webnovel

saat kau nyatakan cinta mu

masa sekolah

saat kau nyatakan rasa mu, saat cinta mu kau ungkap kan,

saat itu juga kau menjauh, saat itu juga kau menghilang.

kau tinggalkan aku dalam sebuah kenangan

kau menitipkan pada ku akan ingatan tentang mu.

mungkin!!!.. ini lah saat nya, untuk aku memulai waktu ku tanpa diri mu

ini lah kisah ku tentang diri mu

aku mengenal mu dalam waktu yang lama begitu pun diri mu mengenal ku.

tapi tentang rasa ini hanya aku yang tau, kau deket tapi tak mampu aku untuk aku sentuh.

ahhh!!!!!

saat kau berlalu di hadapan ku, ku tahan sejenak nafas ku dan ku hirup udara yang berhembus di sekitar mu. tercium tajam aroma tubuh. ahhh!!!! aroma yang sangat aku rindu kan

kau menatap ku dan tersenyum, aku balas senyuman mu, kau tampak begitu mempesona dengan keringat di tubuh mu.

tetap lah di situ sejenak agar aku dapat menghirup lebih lama aroma mu

"mau pulang bareng..."kata randi sambil mengelap keringat dengan handuk kecil di tangan nya

"emmmm boleh..."kata ku sambil tersenyum

rumah ku dan randi kebetulan 1 komplek namun berbeda blok, aku dan randi tubuh besar di komplek yang sama di sekolah yang sama hingga saat kami sma

"ok..!!! tunggu aja di gerbang ya " kata randi sambil meninggal kan ku

"ok..!!! siap "kataku dengan membentuk o di tangan ku

aku pun melanjutkan obrolan ya tertunda tadi dengan nita dan yuli

ahhhh!!!

andai semua waktu ini milik ku.. aku ingin menghentikan waktu. agar aku dapat lebih lama dengan mu.

ku tunggu di gerbang sekolah. saat kau datang saat itu juga aku tak jenuh - jenuh nya menatap mu

"oh yaah!!! aku Mau mampir sebentar tempat tante ku ngambil pesanan nyokap" kata mu sambil menyerahkan helm untuk ku.

"enggak masalah kok, seharian juga denganmu aku mau" kata ku dengan tersenyum, randi membalas tatapan ku dengan tersenyum, mungkin bagi randi itu adalah candaan tapi bagi ku itu adalah ungkapan.

aku mencoba merapat kan tubuh ku dengan nya, ku hirup aroma tubuh mu semampu yang ku bisa

tuhan kenapa aroma tubuh nya menenangkan jiwa ku.

sejenak terlupakan semua semua masalah ku, bersama dengan mu di waktu yang sama di tempat yang sama, mengirup udara, udara yang sama.

ohhh tuhan jadi kan dia miliki ku. andai kan mampu untuk ku katakan bahwa aku mencintai mu, mungkin kan ku katakan dengan kesungguhan.

"siang tante...!!" kata ku sesaat sampai di rumah tante nya

"ehhh rani...bagai mana kabar mama mu" kata tante tuti kepada ku

"sehat tante..."

"ayo masuk...ajak rani masuk randi"

"ia tante.." kata randi

aku masuk bersama randi...

tidak lama kami disana, setelah mengambil pesanan kami pun segera pulang. dalam perjalanan pulang aku memeluk erat tubuh nya. ini lah kesempatan ku untuk dekat dengan nya, terasa hangat tubuh nya hingga terasa kedalam hati ku.

waktu terus berlalu, di kala hujan atau panas nya terik matahari, di bayangan ku hanya lah diri mu

"tring hp ku berbunyi.." ada pesan wa

setelah ku buka ada berapa foto diri ku,

hmmmm kapan dia moto aku ya, itu lah yang aku pikir kan.

namun dalam hati, aku tersenyum

"kapan kamu moto nya" ku balas ke no nya

tidak ada jawaban hanya sebuah foto yang kembali dia kirim.

"ihhh moto orang kok diam diam.... melanggar hak privasi orang" kata ku bercanda

"hanya gambar jempol tangan yang ia kirimkan pada ku"

"besok jemput ya..." aku membalas pesan ke randi

"siap...tuan putri" balas randi

mungkin semua itu adalah candaan bagi mu, namun tidak bagi ku, itu adalah harapan untuk ku.

sesaat kemudian....

hening...ku tunggu tidak ada balas lagi dari nya..

sejujur aku bingung dengan perasaan ku apakah aku pendam atau kah perlu aku ungkap kan.

aku mengenal nya sejak aku sekolah dasar dia tetangga ku, dan dia teman bermain ku sejak kecil, dia sering membantu ku, dan dia begitu keren bagi ku.

terkadang ingin aku ungkap kan perasaan ini namun hati ku ragu

"ohhhh tidak bila di tolak nya..ahhh enggak kebayang malu nya aku dekat rumah gimana kalau dia cerita dengan mama nya bahwa aku menembak nya, aduh makin malu aku"

tapi tuhan...perasaan ini makin lama makin tumbuh di hati ku, tanpa mampu aku cegah tanpa mampu aku panglingkan"

"tin..tin"sebuah klason motor di depan rumah ku..

"ma rani berangkat dulu ya.." sambil ku cium pipi mama ku

" hati hati ya sayang..." kata mama ku

"ia mammm.."kata ku sambil berlari keluar

ohhh tuhan saat dia menatap ku...hati ku berdebar sangat keras..

randi apa yang kau lihat dari diri ku.... sesuatu yang penting kah?

emmmmm farfum randi tercium menusuk hidung ku. ahhh harum nya pikir ku.

randi tidak terlalu ngebut dalam membawa motor itu yang membuat ku nyaman di Bonceng nya. ku rangkul pingang nya ku sandarkan kepala ku di punggung nya. ahhh jangan cepat berlalu untuk suasana ini. randi kenapa semua tentang mu, begitu penting untuk ku!!

di sekolah saat jam istirahat aku dan beberapa teman ku nongkrong di kantin, mereka pada cerita entah siapa yang ingin ku dengar kan. suara berisik mereka menjadi tak jelas untuk aku dengar. ya kelompok kami cukup banyak orang, namun yang paling akrab dengan ku hanya 2 nita dan yuli.

aku tau nita menyukai seseorang namun dia enggan membahas nya, karena orang di sukai nya menyukai ku.

berbeda dengan yuli dia lebih cenderung abai untuk masalah perasaan mungkin dia belum jatuh cinta seperti aku dan nita...ahhh dia masih polos

telah banyak tempat yang ku lalui, begitu juga dengan waktu yang berlalu

tapi tentang mu tak mampu berlalu dari hati ku,

tak terasa ini adalah hari perpisahan di sekolahan ku. ada banyak adik kelas maupun teman sekelas mengajak mu berfoto ada terbisit cemburu di hati ku tapi ku tepiskan karena kau bukan milik ku.

pandangan mu mencari sesuatu itu yang ku lihat dari kejauhan.

ahhh siapa kah yang kau cari. di tengah kerumunan orang di sekeliling mu, masih juga kau mencari sesuatu. begitu penting kah untuk mu???

ku buang pandangan ku dari mu sambil berjalan menjauh, dan sesuatu mengemgam ku, ku lihat ada tangan yang menahan ku, di ujung lorong sekolah kau menatap ku, ku alih kan pandangan

ohhh yogi yang menahan ku.

"rani...bisa kita berfoto ber2" kata nya pada ku.

hati ku sedikit ragu karena kau berjalan kearah ku sambil menatap ku.

hati ku sedikit salah tingkah melihat mu

"rannn..." yogi menyapa ku

yogi pun mengalih kan pandangan melihat ke arah mana mata ku memandang.

diam sesaat.

berdiri di hadapan ku sambil mengaruk kepala, kau sedikit salah tingkah, apa ada yang aneh dengan mu.

"emmmmm..... kalian ber dua mau kemana"

khaaahhh ku pikir dia akan menarik tangan ku dan membawa ku pergi...

aku pun berjalan berlalu hingga yogi pun memangil ku.

"rann..gimana..."

ku toleh ke arah yogi..." okkk..."

entah ada rasa sedikit kecewa di hati ku.

ahhh aku tau yogi menyukai ku..dia berapa kali berusaha mendekati ku.tapi selama ini ku anggap angin berlalu.

saat ku berfoto ber dua dengan yogi kau pun mengikuti ku, berdiri di sudut sekolah tak jauh dari taman..

tangan yogi mengemgam ku dengan berdiri di belakang ku,

saat berfoto ber2 yogi pun mendekat kan bibir di telinga ku,

ada sebait kata yang dia ucapkan

"rann..mau enggak jadi pacar ku" kata nya setengah berbisik di telinga ku.

sedikit ku jauh kan kepala ku. kutatap yogi

di saat yang sama saat itu ku lihat randi menatap ku dengan sinis dia pun pergi meninggalkan ku.

"aku belum siap untuk pacaran"kata ku

ku tinggal kan yogi sendirian

ku berjalan dengan cepat sambil mencari randi

ahh randi di mana diri mu..entah ada sedikit cemas di hati ku. aku tak tau perasaan ini. aku terus mencarinya

saat ku temukan!!!

ahhh itu dia di kerumunan para adik kelas

kau memang sangat populer dengan tinggi mu mencapai 174cm, di tambah aktif di basket pintar memainkan gitar, penampilan mu cukup ok, ahhh kau memang pangeran di sekolah ini.

banyak hati yang menginginkan mu, dan aku ada di antara mereka andaikan hati mu menuju hati ku..ku pada dunia aku lah pemenang nya

ku pelan kan langkah ku, ahh aku terlalu berlebihan mencemaskan mu. ahh ĺagi lagi aku kecewa...

saat aku akan pulang, tiba-tiba yogi di samping ku menawarkan ku tumpangan.

ku pandangin sekitaran parkiran sekolah, sekali..2x...3x...ahhh randi juga tak kunjung datang.

dia pasti sibuk dengan para gadis nya

membayangin nya ada perasaan sakit di hati ku, ada kecewa ada cemburu..

bukan hanya tubuh ku saja yang lelah tapi hati ku juga begitu lelah.

ku baringkan tubuh ku di ranjang, setelah setelah yogi mengantarkan ku pulang, kami ngobrol sesaat tanpa ku persilakan yogi untuk mampir, bukan karena aku tak ingin namun karena aku ingin cepat istirahat

aku terjaga ketika mama membangun kan ku,

"rani....coba cuci dulu muka kamu itu sayang"

aku yang masih malas malasan di tempat tidur

"ia mama..."kata ku sambil beranjak

bila dia bukan milik ku harus nya cinta ini tak pernah ada disini.

tanpa sengaja dalam kebersamaan kita, kau mengemgam hati ku dengan sangat kuat.

hingga aku tak mampu untuk memalingkan hati ku.

acara kelulusan

aku tau aku sangat egois menginginkan mu, untuk aku miliki seorang diri.

tapi apa ada ya keinginan ku hanya sekedar keinginan

setelah acara kelulusan kami mengadakan acara jalan jalan.

ini bukan di inisiasi sekolah, ini hanya lah acara para siswa.

acara ini di sebuah pulau tak terlalu jauh dari Tenpat ku,

untuk mencapai pulau ini kami harus menyewa kapal dari pelabuhan, sekitar 2 jam kami pun sampai di pulau tujuan kami

para cowok mendirikan tenda sementara cewek menyiapkan makanan.

ini bukanlah hal asing bagi ku, walau aku memiliki pembantu tapi aku masih memasak sendiri. bukan karena hobbi tapi sekedar ingin tau saja

ini masakan spesial yang khusus kan untuk randi.

jadi segala bahan keperluan nya telah aku siap kan.

jumlah kami tak terlalu banyak sekitar 65 orang.

aku cukup tau makanan kesukaan randi, yach karena aku mengenal nya dari kecil.

aku mencoba membuat sama dengan yang di buat mama nya dari rasa dan warna. tak lupa, aku pun sambil membantu yang lain memasak untuk yangainnya juga

setelah selesai mendirikan tenda

ada berapa cewek yang mendekati randi dan memberikan masakannya.

namun randi menolak dan tetap berjalan ke arah ku.

"masak apa..."tanya nya

"emm masakan spesial buat seseorang "" kata ku..

randi duduk di samping ku

tak lama, yogi pun ikut duduk di dekat ku. namun tak terlalu ku gubris.

setelah selesai makan bersama kami pun berdua menuju pingir pantai.

berapa siswa lain juga melakukan hal yang sama, berkumpul dan bercanda di pingir pantai.

tak ada yang tau perasaan ku saat ini, entah dengan randi

apakah perasaan ini sama.

entah bagaimana aku di hati nya. sebagai sahabat kah atau kah sebagai kekasih.

malam beranjak ada berapa cowok memainkan gitar termasuk randi. di tengah tengah kami ada api ungun. saat sedang asik nya nita teman akrab ku meminta ku menemani nya untuk buang air kecil..

memang di pulau ini di sedia kan wc untuk para pengunjung, namun itu agak jauh dari perkemahan kami.

aku pun mengajak teman ku 1lagi untuk menemani kami.

saat sampai di wc umum. aku mencoba melihat suasana malam di pulau ini

aku berjalan sendiri tanpa menyadari ada seseorang mengikuti ku, aku berdiri menatap laut....

gelap....di ujung lautan tanpa lampu berkelip ahhh mungkin itu lampu dari kapal nelayan pikir ku.

aku terkejut saat menatap di samping ku yogi telah ada di sana.

"khasahhhh...." dia tersenyum ku alih kan pandangan ku

"kenapa..."tanya ku

" enggak kenapa-kenapa" jawab nya "hanya lelah aja" kata yogi

"segitu aja sudah lelah " kata ku

"yogg..." ku pangil nama nya

"ya..."

" kau tau nita menyukai mu..."jawab ku...

"yach aku tau....tapi aku menyukai yang lain " jawab nya

"hmmm gitu ya..."kata ku

diam sesaat

"kenapa kau memaksakan diri mu untuk mencintai nya" tanya ku.

"entah lah..karena cinta butuh pengorbanan mungkin" kata yogi...

",kenapa kau tak berusaha mencintai nita" kejar ku lagi

yogi menoleh ke arah ku...

"bisa kah kau mencintai ku..." kata nya sambil menatap ku

aku terdiam untuk sesaat...dengan menatap pasir di kaki ku

yach aku tak bisa memalingkan hati ku dari randi sampai saat ini pun aku masih berharap dia menjadi milik ku.

diammm....ahhh sebuah pertanyaan bodoh pikir ku.

ku tinggal yogi sendiri namun belum jauh aku mendengar teriakan yogi

"arrrgggghhtttt....."

aku berjalan yogi berlari mengejar ku hingga ia ada di samping ku. sampai di perkemahan aku duduk di samping nita.

nta sempat menatap ku saat kami sampai berdua.

di antara api ungun aku dapat melihat dengan jelas randi memainkan gitar nya hingga larut malam separuh teman ku telah beranjak tidur

saat aku berdiri randi memangil ku.

"rani...keliling yukk"

saat kami keliling aku berpapasan dengan teman ku, kami mencari tempat untuk duduk berdua

randi membaringkan tubuh nya di pasir pantai, menatap langit gelap.

malam yang indah itu lah pikir ku..

hitam, gelap....mungkin memang tampak menakutkan namun bintang akan terlihat indah hanya saat di gelap malam.

"ran....mungkin setelah ini kita akan sulit bertemu..."randi membuka pembicaraan.

"bukan nya kita tetangga..."jawab ku

"aku ingin lebih dari tetangga..." kata randi acuh

aku tak mengerti maksud nya

"lagi pula kita ada group sekolah jadi yach masih bisa bercanda lah"jawab ku.

"ya..tapi aku..." randi langsung diam

ku pandangan randi tak ada kata lagi yang terucap.

namun saat randi berbicara

"kapan lagi bisa seperti ini... menatap langit...langit yang sama..pada tempat yang sama dengan menghirup udara...udara yang sama.." kata randi

"kau seperti galau..."kata ku

"yach aku galau... "

"khaaahhhh....apa yang bikin mu galau"kata ku

randi diam..

ada keraguan di diri mu...entah apa yang membuat mu ragu

hingga kau pun diam, yach aku pasti merindukan saat saat seperti ini dengan mu dalam pikiran ku

tak selama nya gelap itu menakutkan....karena cahaya membutuhkan gelap agar dia berguna untuk menerangi

begitu pun aku terkadang sendiri itu tidak lagi menakutkan...karena dengan sendiri kita dapat mengerti arti kebersamaan...

kampus

ini hari pertama ku di kampus, jauh dari mu, jauh dari keluarga...di tempat yang baru, suasana baru...dan bertemu dengan orang orang baru ku kenal.

aku tidak kesepian disini, ada banyak teman yang kan menemani ku selama aku disini.

aku takan banyak cerita tentang kehidupan ku di kampus, di karena tak ada yang penting dalam kisah ini dan tentang perasaan ku selama di kampus.

saat aku di teras kostan ku, tampak sebuah motor matic berwarna putih. asing bagi ku

saat ia membuka helm nya...baru lah aku tau itu adalah yogi.

"ngapain dia kesini..."dalam pikiran ku

namun tetap ku sambung dia, aku sudah 3bulan disini mungkin selama ini ia mencari ku.

dia tersenyum ke arah ku..

"ayo duduk..."kata ku sambil berlalu masuk

saat aku keluar yogi telah duduk, ku letakan minuman di atas meja.

"akhirnya sampai juga ya..."kata nya sambil tersenyum

"enggak nyasar kan.."kata ku

yogi hanya mengelengkan kepala, sesaat kemudian...

dia menatap ku sangat tajam..sehingga membuat ku salah tingkah.

"aaadddddaa yaaanngg saaalllaahhh"kata ku pelan memecahkan kekakuan keadaan.

yogi mengelengkan kepala sambil menunduk

"masih berhubungan dengan randi..."kata yogi.

"ya masih..."kata ku sambil meng angukan kepala.

"kamu tau dia teman masa kecil ku.."

"ia tau.."kata yogi.

yogi melanjutkan studi nya di kota ini namun beda kampus dengan ku, itu pun aku baru tau setelah dia sering menghubungin ku. yogi sangat sering mengunjungi ku entah itu di kampus atau pun disini

jarak yang memisahkan kita bersama dengan waktu yang berlalu membuahkan rindu di hati ku.

aku tak ingin berandai- andai karena aku hidup bukan di dunia khayalan

"khaaahhhh"

randi!!!

aku tak tau dengan siapa diri mu, aku pun tak tau sedang apa kau saat ini, yang aku tau, aku merindukan mu.

kau sering menghubungin ku lewat telpon atau hanya sekedar tulisan bertanya bagai mana kabar ku,

kau juga sering hadir di hadapan ku walaupun itu tak setiap waktu kau ada.

namun kau tak tau hati ku makin terpaku akan diri mu.

saat itu kau datang ke kostan ku, dan kita pun jalan berdua....

hari semakin sore hujan pun turun, saat turun dari motor kebetulan tak jauh dari kita ada pedagang bakso kaki 5

"makan bakso yukk...dingin"kata randi

"ayo..." sambut ku

terasa hangat di tubuh ku suasana dingin dengan menyantap bakso hangat.

"setelah ini kita kemana " kata randi.

"pulang lahh "kata ku

"hehehe...ia ya..." randi seolah baru menyadari

hujan pun belum reda. setelah bakso yang ku santap habis.

kami berdiri, karena begitu banyak orang yang membeli.

aku coba merapat kan tubuh ku dengan randi. agar suasana sedikit hangat kau pun melakukan yang sama.

sejauh ini tak ada kata cinta terucap dari mulut kita, padahal sudah sedekat ini.

randi membuat momen dengan mefoto kami berdua

"ihhh bikin malu aja.." aku sedikit memprotes

"lahh emang knp.."tanya nya"enggak ada yang di rugiin kan" kata randi selanjut nya

"ahhh terserah lah..." kata ku pasrah

"duhh marah..." kata randi aku mengelengkan kepala ku

randi menunjukan hasil foto nya pada ku, cukup bagus di posisi seperti itu akan banyak yang mengira kami adalah kekasih

tuhan apa kah dia merasakan hal sama seperti yang ku rasakan!!!

kalau hanya aku yang merasakan kenapa tak ada wanita lain yang kau dekati padahal banyak di antara mereka yang mencoba mengapai hati mu.

pernyataan tentang perasaan

6 enam bulan sudah aku disini, hati ku sedikit gelisah terbayang dengan wajah randi. padahal ia sering mengunjungi atau pun menghubungi ku. jam di hp ku sudah memnunjukan jam 9 malam, ku dengarkan lagu dari hp ku...

saat sedang asik mendengar kan lagu..

"tokkk..tokkk...tokk.."

siapa sih malam malam begini pikir ku..

ku buka sedikit hordeng kamar kost ku,

"kayak randi...ngapain malam malam begini...enggak ngasih kabar lagi" dalam pikiran ku bertanya tanya

saat pintu ku buka

"hi... tumben malam kesini..duduk lah" ku persilakan randi duduk

randi hanya diam

"kata nya kamu muncak" tanya ku

yach randi punya hobbi baru naik gunung..

banyak foto maupun video yang ia kirimkan, tentang aktivitasnya selama di gunung.

saat ku tanya randi hanya diam namun selanjutnya!!!

"aku rindu dengan mu" kata randi sambil menatap ku...

ada yang berbeda dengan nya sedikit pucat..mata nya serasa kosong walaupun ia menatap ku tajam

aku sedikit terkejut mendengar pernyataannya, selama aku mengenal nya..ia...randi tak pernah mengatakan tentang perasaan nya kepada ku.. tapi bibir ku tak mampu untuk mengatakan "kau aneh hari ini randi" yang ada hanya diam

namun akhir nya aku mengatakan hal yang lain,

"kau baik-baik saja kan" tanya ku

"hmmmm...." randi sambil tersenyum dengan menatap ku

"aku merindukan mu..."kata randi mengulang kalimat

"randii...aku" kata ku terbata-bata belum sempat aku menyelesaikan kalimat ku

"aku datang kesini hanya ingin melihat mu" kata randi

randi beranjak dari duduk nya

"besok aku ingin melihat mu lagi"kata randi "aku ingin pulang" kata randi selanjutnya

"randi kau naik apa kesini..."tanya ku

tak ada apa pun di depan atau pun pingir jalan entah itu mobil atau pun motor, hal yang aneh

randi hanya menatap ku sambil tersenyum

"masuk lah sudah malam..."kata nya

àku tak beranjak dari tempat ku, menatap randi yang berjalan mulai menjauh dari hadapan, membuka pintu pagar dan menghilang di gelap malam

terasa aneh bagi ku, randi bagai kan orang lain yang menemui ku dan besok dia akan kesini lagi

keesokan harinya, ku tunggu hingga malam randi tidak datang mengunjungi ku, saat ku hubungin melalui hp ku, terdengar pesan bahwa hp nya tidak aktif, ku kirim pesan instan hanya cek list 1

hingga larut malam dan malam pun berakhir randi tidak juga hadir maupun menghubungin ku

malam berganti, hati ku gelisah randi tidak bisa ku hubungi.

di tengah ke gelisahan hati ku,

tiba-tiba pintu kamar kost ku di ketuk, saat ku buka randi berdiri di hadapan ku. Aku sedikit salah tingkah ada rasa ingin memeluk nya, namun tak ada respon apa pun dari randi sampai ia ku persilakan duduk.

"hp mu enggk aktif..."kata ku

"maaf ya...."kata randi

"enggak masalah, kau sudah disini kan...aku hanya khawatir bila terjadi sesuatu dengan mu" kata ku

randi selalu menatap ku sejak 2hari yang lalu bertemu

"maaf telah membuat mu khawatir " kata randi aku diam sejenak hingga randi berkata

"aku selaluuuu...merindukan mu" kata randi lagi

"randdd kau..." kata kata ku terputus seakan ada sesuatu yang menahan ku..

"apaa..."kata randi menunggu respon dari ku, " ada sesuatu yang ingin ku berikan untuk mu" kata randi

aku hanya diam

randi mengambil sesuatu dari kantong nya ternyata sebuah kalung dengan liontin berbentuk hati

"aku kesini hanya ingin memberikan ini untuk mu"

randi berjalan ke arah ku yang masih duduk dengan kebingungan

kalung itu di pakaian nya di leher ku, setelah selesai randi berdiri di hadapan ku. ada hal yang berbeda , aroma tubuh nya dengan ciri khas farfum nya, tidak tercium sama sekali dari tubuh nya padahal kami sudah sedekat ini.

"kau cantik..." kata nya menatap ku. dengan senyum yang terkesan di paksaakan randi membalikan tubuh nya

"aku pulang dulu ya..." kata randi

"randdd..." pangil ku, tanpa sengaja tangan ku mengemgam tangan randi, tangan nya begitu terasa dingin.

"apa.." kata randi, kami pun saling pandang

"randd...kau" kata-kata ku lagi-lagi tertahan

dengan menatap ku tangan nya mengelus pipi ku. tangan nya memang dingin dan pucat

"aku tak bisa berlama - lama disini" kata randi.

"namun...percayalah aku selalu merindukan mu" kata randi

aku hanya diam hati terasa tak menentu, tak terasa air mata ku menetes, randi pun mengusap air mata ku.

"untuk saat ini...kau jangan menangis" kata randi

"aku pulang dulu ya...kalau waktu ku masih ada...aku ingin membawa mu kesuatu tempat" tangan randi pun ku genggam kembali, namun ia lepas kan.

dia berjalan menjauh dan hilang kembali di gelap malam.

ku pandangin kalung yang ia pakaian kan untuk ku

"ahhh kau terasa aneh akhir akhir ini" sikap randi menjadi tanda tanya besar buat ku,

hal yang menurut ku jangal dan tak wajar dari sikap nya dari cara nya. sungguh kah dia randi

ke esokan hari nya randi kembali datang, kali ini ia mengendarai mobil merah milik mama nya

dengan pakaian putih begitu pun dengan celana panjang nya

randi sedikit lusu dengan wajah pucat

"aku ingin mengajak mu untuk melihat malam.." kata randi saat aku ada di depannya,

"kl gitu aku ganti baju dulu.."kata ku.

"tidak usah segitu juga kau sudah cantik" kata randi

dengan pakaian tidur ku, randi membawa ku ke sebuah bukit dari sana bila kau memandang kota terlihat lah lampu berkelap kelip tampak indah, ada berapa pasangan di sana saat melihat ku mereka tampak terkejut seolah olah aku langsung hadir di hadapan mereka. atau karena pakaian tidur ku.

randi di samping ku menatap lurus ke arah kota.

"tempat ini yang ingin kau tunjukkan" kata ku

"bukann" kata randi tanpa melihat ku

"aku sayang diri mu..." lagi lagi randi berkata aneh lagi.

aku hanya diam...

"aku tak tau sejak kapan...namun aku bener-bener sayang diri mu" kata randi "ku harap kau tak membenci ku..." kata randi selanjut nya. banyak mata melihat ku aneh. namun ku acuh kan pandangan itu.

" mungkin kah bila aku pergi jauh, kau masih mengingat ku" kata randi

aku menoleh ke arah randi

"emang nya kau mau pergi kemana " tanya ku

randi hanya tersenyum, namun lagi- lagi kesan yang ku dapat itu senyum yang di paksakan. sambil mengemgam tangan ku.

randi pun mencium nya, tangan randi memang sangat dingin.

"kau cantik...aku suka diri mu" kata randi membuat ku salah tingkah. tak tau apa yang harus aku kata kan

randi mengeluarkan ponsel nya di sana kami berfoto ber dua,

randi langsung mengirimkan ke no ku, kebetulan aku tidak membawa hp saat itu

saat randi mengantar ku pulang. ada teman samping kamar kost ku yang melihat

"kamu ngobrol dengan siapa.." kata nya

"temen sma" kata ku sambil membuka kamar kost ku.

"temennn.." kata nya seakan tak percaya

"hmmm ia..."kata ku sambil masuk ke kamar

muka nya berkerut seakan memikirkan sesuatu namun aku tak mengubris nya.

ketika di kamar ku buka hp ku.

ada beberapa pesan dari no randi, ku buka 1 per 1 hanya aku sendiri tak ada randi di foto itu.

aku bertanya -tanya kenapa diri randi tak ada di foto itu

ku hubungi no randi, namun no nya tak aktif, ku pesan ke diri nya hanya cek list 1 yang ada

"ahhh mungkin dia lagi di jalan" pikir ku

hingga pagi ku cek hp ku pesan nya tetap sama

saat akan berangkat ke kampus

aku coba mengirim beberapa pesan ke randi namun hanya cek list 1.

hingga siang hari beranjak malam pesan itu tetap tak berubah, ku coba menghubungin lewat telpon tetap tidak bisa ku hubungi

namun saat tengah malam hp ku tiba-tiba berbunyi.

tertulis disana randi. segera ku angkat

"randi..." kata ku terdengar suara kresek kresek terdengar berisik dari hp ku

tak lama kemudian..

" maaf baru bisa menghubungi mu.."

"ya enggak masalah.."kata ku..sebenarnya aku ingin bertanya kemana saja ia hari ini namun seakan ada sesuatu yang menahan hati ku untuk bertanya

"ranni..maafkan aku..."kata randi

"maaf apa"

"untuk perasaan ku.."kata randi "bila kau mengetahui nya...ku harap kau tidak membenci ku" kata nya lagi

"atau pun melupakan aku..."

"emmmm randi " kata ku

"ya kenapa..." tanya randi..lagi lagi bibir ku kelu. ada sesuatu yang menahan ku, aku ingin mengatakan seakan akan ia ingin perrgi jauh, yang tak mungkin dapat ku temukan atau aku ingin mengatakan kalau dia bukan orang yang selama ini aku kenal, kau orang yang berbeda

"randddiii..."aku memangil nama nya

"ya...."

"kau baik baik saja kan..."tanya ku..

"hmmmmm...seperti yang kau tau" kata nya

"randd..." pangil ku..

"ya...apa..."jawab randi

aku diam entah apa yang membuat ku gelisah padahal randi sedang menghubungi ku hingga randi memangil ku

"ranniii...aku begitu merindukan mu dalam waktu yang cukup lama" kata nya

"jaga diri mu...." kata nya lagi

"selamat tidur ya..." sambung nya

"randddiiii.....randi..." teriak ku namun telepon terputus.

aku menangis ada sesuatu yang hilang dari diri ku, sesuatu yang berharga namun aku tak tau itu apa.

alrm di hp ku berbunyi, saat ku lihat jam 6

"sudah pagi aja" pikir ku

dengan perasaan mengantuk aku berjalan ke kamar mandi, melakukan aktivitas pagi seperti biasa.

ku tatap wajah di cermin saat aku menyelesaikan aktivitas pagi ku. saat selesai rias wajah ku,

ku lihat hp ku,

sudah banyak pesan di group sma ku, saat ku buka. ku baca 1 per 1 semua tentang randi

pikir jadi tak menentu...

"randi....meninggal dunia" pikir ku.."kapan.. "

ku baca lagi pesan

randi 7 hari kritis di rumah sakit

dia kan bersama ku...

beragam pertanyaan yang tak memiliki jawaban timbul di pikiran ku.

kalau randi 7 hari di rumah sakit lantas siapa dengan aku disini, kalung inj dia yang memakai nya kepada ku, jepit rambut bahkan dia mengirim kan foto ku, bahkan dia menelepon ku semalam

hati ku bertanya tanya..siapa dengan ku selama ini

ku lihat ada berapa video di group

ku buka disana randi tampak ceria, sepertinya itu di sebuah gunung, di belakang randi ada sekitar 5 orang, mereka tengah berjalan,

namun naas dalam video itu randi terperosok jatuh ke jurang, kepanikan pun nampak

"randii...randiii" video pun jadi tak jelas

aku menutup mulut ku seakan tak percaya, aku tak yakin dengan apa yang ku lihat

video berikut nya saat randi di angkat menggunakan tandu

semua yang ada dalam video mencoba saling membantu

berjalan menuruni gunung, dalam video sedikit hujan gerimis

di video berikut nya saat randi di bawa menggunakan album.

itu semua randi..Bener bener randi

aku sama sekali tidak mengerti, hati ki kacau pikiran ku pun kacau.

aku bagai kan orang linglung berjalan bolak balik di kamar ku sendiri.

aku bener-bener galau

ahhhh...sungguh ini nyata

aku mencoba menenangkan hati tapi tetap tak menemukan jawaban.

duduk di pingir ranjang ku, tak juga membuatku tenang.

"randiii...kau ada disini kan..."aku bertanya tanya dengan diri ku sendiri

"kau datang menemui aku kan...randi..."

"semua yang di group itu bohong kan...rand"

setelah aku menyaksikan video itu yang seolah olah nyata,

tak ada keberanian untuk aku mengatakan di group bahwa tandi menemui aku selama beberapa hari ini.

aku mencoba menenangkan hati ku kembali..

duduk di pingir ranjang ku, mengingat kembali selama randi bersama ku berapa hari ini.

dua terkesan aneh, dia terlalu banyak bicara dari biasa nya, senyuman nya terkesan kaku, tatapan nya begitu kosong, tangannya begitu dingin.

aku....

aku masih mengingat semua nya tentang nya berapa hari ini.

dia datang tanpa memberi ku kabar terlebih dahulu, aroma tubuh nya tak begitu jelas padahal aku begitu mengingat farfum khas diri nya.

semua terkesan jangal

semua...terkesan asing bagi ku

"randiii...aku harus apa untuk menyakin kan mereka bahwa kau baik baik saja"

"randii...aku harus bagaimana bila semua ini adalah nyata

kenyataan pahit

dengan kegalaun hati ku, aku tidak bisa berpikir dengan tenang

mungkin kah ini nyata?

atau kah ini hanya mimpi?

atau kah ini hanya hoax belaka?

tiba-tiba hp ku berbunyi

"yogii..." tertulis nama di hp ku

ku tarik nafas ku dalam - dalam

ku coba tenang kan hati dan pikiran ku, aku tak ada niat untuk menceritakan kepada siapa pun sebelum aku memastikan nya.

aku yakin tak akan ada yang percaya, jadi ku pikir percuma menjelaskan nya hanya membuang tenaga pikiran dan makin merusak suasana hati ku.

"halo yog.." ku jawab setenang mungkin

"ia...rann kau sudah melihat video nya" tanya yogi

"sudah .." jawab ku.

"sabar ya ran.." kata yogi tanpa ku sengaja air mata ku menetes. saat yogi meminta ku sabar

"ia.." jawab ku singkat

aku sebenarnya takut, takut ini nyata aku tak pernah siap bila ini bener - bener kenyataan

"rann...kau mau pulang"tanya yogi aku hanya diam sibuk dengan pikiran ku sendiri saat yogi melanjutkan kata nya

" kalau Mau biar kita bareng" aku masih diam

"rannni...halo rann" pangil yogi

"ia..." jawab ku segera

"kau mau pulang..." tanya yogi lagi

"ia..."

"kita pulang bareng ya...biar aku jemput" kata yogi

" ia...."

" bersiap lah ya ran" kata yogi lagi

" ia..."jawab ku

di putus kan telpon

tak berapa lama, yogi datang menjemput ku

sepanjang perjalanan kami lebih banyak diam,

kami hanya membutuhkan 3 jam perjalanan, berapa kali yogi menawarkan untuk istirahat sama sekali tak ku gubris,

hati dan pikiran ku penuh dengan tanda tanya

saat di depan rumah randi..banyak orang sudah berkumpul di antara mereka ada teman sekolah ku dan di antara mereka aku mengenal nya.

"rannii.."ku paling kan wajah ku disana nita dan yuli.

mereka memeluk ku..mereka menangis...

melihat nya hati ku makin tak menentu..

ada perasaan enggan ada perasaan berat buat ku melangkah...aku takut...aku sangat takut...aku tak siap....tuhan bila ini mimpi bangun kan lah aku...aku terdiam sesaat..aku tak tau harus berbuat apa.

"aku...aku sama sekali tak siap menghadapi nya"

" siapa yang menemui ku selama ini.. ruh nya kah? pertanyaan itu tiba tiba muncul dalam otak ku.

jadi...apakah ini nyata...apa kah randi...

yogi mengemgam tangan ku..membawa ku masuk

di hadapan ku ada sesosok yang ku kenal walau pun hanya wajah nya saja dia lah yang mengunjungi ku berapa hari ini, dia yang menyatakan perasaan nya pada ku, dia yang membuat hati ku salah tingkah. ya dia yang telah terbujur kaku, dia yang kini diam membisu...

"duduk lah.."yogi menyadarkan ku..

tak percaya....aku tak percaya...ini benar benar nyata

"randiii...randiii...randiii..." tangis ku pun pecah memeluk tubuh nya.

aku tak mengerti harus apa, aku bingung hanya ini yang bisa ku lakukan. menangis

"ran...rani" yogi yang di samping ku mencoba menenangkan ku begitu juga dengan mama nya

"rannii...ranii sabar sayang ya"tante lina memeluk ku..dia ibu nya randi..

"tante...tanteee.."di sela tangis ku.."tante takan percaya.."

ku tunjukkan kalung yang ku pakai

"ini dari randi...berapa....hari yang lalu...dia datang ke kostan aku tante...randi sendiri yang memakai nya ke aku.."tante lina terkejut melihat kalung ku

"ia tante percaya rani..."kata tante leni

"itu memang kalung yang randi beli dengan tabungan nya" sambung tante leni,

"kami sempet jalan tante...semalam randi menghubungi rani" tangis ku kian tak terbendung..

kelepaskan jepit rambut ku..ku tunjukkan pada tante lina..melihat itu adik randi ikut memandangi ku

"ini pun dari randi...tante" ku peluk tante leni aku menangis di pelukan tante lina.

tiba tiba ada tangan menarik ku dari pelukan tante leni

saat ku lihat itu adalah mama ku.

"mama...." tangis ku pun kian pecah " randi ku kostan rani mam..." di sela tangis ku " dia kasih ini ke rani..mam "kutunjukkan kalung dan jepit rambu "sabar ya ...sayang.." kata mama ku, sambil mengelus kepala ku

"rani...nanti cerita ke tante ya..." kata tante leni

adik randi silvi duduk di samping ku...

"itu jepit rambut dari abang randi..." kata silvi adik randi

" hmmmm...ia.."kata ku..

"kapan dia memberikan nya.." kata nya lagi

"3 hari yang lalu..."jawab ku..

silvi menoleh ke arah ku...menatap ku...

"kalung itu.." tanya nya

aku berpikir sejenak....6 hari yang lalu....ku hitung hari

"ini malam senin jam 9 dia datang ke kostan"

mata silvi melotot seakan tak percaya...

ku tunjukkan hp ku pesan dari randi saar kami ber 2 jalan jalan

"ini foto ku dengan randi..." di pesan itu tertulis jam dan tanggal kapan pesan itu di kirim

"ini saat kami jalan jalan..." kata ku.

aku tak menyadari di sekitar ku telah ramai mendengar cerita ku, di samping ku ada yogi, mama dan tante lina..

tapi yang paling aktif bertanya adalah silvi

"kalung itu...abang meminta aku mengambil nya di rumah..."

",kapan "tanya ku.

"malam senin..silvi datang besuk abang jam 8 malam...." kata nya..

"jam 9 abang kritis lagi" kata silvi menunduk..

"saat ku tanya untuk apa kalung itu..abang hanya tersenyum" sambung nya lagi." ku pikir kalung itu hilang..karena...enggak ada di tangan abang" kata silvi

"abang ngomong apa aja.." tanya silvi dengan menudukan kepala nya

"dia...." aku sedikit ragu harus ngomong apa"" dia bilang rindu ke aku..."kata ku..

"saat silvi lihat abang nangis...air mata nya keluar" kata silvi

setelah banyak cerita kami siap siap akan memakam kan randi.

"randii...kau meningal kan aku sebuah penyesalan tentang perasaan ku, sebuah perasaan yang tak akan mampu ku ungkap kan lagi...

setelah pemakaman selesai, setelah semua nya bubar aku tetap duduk di samping nisan randi, disitu ada mama, ayah randi dan silvi.

nita, yuli dan yogi mengajak ku pulang baru lah aku beranjak

di dalam mobil nita mencoba menenangkan ku, pandangan ku,

ku arah kan keluar mobil, dalam diam, air mata ku menetes tanpa ku pinta.

"ahhhh nita..kau tak mengerti perasaanku..." dalam pikiran ku

sesaat setelah kami sampai mengantar nita dan yuli aku yang semula di belakang, pindah ke samping yogi yang sibuk menyetir mobil.

hal yang sama di lakukan yogi...

dalam pikiran ku, kenapa tak ada yang mengerti aku..

aku bukan tak ikhlas atas kematian nya, aku juga bukan tak rela melepaskan nya...

tapi ini tak adil untuk ku...setelah dia mengungkapkan perasaannya bagaimana dengan perasaan ku,

setelah selesai dengan perasaan nya di pergi menghilang bagaimana dengan perasan ku..

mudah bagi nya tapi tidak untuk ku, andai aku tau tentang perasaan nya semua akan baik baik saja, aku pun tak akan menyesal dengan perasaan ku

itu lah dalam pikiran ku.

tak terasa aku sampai di rumah, saat turun dari mobil.

yogi mengemgam tangan ku,

"rannn..."yogi memangil ku..." emmmm...jaga diri mu ya.. "

ksta yogi..

aku langsung menatap nya..

"apakah kau akan meningal kan ku juga"tanya ku..

karena aku sangat mengingat kata kata terakhir randi saat di Telpon.

"ohhh enggak...aku baik-baik saja..kok" kata yogi sambil tersenyum.

"maaf gi..aku lelah, aku ingin istirahat " kata ku meninggal kan yogi.

saat ku buka pintu mama sudah berdiri di hadapan ku, papa di belakang mama terlihat cemas menatap ku.

"sayang kamu baik baik saja kan..." tangan mama di pundak ku sambil menatap ku..

"mama rani capek mam..biar rani istirahat sebentar" kata ku..

"sayang kamu harus sabar ya.."papa ku mrngelus pundak ku

"ia pap..rani baik-baik saja" kata ku..

aku berjalan ke kamar ku di lantai 2, saat ku buka pintu kamar..

mata ku tertuju ke sebuah kota berwarna merah berkhiaskan mawar merah di atas nya di ranjang ku, saat ku angkat di bawah nya ada sebuah kertas tampak amplop terlihat rapi berwarna merah jambu.

untuk rani angraini..

selamat ulang tahun ya...

dari randi pahlevi.

randi....kau...kau bener - benar tega mempermaikan perasaan ku...

hati ku sesak..aku menangis

dia tau ulang tahu ku tapi dia tak tau perasaan ku,

ku buka kotak..

di sana ada berapa lembar foto..dan sebuah hp,

itu hp randi.

saat ku lihat foto tersebut, hampir semua ada diri ku, tidak aneh ini memang randi yang memfoto nya.

saat ku buka hp nya...ter tuju langsung ke pesan instan nya

disana ada pesan yang belum sempat terkirim..

langsung ku kirim ke hp ku,

saat isi pesan nya ku buka

"rani...

maaf telah mempermaikan mu, tak ada niat ku, untuk membuat mu menangis,

percaya lah sampai saat itu aku selalu merindukan mu, memikirkan mu,

namun tak ada keberanian ku, untuk mengatakan

namun percayalah aku mencintaimu,

saat pertemuan terakhir, saat itu aku tau kau mencintai ku, ternyata hati kita sama,

ku harap kau tak menyesali karena aku tau hati mu miliki.

ada persaingan lega di hati ku, setelah aku tau dia mengerti perasaan ku.

setelah selesai mandi.

aku turun seperti biasa untuk makan malam,

mama papa dan adik ku, seta pembantu rumah ku, semua menatap ku.

seperti nya mereka mengkhawatirkan aku.

"makan yukk sayang"ajak mama ku

"mam...siapa meletakkan kotak ini di kamar rani" tanya ku sekedar untuk memastikan saja.

semua bengong mereka saling pandang.

"mam rani ketempat tante lina dulu ya"

mama melihat ke arah papa sebentar.

"rani kamu baik-baik saja sayang"kata mama ku.

ku lihat papa ku berdiri di samping mama

"mama rani baik-baik saja kok" kata ku sambil tersenyum

"kamu di antar adik mu saja ya " kata mama ku saat ku ambil kunci motor yg di gantung adik ku menghampiri ku

"mama rumah tante lina hanya berapa blok dari sini..lagi pula rani hanya sebentar kok ma.."

aku tau mama ku sangat cemas setelah dia tau cerita ku.

"teteh aku temenin ya..."kata adik ku.

"ok..."aku memcoba menenangkan hati mama ku

saat aku sampai di rumah tante lina.

suasana duka masih terlihat.

tante lina menyambut ku.

tante lina mempersilkan aku masuk dan duduk bersama mereka ku lihat di situ ada papa nya randis silvi, dan ada beberapa orang yang tidak ku kenal.

"tante om...ini.."kata ku...ku buka kotak dan ku keluarkan isi nya. saat isi di keluarksn

"itu kotak di kamar abang..."kata silvi

aku sudah tidak terkejut mendengar nya karena aku sudah menduga nya

"ini barang - barang randi tante..." ku lepaskan kalung yang ku pakai.

"ambil lah...randi sudah ngasih ke rani...dia pasti ingin rani yang menjaga nya" kata tante lina

aku tertunduk ada sedikit air mata menetes, ku ucap dengan tangan ku

"itu kenapa ada di teteh..." tanya silvi menunjuk ke arah kotak

aku pun menjelaskan secara rinci ke semua yang ada di situ dari awal aku melihat sampai aku kesini. mereka banyak mendengarkan aku dan tak banyak bertanya. setelah selesai semua nya aku kembali ke rumah

sampai di rumah, ku baring kan tubuh ku di tempat tidur.

tidak lama hp ku berbunyi, dari nita

"halo nit.." jawab ku.

"rani gimana kabar mu " kata nita

"aku baik baik saja.." jawab ku.

"rann...bisa kah kita bertemu..." kata nita...

"emmm bisa..."jawab ku, sebenarnya aku sedikit malas untuk keluar tapi karena nita adalah teman akrab ku dan kurasa dia sedang ada masalah.

"ok...kita bertemu tempat kita nongkrong dulu.."

"ok..." jawab ku

saat ku sampai nita masih di perjalanan, ini adalah Cafe yang tidak jauh dari rumah ku.

"ada apa nitt..."kata ku saat nita di hadapan ku. nita masih ragu...",,tentang yogi..."tebak ku

nita mengagukan kepala nya

"nitt kau sudah berapa kali mencoba nya...kenapa tak kau coba melupakan nya..."kata ku..."saat ini fokus aja ke studi mu..."

"ran...sejak kematian randi aku semakin khawatir...aku cemburu rann" kata nita

ohhh ini yang di khawatirkan nya..apa nita tau perasaan ku randi ya, selama ini aku tak pernah menceritakan perasan ku pada siapa pun

"kenapa kau khawatir..." tanya ku

"karena aku tau dia menyukai mu..."

"tapi aku tak menyukai nya nit..." jawab ku..

aku memuji keberanian nya mengungkap kan perasaannya, tidak dengan ku yang lebih banyak memendamkan perasaan.

"untuk saat ini...dia selalu berusaha mendapatkan mu rann...perhatian mu "kata nita."apa kah saat ini hati mu kesapian.." tanya nita

"entahlah...tapi untuk saat ini..aku belum berpikir untuk menjalin hubungan.." kata ku tersenyum.

melihat tingkah nita terasa berbeda dengan slogan

"aku rela melepaskan mu asal kau bahagia" setelah ku pikir lagi cinta itu memang egois bukan kah aku pernah cemburu melihat randi dengan wanita lain, bukan kah aku merasakan sakit saat randi di keliling wanita saat perpisahan. hal yang sama akan terjadi bila itu terjadi dengan nita.

waktu berlalu, aku melanjutkan studi ku seperti biasa, yogi semakin sering ketempat ku, ini sudah 1 bulan dari pemakaman randi. merindukan randy adalah alasan ku berharap bertemu dengan nya di alam mimpi. namun kenyataannya hingga saat ini aku tak juga memimpikan nya.

kadang aku juga berharap dia datang menemui ku seperti biasa namun hingga waktu berlalu itu hanya sekedar berharap.

saat aku sendiri di kamar kostan yogi datang ke kostan ku.

ini bukan kali pertama hampir setiap hari dia datang. yogi datang untuk mengatakan perasaan nya, ini juga bukan yang pertama entah yang keberapa aku tak menghitung nya.

" ran..aku ingin serius dengan mu..." kata yogi..

diam sesaat "aku ingin kita pacaran.."

ku tarik nafas dalam dalam...

"yogg...harus berapa kali aku bilang...aku belum siap pacaran..." jawab ku.."aku masih berpikir untuk menyelesaikan studi ku secepatnya..." kata ku...

"aku belum berpikir untuk hal hal yang romantis..."

kata ku selanjutnya.

yogi terdiam sesaat

" enggak kau lihat pengorbanan ku selama ini..." kata yogi

aku tidak buta, aku melihat nya. dia mengantarkan ku, menjemput ku, menghibur ku. dia selalu berusaha membuat ku tersenyum, dan dia yang selalu menemani ku.

aku melihat semua itu usaha nya kerja keras nya.

"apakah salah bila untuk saat ini kita berteman yogg..." kata ku..

"aku tak bisa mencegah mu bila kau berjalan dengan laki-laki lain...aku cemburu" kata nya "tak bisa kah kau memcoba menyukai ku, tak bisa kah kau menghargai perasaan ku..."kata yogi..

"aku tak berharap bisa menggantikan nya tapi setidaknya coba lah melihat aku dengan hati mu.." kata yogi.

"kenapa hari ini kau memaksa aku..." kata ku..

"karena aku mulai lelah mengejar mu..." yogi diam sesaat " tak lihat kah kau ketulusan ku...aku benar-benar mencintai mu.."

hati ku ragu sesaat..."aku tak bisa...karena ini akan menghancurkan hati nita.." kata ku pelan..

"jadi kau menolak ku..." tanya yogi..

aku diam...aku bingung...aku melihat semua perjuangan nya, namun di lain sisi hati ku belum siap untuk menerima di tambah lagi nita sahabat ku.

yogi berdiri meningal kan ku..

"yogg..." yogi terdiam tanpa menoleh ke arah ku..

hati ku berkata bila aku tak mencegah nya pergi dia kan menghilang juga dalam hidup ku..

namun di sisi lain aku berpikir tentang nita...

"aku...." kata ku..terbata

" maaf kan aku yogi..." bukan...bukan kata maaf yg ingin aku kata kan tapi yogi mulai berjalan ke arah mobil nya tanpa menoleh ke arah ku..

" yogiii...yogii jangan pergi...." akhirnya aku berhasil teriak..

di balik mobil nya dia menatap ku..tersenyum.

aku bertekuk lutut tertunduk menahan tangis,

"aku mohon tetap lah disini dengan ku." kata ku dengan pelan

mungkin hati ku belum terbuka, hati ku belum siap untuk menerima seseorang, namun aku tak ingin kehilangan sesuatu lagi dalam hidup ku.

saat yogi di berdiri di hadapan ku

"kenapa kau menangis..." kata yogi..

tak ada jawaban dari ku untuk sesaat

" entahlah...aku takut tak melihat mu lagi..." jawab ku

"aku melihat seakan akan kau pergi jauh dari ku.." kata ku..

"jadi apakah ini kita resmi..." kata yogi..

" entahlah...aku hanya ingin kau tetap bersama ku disini..." kata ku..

yogi memeluk ku, dan aku membiarkan untuk sesaat..

"yogg...bagaimana nita..." kata ku..sambil mencium kepala ku

"biar aku yang menjelaskan nya.." kata yogi..

mungkin aku pengkhianat, mungkin aku pecundang, atau mungkin aku pagar makan tanaman...

tapi bila aku membiarkan dia pergi aku dan nita tak akan pernah melihat nya lagi, yogi mencintai ku sejak sma, sejak saat itu dia tak tidak pernah lelah melihat ku. mungkin saat nya bagi ku melihat nya sebagai pejuang