu hanya berdua sama dia setiap hari tapi enggak tergoda? tanya Nando utang semakin penasaran.

"Nyatanya?" jawab Juno singakt karena mulai sebal dengan kedua sahabatnya yang mulai meledek habis habisan.

"Huftt ... syukur deh kalau belum kamu nikahi. Biar aku aja yang menjadi imamnya nanti" ucap Nando sambil tersenyum bahagia.

Mendengar itu Bilhan dan Juno menatap Nando secara bersamaan dengan tatapan heran.

"Dia cuma pengasuh bayi loh, Apa enggak takut kalau dia bakal jadi sasaran penghinaan Mamamu?" Tanya Juno yang sebenarnya merasa tak rela dengan ucapan Nando.

"Ada hikmah di balik semua luka. Semenjak mama di vonis kanker payudara stadium akhir. Mama menjadi pribadi yang lebih baik. Tidak seperti dulu yang memandang semua berdasar harta dan kasta. Sekarang, apapun yang aku pilih dia selalu mendukung. Ya, jika selama itu baik. Tapi sayang, namaku terlanjur buruk di kalangan wanita berkelas. Mereka yang ku dekati langsung menjauh karena malas berhubungan dengan mamaku. Apalagi untuk batas waktu yang cukup lama." Nando menceritakan keluh kesahnya.

"Jadi aku rasa gadis ini pas untukku. Dia tidak tau menahu cerita lama tentang sadisnya mamaku. Ya tentu saja jika ada seseorang yang mampu menjaga rahasia" sambung Nando sambil menatap Juno serius.

"Aku, aku maksudnya?" Juno menunjuk batang hidungnya.

"tentulah, aku kan manusia jujur. Jadi akan aku ceritakan semuanya pada Lily" sambung Juno sambil menggoda Nando yang cemberut mendengar ucapannya.

"hussttt" Bilhan mengedip ngedipkan matanya kepada Nando memberi kode jika yang di bicarakan sudah datang.

"Silahkan di minum pak," ucap Lily menyuguhkan teh hangat di meja.

"emmm... kamu?" kalimat Nando menggantung karena Lily sudah menjawabnya terlebih dahulu.

"Saya pengasuh non Embun pak. saya baru disini." jawab Lily sambil tersenyum dan menunduk tanpa berani menatap wajah Nando.

Nando yang memperhatikan tingkah polos Lily lalu menyunggingkan senyum di bibir sexinya itu. Juno yang melihat itu langsung membuyarkan semuanya.

"Sudah sana temani Embun tidur" ucap Juno mengusik kesenangan Nando.

🌸🌸🌸🌸

Di kamar.

"Mumpung bapak lagi ada tamu, aku bisa fokus belajar. Embun udah oke, hemmmm senangnya" Lily bergembira karena mendapat waktu luangnya.

🦋🦋🦜

"Cih, padahal kan aku baru sebentar menatap wajah cantik itu" ucap Nando kesal sambil menyeruput teh hangat buatan Lily.

"Yah, kalau mau lama ya di halalkan dulu bro" Cletuk Bilhan ngawur sambil menyeringai pada Nando.

Mendengar ucapan Bilhan otomatis Juno tersedak saat meminum teh.

"Enak aja, enggak enggak ada nikah nikahan!" ucap Juno spontan sambil menyeka bibirnya.

"Kenapa? atau jangan jangan kamu mulai suka?" cletuk Nando menelisik.

"Gila, enggaklah. Kalau dia nikah sekarang, waktu dan perhatiannya bakalan berkurang ke Embun. Makanya aku ga bakalan kasih ijin Lily nikah kalau embun belum bisa lepas dari dia" Jawab Juno dengan suara tegas yang membuat Nando dan Bilhan bergidik ngeri.

"Biasa aja sob. Ga usah nge gas" sahut Nando ketus.

" Gimana mau lepas, abis anaknya pasti papanya yang ga mau lepas. Liat aja" ucap Bilhan ngawur.

" cih, penghianat. kamu di tim siapa sih?" Nando berdecak kesal dengan sikap Bilhan yang plin plan.

"Aku sih, mana yang paling membutuhkan aja yang aku bela. Hahahaha" jawab Bilhan sambil tertawa lebar melihat kedua sahabatnya yang ricuh gara gara pengasuh.

"Terus, kenapa dia tidur di kamarmu?" tanya Nando penuh selidik.

"Lihat itu! Paham kan?" Juno menunjuk sisi kamar embun yang masih berantakan dengan beberapa kayu semen dan cat yang berserakan.

"Oh... gitu" Bilhan dan Nando mengangguk angguk bersama.

Hingga sampai adzan isya berkumandang dan kedua tamu itu belum juga undur diri. Terdengar suara lirih merdu wanita yang sedang membaca ayat ayat suci dari kamar Juno.

" itu... dengerin teh" ucap Bilhan yang memasang telinga lebar lebar untuk menyimak suara lirih itu.

" Lily mengaji" kata Juno santai.

" Fix! dia jodoh aku" cletuk Nando tiba tiba.

Juno memicingkan matanya dan mengerutkan dahinya.

*Kenapa hari ini dua tamu recok ini super bawel sih? Jadi gagal sholat jama'ah kan aku sama Lily*

*Eits tunggu. kenapa aku ngarep banget dia jadi makmumku ya? Aneh*

Juno menggaruk garuk rambutnya dengan telunjuk dengan wajah yang penasaran dan bingung.