webnovel

ALZYAS

kehilangan seorang ibu sangatlah menyakitkan, apa lagi tepat di hadapan kita, dan itulah yang dirasakan oleh Alzyas. Alzyas melewati hari-hari nya dengan penuh kebencian, apa lagi dirinya harus tinggal satu rumah dengan orang yang sudah menyebabkan ibu nya tiada. Aditya, laki-laki tampan dan merupakan capten tim basket di sekolah Alzyas adalah satu-satunya orang yang mampu mencairkan hati Alzyas yang telah lama membeku dan tentu saja itu juga tidak mudah bagi Aditya. Tepat di pesta ulang tahun Alzyas yang ke 17 tahun Alzyas harus kembali menerima kenyataan pahit tentang dirinya.

RinduIbu · Teen
Not enough ratings
88 Chs

Ungkapan Hati Aditya

" Alzyas tunggu!!!!!! "

Aditya sudah kembali mengantarkan Alzyas pulang kerumahnya. Baru saja Alzyas hendak keluar dari mobil, namun Aditya langsung menahan tangan nya, gadis itu menatap Aditya dengan penuh tanya.

" kenapa? "

Perlahan, Aditya melepaskan genggaman nya lalu menurunkan pandangannya dari wajah Alzyas

" Aditya- "

" gue cinta sama Lo, dan gue sayang sama Lo "

DEG!!!!!!

Alzyas diam terpaku, dirinya tak percaya dengan apa yang barusan saja dia dengar. Laki-laki yang menjadi idola di sekolah, mencintai dirinya yang baru beberapa minggu masuk ke sekolah nya.

" Aditya, Lo nggak salah ngomong kan? " Alzyas merasa bahwa Aditya hanya bermain-main mengucap kan kalimat itu.

" gue serius " Aditya kembali memberanikan diri menatap dua bola mata biru kehijauan itu, mencoba menyelaminya lebih dalam lagi.

" I never know when I started loving you!!!! But I speak honestly " Aditya masih berusaha meyakinkan hati Alzyas

" So, what's the answer? " Aditya sudah siap dengan apapun yang akan dikatakan oleh Alzyas

" Maaf Aditya, gue belom bisa jawab sekarang, kasih gue waktu, seenggaknya sampe jam 12.00 malam nanti " Alzyas bergegas turun dari mobil mewah milik Aditya namun sebelum dirinya memasuki gerbang, gadis itu sempat berbalik badan dan melambaikan tangan nya pada Aditya dari balik kaca mobil.

Alzyas merebahkan tubuhnya di atas ranjang besar milik nya, memandang langit-langit kamarnya. Gadis itu masih tidak percaya dengan apa yang terjadi malam ini, Aditya laki-laki dingin itu menyatakan perasaannya dan sungguh itu di luar dari pemikiran Alzyas.

" astaga Alzyassssssssss mimpi apa Lo kemaren, nggak ada badai nggak ada salju tiba-tiba Aditya nembak Lo secepat ini " ujar Alzyas pada dirinya sendiri.

" gue harus jawab apa?????? " Alzyas mengetuk-ngetuk kepalanya sendiri, karena jujur Alzyas bingung harus menjawab apa. Gadis itu menenggelamkan tubuh nya kedalam selimut tebalnya.

Kring Kring Kring

Dengan malas, Alzyas meraih ponselnya di atas nakas terlihat nama Aditya terpampang jelas di layar ponselnya, membuat gadis itu membesar kan pupil matanya dan dengan cepat menggeser tombol hijau.

" halo " suara lembut itu sangat terdengar merdu di telinga Alzyas

" ha-halo " Alzyas sedikit gugup

" gue mau nagih janji Lo " ujar Aditya yang begitu blak-blakan

" Astaga Aditya!!!!!! Lo kok nggak ada romantis-romantis nya sih!!!!!! " gerutu Alzyas dalam hati

" halo Alzyas, Lo denger gue kan? "

" i-iya gue denger kok "

" lalu apa jawabannya, ini udah jam 12 malam "

" nih cowok bener-bener ya!!!! udah nembak gue di mobil, sekarang minta jawaban tanpa ada kata-kata romantis sama sekali " gumam Alzyas, namun dapat dipastikan bahwa Aditya mendengar ucapannya.

" romantisnya nanti aja, tunggu kita udah resmi pacaran " ujar Aditya dari seberang sana

" eh, Lo nguping omongan gue ya!!!! "

" ya iyalah gue denger, kan gue lagi nelfon Lo!!! "

" ngeselin banget sih Lo!!!!!!! " Alzyas bisa mendengar dengan jelas bahwa saat ini Aditya terkekeh diseberang sana

" jadi? apa jawabannya " Aditya kembali bertanya

" em gue.... " Alzyas berusaha menetralkan detak jantung nya yang terus berpacu dengan cepat

" lama banget sih!!!!!!!!!! " Aditya mulai tidak sabar

" i-iya "

" iya apa???? "

" ya iya.... "

" jelasan dikit dong kalo ngomong "

" iya gue terima Lo!!!!!! PUAS!!!!! " ucap Alzyas dengan lantang

" ok bye!!!!!! " Aditya langsung mengakhiri panggilan telepon nya.

Alzyas ternganga, setelah mendapatkan jawaban Aditya malah justru mengakhiri panggilan itu begitu saja tanpa ada ba-bi-bu lagi.

" ADITYA!!!!!!!!!!!! DASAR COWOK NYEBELIN!!!!! " pekik Alzyas yang dia lampiaskan pada ponsel nya " liat aja Lo besok!!!!!!! " Alzyas kembali merebahkan tubuhnya dengan suasana hati yang masih kesal.

Di tempat yang berbeda, Aditya justru tersenyum bahagia karena Alzyas menerima cintanya, setelah mendapatkan apa yang dia harapkan. laki-laki itu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

**********

" kak Zyas, gue mau ngomong sama Lo "

Saat Alzyas keluar dari kamarnya, Milly langsung menghampiri nya dengan raut wajah yang tak bersahabat. Bukannya menghiraukan Milly, Alzyas justru dengan santai berlalu melewati nya.

" kak Zyas!!!!!! " dengan lancang Milly menghalangi jalan Alzyas

" Lo apa-apaan sih!!!! " ujar Alzyas yang mulai terpancing emosi

" gue mau ngomong sama Lo!!!!! "

" apapun yang mau Lo omongin, itu nggak penting buat gue!!!!! " Alzyas terus berjalan menuruni anak tangga

" ada hubungan apa Lo sama Aditya!!!! " suara lantang Milly menggema di rumah besar itu, dan itu juga berhasil menghentikan langkah kaki Alzyas kemudian menoleh ke arah Milly yang berada di belakangnya.

" Lo semalem jalan sama dia kan!!!!!!! bahkan setelah kalian pulang, Aditya sampe jam 12 malem masih nungguin di depan gerbang!!!!! "

Alzyas sedikit terkejut saat mendengar bahwa Aditya menunggu dirinya di depan gerbang hingga pukul 12 malam.

" Lo ada hubungan apa sama Aditya!!!!! "

" bukan urusan Lo "

" jelas itu jadi urusan gue, karena Aditya cowok yang gue suka!!!! "

Suara lantang Milly membuat penghuni rumah menghampiri mereka para Art dan Emely yang baru saja keluar dari kamar juga ikut menghampiri mereka beruntungnya Raka sedang berada di kamar mandi, sehingga laki-laki paruh baya itu tidak mendengar lengkingan suara Milly.

" ada apa ini? " Emely sudah berdiri di antara Milly dan Alzyas

" aunty tanya sama anak kesayangan aunty!!! " jawab Alzyas, kemudian meninggalkan mereka semua, Emely menatap Milly yang sudah penuh dengan emosi.

Tak ada satupun yang mengeluarkan suara, yang te dengar hanya dentingan sendok dan garpu yang saling beradu. Raka dan Emely menatap satu persatu putri mereka, sebenarnya suasana seperti ini memang sudah biasa di hadapi oleh Raka dan Emely, namun kali ini di luar dari biasanya.

" maaf tuan, nyonya, non, di depan ada temennya non Alzyas " Bik Sumi menghampiri mereka yang sedang sarapan

" siapa bik? " Alzyas mengehentikan makannya

" Aden ganteng non " bik Sumi tersenyum

" itu pasti kak Aditya " batin Milly, raut wajah tak sukanya sangat mencolok

" suruh masuk aja bik " pinta Raka

" tadi sudah bibik ajak masuk tuan, tapi katanya dia nunggu di depan teras aja " jawab Bik Sumi dengan sopan " permisi tuan " Bik Sumi pun berlalu pergi.

Alzyas meninggalkan ruang makan dan menghampiri Aditya yang duduk santai sambil memainkan ponselnya di teras.

" Lo ngapain kesini? " suara Alzyas berhasil mengalihkan pandangan Aditya

" jemput pacar gue!! "

" pacar? "

" iya, pacar gue... jangan bilang Lo lupa kalo status Lo sekarang adalah pacar gue " Aditya mengangkat satu alisnya, Alzyas hanya cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal

" selamat pagi om, tante " Aditya langsung menyalami tangan Raka dan Emely secara bergantian dengan sopan saat melihat mereka sudah berdiri di depan pintu

" selamat pagi " Raka tak kalah ramah nya

" saya mau minta izin om, untuk ngajak Alzyas berangkat bareng "

Raka sedikit melirik Emely sebelum menjawab

" tentu saja, kalian hati-hati ya " balas Raka dengan tersenyum

Alzyas tak menyangka bahwa Raka dengan mudahnya mengizinkannya.

" Milly ikut bareng juga ya " Tiba-tiba Milly muncul dari balik pintu.

" maaf Mil, bukannya nggak mau tapi kita naik motor, kan nggak mungkin kita bonceng tiga " ucap Aditya.

" udah, Milly berangkat bareng Daddy aja.... bukannya semalem Milly minta di antar sama Daddy " seru Emely yang sedikit merasa canggung, Milly hanya melengos dengan malas

" ya udah kalo gitu, kita berangkat duluan ya Om " Ajak Aditya, Alzyas pun berjalan beriringan dengan Aditya yang kini sudah berstatus sebagai kekasih nya.

" seharusnya, kalo Lo mau jemput kabarin gue dulu!!!!! " ucap Alzyas

Motor sport yang di kendarai oleh Aditya kini sudah membelah jalan ibukota menuju sekolah mereka.

" sengaja!!!! " jawabnya singkat

BUGHHH

Alzyas memukul pundak Aditya dengan kencang, namun tak membuat laki-laki itu merasa kesakitan, justru laki-laki itu tersenyum bahagia karena sudah membuat Alzyas kesal

" pegangan!!!!! " Alzyas sedikit terkejut saat Aditya melajukan motornya dengan kecepatan tinggi saat suasana jalan sepi

" Aditya!!!!!! Lo mau ngajak gue mati ya!!!!! " pekik Alzyas

" kan gue udah bilang pegangan!!! "

Dengan ragu-ragu, Alzyas memeluk pinggang Aditya membuat laki-laki itu menambah sedikit kecepatan.

" Aditya pelan-pelan!!!!!!!!!! gue nggak mau mati muda " pekik Alzyas.

Aditya kembali mengurangi kecepatan laju motornya, saat Alzyas kembali berteriak.

" thanks " ucap Aditya dengan lembut

" for? "

" karena Lo udah mau terima cinta gue " diam-diam Alzyas tersenyum di balik punggung laki-laki itu.

" mulai sekarang kalo Lo ada masalah, Lo cerita sama gue begitupun sebaliknya... dan kita saling terbuka " Ujar Aditya dengan bersungguh-sungguh, dan di angguki oleh Alzyas.

" I love you Alzyas " empat kalimat itu sangat terdengar manis di telinga Alzyas, tanpa terasa motor yang di kendarai oleh Aditya pun berhenti di parkiran khusus pelajar.

" itu Aditya sama Alzyas "

" mau juga dong di bonceng Aditya "

" mereka ada hubungan apa ya? "

" wah jangan-jangan mereka pacaran "

" patah hati satu sekolah "

Bisik-bisik para siswa sangat menggangu pendengaran Malika, Mega, dan Rani dan yang lebih mengganggu lagi adalah saat mereka semua melihat Aditya berjalan bersamaan dengan Alzyas.

" gue nggak salah liat kan " ujar Rani

" itu Aditya sama Alzyas kok bisa nempel kayak perangko " sambung Mega

" kemaren adiknya!!!! Sekarang kakak nya!!!! " Malika mengepalkan kedua tangannya

" saingan Lo cewek balok es itu Malika " ucap Mega dengan ragu-ragu.

Arga, Denny, Sammy, dan Joko sudah menunggu Aditya di lapangan basket, samar-samar mereka mendengar gosip Aditya dan Alzyas yang datang bersama.