1 Prolog

Malam yang gelap tanpa bintang tanpa bulan yang ada hanyalah kesunyian dan kegelapan hujan deras yang terus menerus mengguyur kota menjadikan sepanjang jalanan basah akan tetapi tidak menjadikan jalanan sepi banyak kendaraan yang masih berlalu lalang menerjang derasnya hujan.

Di ruangan yang serba putih wanita itu menatap sendu keluar jendela melihat langit gelap dengan hujan yang tak kunjung berhenti ia merasa tubuhnya sangat lemas untuk berdiri pun rasanya ia tidak sanggup tanpa disadari air matanya mulai menetes sama dengan derasnya hujan yang turun ia tidak bisa membendungnya lagi ia menangis keras dalam kesendirian tangisan yang terdengar sangat memilukan ia ingin melepaskan rasa sakit yang ia terima setiap hari hatinya seperti di sayat- sayat belati dan yang lebih menyakitkan ia tidak bisa melepaskan semua itu ia bertahan dengan semua yang ia terima andai ia tidak memulainya mungkin hasilnya tidak akan seperti ini namun apalah gunanya penyesalannya saat ini semuanya sudah terjadi ia sudah kehilangan nya yang membuat nya bertahan lebih lama harapan terakhirnya telah tiada dibawa pergi oleh sang pencipta. Pikiran nya kacau ia bingung kemanakah ia harus pergi nanti jalan manakah yang harus ia ambil ia tidak mau mengambil jalan yang salah lagi haruskah meninggalkan semua ini kembali pada kehidupan damainya yang dulu atau haruskah ia bertahan kembali pada sesuatu yang sudah begitu banyak memberikan luka padanya dan berharap semua akan berubah, akan datang kebahagiaan yang baru.

Wanita itu tidak menyadari bahwa ada seseorang di depan pintu kamarnya memandang sedih melihat betapa rapuhnya wanita itu namun tidak lama ia segera memalingkan wajahnya dari wanita itu tidak kuat melihat betapa memilukannya tangisan orang yang dicintainya itu air mata mulai mengalir di wajahnya isak tangisnya tertahan, keluar dari mulutnya dengan berat dan purau ia menangis dalam diamnya merasakan apa yang dirasakan wanita yang terbaring di ranjang rumah sakit itu ingin sekali rasanya membuka pintu itu langsung memeluk erat wanita itu menenangkannya dan mengatakan "semua akan baik baik saja " namun ia sadar dirinya bukanlah penyembuh bagi wanita itu karena ia lah yang memberikan luka amat dalam itu padanya ialah yang membuat nya selalu meneteskan air mata selalu memberikan luka.

avataravatar