webnovel

Amit, ahir

War&Military
Ongoing · 878 Views
  • 1 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT

What is Amit, ahir

Synopsis

You May Also Like

Love Die Revenge

That night, Kendrick confessed to her. Holding her favorite red tulips, he kneeled, “I love you, Ondina. Will you do me the honor to be your boyfriend?” She was taken aback. “No,” she answered firmly. With disbelief look in his eyes, Kendrick asked for the reason. She then responded, not in his dream that it will made his heart bleed. “I'm sorry, but I already have a boyfriend and I like him very much,” she revealed. •••••••••••15 YEARS LATER••••••••••• “Leave me here... and run...” he insisted. Ondina argued, “No! We will escape together or I will die with you!” “Please...” “No... I can't... please, don't say that...” she burst into tears. “Do you know why... I loved you...?” “Why...?” Kendrick smiled despite the excruciating pain in his chest. “Because you made... my world livable... that I can't imagine life without you anymore...” he professed. Continuing, he caught blood, “So please... live for me... and run...” He caressed her cheek soaked in tears. “I love you... Ondina.” he uttered as his bloody hand slipped and his heart stopped its beating. That's when Ondina world completely fell apart. Screaming while mourning in agony, she only left drowning in tears. “Live?! Don't make me laugh! How can I live if even you abandoned me?!” With everything taken from her, Ondina ends her life. BANG! •••••••••••••••••••••••••••••••••••••• Her whole body was hurting especially the lower part. It's aching that she can't even move an inch as if someone punched her hard. She wants to complain about it but as she is about to utter a word, her voice can't get out of her mouth. Ondina tried to get up to compose herself but then, she suddenly realized one thing. She was lying completely naked all along under the blanket. Bewildered, she took a glance beside her, where a handsome man was also lying naked and sleeping soundly. After looking carefully at his face, she ended up becoming stunned. "..." "Haha..." "N-No, this can't be happening..." she mumbled as her tears began to stream down to her face. Kendrick, the man she watched died in her arms is now lying beside her unscathed. "Hmm... What are doing? Are you trying to run away...?” “No... Never. Because this time, you have to marry me!”

Goddessie · Urban
Not enough ratings
2 Chs

RABU DAN SELASA

Happy Reading *** Namanya Rabu Sore Hari, seorang pelukis jalanan yang 'katanya' sangat pemalas, tidak punya gairah hidup sama sekali dan selalu kelaparan. Kelebihannya satu, sangat percaya diri dan cerewet. Note : Kelaparan disini memang si pelukis kita ini malas sekali kalau disuruh makan— kalau sudah benar-benar lapar baru kelabakan ke tempat lukis untuk bekerja. Rabu selalu menyebut tempat itu, Jalan Art Place— dimana semua seniman jalanan yang tak punya profesi tetap berkumpul disitu. … Namanya Selasa Langit Malam, seorang Model Papan Atas Internasional yang 'lagi' mengalami nasib sial. Note : sial disini memang si model cantik kita ini baru saja mengalami kecelakaan serius. Selasa sebelum mengalami kecelakaan, ia selalu bermimpi bisa berjalan di runway— di seluruh perhelatan akbar Fashion Show dunia. Taraaaa … salah satu mimpi itu tercapai namun, bentuk dari kesuksesan mimpinya itu harus dibalas dengan kelumpuhan kakinya. No!! Disaat Selasa kehilangan harapannya, disitulah muncul sebuah harapan baru, yaitu Rabu Sore Hari— pria antah berantah yang super cerewet dan tidak tahu datang darimana dan iya… Itu semua adalah pertemuan yang tidak di sengaja! Iya, semua diawali dengan pertemuan seperti itu. Kalau tidak sengaja, mereka tidak akan bertemu. Yang jadi pertanyaannya… Apakah dibalik pertemuan yang tidak sengaja itu ada perasaan yang spesial diantara keduanya? Jika mereka punya perasaan spesial, apakah mereka bisa menjadi pasangan sempurna dan saling melengkapi? Dan, apakah mereka berdua bisa saling memberi dukungan supaya kehidupan mereka berdua bisa lebih baik lagi? Apakah Rabu bisa berubah menjadi orang yang tidak pemalas dan selalu giat bekerja supaya bisa menjadi Pelukis Profesional yang bisa mengadakan Pameran Tunggalnya sendiri? Apakah Selasa bisa mengembalikan lagi rasa percaya dirinya untuk bisa merasakan kembali kakinya melangkah di runway dengan segala keterbatasannya? Yukk… ikuti kisah receh perjalanan Rabu dan Selasa. Si Pelukis Jalanan yang pemalas dan super cerewet dan Si Model Papan Atas yang kehilangan kepercayaan dirinya. Follow sosial media saya… Instagram : @galuhlinan ... Cover by CANVA *** Salam Galuh

Galuhlinanti · Urban
Not enough ratings
35 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews

SUPPORT

More about this book

Report