webnovel

ALZYAS

kehilangan seorang ibu sangatlah menyakitkan, apa lagi tepat di hadapan kita, dan itulah yang dirasakan oleh Alzyas. Alzyas melewati hari-hari nya dengan penuh kebencian, apa lagi dirinya harus tinggal satu rumah dengan orang yang sudah menyebabkan ibu nya tiada. Aditya, laki-laki tampan dan merupakan capten tim basket di sekolah Alzyas adalah satu-satunya orang yang mampu mencairkan hati Alzyas yang telah lama membeku dan tentu saja itu juga tidak mudah bagi Aditya. Tepat di pesta ulang tahun Alzyas yang ke 17 tahun Alzyas harus kembali menerima kenyataan pahit tentang dirinya.

RinduIbu · Teen
Not enough ratings
88 Chs

Sebuah Kebetulan

" kenapa Lo tega sama gue, Aditya " setetes cairan bening menetes dari sudut mata Jassie

" selamanya Lo akan terus jadi sahabat gue, Jassie " Aditya memilih duduk di kursi sebelah ranjang agar bisa melihat wajah Jassie karena dia kembali membuang muka setelah mendengar pernyataan Aditya

" ini semua gara-gara Alzyas!!!!! " desis Jassie

" ini bukan salah Alzyas, bukan sama sekali salah nya Alzyas..... " ada nada tidak terima setelah Aditya mendengar tuduhan Jassie.

" gue yang udah nggak bisa lagi buat semua nya seperti dulu " Aditya menunduk dia merasa dirinya lah yang bersalah, Alzyas dan Jassie harus terluka dengan versi masing-masing dan itu semua salah dirinya

" terus apa arti dari semua perhatian yang Lo kasih ke gue, Aditya? "

" itu murni karena gue bener-bener sayang sama Lo, tapi sebagai sahabat nggak lebih " Jassie memejamkan matanya membiarkan derai air mata yang terus mengalir sakit, yah memang sesakit ini yang dirasakan oleh Jassie.

Awalnya Jassie pikir dengan keadaannya yang sekarang dia bisa membuat Aditya kembali berbalik berjalan kearahnya, tapi ternyata salah Jassie sudah salah mengartikan semua kebaikan serta perhatian besar yang diberikan oleh Aditya, tanpa dia sadar bahwa sejak dulu Aditya sudah berjalan menjauh.

Beberapa saat kemudian Alzyas keluar dari toilet, Aditya yakin bahwa kekasihnya itu sudah mendengar semua percakapan nya dengan Jassie.

Beberapa detik Aditya dan Alzyas saling menatap satu sama lain dan itu tidak luput dari pandangan Jassie.

Pandangan mereka bertiga beralih kearah pintu yang kembali terbuka dari luar, Marina datang bersama suaminya dan kedua orang tua Aditya yaitu Ambar dan Seno Wijaya

" Papa.... Mama..... " gumam Aditya yang terkejut melihat kedatangan kedua orang tuanya

" Loh, Aditya kamu disini juga " ujar papa Aditya

" kalo tau kamu bakalan datang kesini juga, mending kita datang nya sama-sama tadi " sambung mama Aditya.

Suasana semakin canggung saat kedua orang tua Aditya menatap Alzyas yang masih berdiam diri tak jauh dari ranjang

" ma kenalin ini- "

" dia Alzyas Tante, temen satu sekolah kita " ucap Jassie dengan cepat, dia tidak ingin Aditya kembali memperkenalkan Alzyas sebagai kekasihnya apa lagi dihadapan kedua orang tua Aditya sendiri.

Alzyas tersenyum kikuk saat kedua orang tua Aditya tersenyum kearah dirinya, walaupun sedikit ragu tapi Alzyas tetap menyalami tangan kedua orang tua Aditya.

" sepertinya Om pernah melihat kamu " ujar papa Aditya, membuat mereka semua yang ada disana sedikit terkejut terutama Aditya.

" memangnya papa pernah liat Alzyas dimana? " tanya Mama Aditya yang mulai penasaran

Seno mencoba menggali ingatannya, rasa-rasanya dia memang pernah melihat Alzyas sebelumnya.

" kamu anaknya mendiang Raka Pratama Yudha kan? " tebak Seno

Alzyas mengerenyit bagaimana papa Aditya bisa tahu dengan Daddy-nya

" Om pernah melihat foto kamu yang terpajang di meja kerja Daddy mu dikantornya " lanjutnya

" Raka? suaminya Kirana? " tanya Ambar spontan, Alzyas hanya tersenyum canggung karena jika Papa Aditya saja mengenal baik orang tuanya maka tidak mungkin mereka tidak mengetahui kisah kelam kedua orang tuanya dulu. Marina dan Raul yang tidak tahu apa-apa hanya menyimak.

" ya Allah, Tante pikir setelah meninggal nya Kirana, Tante tidak akan pernah bertemu lagi dengan kamu sayang.... ternyata dunia ini benar-benar sempit sekali " Ambar menghampiri Alzyas kemudian merangkulnya, wanita paruh baya itu membelai lembut wajah Alzyas yang mulai terasa panas.

Kemudian mengalirlah cerita mereka seperti air yang tenang, Alzyas tidak menyangka bahwa kedua orang tua Aditya mengenal baik mendiang Mommy Kirananya dan juga mendiang Daddynya.

" Om turut berdukacita atas musibah yang menimpa orang tuamu ya Alzyas " Seno tampak sedih melihat wajah sendu Alzyas.

" Dan tolong sampaikan permintaan maaf Om pada kakek dan nenekmu ya Alzyas, karena Om tidak bisa hadir di undangan pengajian mereka, waktu itu Om masih berada di LN " Seno Wijaya menatap lekat wajah Alzyas yang masih menunduk dan mengangguk.

Seno masih tidak menyangka bahwa Raka sahabat nya ikut menjadi salah satu korban dalam kecelakaan naas itu.

Jassie semakin tidak menyukai situasi seperti ini, dia yang sedang terbaring lemah merasa diacuhkan. Apalagi melihat Ambar mamanya Aditya yang terus mendekap Alzyas.

******

" kenapa ngelamun? "

Sepulangnya mereka dari rumah sakit Alzyas masih tampak diam, pertemuan nya dengan kedua orang tua Aditya yang secara kebetulan itu menjadi kenangan tersendiri didalam hati Alzyas apa lagi Jassie juga terang-terangan menunjukkan sikap ketidak nyamanan nya.

" nggak apa-apa " Alzyas mengalihkan pandangannya keluar jendela mobil.

" gara-gara kehadiran aku, kamu jadi menjauh dari Jassie " gumam Alzyas tapi masih bisa di dengar jelas oleh Aditya.

" No!!!!! ini bukan salah kamu, cerita kamu udah selesai jauh sebelum kamu datang " ungkap Aditya

" dia sendiri yang memilih pergi, tanpa ngasih tahu apapun sama aku dan setelah semuanya berubah dia justru datang lagi seakan dia yang paling tersakiti " lanjutnya

Alzyas menghela nafas panjang dia merasa jika posisi nya berada di posisi Jassie sekarang, pasti dia juga akan melakukan hal yang sama.

" kamu mau kan maafin aku, kita mulai semuanya lagi dari awal " Alzyas masih diam, dia melirik tangan Aditya yang menggenggam tangannya. Sesekali Aditya menoleh kearahnya lalu kembali fokus pada jalan.

Jujur dia juga sangat merindukan pemuda ini, tidak ada salahnya memberikan kesempatan kedua untuk hubungan mereka dan memulai semuanya dari awal lagi.

" baiklah " suara Alzyas hampir tidak terdengar tapi telinga Aditya masih bisa mendengarnya. Pemuda itu tersenyum bahagia dia mengecup sekilas jemari ramping Alzyas.

" kita mampir ke toko kue dulu ya, Milly chat minta tolong untuk dibelikan cheese cake " Alzyas menyimpan ponselnya kedalam tas setelah membalas pesan dari adiknya.

Tanpa menjawab Aditya langsung memutar arah mobil yang dikemudikan nya untuk mampir ke toko kue sesuai permintaan Alzyas.

**********

" Abel mau kue coklat Pa " seorang gadis kecil dengan cerianya menunjuk cake coklat yang ada di dalam lemari pendingin

" ok! papa pesan dulu ya... Abel tunggu disana sama kak Narina " Ucap seorang lelaki yang masih terlihat sangat muda tapi sudah dipanggil Papa, dia menunjuk tempat dimana Narina sedang duduk.

Gadis kecil yang bernama Abel itu masih diam dan sedikit ragu untuk menghampiri Narina.

" kenapa sayang? "

" Abel takut Pa sama kak Narina " cicitnya, lelaki itu tersenyum sambil mengusap kepala anaknya

" kak Narina nggak jahat kok sayang, hanya saja kak Narina itu emang orang nya agak sedikit pendiam " bisiknya, mata sipit gadis kecil itu berkedip lucu

" Abel tunggu disana yah " tanpa bertanya lagi langkah kaki gadis kecil itu tak urung mendekati Narina.

Narina yang melihat gadis kecil itu mendekat hanya melengos jengah, jika bukan karena permintaan mamanya mana mungkin dia berada disini bersama Dikta dan juga gadis kecil ini, usia mereka terpaut sebelas tahun.

" Narina!!!!! "

Merasa namanya dipanggil, Narina langsung menoleh kearah sumber suara.

" Mampus!!!! " batinnya, Narina gelagapan melihat Alzyas dan Aditya yang baru masuk dari pintu lobi kemudian berjalan mendekat.

" Lo sama siapa disini? " tanya Alzyas setelah melirik sedikit kearah anak kecil yang duduk disebelah Narina.

Belum sempat Narina menjawab Dikta sudah lebih dulu datang sambil menenteng kue yang diinginkan oleh Abel tadi. Narina menggaruk tengkuknya yang tidak gatal belum lagi senyum menyebalkan dari wajah Alzyas dan juga Aditya sepertinya Narina akan mencari cara untuk membungkam mulut kedua sahabatnya.

{ ASSALAMUALAIKUM... MARI MAMPIR KE NOVEL KETIGA KU YAH, JUDUL NYA TUAN SHAWN... SEKARANG JUGA SUDAH MULAI UPDATE, DAN JANGAN LUPA TAMBAHAN KE DAFTAR PUSTAKA KALIAN 🙏🏻☺️ AKU JUGA SUDAH BUAT NOVEL TENTANG KISAH NARINA DAN DIKTA LOHH 😁, TAPI DI CERITA ALZYAS INI KALIAN SUDAH DAPAT SEDIKIT BOCORAN KISAH MEREKA DAN SETELAH CERITA ALZYAS SELESAI BARU AKU UPDATE FULL KISAH MEREKA, SYUKRON UNTUK KALIAN SEMUA }