webnovel

Kabar Ayah Putri

Rina bingung harus berkata apa, dia senang bahwa pria yang dikenalnya sebagai ketua ekskulnya ternyata mengerti arti pandangan dengan lawan jenis itu tidak baik. Tapi dia bingung harus bagaimana karena mata semua orang yang ada di masjid tertuju kepadanya dan amrul.

"Ee..mm, permisi kak ini ada surat dari seseorang" Ucap Rina dengan gugup karena sedang memikirkan tanggapan orang-orang padanya

"Dari siapa?" Tanya Amrul sambil menerima surat itu dan melihat bahwa raut wajah Rina mengisyaratkan kekhawatiran

"Mungkin dia khawatir dengan tanggapan orang-orang" Gumam amrul dalam hatinya kemudian memanggil Desy yang Nbnya sebagai sekretaris umum di Ekskul Dakwah Sekolah

"Desy!" Panggil Amrul membuat Rina melihat siapa yanh dipanggilnya

"Iya, ada apa rul?" Tanya Desy sesampainya di dekat Rina dengan raut wajah bingun dia di panggil oleh amrul

"Kamu susun formulir-formulir ini yah disini" Ucap amrul dan menyerahkan semua kertas formulir kepada desy. Desy hanya mengangguk

"Mm... Saya permisi dulu yah kak" Ucap Rina yang hendak ingin berdiri dari duduknya tapi di cegah oleh Amrul

"Tunggu!, saya ingin bertanya sesuatu, boleh?" Ucap amrul

"I...ya kak mau tanya apa?" Ucap Rina gugup memikirkan apa yang akan di tanyakan oleh Amrul

"Kamu yang di kelas X IPA 2 kan?" Tanya Amrul kepada Rina yang sedang menunduk.

"I..iya kak" Ucap Rina dengan terbata-bata karena gugup

"Kamu liat buku agenda di Meja guru?" Tanya Amrul sambil melihat Rina yang masih saja terus menunduk

"Buku?" Ucap Rina dengan mengangkat wajahnya dan tidak sengaja mendapati manik mata coklat Amrul

"Astagfirullah" Ucap mereka bersamaan sambil mengalihkan pandangannya. Desy yang sedang sibuk dengan berkas-berkasnya bingung melihat tingkah dua orang itu.

"I..iya kak, tadi saya dapat buku agenda di meja guru. Saya simpan di laci bangku saya" Ucap Rina menunduk karena takut kalau pandangannya salah

"Alhamdulillah, bisa saya mengambilnya?" Tanya Amrul dengan bel masuk yang berbunyi

"Iya kak, tapi sudah bel masuk kak" Ucap Rina setelah mendangar bel masuk berbunyi

"Pulang sebentar saya ke kelas kamu yah" Ucap Amrul hanya di balas anggukan oleh Rina dan pamit untuk kembali ke kelas kepada Amrul dan desy.

Setelah Rina dan sahabarnya mengumpulkan Formulisnya ke bagian Registrasi, mereka berlari menuju kelas takut akan telat. Dan beruntungnya mereka sampai ke kelas belum ada guru yang mengisi jam pelajaran.

"Alhamdulillah" Ucap mereka dengan ngos-ngosan karena kehabisan napas berlari dari masjid ke kelas yang jaraknya lumayan jauh

"Kalian kenapa ngos-ngosan?" Tanya Althaf sang ketua kelas.

"Nggak papa kok, hanya latihan saja" Ucap Ida membuat Althaf menaikkan alisnya bingung

"Ohiya Putri tadi kamu di cari seseorang tuh" Lapor Althaf kepada Putri

"Siapa?" Tanya putri kepada Althaf

"Nggak tau namanya siapa" Ucap Althaf dengan cengirannya karena dia tidak menanyakan nama orang yang mencari putri.

"Cowo-Cewe?" Tanya Putri

"Cewe, dia hanya bilang kalau pas pulang dia nunggu di parkiran" Ucap Althaf dengan mengambil pulpen di tasnya dan Putri hanya berOhh ria.

Putri POV

Disinilah Putri sedang menangus terseduh-seduh di kamarnya, ternyata

Cewe yang dikatakan oleh althaf mencari Putri adalah Kakak tirinya.

FlashBack

Bel pulang berbunyi membuat seluruh isi sekolah berhamburan untuk kembali ke rumah masing-masing untuk mengistirahatkan pikiran dan tubuh mereka, tak terkecuali Rina, putri dan Ida.

"Rina, ida, aku duluan yah mau ke parkiran untuk lihat siapa yang nyari aku tadi" Ucap Putri pamit kepada kedua sahabatnya.

"Ok... Hati-hati put" Ucap Rina dan ida dan dibalas anggukan oleh Putri

Sesampainya di parkiran ia melihat seorang cewe berdiri di dekat mobilnya, yang ia yakin bahwa orang itulah yang mencarinya.

"Assalamu'alaikum" Sapa Putri pada cewe itu

"Wa'alaikumussalam" Ucap cewe itu dan berbalik menghadap Putri

Betapa terkejutnya Putri melihat orang yang sekarang berada di depannya.

"K...kak Lisa ?" Putri menyebut nama cewe itu dengan raut wajah terkejut

"Apa kabar Put" Ucapnya dengan senyum

"Baik" Jawab Putri dengan cueknya

"Gw hanya ingin nyampein bahwa Ayah lagi sakit" Ucap Lisa dengan Nada melemas

"Trus urasan nya sama gw apa?" Ucap Putri yang tengah menahan air matanya yang sudah ada di

ujung pelupuk matanya sekali kedip maka air matanya akan jatuh ke pipinya. Sebenarnya dia merasa sesak mendengar bahwa ayahnya tengah sakit, dia tidak bisa lagi merawat ayahnya. Walaupun ada rasa benci tapi rasa sayang kepada ayahnya masih terbilang ada dalam hatinya

"Gw hanya nyampein ini ke lo, ayah selalu nyebut nama lo setiap malam" Ucap Lisa dengan tersenyum miring, dan berlalu pergi.

Setelah kepergian Lisa dari tempat parkir sekolah tangis putri pecah, dan disaksikan oleh Rina, Ida, dan Amrul.

Kenapa ada Amrul? Amrul mengambil buku agenda nya yang tertinggal di kelas Rina dan berjalan dengan Rina dan ida berada didepan dan dia nerada di belakanh sehingga dia juga menyaksikan Putri menangis.

"Sebaiknya kalian samperin dia, Assalamu'alaikum" Ucap Amrul lalu pamit pergi.

"Wa'alaikumussalam" Balas Rina dan Ida

Mereka menghampiri Putri yang tengah terduduk di sebuah bangku yang ada di halaman parkir sambil menangis.

"Put" panggil Rina sambil ikut duduk dan mengusap bahu Putri

"Ada apa put?" Tanya Ida pada putri yang hanya di balas gelengan oleh Putri dan menghapus jejak air matanya.

Rina memberi kode pada Ida yang mengisyaratkan "jangan paksa dia untuk memberitahu kita" dan di balas anggukan oleh Ida lalu mengajak Putri untuk pulang.

Tok..tok..

Suara ketukan pintu kamar Putri membuatnya menghapus jejak air mata di pipinya kemudian membasuh mukanya.

"Bisa mama masuk?" Tanya mamanya yang telah membuka pintu hendak melangkah masuk

"Iya, ma masuk aja" Ucap Putri yang baru saja keluar dari kamar mandi

Putri dan mamanya duduk di sofa yang tersedia di kamar putri.

"Ma... Ada sesuatu yang ingin Putri katakan"

"Ada apa sayang?" Sambil membelai lembut rambut anaknya

"Tadi kak lisa ketemu sama Putri, dia bilang ayah lagi sakit" Ucap putri dengan suara yang serak

"Mama keluar yah" ucap mamanya

"Putri tau perasaan mama bagaimana, mama pasti ingin sekali merawat ayah jika lagi sakit, ntah apa yang membuat ayah memilih perempuan itu di bandingkan mama" Batin Putri

_______