1 Amor Único Dente

"Lo itu kayak Batu berjalan. Keras kepala jadi orang!"-Kayla Sidharta

"Kamu itu dingin, kayak Gunung Es. Cuek dan enggak pernah peka sama aku!"-Selvi Yuniar

"Lo itu cerewet, tapi gue suka sama perhatian lo."-Ayara Naradhipa

"Terserah kalian menilai gue kayak gimana. Semua yang kalian omongin enggak pernah gue pikirin. Karena kalian ngomong juga enggak pernah di pikir-pikir." -Reinaldo Kenzie Abizar

Mungkin itu yang selalu dirasakan oleh Kenzie ketika bertemu dengan ketiga gadis itu. Pria kelahiran Surabaya 28 tahun silam itu sekarang berdomisili di Jakarta. Selama 6 tahun bekerja di perusahaan pembiayaan, karir Kenzie meningkat pesat. Saat ini ia menjabat sebagai SH (Section Head) sejak 1 tahun yang lalu.

Meski memiliki tubuh jangkung–tapi kurang ideal–untuk parameter seorang pria, bagi sebagian kaum Hawa banyak yang terpana setiap kali melihat batang hidung mancungnya yang mirip paruh rajawali itu. Bahkan rahang tajam dan kumis tipisnya melengkapi wajah tampannya. Namun, menurut Kenzie sendiri tidak ada yang menarik darinya. Coba saja tilik kulitnya yang sawo matang dan kusam itu, atau rambutnya yang ikal bergelombang tidak tertata rapi. Bahkan Alis tebalnya menandakan bahwa sikapnya sangat dingin dan keras kepala kepada orang lain.

Kenzie selalu mendekonstruksi istilah bahwa dirinya bukanlah "manusia sempurna". Karena masih banyak kekurangan dan keteledoran yang ia lakukan dalam hal apa pun. Banyak wanita yang hilir-mudik dalam hidupnya. Bukan karena ia playboy, tetapi karena sikap dingin dan tidak bisa romantis–seperti pria pada umumnya—membuat banyak gadis kecewa.

Tentu lah setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dan Kenzie menyadari akan hal itu. Soal percintaan, ia bukan gagal, hanya kurang beruntung dan belum menemukan pasangan yang bisa mengerti tentang dirinya. Itulah mengapa semenjak pindah ke Jakarta, ia memutuskan untuk bersikap apatis kepada wanita yang pertanda memiliki perasaan dengannya. Semua itu dilakukan demi kebaikan dirinya dan wanita yang mendekatinya.

avataravatar
Next chapter