webnovel

ALZYAS

kehilangan seorang ibu sangatlah menyakitkan, apa lagi tepat di hadapan kita, dan itulah yang dirasakan oleh Alzyas. Alzyas melewati hari-hari nya dengan penuh kebencian, apa lagi dirinya harus tinggal satu rumah dengan orang yang sudah menyebabkan ibu nya tiada. Aditya, laki-laki tampan dan merupakan capten tim basket di sekolah Alzyas adalah satu-satunya orang yang mampu mencairkan hati Alzyas yang telah lama membeku dan tentu saja itu juga tidak mudah bagi Aditya. Tepat di pesta ulang tahun Alzyas yang ke 17 tahun Alzyas harus kembali menerima kenyataan pahit tentang dirinya.

RinduIbu · Teen
Not enough ratings
88 Chs

Petaka

" TIDAK!!!!!!!!!!!!!!!!!! "

Begitu menyakitkan saat Kirana harus menerima kenyataan bahwa suaminya ternyata kembali jatuh cinta pada mantan istri nya dan bahkan lebih parahnya lagi ternyata mereka juga sudah kembali rujuk dan sudah ada seorang anak perempuan yang berumur 6 tahun di tengah mereka.

" Maafkan aku Kirana " ucap Raka dengan raut wajah datar

" maaf saja tidak cukup mas.... kamu keterlaluan, selama 6 tahun kamu menyembunyikan semua ini dan bisa-bisa nya kamu kembali pada mantan istri kamu yang murahan itu " balas Kirana dengan lantang

" KIRANA!!!!!!!!!!!! " raut wajah Raka merah padam menahan emosi

" beraninya kamu membentak ku hanya demi dia " tunjuk Kirana pada wanita yang berdiri di belakang Raka sambil memeluk seorang anak perempuan

" kamu jangan lupa Kirana, bahwa Emely adalah wanita yang lebih dulu menikah dengan ku.... Dan kamu harus ingat, aku meninggalkan Emely dan menikahimu itu karena permintaan dari almarhum papa kamu!!!! " ucap Rakan dengan tegas dan itu berhasil membungkam Kirana

Kirana memandang Emely dan anak perempuan nya dengan penuh kebencian.

" Dasar wanita P*****r "

PLAKKK!!!!!!!!!!!!

Emely langsung memejamkan matanya, saat melihat tamparan keras menyentuh pipi mulus Kirana.

" mas Raka kamu- " Kirana tak melanjutkan ucapannya saat melihat seorang anak perempuan berlari menuruni tangga

" Mommy.... "

Mata Raka, dan Emely pun tertuju pada anak itu, yang langsung menangis sambil memeluk Kirana.

" Mommy... Alzyas takut, tadi Alzyas mimpi buruk " ucap anak itu yang sudah menangis sesenggukan

" tenang sayang ada Mommy disini, Alzyas jangan takut lagi yah.... "

" jangan tinggalin Alzyas ya..... Alzyas nggak mau Mommy pergi "

" hey..... Mommy nggak akan pergi, Mommy akan terus sama Alzyas "

" selamanya? "

" forever " Kirana memeluk Alzyas dengan erat, airmatanya menetes membasahi pipi menatap Raka dan Emely dengan penuh kebencian

Namun berbeda dengan Emely yang memandang punggung anak perempuan yang membelakangi dirinya dengan penuh kerinduan dan penyesalan

Alzyas pun mengurai pelukannya, lalu beralih menatap Raka dan Emely secara bergantian lalu beralih memandang anak perempuan yang berada di samping Emely.

" Daddy.... Aunty ini siapa, kenapa dia ada di rumah kita? " tanya Alzyas dengan polosnya

" Emmm Alzyas... Alzyas masuk kekamar yah sayang ini udah malem, besok kan Alzyas harus sekolah " bujuk Kirana, Alzyas pun tersenyum lalu mengangguk

" ok Mommy... tapi Mommy jangan pergi ya.... Good Night Mommy, Good Night Daddy " ucap Alzyas sambil mencium pipi kedua orang tuanya dengan bergantian

" kalian bukan hanya menghancurkan aku, tapi kalian juga akan menghancurkan Alzyas " ucap Kirana dengan menggebu

" sekarang kamu harus memilih antara aku atau Emely.... jika kamu memilih Emely, itu artinya kamu akan kehilangan Alzyas " tantang Kirana

" Kirana... jangan lakukan itu, Alzyas anaknya mas Raka, kamu tidak bisa memisahkan mereka seperti itu... " ucap Emely yang memberanikan diri untuk bersuara, namun Kirana hanya tersenyum penuh kesombongan

" mas... aku mohon jangan terpancing dengan keadaan, biar aku yang kembali mengalah " ucap Emely dengan lemah.

Raka memandang Emely dengan penuh cinta, dirinya tidak ingin melakukan kesalahan untuk yang kedua kalinya, melepaskan Emely hanya demi keserakahan Kirana.

" maafkan aku Kirana, aku akan tetap bersama dengan Emely apapun yang terjadi.... aku tidak perduli lagi dengan apa yang akan kamu lakukan dan untuk Alzyas, cepat atau lambat dia harus tahu apa yang sebenarnya terjadi pada kedua orang tuanya " Raka menatap Kirana dengan penuh keyakinan.

Kedua bola mata Kirana membulat, nafasnya sudah memburu bahkan emosi nya sudah tak dapat dirinya bendung lagi.

" aku tidak akan pernah membiarkan itu semua terjadi.... TIDAK AKAN!!!!!!!!!! "

Kirana melihat sebilah pisau yang tergeletak di atas meja, dan dengan cepat dirinya mengambil pisau itu.

" KIRANA... " pekik Raka dan Emely dengan serentak

" Kirana jangan lakukan itu " Raka sedikit takut saat melihat pisau tajam itu akan di tancapkan Kirana pada perutnya

" Kirana kita bisa selesai kan ini dengan kepala dingin " Emely mencoba menenangkan Kirana

" hahahahahaha " Kirana hanya tertawa di dalam tangisnya, dirinya menatap Raka dan Emely dengan penuh kebencian

" kalau kamu lebih memilih Emely, lebih baik aku mati mas..... " ancam Kirana

" bertahun-tahun aku mengabdikan diriku menjadi istri kamu, tapi kamu malah menyakiti aku!!!!!! dan sekarang dengan bangganya kamu lebih memilih perempuan murahan ini dari pada aku "

" aku tidak pernah menyakiti kamu.... justru aku dan kamu yang sudah menyakiti Emely, bahkan berkali-kali... kamu jangan lupa bahwa- "

" CUKUP!!!!!! " pekik Emely

" Cukup..... seharusnya aku tidak kembali, seharusnya aku tidak menerima pinangan mu kembali mas.... ini semua salahku " ucap Emely

" Tidak Emely, ini bukan salah kamu... ini semua karena keserakahan Kirana " balas Raka

" kamu tega mas.... kamu sangat begitu tega " Kirana tak dapat membendung air matanya untuk tidak jatuh lalu tiba-tiba,

" KIRANA!!!!!!!!!!!!!!!!!! " pekik Raka dan Emely serentak saat Kirana menusuk kan pisau pada perutnya sendiri

Raka langsung meraih tubuh Kirana yang hampir tumbang kelantai, darah segar mengalir dari luka Kirana.

" Emely hubungi ambulance " pekik Raka, dan dengan cepat Emely menghubungi ambulance.

" Mommy... " pekik Alzyas sambil berlari menghampiri Raka yang sedang memeluk Kirana

" Mommy bangun... Mommy udah janji sama Alzyas kalo Mommy nggak akan tinggalin Alzyas.... Mommy bangun " pekik Alzyas sambil menggoyang tubuh sang ibu yang sudah terbujur kaku.

Alzyas memandang, Raka dan Emely secara bergantian lalu memandang anak perempuan yang terus mendekap tubuh Emely dengan ketakutan.

Sesampainya di rumah sakit, nyawa Kirana tak dapat tertolong karena sudah banyak kehabisan darah. Pekikan pilu Alzyas menggema di kamar mayat, berkali-kali Raka mencoba menenangkannya namun tetap gagal.