webnovel

ALZYAS

kehilangan seorang ibu sangatlah menyakitkan, apa lagi tepat di hadapan kita, dan itulah yang dirasakan oleh Alzyas. Alzyas melewati hari-hari nya dengan penuh kebencian, apa lagi dirinya harus tinggal satu rumah dengan orang yang sudah menyebabkan ibu nya tiada. Aditya, laki-laki tampan dan merupakan capten tim basket di sekolah Alzyas adalah satu-satunya orang yang mampu mencairkan hati Alzyas yang telah lama membeku dan tentu saja itu juga tidak mudah bagi Aditya. Tepat di pesta ulang tahun Alzyas yang ke 17 tahun Alzyas harus kembali menerima kenyataan pahit tentang dirinya.

RinduIbu · Teen
Not enough ratings
88 Chs

Perhatian Aditya

Alzyas sudah duduk sendiri di kantin yang masih sepi karena memang belum waktunya jam istirahat, setelah menegak air mineral nya hingga tandas, Alzyas merebahkan kepalanya di atas meja dengan bertumpu di kedua tangan nya yang dia jadikan bantal.

" Lo sakit? "

Lagi-lagi Alzyas dikejutkan oleh suara laki-laki yang selalu membuat jantung nya seakan ingin melompat dari tempat nya.

" Astaga, Lo ngagetin gue, bambangggggg " ujar Alzyas dengan kesal

" Lo belom jawab pertanyaan gue " ucap laki-laki itu dengan dingin

" ckckck!!!! horor banget sih muka ni cowok, untung ganteng " batin Alzyas

Tanpa sadar, Alzyas memuji ketampanan laki-laki yang saat ini ada di hadapannya.

" nggak, gue nggak sakit!!! " jawab Alzyas dengan ketus

" nggak sakit kok muka Lo pucet? "

" kalo gue bilang nggak!!! ya nggak!!!! suka maksa banget sih Lo " Alzyas menghela nafas kesal " Lo sendiri kok bisa di luar kelas sih, ini kan belom jam istirahat!!!! " Alzyas mengalihkan topik pembicaraan mereka

" bosen di kelas " laki-laki itu justru memilih duduk di hadapan Alzyas dan menatap gadis itu dengan intens.

" ketua OSIS apaan kayak gini, jam belajar bukannya di kelas ngikutin pelajaran, malah nangkring di Kantin, benar-benar memberikan contoh yang amat tidak baik pada siswa yang lainnya!!!! "

Percaya atau tidak, ini lah kalimat terpanjang yang di ucapkan oleh Alzyas pada Aditya, dan kini laki-laki itu menyukai Alzyas yang mulai banyak bicara.

AWWWWW!!!

Aditya menyentil hidung mancung Alzyas, membuat gadis itu meringis kesakitan.

" apaan sih Lo, sakit tauk!!!!!!!! " Alzyas mengelus hidungnya

" lagian, Lo nyerocos aja kayak petasan... seharusnya Lo tanya dulu kebenaran nya, jangan asal nuduh orang "

Alzyas memutar bola matanya dengan malas, dan melirik kesal kearah Aditya.

" Lah, kan Lo sendiri yang bilang bosen di kelas, itu artinya Lo bolos dari mata pelajaran!!! gue aduin Lo "

AWWWWWW!!!!!!

Aditya kembali menyentil hidung Alzyas, dan tak menghiraukan gadis itu yang kembali meringis kesakitan.

" Aditya!!!!! sakit!!!!! " gerutu Alzyas

" itu hukumnya karena Lo nuduh gue lagi " ucap Aditya dengan santai " gurunya nggak masuk, dan nggak ninggalin tugas, dari pada gue di kelas dengerin anak-anak ribut mending gue keluar "

" kalo emang gurunya nggak masuk dan nggak ngasih tugas, seharusnya Lo pergi ke perpus bukan malah ke kantin, ucuuuupppppp"

Aditya tak menghiraukan perkataan Alzyas, dia justru mengeluarkan obat sakit kepala dari saku celananya, lalu memberikan obat itu pada Alzyas.

" itu apaan? " tanya Alzyas dengan wajah cengok nya

" kedondong!!! "

" hahahahahaha " Alzyas tertawa terbahak-bahak,

Gurauan Aditya yang garing ternyata berhasil membuat seorang Alzyas yang di kenal cewek jutek tertawa hingga terbahak-bahak, dan ini adalah tawa yang sangat lepas seakan tak ada beban di hati Alzyas.

" yah Lo pakek nanya ini apaan, udah tau ini obat masih nanya!!!! "

" sorry sorry sorry " ujar Alzyas di sisa-sisa tawanya.

" tadi gue emang mau ke perpus, tapi gue malah liat Lo jalan ke kantin sempoyongan sambil pegangin kepala, ya udah gue ke UKS terus ambil obat sakit kepala ini buat Lo " jelas Aditya

Alzyas terdiam memandang wajah Aditya dengan penuh tanda tanya. Aditya beranjak dari duduknya dan hendak pergi namun pergelangan tangan nya di tahan oleh Alzyas.

" Why? " tanya Aditya

" terimakasih " ucap Alzyas dengan tulus

Aditya tersenyum, tangan nya tergerak untuk mengusap puncak kepala gadis yang sudah berhasil menarik hatinya, dan Alzyas sama sekali tak menolak justru dirinya merasa nyaman saat dekat dengan Aditya saat ini.

Sepasang mata menyaksikan kebersamaan Alzyas dan Aditya di kantin, bahkan sepasang mata itu kini menyiratkan kebencian pada Alzyas.

Alzyas berjalan menyusuri koridor kelas, dengan tersenyum, masih teringat dengan jelas di ingatan nya saat Aditya mengusap kepalanya.

" Alzyas Lo kenapa senyam-senyum gitu, abis menang lotre? " tanya Narina, saat Alzyas kembali menghampiri mereka di pinggir lapangan

" enggak kok " elak Alzyas dengan tersenyum menunjukkan gigi kelincinya

" lah terus, tuh muka kenapa berseri-seri kayak taman bunga di belakang sekolah? "

Alzyas memilih untuk tetap diam, dan masih bertahan pada senyum yang masih mengembang di wajah cantiknya.

" aneh Lo " ucap Shasa

" ganti baju yuk!!!! gerah gue pakek seragam olahraga gini bentar lagi juga bel istirahat " ajak Narina

" yuk..... les kuy " sahut Alzyas yang begitu bersemangat kemudian berjalan mendahului Narina dan Shasa

" tuh anak kesambet apa gimana sih, kok balik dari kantin sikap nya aneh gitu? " tanya Shasa

" Fix, kayak nya otak tu anak mulai eror deh " sambung Narina

" iya kayak otak Lo " celetuk Shasa, kemudian berlari meninggalkan Narina

" SHASA!!!!!!!!!!!!!! awas ya Lo!!!!! " pekik Narina dengan kesal kemudian berlari mengejar Shasa yang sudah menjauh.

Alzyas, Narina dan Shasa sudah sampai di ruang loker siswa. Narina dan Shasa sudah mengambil seragam mereka namun tidak dengan Alzyas. Gadis itu masih mengobrak-abrik lokernya.

" Alzyas, kenapa? " tanya Narina

" kok seragam gue nggak ada ya "

" masak sih, bukannya tadi Lo masukin ke loker ya? " tanya Shasa

" nah itu dia masalah nya, kok sekarang tiba-tiba nggak ada!!!! "

" Lo lupa kali? " ujar Narina

" nggak mungkin, kan tadi gue bareng kalian berdua ganti baju, Shasa aja liat kok, gue simpen di loker ini "

" nggak mungkin kan kalo seragam Lo bisa jalan sendiri " gurau Shasa

" apaan sih Lo Sha, nggak lucu "

" yang bilang lucu siapa? "

" Lo berdua kok jadi malah ribut sih, nih seragam gue kemana????? "

" mungkin ada yang mau ngerjain Lo nih " selidik Narina

" siapa? " tanya Shasa dengan cengok nya

" ya mana gue tau oncoooom!!!!! kan baru mungkin " balas Narina " kebanyakan makan micin ni anak, makanya otak nya lemot "

" siapa sih yang ngerjain gue, nggak lucu tau nggak!!!! norak!!!!!!! " gerutu Alzyas.

TENGTTTTTTTT

Suara bel istirahat sudah berbunyi, para siswa berbondong-bondong keluar dari kelas mereka untuk menikmati jam istirahat mereka. Aditya, Sammy, Joko, Denny dan Arga juga berjalan dengan santai menyusuri koridor kelas menuju kantin.

" Hai kak Aditya "

" ya ampun Aditya makin hari makin ganteng "

" Sammy cucok tauk!!!! "

" Ya ampun kak Arga potongan rambutnya gemesin deh "

" ya Tuhan, jodoh orang, cakep-cakep bener sih "

" Gue kemaren liat kak Denny balapan, gila keren banget "

" Kak Jo, imut banget sih "

Aditya dan teman-temannya tak menanggapi semua pujian para siswa, mereka justru pura-pura tidak mendengar. Aditya mengedarkan pandangannya menelusuri setiap sudut kantin untuk mencari seseorang, namun orang yang dia cari tak ada di sana.

" Narina mana ya " ujar Joko

" ngapain Lo cari Narina, bukannya Lo sama dia kayak kucing sama tikus kalo udah ketemu " ejek Arga

" biasalah, Jo pasti mau cari yang gratisan " celetuk Denny

" eeeeeee sembarangan Lo berdua kalo ngomong " elak Joko

" ngeles aja Lo kayak bajaj " sahut Sammy.

Para laki-laki tampan itu pun duduk di tempat biasa mereka, yaitu duduk di kursi bagian paling sudut di kantin. Mereka juga sudah menandai meja itu sebagai tempat private mereka berlima.

" eh, di pohon belakang seragam siapa sih ? " ujar para siswa yang hobi bergosip

" nggak tau, kurang kerjaan banget yang gantungin di itu pohon " sambung siswa yang lainnya.

" kasian tau, yang punya pasti lagi pusing cariin seragam nya "

" katanya sih, ada yg ngerjain anak baru "

" ha serius? "

" iya, parahkan "

Gosip itu kini terdengar sampai ke telinga lima laki-laki tampan itu.

" mereka pada ngomongin apaan sih " bisik Arga

" tau, gosip aja kayak emak-emak kompleks gue " sahut Joko

" tunggu, ada apaan sih rame-rame? " tanya Sammy yang menghalangi siswa yang hendak menuju kedai.

" itu kak, ada seragam siswa yang di gantung di pohon belakang sekolah " jawab siswa itu, kemudian berlalu pergi.

Dari kejauhan, Shasa berlari menghampiri meja Aditya dan juga teman-temannya.

" itukan Shasa, ngapain sih tu bocah lari-lari kayak di kejar setan " ucap Joko

" kan, setan nya ada disini " Arga menahan tawanya sambil melirik Joko

" eeeeeee kampret Lo " balas Joko

Sammy dan Denny hanya tersenyum kecil, sedang kan Aditya hanya diam saja.

" gue udah muter-muter cari kalian, eh ternyata kalian disini " Shasa berusaha mengatur nafas nya yang masih ngos-ngosan

" sabar, nih minum dulu " Denny memberikan air mineral pada Shasa

" Lo kenapa? " tanya Sammy

" itu, Narina sama Malika lagi berantem di belakang sekolah "

" ha? kok bisa? ada masalah apa lagi sih " ujar Sammy yang tak habis pikir dengan perilaku sepupunya itu.

" mendingan, kalian liat aja langsung... "

" Terus, Alzyas mana? " tanya Joko

" lagi manjat pohon "

" haaaaaa manjat pohon? " ucap Arga dan Joko serentak.

" iya, dia lagi coba ngambil seragam nya yang di gantung di pohon "

" kok bisa? "

" mana gue tau, ayok buruan bantuin "

Mendengar nama Alzyas, Aditya langsung berlari diiringi oleh yang lainnya menuju tempat yang di sebut kan oleh Shasa tadi.

Sesampainya disana, Narina dan Malika sedang adu mulut dan tak segan-segan Narina menarik rambut Malika dengan kencang hingga gadis itu berteriak kesakitan. Sebagian siswa mencoba melerai mereka agar tidak semakin baku hantam.

" pasti Lo kan, yang ngerjain Alzyas, ngaku Lo!!!! " tuduh Narina

" eh, jangan asal nuduh Lo ya, mana buktinya kalo gue yang ngelakuin itu!!!!! "

" bacot Lo!!!!! udah ngaku aja, kalo bukan Lo terus siapa lagi!!!! di sekolah ini orang yang nggak suka sama Alzyas itu cuma Lo dan para dayang-dayang Lo!!!! " tunjuk Narina

" mana buktinya kalo gue yang ngelakuin itu!!! "

" nggak perlu bukti, karena cuma Lo satu-satunya orang yang bisa ngelakuin hal menjijikkan kayak gini!!!! dan Lo pasti sengaja mau ngerjain Alzyas supaya Alzyas tunduk sama Lo!!!! dan dari kemaren pun Lo sengaja buat masalah sama Alzyas!!!!! " ujar Narina dengan lantang