webnovel

ALZYAS

kehilangan seorang ibu sangatlah menyakitkan, apa lagi tepat di hadapan kita, dan itulah yang dirasakan oleh Alzyas. Alzyas melewati hari-hari nya dengan penuh kebencian, apa lagi dirinya harus tinggal satu rumah dengan orang yang sudah menyebabkan ibu nya tiada. Aditya, laki-laki tampan dan merupakan capten tim basket di sekolah Alzyas adalah satu-satunya orang yang mampu mencairkan hati Alzyas yang telah lama membeku dan tentu saja itu juga tidak mudah bagi Aditya. Tepat di pesta ulang tahun Alzyas yang ke 17 tahun Alzyas harus kembali menerima kenyataan pahit tentang dirinya.

RinduIbu · Teen
Not enough ratings
88 Chs

Alzyas dan Kecewanya

Alzyas meletakkan ponselnya di atas meja setelah membaca chat dari Aditya, pemuda itu baru pagi ini membalas semua chat nya semalam setidaknya Alzyas tidak mati penasaran kenapa pemuda itu menghilang.

Alzyas dan Milly meneguk sisa s**u sebelum beranjak pergi, seperti sudah menjadi ritual setiap pagi kedua gadis itu akan memeluk kedua orang tua mereka lalu mencium pipi mereka.

Selama perjalanan ke sekolah tidak ada yang mengeluarkan suara Alzyas dengan lamunannya sedangkan Milly sibuk dengan pemikirannya, gadis imut itu merasa tidak tega jika kakaknya ternyata diselingkuhi oleh Aditya. Milly juga tahu sekarang kakaknya pasti sedang memikirkan Aditya, tadi dia juga sempat melihat Alzyas mengumpat marah entah siapa yang membuat nya sampai semarah itu.

" tumben nggak di jemput kak Aditya " Milly mencoba untuk memecahkan keheningan

Alzyas hanya menghela nafas sama sekali tidak ingin menjawab pertanyaan dari adiknya.

" kalian nggak lagi berantemkan? " Milly menggit bibirnya takut jika pertanyaan nya membuat mood Alzyas semakin buruk.

Alzyas kembali menghela nafas sambil menggedik kan bahunya, pandangan nya masih fokus keluar jendela mobil.

Sesampainya di didepan gerbang sekolah, Alzyas berjalan lebih dulu meninggalkan Milly begitu melihat Aditya cs berada di parkiran, Milly pikir Alzyas akan menghampiri Aditya tapi di luar dugaan gadis itu justru terus berlalu pergi bahkan dia tidak menghiraukan sapaan Joko. Melihat Alzyas yang berlalu begitu saja, Aditya langsung berlari mengejarnya.

" mereka lagi berantem? " tanya Joko dengan wajah cengok nya

" bucin " Ejek Denny dengan senyum menyebalkan nya

" kemarin gue liat Aditya di cafe sama Jassie "

Joko, Arga dan Denny langsung menoleh kearah Sammy yang masih duduk santai di atas motor besarnya.

" Lo yakin? "

" mata gue masih normal Ga! " Sammy menatap sengit ke arah Arga yang terlihat tidak percaya dengan perkataan nya

" Lo liat dia dimana? bukannya Jassie masih dirawat dirumah sakit? " Sammy langsung di borong pertanyaan oleh Joko membuat Sammy berdecak kesal

" gue liat dia makan di cafe sama Jassie "

" Aditya bener-bener udah gila " Arga tersenyum miris membayangkan bagaimana perasaan Alzyas jika mengetahui nya.

" bahkan Milly juga liat "

Mereka semakin terkejut mendengar ucapan Sammy lagi, mereka juga berfikir ada kemungkinan kalau Milly sudah mengatakan semuanya pada Alzyas.

" Lo sama Milly? "

" Lo jalan sama Milly? "

" Lo pacaran sama Milly "

Sammy mendelik kesal karena ketiga sahabatnya menatap dengan penuh selidik.

" Woy Sam... Lo belom jawab pertanyaan kita " pekik Denny karena Sammy pergi begitu saja tidak menjawab satupun pertanyaan mereka dia hanya melambaikan tangannya tanpa menoleh.

Alzyas berjalan dengan cepat, dia sama sekali tidak menghiraukan p*******n Aditya yang terus mengejar nya.

" Alzyas tunggu!!!!! " Aditya berhasil menjangkau nya dan mereka saling berhadapan.

Pemuda itu masih berusaha mengatur nafasnya yang masih ngos-ngosan, kedua matanya menatap lekat wajah dingin Alzyas.

Alzyas menepis tangan Aditya yang menggenggam nya membuat pemuda itu tersentak tidak ada sedikitpun senyuman diwajah gadis itu, Aditya seakan melihat Alzyas yang dulu tatapan yang tajam penuh kemarahan dan kekecewaan.

" kamu kenapa? " Alzyas masih bungkam sama sekali tidak ingin menjawab pertanyaan Aditya

" aku kan udah jelasin semuanya sama kamu, kenapa sekarang kamu kayak jaga jarak sama aku? " Aditya menatap lekat wajah cantik kekasihnya

" kamu tanya sama hati kamu, apa kamu menjawab semua pertanyaan aku dengan berkata jujur " Alzyas tersenyum getir melihat Aditya yang terlihat merasa bersalah

Alzyas kembali melangkah kan kakinya tapi belum jauh dia menghentikan langkah kakinya lalu kembali menoleh ke arah Aditya.

" kamu juga harus ingat satu kebohongan akan menghancurkan semuanya " setelah mengatakan itu Alzyas berlalu pergi meninggalkan Aditya yang masih berdiam diri

" maaf " entah dengan siapa Aditya meminta maaf tapi kedua matanya menatap lekat punggung Alzyas yang semakin menjauh dan menghilang dari balik tembok.

Aditya sadar bahwa dirinya sudah melakukan kesalahan karena berbohong pada Alzyas, gadis itu seperti cenayang baginya. Aditya mengatakan pada Alzyas bahwa kemarin dia pergi dengan saudaranya, dan gadis itu percaya tapi kenapa tiba-tiba Alzyas justru bersikap sebaliknya seakan-akan dia sudah tahu kalau Aditya berbohong.

" suatu saat Lo akan menyesal karena udah main belakang dari Alzyas "

Aditya langsung menoleh, sosok Sammy sudah menjulang tinggi dibelakang nya dengan Milly yang juga berdiri tidak jauh mereka

*******

" Lo sengaja kirim foto itu ke gue kan? " Alzyas menatap tajam kearah lawan bicaranya.

" seharusnya Lo berterima kasih sama gue karena udah ngasih tau Lo kebenaran antara Aditya dan Jassie "

" Lo dibayar berapa sama Malika untuk jadi penyusup antara hubungan gue dan Aditya? " Alzyas tersenyum sinis menatap lawan bicaranya yang mulai gelagapan

" owh gue tau, atau jangan-jangan sahabat Lo itu masih belom bisa move on!!!!! dulu dia kalah dan sekarang pun dia kalah!!! " Alzyas tersenyum penuh kemenangan karena berhasil membungkam mulut lawannya, untung saja sedikit banyak nya dia sudah tahu tetang hubungan Aditya dan Jassie dulu dari Narina dan juga Shasa.

" heran yah, udah jauh aja masih sibuk ngurusin orang yang ada disini " Alzyas melipat kedua tangannya di depan d***

Tadi pagi Alzyas memang baik-baik saja, tapi setelah membalas pesan Aditya, seseorang mengirimkan foto Aditya dan Jassie yang sedang makan bersama di sebuah cafe mewah.

Aditya memang sudah berbohong, melihat kedekatan Aditya dan Jassie pasti ada alasan di balik semuanya, Alzyas juga yakin bahwa Aditya tidak maksud membohongi nya tapi tetap saja hal itu sudah membuat nya kecewa.

Dia hanya ingin memberikan dirinya ruang untuk bisa berfikir dengan jernih dan memberikan Aditya kesempatan untuk berkata jujur, tapi tidak untuk sekarang karena suasana hati dan pikiran nya benar-benar sedang kacau.

" But thanks Rani, because you have provided this important information " Alzyas tersenyum manis sebelum meninggalkan gadis itu.

Yah gadis itu adalah Rani, dia sengaja mengirimkan foto itu pada Alzyas, dan memang benar apa yang dikatakan oleh Alzyas bahwa Malika yang menyuruh nya untuk memata-matai hubungan Alzyas dan Aditya tapi baru lah Rani menyerang, Alzyas sudah lebih dulu mematahkan senjatanya sebelum berhasil melukainya.

*******

" kita cariin ternyata Lo disini "

Tanpa permisi Narina dan Shasa langsung duduk di bangku kosong sebelah Alzyas, gadis itu tidak sadar bahwa kedua sahabatnya menatap dia dengan penuh tanya.

" woy!!!!! Lo ngelamun!!!!! "

" Astaga Narina!!!! sakit!!!!! " Alzyas mengusap lengannya yang dihantam buku oleh Narina

" Lo tuh yang bengong!! " sahut nya tidak perduli tatapan kesal Alzyas

" Lo kenapa sih, mikirin apaan.... di kelas juga diem aja " Shasa mencomot makanan Alzyas tanpa permisi

" mulut boleh ngomong, tapi tangan nggak usah pakek gerak " sindir Narina kedua matanya mendelik kearah tangan Shasa yang akan kembali mengambil makan, gadis itu hanya menyeringai

" Lo juga sama!!!!! " sindir Alzyas, Narina hanya cengengesan