webnovel

(19) : Baikan

Malamnya, mereka semua telah sampai di Jakarta, setelah menaruh barang, mereka langsung menuju rumah sakit yang terletak di Gianyar, sampai rumah sakit, Rasti merasa tenang karena Ayahnya sudah diperbolehkan pulang,

"Papa kenapa bisa masuk rumah sakit? Dan kenapa Papa gak langsung ngasih tau ke aku sih," Rasti

"Kamu kan sibuk Rasti, Papa tak ingin menyusahkanmu," Ayah

"Ck Papa kayak gak tau aku aja, aku tak pernah merasa susah apalagi tentang Papa," Rasti

"Papa," Arya

"Arya kau masih hidup," Ayah

"Iya, aku selama ini koma dan disembunyikan oleh Mama," Arya

"Mamamu jahat sekali Arya, kau tau Rasti menderita selama ini ," Dwita

"Maaf," Arya

"Papa, bagaimana keadaan Papa?" Raja

"Sudah lebih baik, Papa hanya terjatuh di kamar mandi aja, Papa baik baik aja kok, hanya Dwita aja yang maksa ke rumah sakit, dan kata dokter Papa juga boleh pulang," Ayah

"Aku khawatir Pa," Rasti

"Papa baik baik aja, sudah ayo pulang," Ayah

"Aku akan menyiapkan mobil," Raja

Raja pergi,

"Rasti, siapa anak itu?" Ayah

Ayah menunjuk ke Yasha,

"Oh, itu anaknya Raja Pa, namanya Yasha," Rasti

"Yasha, Devano, Satya, Wira, banyak sekali anakmu," Dwita

"Dalam perutku juga ada lagi satu, semoga perempuan, aku udah terlalu banyak punya anak nakal," Rasti

"Benarkah? Wahhh keponakanku udah kayak balon, ada 5," Dwita

"Kakak bisa aja, udahlah ayo kita pergi," Rasti

Arya pun memapah Ayahnya Rasti, sedangkan Dwita mendorong kursi roda Yasha dan Wira digendong Rasti.

><

Kebesokannya, Arya terbangun dari tidurnya dan melihat Raja yang sama sama dengannya tidur di sofa luar, sedangkan ke-4 anaknya tidur dengan Rasti dikamar,

"Kau terbiasa bangun pagi rupanya," ujar Raja yang masih memenjamkan matanya

"Diam kau, mendengar suaramu pagi pagi membuatku kesal," Arya

Raja terbangun dan meregangkan badannya,

"Apa aku perduli, ahhh biasanya aku selalu mendapatkan morning kiss dari Rasti," Raja

"Aku tak akan biarkan kau mendapatkannya lagi, dia hanya milikku," Arya

"Teruslah bermimpi Arya," Raja

Lalu Rasti datang membawa 2 gelas kopi,

"Minumlah, sekarang musim dingin, udara pagi bisa membuat kalian sakit. Dan kalian jangan berisik, Papa sedang sakit," Rasti

Rasti pergi,

"Dia memang budak yang pintar," Raja

"Sekali lagi kau menghina Rasti, mayatmu akan kujadikan makanan anjing anjingnya Rasti," Arya

Arya pergi, Arya mendatangi Ayahnya Rasti dikamarnya,

"Papa," Arya

"Arya kau," Ayah

"Papa mau sarapan apa? Akan kubelikan," Arya

"Tidak, Papa akan makan yang ada saja, Rasti jugakan gak suka ke pasar," Ayah

"Kan aku sendiri yang akan ke pasar, aku belikan bubur ya," Arya

"Terserahmu saja," Ayah

Arya keluar dari kamar Ayah dan tak sengaja berpapasan dengan Rasti,

"Kau mau ke pasar," Rasti

"Iya mau beliim bubur buat Ayah," Arya

"Sudah Bibi Ratna yang bikinin, tapi jika kau ingin ke pasar, beliin sayur sayuran sama bubur bayi, kasihan Wira dia belum makan," Rasti

"Baiklah, aku akan belanja banyak," Arya

Arya pergi.

><

Tak lebih 1 jam, Arya sudah kembali membawa banyak belanjaan,

"Ini Ras, aku beli kangkung, wortel, tomat, bawang merah putih, cabai juga ada, ayam, ubi, kentang, hati ayam, susu buat anak anak, berbagai macam bubur bayi, susu formula bayi, snack buat anak anak, aku juga beli beberapa nasi bungkus dan kotak es krim, dan juga susu ibu hamil untukmu," Arya

"Susu ibu hamil?" Rasti

"Iya, ada rasa coklat, vanilla, dan kacang hijau, aku tau ini semua kesukaanmu, makanya aku beliin aja semuanya," Arya

"Terima kasih," Rasti

"Bukan terima kasih, kamu seharusnya makan nasi ini lalu minum susu ini, dan rawat anak anak kita," Arya

Rasti mengangguk lalu pergi, Arya kembali ke sofa luar dan melihat Raja sedang bermain laptop, Arya memberikan nasi bungkus yang ia bawa ke Raja,

"Makan itu, tenang aja aku tak meracuni makananmu, kau tak akan mati," Arya

"Kau yang harusnya takut mati Arya," Raja

Raja memakan nasi bungkus itu, sedangkan Arya pergi ke kamar Rasti, Arya melihat mereka sudah bangun,

"Kalian sudah bangun rupanya, sekarang lebih baik mandi lalu makan ya, Papa udah beliin banyak makanan untuk kalian," Arya

"Papa mandiin," rengek Satya

"Kamu udah besar Satya, malu dong kalo masih dimandiin," Arya

"Papa mah gitu, ayolah Pa, sekalian mandiin Yasha," Devano

Arya menghela nafas, "baiklah, Papa akan mandiin kalian," Arya

"Horeeee," Satya

Arya pun memandikan ke-3 anak laki lakinya itu.

.

Di dapur, Rasti sedang meminum susu ibu hamil, lalu Raja datang, Raja memeluk Rasti dari belakang,

"Aku rindu padamu Ras, rasanya aku ingin menyentuhmu sekarang juga," Raja

"Hentikan Raja, Papaku sedang sakit tapi kau bahkan tak terlihat perduli sama sekali, kau tau, bagiku yang terpenting adalah Papa dan anak anak, tapi kau hanya mementingkan nafsumu saja," Rasti

"Oh ayolah sayang, kau kayak gak kenalku saja, tapi sejak kapan kau meminum susu ibu hamil," Raja

"Arya yang membelikannya, walau ini bukan bayinya, dia tetap ingin menjaga kesehatan bayi ini, berbanding terbalik darimu," Rasti

Raja melepaskan pelukannya, lalu menjambak rambut Rasti,

"Kau jangan membuatku kesal, aku tak mau menyakitimu saat ini," Raja

"Aku tak perduli, aku tak akan perduli pada suami yang bercinta dengan wanita lain saat istrinya sedang hamil muda, jangan kira aku tak tau jika kau bermain wanita dibelakangku, kau itu lebih buruk dari Arya, Arya setidaknya masih perduli pada anak dan mertuanya, tidak seperti kau, kau itu buruk sekali," Rasti

Raja menampar Rasti.

.

Di kamar Rasti, Ayahnya Rasti datang,

"Arya," Ayah

"Papa kenapa gak istirahat, ada apa?" Arya

"Rasti disiksa Raja, Papa udah tua, gak bisa ngebela Rasti," Ayah

"Apa?! Anak anak, kalian mandi sendiri dulu ya," Arya

Arya bergegas pergi, didapur, Arya melihat Rasti menangis dibawah dan juga ada pecahan gelas, Arya lalu menarik kemeja Raja,

"Berani sekali kau melakukan itu pada Rasti," Arya

"Kenapa? Dia itu istriku, aku berhak berbuat sesuka hati, kau dulu juga sama kan," Raja

"Itu dulu, dan ini sekarang, ada perbedaan antar dulu dan sekarang, kau keterlaluan Raja, aku tak bisa memaafkanmu lagi," Arya

"Lalu apa maumu hah?" Raja

"Kau-!" Arya

"Arya hentikan," rintih Rasti

"Ras," Arya

Arya membantu Rasti berdiri,

"Kamu gak apakan?" Arya

Rasti mengangguk kecil,

"Aku akan mengobatimu. Raja awas kau nanti," Arya

Arya pergi dengan memapah Rasti, saat sampai dikamar Rasti,

"Arya bantu Yasha memakai pakaian dulu, aku tak apa kok," Rasti

Arya pun membantu Yasha untuk pakai pakaian, setelah merapihkan putra putranya, Arya mengobati tangan dan kaki Rasti yang terkena pecahan gelas,

"Apa Raja sering melakukan ini padamu Rasti?" Ayah

Rasti terdiam,

"Dengarkan Papa, kamu harus pisah dari dia, untuk apa kamu punya suami yang menyiksamu," Ayah

"Ta-tapi aku-" Rasti

"Jangan bilang kamu mencintai Raja," Ayah

Ujaran Ayah langsung membuat Arya membeku, Rasti menatap Arya,

"Aku tidak mencintainya Pa, aku bahkan takut untuk mencintai seseorang, aku sekarang hanya mencintai anak anakku. Eh mana Yasha? Tadi dia ada disini," Rasti

"Jangan jangan-" Arya

Mereka mendengar suara tangisan Yasha,

"Yasha," Rasti

"Aku akan melihatnya, kaliam tetap disini, Raja orang yang tempremental, dia bisa melukai siapa aja," Arya

Arya pergi,

"Siapakah yang akan kamu pilih Rasti?" Ayah

Rasti terdiam, diluar, Arya melihat Yasha terjatuh di kursi rodanya,

"Apa yang kau lakukan? Dia anakmu bangs*t, kenapa kau sampai tega menyakiti anakmu," Arya

"Karena dia anakkulah aku menyiksanya, kau jangan ikut campur, anak kurang ajar seperti dia memang pantas mendapatkan itu," Raja

"Dia masih sangat kecil, gak seharusnya kau luapi amarahmu kepada dia," Arya

Raja menarik kerah kaos Arya,

"Kau itu terlalu baik sekarang Arya, dimana Arya dulu yang tidak menyukai anak kecil, kau sangat membenci anak kecil kan, kau jangan sok suci, dulu kau juga sama sepertiku," Raja

"Jaman udah berubah Raja, aku bukan Arya yang dulu," Arya

Arya melepaskan tangan Raja dari kerahnya, Arya lalu menggendong Yasha,

"Sudah jangan menangis Yasha, kamu aman," Arya

Arya mendudukan Yasha dikursi roda,

"Cari Mamamu sana," Arya

Yasha mendorong kursi rodanya pergi,

"Kau akan kubuat menyesal karena telah berani berbuat kasar pada istri dan anakmu, sekarang kau pergi dari rumahku sebelum kesabaranku habis dan menghabisimu," Arya

Raja pergi, Arya pergi kekamar Rasti,

"Kalian baik baik aja kan?" Arya

"Iya," Rasti

"Papa lebih baik istirahat, aku gak mau sampai Papa sakit," Arya

"Baiklah," Ayah

"Aku akan membantu Papa ke kamar," Arya

Arya pun memapah Ayah ke kamarnya,

"Kalian baik baik saja kan,"  Rasti

"Aku takut Mah," Yasha

"Jangan takut sayang, Mama ada disini untukmu," Rasti

"A-aku benci Papa," Yasha

"Ssttt kamu gak boleh bilang gitu, gak baik, mulai sekarang gak ada yang bisa menyakiti kita semua, sebaiknya kalian makan ya, Mama akan ambilkan makanan," Rasti

Rasti pergi.