103 Menebak Isi Kepala (1)

"Terimakasih Pak" jawab Latissa dengan suara kencang setelah beberapa detik terdiam. Anton yang baru membuka pintu untuk keluar ruangan, mendengar ucapan terimakasih itu, karena Latissa mengucapkannya dengan keras.

"Dasar, sudah ditipu, masih saja bilang terimakasih" ucap Anton dalam hati. Hatinya kini lebih lega karena dia sudah memberikan sedikit pemberiannya pada Latissa sebagai permintaan maafnya, walaupun Latissa sendiri belum menyadarinya.

Setelah Anton pergi, Latissa membuka bungkusan yang masih terletak di atas meja kerjanya.

"Apa ini?" gumam Latissa. Dia bersemangat membuka bungkusan itu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter