webnovel

KEJUTAN UNTUK RAVAEL

Aku gak peduli kakak menolak kehadiranku. Tapi cukup kakak menerimaku disamping kakak. Faro sangat senang

~ Alfaro Handika Victor Leoryna

Hati Lo terbuat dari apa Faro, gw selalu menganggap Lo sebagai anak pembawa sial tapi Lo selalu berusaha untuk didekat gw

~ Stevent Ravael Francisco Alexander

Faro Pov

  Malam tiba, gw mengintip kamar kakak yang ada disamping kamar gw

  Rupanya kakak sudah tidur, gw pun langsung berlari menuju dapur

  Gw berkutat di dapur, gw dengan telaten membuat kue ulang tahun buat Bang Frans

  Gak peduli dia akan menolaknya, ketika kue di oven gw pun menyiapkan makanan kesukaan kakak

  Gw tahu tadi Kakak gak makan malam, jadi gw memasak untuknya

  Sampai akhirnya jam 23.57 gw mendorong kue yang bisa dikatakan besar dan berjalan menuju lift

  Gw membuat kue dengan ukiran nama RLT, dengan angka 18 diatasnya

  Gw tiba didepan kamar Bang Frans, gw membuka pintu

   "Happy Birthday to you

    Happy Birthday to you

    Happy Birthday to you" ucap gw membuat Bang Frans bangun

  Gw gak tahu apapun resikonya gw akan terima, meskipun kue yang gw buat ia buang

Ravael Pov

  Gw kaget ketika ada yang menyanyikan lagu ulang tahun

  Gw langsung membuka mata gw, dan ternyata Faro yang sudah membawa kue berukuran jumbo

  Ketika gw menatapnya ia menunduk, mungkin takut

  Gw mengambil iPhone gw untuk menelpon

  Tetapi belum aja menelpon, Dady sudah menelepon ke laptop gw

  Kelengahan gw dimanfaatkan Faro untuk kabur

   "Happy Birthday Triplets" ucap Dady plus adik kembar

   "Happy Birthday My Twins" ucap gw dan saudari kembar gw bersamaan

   "Wow kakak kue nya sangat besar. Kenapa kita gak mendapatkan kue" ucap Fany membuat gw terkekeh pelan

   "Itu pasti dari Dika kan. Mana Dika?" Tanya Dady

   "Mungkin kembali ke kamarnya" ucap gw

   "Hadiah dari kita sudah dipaketkan, semoga kalian suka" ucap Gino

   "ABANG KESINI" teriak seorang yang gw kenal

  Gw ke balkon, dan yang gw lihat adalah taman yang sudah dihias dengan indah. Kapan ia melakukan nya

   "BAWA KUENYA" ucap Faro

  Gw menurut, hari ini gw akan mengikuti kemauan dia. Setidaknya gw bisa mengungkapkan terima kasih gw melalui itu

  Setibanya di taman yang indah ini, sembari membawa laptop

   "Happy Birthday juga Kakak" ucap Faro melihat layar laptop

   "Terima kasih, kakak gak diberi nih kue ulang tahun. Kakak yang ajarin kok Kak Frans yang dapat" ucap Caca cemberut

  Diantara kita bertiga, Caca lah yang sudah bisa menerima kehadiran dia

   "Maka nya main dong sini, nanti Faro bikin kue yang banyak" ucap Faro dengan antusias

   "Janji nih" ucap seseorang dibelakang kita

   "KAK CACA" teriak Faro langsung memeluk Caca

  "Ekhm" deheman gw membuat mereka melepaskan pelukannya

  "Kita juga ada disini" ucap Dady dan adik-adik gw yang lain

  "Dekorasi yang bagus dek" ucap Al memeluk Faro

  Kita pun bersenang-senang bersama, baru kali ini Faro ikut bergabung

  Kue nya juga tidak buruk, bahkan sangat enak

   "Sebaiknya kalian makan dulu. Untung tadi Faro membuat makanan kesukaan Kak Triplets banyak" ucap Faro

  Membawa kita ke tengah taman, disana sudah ada banyak makanan

   "Kenapa kesukaan Kak Triplets, kamu kan gak bisa makan" ucap Nia

   "Aku sudah kenyang Kak, tadi aku juga makan. Faro kekamar dulu ya, ngantuk. Maaf kalau makanan nya tidak enak" ucap Faro tersenyum manis

   "Seharusnya kakak gak membenci anak itu, dia bahkan memasak makanan kesukaan kalian. Padahal ia alergi dengan makanan seperti ini" ucap Caca

   "Jadi ini makanan buatan dia. Aku gak Sudi memakan nya" ucap Fany beranjak pergi

   "Fany. Duduk" tegas Dady

   "Apakah pernah sedikitpun kalian menyayangi Dika, sekali saja. Kalian ingat 6 tahun yang lalu, Dika sangat senang karena kalian menyayanginya. Apakah kalian siap untuk kehilangan salah satu dari anggota keluarga ini untuk yang kedua kalinya" ucap Dady

  Ucapan terakhir itu membuat hati gw terasa ditusuk belati

   "Apakah kalian pernah tidak mendengar ucapan selamat ulang tahun dari mulut Dika setiap tahunnya. Bahkan Dika lah orang yang pertama kali mengucapkan selamat ulang tahun. Apakah sekalipun pernah mengucapkan selamat ulang tahun kepada adik kalian, tidak. Tidak ada orang yang pernah mengucapkan selamat ulang tahun. Merayakan ulang tahun nya, memberinya kue, memberinya makanan kesukaan. Gak kan. Ulang tahun adik kalian tepat nya 3 hari untuk Kakak-kakaknya, dan 4 hari lagi untuk adiknya" ucap Dady memperingati

   "Dady gak menyadari kalau selama ini juga Dady tidak pernah mengucapkan selamat ulang tahun. Di hari yang sama, jam yang sama, menit yang sama Mommy meninggal karena dia. Kita lihat nanti siapa yang akan mengungkapkan" ucap Fany menantang

  Gw mengedarkan pandangan merasa ada yang mengawasi

  Bukan mengawasi tapi sedang melihat kearah kami

  Disana Faro yang sedang melihat ke kami dengan pandangan kosong

  Meremas dadanya itu yang sedang ia lakukan, itu kebiasaannya dari kecil

   "Andai bukan Lo yang menyebabkan Mommy meninggal, gw gak akan bersikap seperti ini Dika. Terima kasih buat kejutan nya" batin gw tersenyum tipis

  Sepertinya dia sedang mencari seseorang, dan tatapan polos nya itu melihat kearah gw

  Tetapi lama-kelamaan tatapan nya berubah jadi menatap tajam

  Dia masuk kedalam sebentar, dan langsung keluar lagi

    "DIKA APA YANG KAMU LAKUKAN?" Tanya Dady

  Dika meloncat dari lantai 3, menuju lantai 1

   "Natha pakai. Ikuti gw" ucap nya

Faro Pov

  Tadi gw melihat ada musuh ingin menyerang Bang Frans

  Gw memberikan Natha sebuah pistol, dan jaket juga masker

   "Cepat kalian kedalam" ucap gw

   "Tapi" ucap bang Gino

   "Gak ada bantahan. Jangan biarkan pintu terbuka. Natha ayo" ucap gw menariknya

  Gw langsung menuju tempat orang tadi

  Disana sudah ada banyak anak dari Blue Sky

   "Sepertinya orang tadi hanya memancing kita" ucap gw bertelepati kepada Natha

   "Apa maksud kalian menyerang mansion kakak gw?" Tanya Natha dingin

   "Kenapa Lo membela kakak yang selama ini membenci Lo?" Tanya seseorang gw kenal suara ini

   "BANG REVO" ucap gw dan Natha bersamaan

   "Lo berkhianat bangsat" ucap gw dingin

  Tanpa aba-aba kita menyerang mereka

  Mereka semua kalah telak, meskipun kita berdua

   "Gw tahu Lo mau gw disayangi Keluarga gw, tapi bukan dengan mengincar nyawanya Bang. Dari awal gw sudah curiga ketika Lo membuat gw selalu sibuk ketika berada disini" ucap gw membantu dia berdiri

   "Gw hanya gak mau melihat lo yang selalu diam dan gak cukup ada gw dan yang lain menyayangi Lo lebih dari adik gw sendiri" ucap Bang Revo

   "Bukan gitu, gw senang mendapatkan kakak angkat seperti Lo. Tetapi bagaimana pun Bang Frans adalah kakak gw" ucap gw

  Gw langsung memeluknya erat, tetapi kenapa tiba-tiba gw merasakan perih di perut gw

   "AKHHH"

1038