webnovel

ALZYAS

kehilangan seorang ibu sangatlah menyakitkan, apa lagi tepat di hadapan kita, dan itulah yang dirasakan oleh Alzyas. Alzyas melewati hari-hari nya dengan penuh kebencian, apa lagi dirinya harus tinggal satu rumah dengan orang yang sudah menyebabkan ibu nya tiada. Aditya, laki-laki tampan dan merupakan capten tim basket di sekolah Alzyas adalah satu-satunya orang yang mampu mencairkan hati Alzyas yang telah lama membeku dan tentu saja itu juga tidak mudah bagi Aditya. Tepat di pesta ulang tahun Alzyas yang ke 17 tahun Alzyas harus kembali menerima kenyataan pahit tentang dirinya.

RinduIbu · Teen
Not enough ratings
88 Chs

Bahagia

" Alzyas "

Alzyas menghentikan langkah kakinya yang hendak menaiki anak tangga, Alzyas dan keluarga nya baru saja menyelesaikan makan malam mereka, gadis itu memutuskan untuk Kembali kekamar nya, namun niat nya terhenti saat Raka memanggil dirinya

" ada apa Dad? " Alzyas kembali menghampiri Raka yang tengah duduk di sofa ruang keluarga

" berhubung besok hari Minggu, Dady mau ajak kamu dan yang lainnya jalan-jalan kamu mau kan? "

" kemana? "

" pantai sayang "

" pantai? " Alzyas terlihat sangat bersemangat saat mendengar pantai, karena sudah lama dirinya tidak merasakan ombak pantai

" ok Dad " ujar Alzyas dengan bersemangat, gadis itu pun sudah tidak sabar menunggu hari esok.

Alzyas baru saja mengakhiri panggilan video call nya dengan Aditya, pada hal baru tadi sore mereka bertemu dan Aditya kembali menghubungi nya dengan mengatas nama kan ' Rindu ' gadis itu terkekeh mengingat bagaimana dia dan lelaki itu sempat saling bersikap dingin satu sama lain sebelum resmi menjadi sepasang kekasih, entah ilmu sihir apa yang sudah dilakukan oleh Aditya hingga dengan mudahnya membuat gadis itu menerima cintanya.

~~~~~~

Deru suara ombak menyapa Alzyas, gadis itu berjalan menyusuri bibir pantai menikmati semilir angin yang menyapu wajahnya, membiarkan air laut membasahi kaki Alzyas benar-benar menikmati harinya. Alzyas menghentikan langkah kaki melihat dari kejauhan keceriaan Milly dan Emely, suara gelak tawa mereka begitu terdengar jelas di telinga Alzyas, gadis itu menarik kedua sudut bibirnya membentuk senyuman saat melihat Milly terjerembab kedalam air membuat pakaian Milly basah kuyup.

" Kak Zyas.... ayok sini!!! " Milly melambaikan tangan nya pada Alzyas

Dengan langkah kakinya yang santai, Alzyas berjalan menghampiri kedua wanita yang berbeda usia itu, Milly menatap lekat saat gadis itu berjalan hendak menghampiri mereka.

" ayo kak kita main air " ajak Milly

" No!!! kayak anak kecil aja " tolaknya

" main air bukan hanya untuk anak kecil kali kak, lagian nggak ada kak Aditya kok jadi nggak usah malu " Milly mengulum senyumnya melihat pipi Alzyas merona saat nama Aditya disebut

" apaan sih " elak Alzyas, menggaruk tengkuknya yang tak gatal

" MILLY!!!!!! WHAT ARE YOU DOING!!!!!! " pekik Alzyas sembari mengusap wajahnya yang basah karena percikan air, bukan nya takut Milly justru tertawa karena sudah berhasil membuat kakaknya kesal

Alzyas menghela nafas kasar kemudian menatap Milly dengan tajam, kemudian....

" aaaakkkhhhhh " kini giliran Milly yang mendapat kan serangan dari Alzyas

" hahahahahaha rasain Lo emang enak!!!! " ejek Alzyas dengan tertawa

Kedua gadis itu pun saling membalas menyiramkan air laut, kemudian saling kejar dan menjahili, gelak tawa mereka terdengar sangat bahagia, Emely tersenyum dan sangat bahagia melihat perubahan dalam diri Puteri nya itu, dirinya berdoa dalam hati semoga kebahagiaan ini terus ada didalam keluarganya dan tiba saatnya Alzyas mengetahui status nya, gadis itu bisa menerima tanpa ada rasa benci kembali.

Alzyas dan Milly menghentikan kegiatan mereka, lalu memandang kearah Emely yang tersenyum dalam lamunan nya, Kedua gadis itu saling pandang seakan berbicara hanya melalui tatapan mata saja, lalu....

" Alzyas.... Milly... " sontak Emely terkejut karena kedua anak gadisnya tiba-tiba menarik dan membawa nya sedikit ketengah untuk ikut merasakan terjangan ombak pantai.

Melihat kedua anaknya tertawa dengan riang itu jelas membuat satu tingkat lagi kebahagiaan Emely, dengan cepat wanita itu menyeka air matanya yang hendak terjatuh, lalu ikut bermain air bersama kedua gadis itu.

" Mommy!!!!!!! " Alzyas memekik lalu berlindung di belakang tubuh Emely, saat adiknya hendak melempar kan gundukan pasir kearahnya.

" aaahhhhhh curang Lo, sembunyi di belakang mommy!!!! " tunjuk Milly

" biarin lwe!!!!!! " Alzyas menjulurkan lidahnya mengejek Milly

Alzyas memeluk pinggang Emely dari belakang, seketika sekujur Emely menegang terlebih lagi saat Alzyas memanggil nya dengan sebutan

' Mommy ' meskipun itu tidak sengaja namun itu juga sudah sangat membuat Emely bahagia dan berharap seterusnya Alzyas akan memanggil nya dengan sebutan itu, ia sedikit menoleh kebelakang melihat Alzyas yang tertawa terbahak-bahak karena Milly tak dapat menjangkau nya.

Dari arah kejauhan, Raka membuka kacamata hitam nya menajamkan penglihatan nya kearah tiga wanita yang ada di pinggir pantai, Raka tersenyum melihat interaksi ketiganya dia benar-benar merasa bahagia melihat pemandangan nya saat ini.

~~~~~~~~

Aditya menenggak habis minuman nya berdecak kesal sendiri, membuat sahabat nya menatap nya dengan bingung, sedari tadi lelaki itu menatap layar ponselnya namun tak ada satupun notifikasi pesan yang masuk.

" Lo kenape sih nyet, suntuk amat " celetuk Joko

"auk dari tadi bolak-balik liatin tu hp " sambung Denny, sedangkan yang ditanya hanya diam tak menjawab

" nungguin chat dari Alzyas ya " tebak Sammy, lelaki itu hanya sedikit melirik Sammy lalu kembali menatap ponselnya

" emangnya tu orang kemana? " tanya Joko namun tak di respon oleh Aditya " wooyyyy gue nanya Lo cunguk!!!!! malah di kacangin " ujar Joko kesal karena masih tak di tanggapi oleh si empunya

" Aela baru juga satu hari kagak ketemu, udah kayak anak ayam kehilangan induk Lo!!! " Arga menoyor bahu Aditya, dan lagi-lagi lelaki itu tidak merespon dia justru mendorong tubuh Joko hingga terduduk kelantai yang tadinya duduk bersebelahan dengan nya di sofa, kemudian Aditya merebahkan tubuhnya di atas sofa dengan kaki ia selonjorkan melintang lalu memejamkan mata tak perduli tatapan Joko yang beringsut kesal oleh ulahnya

" bangke Lo!!!! sakit ni p****t gue " Joko melemparkan bantal sofa berukuran kecil tepat mengenai wajah tampan Aditya.

Kelima lelaki itu saat ini sedang berkumpul di rumah Denny, karena hari ini adalah hari libur mereka menghabiskan waktu bersama.

" Bro kita ke cafe yuk " ajak Sammy

" iya ni, bosen plongak plongak kayak monyet jomblo!!! kagak jelas gini apa lagi liat ni kampret satu " sahut Arga sembari menepuk kaki Aditya

" setuju gue!!! di sana kan kita bisa cuci mata, ya nggak " Joko memainkan kedua alisnya naik turun

" iye mata Lo banyak kotoran perlu dicuci biar kinclongan " sahut Denny

" Lo apaan sih Den, garing banget " ujar Sammy sembari tertawa

" tau ni Denny!!! akibat di putusin anak sebelah tu, mangkanya kayak gitu " tambah Arga, sedang kan yang bersangkutan hanya menyengir kuda

" Ayo Dit " Sammy menarik lengan Aditya, tanpa menjawab dan dengan malas Aditya beranjak dari sofa memasukkan ponselnya kedalam saku celananya kemudian berjalan mengikuti para sahabatnya yang sudah lebih dulu keluar.

~~~~~~

Aditya dan keempat sahabatnya memarkirkan motor ninja mereka tepat di parkiran cafe, Aditya membuka helm nya lalu bercermin di kaca spion merapikan rambutnya yang sudah terlihat panjang.

Kelima lelaki tampan itu masuk kedalam cafe secara beriringan, pesona ketampanan mereka begitu terpancar dan ketara, banyak pasang mata para gadis yang memandang ke arah mereka berlima.

Setelah mereka mendapatkan tempat duduk, seorang waiter menghampiri meja mereka dengan membawa buku menu lalu meletakkan buku itu tepat di hadapan Aditya, dia dan teman-temannya pun langsung memilih minuman dan makanan yang akan mereka nikmati.

" kalian sadar nggak sih, kalo dari tadi kita jadi pusat perhatian cewek-cewek disini " tanya Joko dengan merapikan kerah kemejanya tentunya setelah waiter itu berlalu pergi

" Yoi bro, tapi sayang nya mereka ngeliat nya itu kearah kita berempat bukan ke Lo " ledek Denny menahan tawa, Joko mencibirkan bibir kesal dengan ucapan sahabat nya itu.

" kampret Lo!!! " sembur Joko " kagak usah sok kegantengan Lo!!! " tunjuk Joko pada Arga yang sedang merapikan rambutnya

" emang gue ganteng mangkanya banyak cewek yang terpesona sama gue, emangnya Lo burik!! " Arga menjulurkan lidahnya mengejek Joko, Aditya tersenyum kecil begitupun dengan Sammy

" gue aduin ke Shasa Lo!!! sok kegantengan depan cewek-cewek " tunjuk Joko lagi, namun hanya di tertawa kan oleh para sahabatnya

" Siapa yang sok kegantengan??? " tanya seseorang, namun dapat dipastikan itu adalah suara seorang gadis, bukan lelaki.

" kok mirip suara Shasa ya? " gumam Arga

" siapa yang sok kegantengan??? " pertanyaan itupun muncul kembali, dengan sedikit ragu Arga membelikan tubuh nya, matanya terbelalak saat melihat Shasa dan Narina sudah berdiri di belakangnya, Shasa sudah berkecak pinggang.

" mampus Lo!!!! mamam tu ganteng!!! " ejek Joko

" kok Lo nggak bilang sih nyetttt kalo ada Shasa di belakang gue " bisik Arga dengan memelototkan matanya.

" mana gue tau kalo ni dua dedemit muncul pe'akkkkk " balas Joko yang tak kalah berbisik

Baik Aditya, Sammy dan Denny hanya geleng-geleng kepala melihat Joko dan Arga yang saling sikut.